Alana tersenyum menatap putranya itu.
"Mamah baik baik aja"ucap Alana.
"Jadi tante ini mamahnya Lano?"ucap Ares.
"Iya panggil aja mamah sama kayak Lano"ucap Alana mengusap kepala Ares.
"Iya mah"ucap Ares tersenyum manis.
"Mamah yakin kamu ini seseorang spesial dihati Lano! Lano nggak pernah ngajak cewe sebelumnya kerumah!"ucap Alana.
Lano langsung gelagapan mendengar perkataan mamahnya.
"Mamah apaan sih?"ucap Lano.
"Emang benerkan?"ucap Alana tersenyum menggoda.
"Jadi Ares yang pertama nih buat Lano?"ucap Ares menatap Lano.
"Hmm?"gumam Lano sambil menggaruk tengkuknya.
"Udah yuk katanya mau kerumah Tasya!"ucap Lano mencoba mengalihkan topik.
"Ohh... iya mah Ares pamit ya soalnya Ares mau kerumah Tasya!"ucap Ares kembali menatap Alana.
"Iya hati hati ya!"ucap Alana dan Ares mengangguk.
"Lano juga pamit mah Lano akan suruh bi Jina bersihin gelas pecah ini!" ucap Lano.
"Iya kamu hati hati juga"ucap Alana dan Lano mengangguk.
...
Naga dan Tasya sedang duduk sambil menonton film.
Ting...Tong...
"Kayaknya itu mereka deh!"ucap Naga.
"Iya cepet buka pintunya!"ucap Tasya.
"Iya sabar sayang!"ucap Naga mengecup kening Tasya lalu berlari membukakan pintu.
Dan benar itu Ares dan Naga.
"Hai Tasya!"ucap Ares membuat Tasya menoleh padanya.
"Hai Ares!"ucap Tasya.
Lalu Tasya berdiri dari duduknya dan mereka berdua berpelukan.
Naga dan Lano tersenyum melihat keakraban Ares dan Tasya.
"Maaf ya waktu itu gue udah ngebentak lo..."ucap Tasya.
"Nggak papa kok nggak masalah buat Ares..."ucap Ares sambil tersenyum.
"Makasih Ares!"ucap Tasya juga tersenyum.
Ares mengangguk.
"Ini buat Tasya tadi Ares patungan sama Lano buat beli buah ini!"ucap Ares.
Naga, Lano dan Tasya terkekeh.
"Lo itu jujur banget sih jadi orang..." ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.
"Makasih ya Ares, Lano!"ucap Tasya menerima parselan buahnya.
"Sama sama!"ucap Ares dan Lano.
"Gimana keadaan lo?"ucap Lano.
"Lebih baik!"ucap Tasya tersenyum.
"Semoga Tasya cepet sembuh ya nanti bisa sekolah lagi!"ucap Ares.
"Iya semoga..."ucap Tasya.
...
Sekarang Lano dan Ares sedang dalam perjalanan pulang.
"Lano..."ucap Ares.
"Kenapa?"ucap Lano.
"Kita mampir ke supermarket dulu ya Ares mau beli sesuatu"ucap Ares dan Lano mengangguk.
Sesampainya disupermarket...
Lano dan Ares masuk bersama.
"Lo mau beli apa?"ucap Lano.
"Pembalut"ucap Ares lalu melangkah mendahului Lano.
"Dasar cewe!"gumam Lano lalu menyusul Ares.
"Udah ketemu belum?"ucap Lano.
"Belum Ares bingung biasanya bunda yang beliin Ares..."ucap Ares.
"Ini kali!"ucap Lano menunjuk sesuatu.
"Astaga itu pampers buat bayi masa Lano suruh Ares pakek itu sih!"ucap Ares.
Lano tergelak sedangkan Ares mengdengus kesal menatap Lano.
"Hahaha... sorry gue nggak tau!"ucap Lano.
"Ares bakal maafin Lano dengan satu syarat"ucap Ares.
"Apa?"ucap Lano.
"Es krim coklat..."ucap Ares.
Ares menatap Lano dengan mata berbinarnya membuat Lano tersenyum.
"Kecil itu mah gue beliin lo nanti!"ucap Lano membuat Ares tersenyum senang.
"Hore makasih Lano ayo beli es krimnya! ini udah ketemu!"ucap Ares.
Ares menggenggam tangan Lano lalu menariknya menuju tempat es krim.
...
Sesampainya dirumah Ares...
"Makasih banyak buat hari ini Lano Ares seneng banget!"ucap Ares tersenyum manis pada Lano.
"Sama sama"ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.
"Ares masuk ya Lano hati hati pulangnya"ucap Ares.
Lano mengangguk lalu Ares keluar dari mobil Lano.
Lano menatap Ares hingga masuk kerumahnya.
"Gue lebih seneng dari lo Ares... makasih banyak..."lirih Lano.
...
Lano sampai dirumahnya...
"Hai mah!"ucap Lano masuk kekamar mamahnya.
"Hai Lano!"ucap Alana.
"Mamah udah makan? udah minum obat belum?"ucap Lano
Sembari duduk disamping tempat tidur sambil menggenggam tangan Alana.
"Udah kamu tenang aja!"ucap Alana.
"Syukurlah..."ucap Lano.
"Kayaknya anak mamah ini lagi seneng banget apa gara gara Ares?" ucap Alana
Lano kembali gelagapan lalu menatap Alana.
"Mamah nggak papakan kalo Lano sayang sama perempuan selain mamah?"ucap Lano.
Alana tersenyum mendengar pertanyaan Lano.
"Nggak papalah apalagi kalo itu Ares, Ares itu anak baik dia masih polos Lano jaga dia baik baik jangan sakiti dia!"ucap Alana.
"Pasti mah!"ucap Lano.
Setelah berbicara dengan Alana Lano segera masuk kekamarnya membersihkan dirinya.
Lalu kembali turun untuk makan malam tapi sayangnya Lano malah melihat hal senonoh.
Didepan matanya papahnya sendiri Alfian Saputra sedang bercumbu dengan wanita selingkuhannya.
Lano sangat merasa kesal beraninya Alfian terang terang mengenai perselingkuhannya.
Sudah CUKUP! Lano sudah muak dengan tingkah laku papahnya ini hah bahkan Lano jijik menyebutnya papah.
Lano menarik tubuh Alfian menjauh dari selingkuhannya itu lalu memukul wajah Alfian.
bugh!!...
bugh!!...
bugh!!...
bugh!!...
bugh!!...
Lano menghajar habis Alfian.
"LANO CUKUP!"teriak Alana yang duduk dikursi rodanya dibelakangnya ada bi Jina.
"Mah orang kayak gini tuh nggak perlu dikasihanni mah!"ucap Lano.
"Bagus berani kamu ngomong seperti itu pada papahmu sendiri?"ucap Alfian
Alfian berdiri dengan wajah babak belurnya.
Selingkuhannya itu langsung memeluk lengan Alfian dengan manja membuat Lano jijik.
"Lebih baik anda keluar dari rumah ini sekarang dan jangan pernah kembali lagi kesini!"ucap Lano.
"Lano!"ucap Alana.
"Sudah cukup mah dia sudah sangat keterlaluan! kenapa mamah selalu saja membela bajingan ini mah?!" ucap Lano lalu segera berlari keluar rumah.
"LANO!"teriak Alana tapi tak diindahkan oleh Lano.
Lano pergi ke club tempat dia biasa menenangkan pikirannya.
Lano meminum bergelas gelas wine untuk menenangkannya.
Lano berada diruangan privat hanya ada dirinya disana.
"Gue benci dia! gue benci baget sama dia!"ucap Lano.
"Bajingan!"desis Lano.
"Gue bakal dia menderita!"ucap Lano.
"Alfian Saputra tunggu saja pembalasan gue berani beraninya lo nyakitin perasaan mamah gue!"ucap Lano.
"Seseorang yang sangat berarti dihidup gue..."ucap Lano.
...
Ares baru saja selesai mengerjakan pr-nya.
Ting...Tong...
"Siapa yang dateng malem malem gini?"ucap Ares.
Sembari melirik jam yang sudah menunjukan pukul 22.00.
Ares segera turun lalu membuka pintu.
"Lano!"ucap Ares.
Ya dia Lano, Lano datang dalam keadaan mabuk ke rumah Ares.
Dipikiran Lano hanya Ares yang bisa menenangkannya.
"Biarin gue masuk gue mohon!"ucap Lano.
"Ayo sini Ares bantu!"ucap Ares.
Ares merangkul Lano dan membawa Lano ke kamar tidur tamu.
Ares membaringkan Lano ditempat tidur...
"Lano mabuk lagi kenapa Lano?"ucap Ares.
"Hmm..."hanya dijawab gumaman oleh Lano.
Ares menghela nafasnya pelan.
Ares beralih membuka sepatu Lano lalu membuka jaket Lano.
"Mendingan Lano istirahat sekarang Ares mau balik kekamar"ucap Ares.
Ares baru berdiri dari duduknya tapi, Lano mencekal tangan Ares membuat Ares kembali duduk disamping Lano.
Ares menatap Lano.
"Kenapa Lano? Ares juga udah ngantuk..."ucap Ares.
"Jangan tinggalin gue..."ucap Lano.
"Maksud Lano apa?"ucap Ares.
"Lo tidur disamping gue aja"ucap Lano.
Ares melotot tak menyetujui permintaan gila Lano.
"Nggak bisa Lano kalo nanti ada apa apa gimana? Lano lagi nggak sadar Ares takut lagian Ares nggak suka bau alkohol!"ucap Ares dengan pipi merahnya.
"astaga baru kali ini ada cowo yang ngajak Ares tidur disampingnya!"batin Ares was was.
Lano bangun dari tidurnya lalu terduduk, Lano melepas kaosnya didepan Ares.
"LANO NGAPAIN BUKA BAJU LANO?" teriak Ares sambil menutup matanya membuat Lano tersenyum.
Lano segera menarik Ares hingga Ares berbaring disampingnya.
"AAAAA... LEPASIN ARES LANO!!!" teriak Ares.
"Jangan teriak teriak gue nggak bakal ngapa ngapin lo kok udah mendingan tidur sekarang!"ucap Lano.
Lalu Lano mengeratkan pelukannya pada Ares.
Wajah Ares sudah merah padam sekarang astaga tangannya menyentuh dada Lano yang telanjang.
"gimana mau tidur kalo jantung Ares berasa lagi lari maraton gini?"batin Ares.
"Lano Ares nggak bisa tidur..."ucap Ares.
"Kenapa nggak bisa tinggal merem aja!"ucap Lano menunduk melihat Ares yang masih menutupi wajahnya.
Lano terkekeh melihat tingkah Ares lalu menyingkirkan tangan Ares.
"Lano!"pekik Ares.
Refleks mendongak dan matanya bertemu dengan mata Lano.
"Jangan tutupin muka lo"ucap Lano.
Ares terus menatap Lano, Lano menyelipkan rambut Ares kebelakang telinganya.
"Udah tidur besok sekolah!"ucap Lano.
Lalu kembali memeluk Ares mengusap usap kepala Ares mencoba membuatnya tenang.
Ares menenggelamkan wajahnya pada dada Lano.
Ares mencoba menetralisir detak jantungnya lalu beberapa lama kemudian Ares tertidur.
Lano tersenyum mendengar nafas teratur menunjukan Ares sudah tertidur.
"maaf ngerepotin lo... dipikiran gue sekarang cuma lo yang bisa bikin gue tenang... dengan liat wajah lo aja gue rasa beban dihati gue ngerasa berkurang Ares..."batin Lano.
Lano mempererat pelukannya lalu ikut terlelap.
Keesokan paginya...
Ares mulai membuka matanya lalu hal pertama yang dia lihat adalah dada telanjang Lano.
Memikirkan bahwa semalam Ares tertidur dupelukan Lano membuat pipi Ares memerah.
Ares mendongak menatap wajah Lano yang tertidur.
Ares tanpa sadar mengusap pipi Lano lalu menuju rahang Lano.
Lano mulai membuka matanya lalu menemukan Ares yang sedang menatapnya.
Ares gelagapan lalu menjauhkan tangannya dari wajah Lano membuat Lano terkekeh.
"morning!"ucap Lano.
Cup!
Lano mengecup kening Ares membuat Ares kaget.
Pipi Ares bertambah merah dengan detak jantung yang menggila.
"too..."ucap Ares tersenyum malu malu.
"Masih betah nyandar didada gue?" ucap Lano.
Ares seketika sadar lalu bangun dan terduduk.
"Apaan sih Lano?"ucap Ares memalingkan wajahnya dari Lano.
Lano juga bangun terduduk lalu menarik dagu Ares agar menatapnya.