Chereads / ARESSA / Chapter 7 - Jadian

Chapter 7 - Jadian

Lano mengusap pipi Ares.

"Pipi lo kok merah sih?"ucap Lano menggoda Ares.

"Inikan gara gara Lano!"ucap Ares.

"Hahaha... maaf ya gue udah ngerepotin lo maaf juga udah bikin lo nggak nyaman!"ucap Lano.

"Nggak papa kok Lano"ucap Ares tersenyum manis.

"Tapi kenapa Lano bisa mabuk kemarin Lano ada masalah?"ucap Ares.

"Hmm..."gumam Lano sambil mengangguk.

"Masalah apa? siapa tau Ares bisa bantu Lano, Lano jangan mabuk kek kemarin lagi Ares takut..."ucap Ares.

"Maaf udah bikin lo ketakutan biar gue yang selesai masalah gue lo cukup selalu ada buat gue aja udah bantu gue Ares"ucap Lano.

Sembari mengusap kepala Ares membuat Ares tersenyum Lalu mengangguk.

...

Sesampinya disekolah...

"Makasih Lano!"ucap Ares.

"Sama sama gue pulang dulu ya mau ganti baju!"ucap Lano dan Ares menganggguk.

"Lano janji ya nanti langsung balik lagi kesekolah jangan bolos!"ucap Ares.

Lano mengangguk lalu mengusap pucuk kepala Ares.

"Udah sana turun tuh udah ditungguin sama Fafa!"ucap Lano.

"Lano hati hati ya Ares turun sekarang!"ucap Ares.

Lano mengangguk lalu Ares keluar dari mobil Lano berlari menuju Fafa.

"Lama amat ehh... kok Lano pergi mau kemana dia?"ucap Fafa.

"Pulang ganti baju soalnya Lano nginep dirumah Ares!"ucap Ares.

Ares masih fokus menatap mobil Lano yang pergi menjauh.

"Ohh... nginep dirumah lo..."ucap Fafa dan Ares mengangguk.

"APA?!"teriak Fafa membuat Ares kaget.

"Astaga Fafa jangan teriak teriak!"ucap Ares.

"Astaga Res lo nggak diapa apain kan sama Lano?"ucap Fafa.

Sembari memeriksa Ares dari atas sampai bawah.

"Jangan mikir yang macem macem ya walaupun Ares kemarin mikir kayak gitu sih tentang Lano... tapi Lano nggak ngapa ngapain Ares kok!"ucap Ares membuat Fafa menghela nafas pelan.

"Syukurlah..."ucap Fafa.

...

Sesampinya dirumah Lano...

"Mamah!"ucap Lano.

"Astaga Lano kamu kemana aja mamah khawatir sama kamu nak?" ucap Alana.

Sembari mengusap kepala Lano yang sedang bertekuk lutut dihadapannya.

"Maafin aku udah bikin mamah khawatir"ucap Lano.

"Kamu tidur dimana semalam kamu nggak macem macemkan?"ucap Alana.

"Aku ke club terus kerumah ares, cuma Ares yang bisa bikin aku tenang mah makanya aku kesana..."ucap Lano.

"kamu nggak ngapa ngapain Areskan?"ucap Alana.

"Nggak mah semabuk mabuknya aku, aku nggak akan nyakitin orang yang aku sayang..."ucap Lano.

"Cieee... yang sayang sama Ares..."ucap Alana menggoda anaknya.

"Mamah..."rengek Lano.

"Hahahaha... udah sana nanti kamu telat kesekolah!"ucap Alana.

"Iya kalo gitu aku kekamar ya mah?..." ucap Lano diangguki oleh Alana.

...

Saatnya istirahat...

Ares, Lano, Naga, Fafa, Fino, Azka, Willi dan Satya sedang berkumpul dikantin.

"Kenapa cuma diliatin aja?"ucap Lano menatap Ares.

"Apanya?"ucap Ares.

Lano menghela nafas pelan sedangkan yang lain terkekeh.

"Makanannya Ares kenapa cuma diliatin nggak dimakan makan? lo nggak suka kalo gitu pesen aja yang lain!"ucap Lano.

"Bukan gitu Lano..."ucap Ares.

"Terus apa masalahnya?"ucap Lano.

"Hiks..."Ares terisak.

"Eh! kok lo malah nangis sih?"ucap Lano khawatir.

Teman temannya juga ikut bingung kenapa Ares tiba tiba menangis.

"Res lo kenapa?"ucap Fafa.

"Jangan aneh deh Res lo kangen sama bunda lo ntar siang juga dia balik!" ucap Naga.

"Hiks... bukan itu hiks..."ucap Ares dan semakin keras menangis membuat teman temannya gelagapan.

"Terus kenapa? bilang sama gue"ucap Lano menangkup wajah Ares.

"Sakit..."ucap Ares.

"Apa yang sakit? ngomong sama gue!" ucap Lano sembari mengusap air mata Ares.

"Bibir Ares sakit Lano, Ares sariawan sakit"ucap Ares.

Semua temannya menghela nafas kasar.

"Kirain ada apa!"ucap Naga.

"Ya udah ikut gue ke UKS!"ucap Lano.

"Tapi Ares laper..."ucap Ares.

"Diobatin dulu percuma nanti lo juga nggak bisa makan?"ucap Lano lalu Ares menurut.

Sesampainya di UKS Lano langsung mengobati sariawan Ares.

"Makasih ya Lano!"ucap Lano tersenyum manis.

"Sama sama!"ucap Lano lalu memasukkan obat kembali kekotaknya.

"Udah ayuk makan tadi katanya laper!" ucap Lano dan Ares mengangguk.

"Sh! tapikan udah bel masuk berarti Ares bolos dong?"ucap Ares.

"Kelas lo lagi kosong tenang aja!"ucap Lano.

"Lano tahu dari siapa?"ucap Ares.

"Fafa!"ucap Lano lalu menggandeng Ares menuju kantin.

...

Lano dan Ares sudah selesai makan.

"Udah?"ucap Lano.

"Iya makasih ya Lano!"ucap Ares.

"Hmm.."gumam Lano.

"Lano Ares mau kekelas sekarang!" ucap Ares.

"Gue anter!"ucap Lano.

"Ngapain?"ucap Ares.

"Ya nganterin lo..."ucap Lano.

"Nggak perlu ihh... Ares bisa sendiri kok"ucap Ares.

"Nggak gue tetep anterin lo!"ucap Lano.

"Lano Ares bukan anak kecil!"ucap Ares.

"Gue nggak bilang lo anak kecil!"ucap Lano.

"Lano itu kenapa sih posesif banget sama Ares? katanya cuma temenan tapi sikap Lano ke Ares itu berlebihan!"ucap Ares.

"Kode minta tembak nih?"ucap Lano.

"Bu-bukan gitu Lano salah paham..." ucap Ares.

"Ares gue sayang sama lo will you be mine?"ucap Lano menggenggam tangan Ares.

Ares melongo tak percaya dengan pipi yang merah dan detak jantung yang menggila.

"La-Lano"ucap Ares.

"Gimana? mau terima aku nggak?" ucap Lano.

Ares menggigit bibir bawahnya.

"Res..."ucap Lano.

"Lano Ares bingung..."ucap Ares.

"Kok bingung?"ucap Lano.

"Ares belum pernah kayak gini..."ucap Ares.

"Jadi aku yang pertama nembak kamu?"ucap Lano membuat Ares mengangguk.

"Mulai sekarang kamu jadi pacar aku?" ucap Lano.

"Kan Ares belum jawab Lano?..."ucap Ares.

"Mulai sekarang kamu pacar aku jadi jangan terlalu deket sama cowo selain aku karena aku nggak suka itu!! oke?"ucap Lano.

"oke deh!"ucap Ares.

"astaga pacar gue polos banget sih" batin Lano.

"jadi sekarang Ares sama Lano pacaran yeyeyeyeye... jadi Lano bakal selalu jagain Ares"batin Ares.

"Ya udah katanya tadi mau kekelas yuk!"ucap Lano.

Ares mengangguk lalu mereka berjalan berdampingan menuju kelas Ares.

...

Saat pulang sekolah...

Ares, Lano, Naga, Fafa, Fino, Azka, Willi dan Satya sudah berkumpul diparkiran.

"Ares!"ucap Ara membuat Ares kaget.

"Bunda!"ucap Ares langsung memeluk Ara.

"Bunda Ares kangen banget sama bunda!"ucap Ares.

"Bunda juga sayang..."ucap Ara.

Ara melepas pelukan Ares lalu menangkup wajah Ares.

"Bunda jangan pergi lagi ya Ares kesepian..."ucap Ares.

"Iya sayang bunda janji!"ucap Ara.

"Makasih bunda Ares sayang sama bunda!"ucap Ares.

"Bunda juga sayang sama Ares!"ucap Ara.

Lalu Ara dan Ares kembali berpelukan.

Semua teman Ares tersenyum senang.

"Apa kabar bun?"ucap Naga.

"Baik!"ucap Ara tersenyum ramah.

"Bunda Fafa juga kangen..."ucap Fafa memeluk Ara.

"Bunda juga manis..."ucap Ara.

Ares tersenyum manis dengan mata berkaca kaca.

"Jangan nangis!"ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.

"Ares nggak nangis kok!"ucap Ares.

"Ya tapi mau nangiskan?"ucap Lano.

"Lano..."rengek Ares.

"Kamu siapa ya temen barunya Ares?" ucap Ara.

"Saya pacarnya Ares bun!"ucap Lano membuat semuanya kaget.

"Pacar? sayang beneran dia pacar kamu?"ucap Ara dan Ares mengangguk.

"Astaga kamu pinter pilih pacar ganteng sayang!"ucap Ara.

"Bunda..."rengek Ares sedangkan Lano terkekeh geli.

"Tolong jaga baik baik Ares jangan kecewain dia!"ucap Ara.

"Pasti bun!"ucap Lano.

"Astaga kalian udah jadian kok nggak bilang bilang!!"ucap Naga.

"Takut dimintain pj ya?"ucap Azka.

"Parah kalian jadian nggak bilang bilang kekita!!"ucap Willi.

"PJ HARUS SEKARANG!"teriak teman teman Lano dan Ares.

...

Ya selesai juga teman teman menguras dompet Lano dan Ares.

Sekarang Lano dan Ares baru sampai dirumah Ares.

"Makasih ya Lano!"ucap Ares tersenyum manis.

"Sama sama sa!"ucap Lano.

"sa?"ucap Ares mengerutkan keningnya.

"Maunya apa yang? sayang? babe? baby? honey?"ucap Lano sambil terkekeh.

"Bu-bukan gitu"ucap Ares.

Ares menggit bibir bagian bawahnya dan pipi Ares sudah seperti tomat.

"Cieee... bulshing..."ucap Lano menoel noel pipi Ares.

Ares menundukkan kepalanya.

"Ares keluar sekarang Lano hati hati pulangnya!"ucap Ares.

Lalu langsung keluar dari mobil Lano dan berlari masuk kerumahnya.

"Makasih udah mau nerima gue"lirih Lano tersenyum manis lalu mulai melajukan mobilnya.

...

Lano sampai dirumahnya lalu langsung mematung mendengar suara Alana.

"Aku mau kita cerai!"ucap Alana.

"Alana..."lirih Alfian.

"Kamu pikir aku akan diam saja melihat tingkah keterlaluanmu itu hah? selama ini aku diam, aku pikir kamu akan berubah tapi apa kamu malah semakin menjadi jadi! aku sudah muak denganmu Alfian sekarang angkat kakimu dari rumah ini! pergi sejauh mungkin! jangan pernah tampakkan wajahmu pada keluargaku lagi!!"ucap Alana.

"Alana ku mohon maafkan aku..."ucap Alfian berlutut didepan Alana.

"Pergilah!"ucap Alana dingin.

"Bagaimana mungkin kamu menceraikanku kamu sangat mencintaiku Alana?..."ucap Alfian.

"Kamu benar tapi aku tak buta karena cintaku Alfian kamu menghianatiku aku benar benar membencimu enyahlah dari kehidupanku dan keluargaku!!"ucap Alana.

"Mamah..."ucap Lano.

"Lano tolong usir dia sekarang! mamah tak mau melihatnya lagi!"ucap Alana.

Lano menarik tangan Alfian dan membawanya keluar beserta kopernya.

Alfian hanya bisa pasrah ini semua juga kesalahannya dia pantas mendapatkan ini semua.

"Silahkan pergi dan tolong jangan pernah kembali lagi!!"ucap Lano dingin lalu meninggalkan Alfian.

Lano menghampiri Alana.

"Mamah!"ucap Lano.

"Lano apa kamu sudah makan sayang?"ucap Alana sambil tersenyum.

"Huft... apa mamah baik baik saja?" ucap Lano.

"Mamah baik baik saja seharusnya dari dulu mamah menceraikannya maafkan mamah sudah membuatmu menderita..."ucap Alana menatap sendu Lano.

"Mamah..."lirih Lano memeluk Alana.

...

Keesokan paginya...

Ares sudah siap kesekolah dia sedang menunggu Lano didepan rumahnya.

"Hai sa!"ucap Lano melepas helmnya dan tersenyum manis.

"Hai Lano!"ucap Ares juga tersenyum manis.

"Berangkat sekarang?"ucap Lano. Ares mengangguk lalu naik kemotor Lano tak lupa memakai helm.

"Pegangan dong sa!"ucap Lano.

Lalu Ares memegang tas Lano membuat Lano menghela nafas pelan.

"Jangan disitu tapi disini!"ucap Lano menuntun tangan Ares memeluk pinggangnya.

Jantung Ares sudah seperti berlari maraton sekarang.

...

Tasya dan Naga berangkat bersama Tasya sudah boleh berangkat sekolah karena kondisinya sudah stabil sekarang ini.

"Sayang!"ucap Naga membuat Tasya menoleh.

"Ada apa?"ucap Tasya.

"i love you!"ucap Naga.

Lalu Naga mengecup kening Tasya membuat Tasya tersenyum.

"Naga apa apaan sih ini sekolah kalo ada guru yang liat gimana?"ucap Tasya.

"Ya biarin aja"ucap Naga enteng.

"Khm.. khm... khm..."

Itu membuat Naga dan Tasya menoleh kesumber suara tersebut.