Sepanjang jalan mulai terlihat beberapa kereta lain yang terguling dengan mayat yang bergelimpangan. Jantung Kay Lee berdetak dengan sangat cepat, wajah khawatirnya tergambar jelas saat dia mengendalikan kereta kudanya dengan sangat kencang. Kay Ri yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi, gemetar ketakutan memeluk erat Yu Shi di sampingnya. Tiba-tiba tanah berguncang seperti bergerak sendiri dan menyerang kuda yang mereka kendarai, seketika kereta merekapun terguling-guling di tanah dan menciderai mereka bertiga.
Akibat kecelakaan itu, tangan kiri Yu Shi patah dan Kay Ri masih pingsan di sampingnya. Kemudian dia keluar dari dalam kereta jerami untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dia melihat 3 pria berpakaian hitam dengan cadar hitam yang menutupi seluruh wajah mereka seperti Ninja sedang berdiri didepan Kay Lee yang berlutut di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya.
"apakah mereka adalah Ninja dari Samaratungga?... Tidak, sepertinya mereka bukan dari Samaratungga, penampilan mereka memang mirip,tapi Ninja dari Samaratungga tidak mungkin menutup seluruh wajah mereka seperti ini. Sepertinya mereka adalah Ninja dari Kekaisaran Yunnju karena mereka bisa melihat meski mata mereka tertutup. Tapi kenapa Ninja yang seharusnya menjadi pasukan khusus malah menyerang warga sipil, apa yang sedang terjadi disini? " Pikir Yu Shi yang berusaha memahami apa yang sedang terjadi.
Seorang Ninja yang berdiri tepat di depan Kay Lee mengangkat pedangnya seperti posisi akan memenggal.
"?!" melihat itu Yu Shi terkejut dan segera melemparkan batu didekatnya yang tepat mengenai tangan Ninja tersebut dengan keras hingga pedangnya terjatuh ketanah.
Perhatian ketiga Ninja beralih kearah Yu Shi yang berdiri didepan kereta yang terguling dengan memegang tangannya yang patah. Yu Shi menelan ludah dan berpikir. "dalam kondisiku yang seperti ini, apakah aku bisa mengalahkan mereka?..."
Pada saat yang sama Kay Lee segera mengambil Pedang yang tergeletak di tanah dan tanpa basa-basi menebaskannya ketubuh Ninja di depannya sampil berkata. "Yu Shi! Cepat bawa adikku pergi dari sini! "
Yu Shi segera menggendong Kay Ri yang masih pingsan di punggungnya, dengan kondisi tangan kiri yang patah Yu Shi menahan rasa sakit yang tak tertahankan ditambah dengan beban berat dari tubuh Kay Ri dalam gendongannya. Tubuh Kay Lee yang dipenuhi dengan luka berusaha menghalangi dua Ninja di depannya sekuat tenaga dengan memegang pedang panjang di tangannya.
"gawat, semoga kak Kay Lee bisa memberiku waktu untuk menjauh, baru aku bisa dengan aman memanggil Hewan Gaib Liar untuk membawa kami pergi dari sini." pikir Yu Shi.
Kay Ri mulai terbangun dari pingsannya. Dengan pikiran yang belum sepenuhnya sadar, dia bertanya. "...Yu Shi apa yang telah terjadi?"
"Kay Ri, apakah kamu masih sehat dan bisa berlari? " Yu Shi berhenti sejenak dan bertanya.
"aku baik-baik saja tapi beberapa bagian tubuhku terasa nyeri." jawab Kay Ri sambil turun dari gendongan Yu Shi.
Aaaaaaaaaaaa!!!!!
Terdengar jeritan keras dari Kay Lee, seketika Kay Ri menoleh kebelakang dan melihat kakaknya yang di tusuk beberapa kali oleh dua orang Ninja.
"Kakak!!! " melihat itu seketika Kay Ri shock!. Dan dia mulai berlari menuju kakaknya yang kini terkapar ditanah.
"Kay Ri, jangan kesana. " Tangan Yu Shi menggapai tangan Kay Ri untuk menghentikannya, tapi langsung ditepis oleh Kay Ri untuk melihat kondisi kakaknya.
Yu Shi hanya bisa berdiri melihat Kay Ri yang berlari kemudian memeluk kakaknya yang terkapar dan berlumuran darah. "...aku punya kesempatan memanggil Hewan Gaib Liar untuk melarikan diri. Tapi aku tidak mungkin melarikan diri sendiri dan meninggalkan Kay Ri."
Kakakkkkkkk!!!!!!
Jerit Kay Ri saat menyadari kakaknya tidak lagi bernafas dalam pelukannya. Dengan penuh amarah dan air mata, Kay Ri mengambil pedang yang berada di tangan kakaknya. Dengan baju yang berlumuran darah, dia berdiri dengan mengayun-ayun kan pedang tak beraturan. Tangan kecilnya gemetar memegang pedang yang begitu berat, dimatanya sama sekali tidak ada rasa takut. Sedangkan dua Ninja didepannya seakan tidak terlalu memperdulikan serangan Kay Ri dan hanya menghindar dengan mudah.
"apa yang harus aku lakukan? " pikir Yu Shi. Tiba-tiba pandangan Yu Shi menjadi gelap, kemudian pikirannya terbang keluar dari tubuhnya, matanya melihat kabut hitam yang pekat dan bergerak cepat kemudian kabut itu tersingkap memperlihatkan beberapa Ninja lain berada tak jauh dari mereka dan sedang mengawasi mereka. Seketika pikirannya kembali ketubuhnya dan diapun mulai bernafas kembali dengan tarikan nafas besar. Kemudian mengerti. "gawat, begitu banyak Ninja dia kitar sini, kalaupun kami bisa meloloskan diri dari dua Ninja itu. Tapi kami tidak akan berhasil lolos dari Ninja lainnya yang mengintai."
Takkk!!!! Dari arah belakang seseorang memukul belakang leher Yu Shi
"?!!!... Cepat sekali!.... " Yu Shi langsung pingsan.
.................¤¤¤¤¤¤...............
Cahaya matahari pagi melewati sela-sela pohon raksasa yang sangat rindang dan membuat pemandangan dibawahnya tampak gelap meski cahaya matahari tampak diatas langit. Karena begitu gelapnya, tak sebatang rumputpun tumbuh dibawah pohon raksasa itu dan hanya terlihat beberapa tumpuk buku tampak berserakan di tanah dan seorang pemuda berumur 13 tahun sedang sibuk membaca dan membolak-balik buku yang terbuat dari kulit usang di tangannya. Kedua tangan dan kaki pemuda itu berwarna merah karena luka disebabkan belenggu besi yang merantainya selama ini. Dia duduk dibawah pohon raksasa yang terdapat sebuah pintu, itu adalah rumah pohon yang merupakan tempat dia di sekap selama ini.
Haise dengan serius membaca sekaligus berkomentar saat membaca buku di tangannya. "Lich adalah penyihir hitam yang tidak akan pernah mati (Undeath) dan hidup dengan meminum darah makhluk lain atau memakan serangga. Selain belajar sihir hitam, setiap Lich memiliki karakter dan kekuatan bawaan yang berbeda-beda.
Lich ke 1 memiliki kemampuan regenerasi, sepertinya Lich ke 1 tidak mungkin terlihat seperti mayat hidup meskipun dia melakukan sihir hitam berkali-kali yang bisa membuat Lich lain tampak seperti mayat hidup. Dia merupakan Lich yang paling tua diantara lainnya dan tidak ada catatan dia berasal dari mana.
Lich ke 2 memiliki kekuatan tempur yang tak terkalahkan. Dia berasal dari Kekaisaran Hime.
Lich ke 3 memiliki kecerdasan luar biasa dan dalam catatan ini sepertinya dia berasal dari Kekaisaran Es yang sudah musnah ratusan tahun lalu.
Lich ke 4 memiliki kemampuan untuk menguasai berbagai jenis elemen meskipun tanpa bantuan sihir elemen. Dia berasal dari Kekaisaran Bentul, yang berada di belahan bumi lain karena begitu jauhnya dari sini.
Lich ke 5 memiliki kemampuan untuk memberi halusinasi pada lawannya. Dia adalah Lich yang memaksaku untuk menjadi penerusnya dan sepertinya dia pernah menggunakan kekuatan halusinasinya padaku, sungguh wanita penyihir yang terkutuk. Dia berasal dari Kekaisaran Yunnju, Kenapa dia suka berkeliaran di wilayah Kekaisaran Samaratungga?.
Lich ke 6 memiliki tubuh beracun, dan sepertinya dia salah satu Lich yang paling tua karena tidak ada info lain yang tertera di buku ini. Apakah itu artinya dia adalah Lich ke 6 yang pertamakali muncul di dunia dan belum pernah di turunkan pada orang lain?.
Lich ke 7 memiliki kemampuan untuk berkamuflase dan dia berasal dari Kekaisaran Hera tapi suka berpetualang keberbagai pelosok negeri.
Lich ke 8 memiliki kemampuan untuk meramalkan masa depan. Lich ke 8 yang sebelumnya berasal dari Kekaisaran Es dan Lich ke 8 yang baru saja terpilih berasal dari Kekaisaran Hera.
Lich ke 9 memiliki kekuatan untuk merasuk kedalam tubuh orang lain dan merebutnya untuk berganti tubuh. Diantara semua kemampuan Lich, menurutku kemampuan ini yang paling mengerikan. Dia berasal dari Kekaisaran Yunnju.
Lich ke 10 memiliki kemampuan untuk memakan kekuatan dan elemen dari orang lain hingga orang tersebut mati. Dia berasal dari Kekaisaran Rehan.
Penyihir wanita itu mengatakan ada satu lagi calon Lich yang akan menjadi Lich ke 11... Siapakah yang ia maksud?
Setiap calon Lich, bisa menggunakan maksimal 5% dari kemampuan bawaan dari Lich yang sesungguhnya. Dengan kata lain, aku juga bisa menggunakan kekuatan untuk membuat halusinasi. "
Kemudian Haise menutup buku di tangannya dengan kecewa dia berpikir. "Aku sudah membaca semua isi buku-buku ini tapi aku masih belum menemukan apa yang aku cari."
"dari semua yang aku baca, memang ada mantra kegelapan untuk menjadikan seseorang menjadi Immortal. Tapi konsekuensi dan kutukan yang harus di tanggung oleh orang itu sangatlah besar dan mengerikan. Tidak mungkin aku menggunakan mantra keji dari sihir hitam seperti itu pada diriku sendiri...." Haise menarik nafas yang terasa berat.
"buku-buku sihir ini hanya menceritakan cara-cara menggunakan sihir elemen dan sihir hitam. Aku samasekali tidak tertarik dengan sihir hitam, tapi entah mengapa aku sedikit tertarik dengan sihir elemen yang hanya dengan menggunakan mantra atau diagram sudah bisa memanipulasi 5 elemen di alam. Selain itu sihir elemen tidak menimbulkan dampak negatif pada penggunanya ataupun pada orang lain. Itu artinya sihir elemen juga bisa digunakan oleh manusia biasa yang tidak memiliki bakat dari lahir untuk menguasai elemen. Berbeda dengan sihir elemen, sihir hitam adalah sihir yang berupa perjanjian atau kesepakatan dan bisa menyebabkan penggunanya mengalami kutukan. Bahkan Sihir hitam juga bisa berdampak buruk pada Lich yang melakukannya. Jika seorang Lich melakukan sihir hitam, maka tubuhnya akan mengalami pembusukan. Dan bila dia terus menerus menggunakan Sihir hitam, maka wujudnya tidak akan ada bedanya dengan mayat tapi hidup. Apa mungkin di dunia ini ada Lich yang seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menggunakan sihir hitam?. Kalaupun ada, apakah wujudnya masih terlihat seperti manusia biasa?." timbul banyak pertanyaan dalam pikiran Haise.
Haise menutup kedua matanya dan menyandarkan punggungnya pada pohon dibelakangnya. Kemudian berharap. "aku yakin pasti ada cara agar aku bisa menghindari kematian tanpa menimbulkan efek keji padaku apalagi pada orang lain."
"saat ini penyihir wanita itu sedang tidur di siang hari dalam peti matinya, aku sudah membaca semua buku yang dia berikan kepadaku. Jika aku tidak bisa mencari apa yang aku cari disini, tidak ada gunanya lagi aku ada di sini. Aku yakin penyihir wanita itu tahu cara agar aku bisa menjadi Immortal, tapi bagaimana caranya agar aku memaksanya untuk memberitahuku? " ucap Haise yang mencoba berpikir dengan keras.