Ada Azka, Fino, Fafa, Willi, dan juga Satya.
"Pagi pagi udah mesra mesraan aja!" ucap Satya.
"Inget tempat dong bang!"ucap Willi.
"Iya banyak yang panas nih!"ucap Azka.
"Makanya kemana mana tuh bawa kipas biar nggak panas!"ucap Fino sedangkan Fafa terkikik.
"Bacot lo pada nganggu aja sih!"ucap Naga.
"Behe... maap bang kita nggak bermaksud!"ucap Azka.
"Hai semuanya!"ucap Ares dan Lano yang tiba tiba datang.
"Cieee... pasangan baru datang nih..." ucap Willi.
"Bacot!"ucap Lano sedangkan Ares menatap Tasya.
"Akhirnya Tasya sekolah lagi selamat datang kembali Tasya!"ucap Ares.
"Makasih Res!"ucap Tasya.
"Sama sama Tasya"ucap Ares tersenyum manis
Ares mendapat usapan dipucuk kepalanya oleh Lano.
Naga yang melihat itu tersenyum tipis.
"sudah saatnya gue ngelepas lo... lo udah nemuin orang yang lo cinta Ares... dan lo beruntung itu Lano... gue percaya dia bakal jagain lo dengan baik... tetep bahagia Aressa!"batin Naga.
"Naga kamu kenapa ngelamun?"ucap Tasya menyentuh pundak Naga.
"Nggak papa kok sayang udah yuk aku anterin kekelas kamu nggak boleh kecapean!"ucap Naga.
Naga merangkul Tasya lalu berjalan menuju kelas Tasya.
"Ares bahagia liat Naga bahagia untungnya semua kesalahpahammannya udah selesai!" ucap Ares.
"Aku jauh lebih bahagia dari kamu karena liat sepupu sama orang yang sangat aku cintai bahagia!"ucap Lano membuat Ares tersenyum manis.
"Lano gombal!"ucap Ares.
"Kamu tau gombal juga ternyata?"ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.
"Tau dong!"ucap Ares.
"Khmm... khmm... khmm..."
Suara teman teman Ares dan Lano membuat Ares dan Lano terkekeh.
"Kenapa lo pada keselek?"ucap Lano.
"Emangnya kalian lagi makan apa kok nggak bagi bagi ke Ares?"ucap Ares.
Semuanya menghela nafas kasar kecuali Lano dia malah tertawa puas.
"BUBAR SEMUA BUBAR!"teriak Fafa, Fino, Azka, Willi dan Satya.
"Ish... kok pada pergi sih?!"ucap Ares.
"Udah yuk ke kelas!"ucap Lano.
Sembari menggenggam tangan Ares dan Ares mengangguk.
...
Waktu istirahat di kantin...
"Lano..."ucap Ares agak ragu ragu.
"Kamu kenapa?"ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.
Ares menggigit bibir bagian bawahnya.
"Lano ada waktu nggak buat Ares?" ucap Ares.
"Pastilah kamu mau apa? bilang sama aku nggak usah sungkan!"ucap Lano.
Membuat kedua mata Ares berbinar menatap Lano.
"Pulang sekolah temenin Ares ke mall ya?"ucap Ares.
"iya sa..."ucap Lano.
Ares tersenyum senang.
"Sa itu maksudnya apa? Aressa?"ucap Azka yang keponya tingkat akut.
"Kepo lo!"ucap Lano.
"Ya elah jawab aja Lan bikin kita penasaran aja sih lo?"ucap Willi
Semuanya mengangguk setuju juga karena penasaran.
"Ya pikir aja gitu!"ucap Lano.
...
Pulang sekolahnya...
Ares dan Lano sedang menuju mall.
"Emangnya kamu mau beli apa?"ucap Lano.
"Boneka ada keluaran terbaru jadi Ares harus punya itu jangan sampai kehabisan duluan!"ucap Ares.
"Boneka apa emangnya?"ucap Lano
Tiba tiba kepo Lano menjadi tingkat akut kalau menyangkut Ares.
"Pinguin! perlu Lano tau ya Ares suka banget sama pinguin jangan lupa tentang itu!"ucap Ares.
"Pasti orang semua barang kamu ada gambar pinguinnya!"ucap Lano.
"Masa sih?"ucap Ares.
Lano menggeleng gelengkan kepala melihat Ares yang sedang meneliti barang barangnya.
Tas, gantungan tas, buku, pulpen, pensil, tempat pensil semuanya ada gambar pinguinnya.
...
Sesampainya di mall...
Ares langsung menggandeng Lano menuju toko boneka yang Ares maksud.
"Lano Ares keliling keliling dulu ya?!" ucap Ares langsung berlari mencari boneka yang diingankannya.
Lano tersenyum melihat tingkah Ares lalu Lano memilih duduk sambil menunggu Ares.
Setelah beberapa saat...
Ares kembali dengan sebuah boneka.
"Lano!"ucap Ares Tersenyum manisnya.
Membuat Lano mendongak menatapnya.
"Udah?"ucap Lano.
"Udah yuk ke ke kasir!"ucap Ares.
Lano berdiri lalu menggandeng Ares menuju kasir.
"Tolong dibungkus mba!"ucap Lano.
Lalu memberikan boneka yang Ares beli.
"Baik mas!"ucap mba kasir lalu membungkusnya.
"Ini mas!"ucap mba kasir.
Lano menerimanya dan memberikannya pada Ares. Ares melotot karena Lano hendak membayarkan bonekanya lalu Ares menahan tangan Lano.
"Lano jangan Ares bayar sendiri aja Ares udah bawa uangnya kok..."ucap Ares.
"Nggak perlu sa biar aku aja!"ucap Lano.
"Tapi..."ucap Ares.
Ares menggantungkan kalimatnya merasa tak enak hati.
"Nggak perlu sungkan sama aku sa!" ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.
"Ini mba uangnya makasih ya!"ucap Lano.
"Sama sama mas! mba! jangan lupa mampir lagi dilain waktu"ucap mba kasir.
Lano dan Ares mengangguk lalu pergi.
...
Ares dan Lano berjalan dan tangan Lano terus menggenggam tangan Ares.
"Ada sesuatu yang mau kamu beli lagi nggak?"ucap Lano.
"Nggak kok makasih banyak ya Lano udah bayarin boneka Ares!"ucap Ares.
"Kembali kasih sa!"ucap Lano.
"Mau aku bawain bonekanya?"ucap Lano.
"Nggak perlu Ares kuat kok"ucap Ares.
"Oke deh!"ucap Lano.
Lalu Lano melepas genggamannya lalu merangkul pundak Ares.
...
Sesampainya dirumah Ares...
"Makasih Lano!"ucap Ares.
"Iya nanti malem kamu siap siap ya!" ucap Lano.
"Mau ngapain?"ucap Ares.
"Tunggu aja nanti malam aku jemput jam tujuh oke?"ucap Lano.
"Oke Ares bakal tunggu Lano! Ares masuk dulu ya Lano hati hati pulangnya!"ucap Ares.
"Iya pasti!"ucap Lano sambil mengusap pucuk kepala Ares.
Ares masuk ke rumahnya lalu Lano baru melajukan motornya.
...
Lano sampai dirumahnya...
"Hai mah!"ucap Lano mengecup kening Alana.
"Hai sayang!"ucap Alana.
"Mamah kerja?"ucap Lano.
Lano duduk disamping mamahnya dan banyak berkas berkas berserakan ditempat tidur mamahnya.
"Iyakan sekarang perusahaan mamah yang ambil kendali!"ucap Alana.
"Kalo butuh bantuan bilang ke aku ya mah!"ucap Lano.
"Emangnya kamu bisa?"ucap Alana menggoda putranya.
"Mamah lupa kalo anak mamah ini jenius hm?"ucap Lano.
"Haha... iya iya deh nanti mamah bakal bilang sama kamu kalo ada masalah!"ucap Alana.
"Ya udah Lano ke kamar ya mah?"ucap Lano.
"Oke!"ucap Alana.
Lalu Lano keluar dan menuju kamarnya
...
Malam harinya...
Lano sedang duduk menunggu Ares di ruang tamu Ares bersama bunda Ara.
"Bunda hmm... "Lano menggantungkan kalimatnya.
"Kamu mau bilang apa bicara aja sama bunda jangan ragu..."ucap Ara.
"Ayah mana?"ucap Lano.
"Dia pergi entah kemana dan tak pernah kembali bahkan Ares belum pernah bertemu dengan Ayahnya..." ucap Ara.
"Maaf bun kalo Lano bikin bunda sedih..."ucap Lano.
"Nggak papa kamu pantas tau itu!"ucap Ara tersenyum manis.
"Lano! Bunda!"ucap Ares.
Lano dan Ara menoleh ke arah Ares.
"Ganti baju kamu?"ucap Lano.
"Tapi Lano..."ucap Ares.
"Ganti Ares aku nggak suka kamu pakek baju kayak gitu!"ucap Lano.
Ares memakai gaun 10 cm diatas lutut dan mengekspos pundaknya. Ara menatap Ares dan Lano bergantian lalu tersenyum geli.
"aduh... calon menantuku posesif sekali ternyata"batin Ara.
"Turutin aja perkataan Lano..."ucap Ara.
"Tapi bunda Ares udah dandan cantik gini harus ganti baju lagi kesel isshh..."ucap Ares.
"Mau pakek apapun itu kamu tetep cantik kok jadi ganti baju kamu ya?..." ucap Lano melembut.
blush...
Ares menggigit bibir bagian bawahnya. Ares mengangguk dengan pipi merahnya lalu kembali ke kamarnya membuat Lano tersenyum senang.
"Tetep terus peduli sama Ares gini ya Lano!"ucap Ara menepuk bahu Lano.
"Pasti bun!"ucap Lano sambil mengangguk.
"Ya udah bunda ke kamar dulu ya?..."ucap Ara dan Lano mengangguk.
...
Sekarang Lano dan Ares sampai di tempat tujuan.
"Lano kok gelap gini Ares takut!"ucap Ares menggenggam tangan Lano.
"Tenang aja ada aku..."ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.
Lano keluar dari mobilnya lalu berputar dan membukaan pintu untuk Ares. Lano mengulurkan tangannya lalu Ares segera keluar dan menggenggam tangan Lano lalu beralih memeluk lengan Lano.
Lano dan Ares terus berjalan lalu berhenti disuatu titik. Tiba tiba lampu langsung menyala Ares langsung menutup mulutnya kaget plus takjub.
Tanahnya penuh dengan kelopak mawar, banyak balon balon berbentu love, lampunya juga warna warni dan satu hal lagi ada foto Lano dan Ares yang begitu besar.