Chereads / ARESSA / Chapter 4 - Suka Ares

Chapter 4 - Suka Ares

Ares melotot tak percaya Lano membayar ojolnya lalu ojolnya pergi.

"Lano!"ucap Ares.

"Udah masuk!"ucap Lano.

Ares menghentak hentakkan kakinya kesal lalu masuk kemobil Lano.

Lano tersenyum tipis melihat tingkah Ares.

Lano masuk kedalam mobilnya dan mobilnya mulai melaju.

"Emangnya kenapa kalo ojolnya Ares cowokan? emang udah biasa Lano..." ucap Ares menatap Lano membuat Lano kelabakan.

"masa iya gue bilang gue cemburu gitu?!"batin Lano.

"Hmm... bisa aja dia orang jahat udah mulai sekarang jangan pernah pesen ojol lagi!"ucap Lano membuat Ares mengangguk paham.

🐧🐧🐧

Ares dan Lano sampai di sekolahnya lalu segera turun dari mobil.

"Makasih Lano!"ucap Ares tersenyum manis dan Lano hanya mengangguk.

"Khmm..."suara Fino.

"Hai Fino!"ucap Ares.

"Hai Res!"ucap Fino.

"Cuma Fino aja nih Res?"ucap Azka.

"Hehe... hai juga Azka! ngomong ngomong Naga mana?"ucap Ares.

"Naga... Naga... hmm..."ucap Fino.

"Lagi ada urusan keluarga iya itu iya!" ucap Azka

Ares hanya mengangguk paham.

"Kalo gitu semuanya Ares kekelas duluan ya bye!"ucap Ares sambil melangkah pergi.

"Jauhin Ares!"ucap Fino.

"Ini bukan urusan lo!"ucap Lano lalu melangkah pergi.

Fino dan Azka menghela nafas gusar khawatir dengan Ares.

"kita harus gimana?"ucap Azka diajawab gelengan dari Fino.

Naga sedang duduk dikursi sebelah tempat tidur.

"Cepet bangun sayang... maafin aku... apa kamu nggak capek tidur terus?" ucap Naga sambil menggengam tangan Tasya.

Ya Naga dan Tasya sudah balikan Naga sudah tahu semuanya Tasya sebenarnya memiliki penyakit leukimia.

Itulah alasan kenapa Tasya menjauhi Naga dan pura pura selingkuh dengan Lano.

Naga belum menceritakan ini pada teman temannya.

Tasya dan Lano ternyata adalah sepupu.

"Sayang..."ucap Naga.

...

Lano sedang duduk dikantin dan disampingnya ada Ares yang sedang makan coklat.

"Enak?"ucap Lano.

"Iya Lano mau?"ucap Ares dan Lano menggeleng.

"Yakin?"ucap Ares dan Lano mengangguk.

"Seriusan enak loh Lano"ucap Ares membuat Lano berdecak kesal.

"Enggak buat lo aja biar cepet gede" ucap Lano.

"Emangnya Ares kayak anak kecil ya?" ucap Ares mengerucutkan bibirnya.

"iya lo tuh masih bocah udah makan lagi coklatnya"ucap Lano.

"Ares nggak mau makan lagi"ucap Ares.

Ares mencebik kesal lalu meletakan coklatnya di meja.

"Kenapa? tadi katanya enak"ucap Lano.

"Ares kesel ihh... sama Lano"ucap Ares.

Ares memalingkan wajahnya dari Lano membuat Lano terkekeh geli.

"Maaf deh lo udah gede deh makan lagi nih biar tambah gede"ucap Lano.

"Beneran?"ucap Ares kembali menghadap ke Lano.

"Hmm..."gumam Lano.

"Hmm... apa?"ucap Ares.

"Iya ares!"ucap Lano mencubit hidung Ares.

Ares mengerucutkan bibirnya kesal lalu segera mengambil coklatnya dan pergi meninggalkan Lano.

Lano tersenyum tipis sambil menatap Ares yang berjalan menjauh.

Disisi lain...

"Kok Naga nggak ada kabar sih sebebernya kemana dia?"ucap Fino.

"Iya jadi bingung deh gue! Ares sama Lano udah makin deket aja"ucap Azka.

...

Pulang sekolahnya...

"Lano stop ngikutin Ares!"ucap Ares.

Lalu Ares menghentikan langkahnya lalu menoleh pada Lano.

Sedari tadi Lano terus mengikutinya dengan mobil.

"Makanya lo masuk cepet!"ucap Lano.

"Nggak Ares masih marah ya sama Lano"ucap Ares.

"Marah mulu nanti cepet tua loh"ucap Lano.

"Lano doain Ares cepet tua?"ucap Ares.

"aduh... salah ngomong lagikan gue! dasar nih mulut nggak bisa nge-rem apa?!"batin Lano.

"Bukan gitu Ares..."ucap Lano.

"Ares jadi makin marah sama Lano" ucap Ares.

Lalu Ares mempercepat langkahnya.

Tiba tiba...

brukk!!

Ares terjatuh Lano yang melihat itu langsung keluar dari mobil dan mendekati Ares.

"AW!"pekik Ares.

"Astaga lo nggak papa?"ucap Lano.

"Ares nggak papa kok cuma lecet aja" ucap Ares menatap lututnya yang berdarah.

"Jangan gerak tunggu gue!"ucap Lano.

Ares mengangguk lalu Lano kembali kemobilnya untuk mengambil kotak p3k lalu kembali ke Ares.

"kalo sakit bilang aja"ucap Lano.

"nggak kok cuma perih aja"ucap Ares sambil tersenyum manis.

Lano mengusap pucuk kepala Ares.

"Serah lo deh"ucap Lano. Lano mulai membersihkan luka Ares.

Ares menatap wajah Lano yang sangat menenangkan baginya.

"entah kenapa Ares selalu nyaman kalo deket sama Lano padahalkan Ares belum lama kenal sama Lano" batin Ares.

Dan akhirnya selesai juga.

"Selesai juga akhirnya"ucap Lano.

"Makasih ya Lano"ucap Ares tersenyum manis.

"Hmm..."gumam Lano

Lalu Lano memasukkan kembali barang barang yang tadi kedalam kotak p3k.

"Nih pegang!"ucap Lano.

Lano meletakkan kotak p3k dipangkuan Ares.

"Kok Ares ini kan punyaaaaaaaa...." pekik Ares karena Lano mengangkat tubuhnya secara tiba tiba.

"Lano! turunin Ares Ares itu cuma lecet bukannya patah kaki Lano turunin Ares!"ucap Ares tapi tak diindahkan oleh Lano.

Lano menggendong Ares ala bridal style Lalu memasukkan Ares kedalam mobilnya.

Lano masuk kemobil lalu mobilnya mulai melaju.

Ares meletakan kotak p3k ketempatnya kembali.

"Lano Ares mau coklat"ucap Ares.

"Ambil di tas gue dibelakang"ucap Lano.

Ares tersenyum senang lalu mengambil tas Lano dan mengambil sebatang coklat.

"Makasih ya Lano"ucap Ares Lalu membuka coklatnya.

"Hmm..."gumam Lano.

"untung gue stok coklat tadi"batin Lano.

buk!

suara barang terjatuh dari tas Lano Ares mengerutkan keningnya lalu mengambil barang itu.

"Lano ngerokok?"ucap Ares membuat Lano kaget hingga menghentikan mobilnya.

Lano menoleh pada Ares.

"Iya"ucap Lano.

"Lano berhenti ngerokok ya Ares nggak mau Lano kenapa napa Ares takut"ucap Ares sambil membalas tatapan Lano.

"Lo nggak berhak ngatur gue"ucap Lano.

"Tapikan Lano temen Ares"ucap Ares.

"cuma temen nggak lebihkan"ucap Lano.

"Ares cuma nggak mau Lano kenapa kenapa nantinya Ares cuma peduli sama Lano"ucap Ares.

"baru kali ini ada yang peduliin gue selain keluarga sama sahabat gue" batin Lano.

"Makasih"ucap Lano.

"Buat apa?"ucap Ares.

"Udah mau peduli sama gue"ucap Lano.

"Nggak perlu berterima kasih sama Ares tapi... Lano berhenti ngerokok ya"ucap Ares.

"Bakal gue usahain"ucap Lano.

Ares tersenyum senang dan Lano yang melihat senyum Ares membuat hati Lano menghangat.

...

Sampai dirumah Ares.

"Makasih ya Lano"ucap Ares tersenyum manis.

"Hmm..."gumam Lano.

Ares turun dari mobil Lano lalu masuk kerumahnya.

...

Lano pulang keapartemennya.

"Gue mau jujur sama kalian"ucap Lano.

"Jujur tentang apa?"ucap satya.

"Ares"ucap Lano.

"Lo sukakan sama dia"tebak Willi membuat Lano mengangguk.

"Lan kalo lo mau berhenti balas dendam itu lebih baik gue setuju sama lo"ucap Satya.

"Iya selama inikan kita selalu dukung apapun keputusan lo kita bakal seneng kalo lo seneng juga"ucap Satya.

Lano tersenyum senang lalu memeluk kedua sahabatnya itu.

"Makasih kalian selalu ada buat gue" ucap Lano.

"Sama sama"ucap Satya dan Willi lalu melepas pelukan mereka.

"Lo senyum tadi astaga udah berapa lama kita nggak liat senyum selebar itu dari lo"ucap Satya.

"Hmm... berapa ya?"ucap Willi.

"Dodol nggak perlu lo hitung juga kali!"ucap Satya menjitak kepala Willi membuat Willi terkekeh.

Tiba tiba handphone Lano berbunyi.

Naga...

"hai gue nganggu nggak?"

"nggak"

"bisa nggak kita ketemuan ada yang mau gue bicarain"

"hmm... gue juga"

"oke kita ketemu dicafe matahari"

"oke"

bip.

"Siapa?"ucap Willi.

"Naga"ucap Lano.

"Bisa pas gini ya?"ucap Satya.

"Hmm... gue cabut dulu ya"ucap Lano.

Satya dan Willi mengangguk lalu Lano segera pergi.

...

Di cafe matahari.

"Udah lama?"ucap Naga.

"Nggak"ucap Lano.

Naga mengangguk dan duduk berhadapan dengan Naga.

Hening...

Hingga Naga yang pertama membuka suara.

"Maaf"ucap Naga membuat Lano kaget.

"Maaf gue udah tahu semuanya tentang Tasya gue bener bener ngerasa bersalah sama lo tentang mamah lo gue juga salah gue minta maaf gue bener bener bodoh saat itu..." ucap Naga.

"Huft... ya gue maafin tapi tolong tetep disamping Tasya dia butuh lo Naga dan..."ucap Lano menggantungkan kalimatnya.

"Makasih banyak Lan dan apa?"ucap Naga.

Lano menghela nafasnya pelan.

"Huft... soal Ares gue suka sama dia!" ucap Lano membuat Naga kaget.

"Beneran?"ucap Naga.

"Iya gue suka sama dia gue sayang dia dan bahkan gue cinta sama dia jadi tolong jangan jauhin Ares dari gue gue butuh dia disamping gue!"ucap Lano membuat Naga tercengang.

"apa ini saatnya gue percayaain Ares keseorang cowo selain gue? tapi dia Lano?"batin Naga.

"Gue nggak bakal ngehalangin lo" ucap Naga.

"thank's"ucap Lano.

"Sama sama jadi kita damaikan?"ucap Naga tersenyum sambil menyondorkan tangannya.

"Iya"ucap Lano menyalami Naga dan tersenyum.

...

Keesokan harinya...

Ares keluar dari rumahnya.

"Hai!"ucap Lano dan Naga membuat Ares kaget.

"Lano! Naga! ngapain kerumah Ares?" ucap Ares menatap Naga dan Lano bergantian.

"Gue sih mau jemput lo nggak tau kalo sahabat lo ini"ucap Lano menepuk pundak Naga membuat Ares menatap mereka tak percaya.

"Gue cuma mau ngobrol sama lo"ucap Naga.

"Lano sama Naga kenapa?"ucap Ares.

"Emangnya kita kenapa?"ucap Naga membuat Ares menggeleng.

Lano dan Naga terkekeh melihat tingkah Ares.

"Kita udah baikan Ares"ucap Lano mengusap pucuk kepala Ares.

"Beneran?"ucap Ares membuat Lano dan Naga mengangguk.

Ares langsung tersenyum senang lalu melompat kegirangan.