Chereads / imperial on the ocean ice / Chapter 4 - chapter 4 - hawa jahat

Chapter 4 - chapter 4 - hawa jahat

Wajib kasih vote, biar author semangat nulis lanjutannya.

................................

(Di Kediaman Kaisar dalam Istana Kekaisaran Samaratungga)

Kaisar Baykyu duduk dibelakang meja kerjanya dengan mengerutkan dahi membaca tumpukan berkas.

"suamiku ini sudah larut malam, kenapa engkau masih bekerja. Cobalah sejenak bersantai dan beristirahat untuk menyegarkan pikiran esok hari." Ratu Sitarai berjalan kearah Kaisar Baykyu yang masih serius bekerja di kediamannya.

"aku tahu itu, tapi aku tidak mungkin bisa beristirahat jika masih ada masalah yang belum di temukan solusinya."

"ceritakanlah padaku, mungkin aku bisa memberimu saran."

Kaisar Baykyu menatap wajah Ratu yang lembut, kemudian sambil menarik nafas panjang dia bercerita. " di perbatasan antara Kekaisaran Samaratungga dan Kekaisaran Yunnju terjadi banyak sekali masalah. Mulai dari perampokan, penjarahan dan pembunuhan terus terjadi. Aku sudah mengirimkan pasukan untuk menjaga perbatasan tapi tetap saja kejahatan terus menerus terjadi. Setiap kali gerombolan perampok berhasil diatasi, masalah baru muncul berupa terbentuknya gerombolan perampok baru dengan jumlah anggota perampok yang setiap tahun semakin banyak. Selain itu, jumlah arus pengungsi dari Kekaisaran Yunnju menuju Kekaisaran Samaratungga setiap tahun semakin membengkak. Karena itu, ekonomi kerajaan-kerajaan yang berada di perbatasan semakin goyah. Angka kebutuhan dan pengeluaran semakin besar sedangkan angka pengangguran semakin meningkat. Harga bahan pokok kerajaan di perbatasan semakin meningkat, mengingat jumlah bahan pokok yang semakin menipis sedangkan jumlah kebutuhan bahan pokok semakin besar. Aku sudah melakukan distribusi bahan pokok dari kerajaan yang memiliki pasokan bahan pokok pada kerajaan di perbatasan. Tapi para perampok yang semakin banyak, selalu menyerang dan merampok distribusi bahan pokok sehingga membuat keadaan kerajaan di perbatasan semakin miris." tangan Kaisar Baykyu mengepal erat karena kesal.

Tangan lembut Ratu Sitarai menggenggam lembut tangan Kaisar Baykyu yang mengepal erat, hingga tangan yang tegang itu kembali tenang. Sorot mata Kaisar Baykyu yang berwarna merah memandang lembut tatapan hangat dari Ratunya.

"aku dulu adalah masyarakat Kekaisaran Yunnju, aku bisa mengerti penderitaan yang mereka alami. Pada saat itu kami tidak memiliki banyak pilihan, kelaparan dan kemiskinan merevak bagaikan wabah. Banyak tuan tanah yang jatuh miskin termasuk keluargaku. Kami hanya bisa mencari tempat bernaung yang baru dan harus mengambil resiko di serang oleh para perampok yang kelaparan dalam perjalanan menuju perbatasan Kekaisaran Samaratungga. Sebagai gantinya... ayah, ibu dan kedua adikku mati di tangan perampok menyisakan aku yang buta karena terkena racun...." Ratu Sitarai menceritakan kisahnya dengan sedih dan suaranya terdengar terisak. Kemudian kedua tangan Kaisar Baykyu memeluk lembut tubuh Istrinya untuk menenangkan.

Dalam pelukan Kaisar Baykyu, Istrinya melanjutkan. ".....suamiku... Aku akan memberimu saran. Tapi mungkin engkau tidak akan menyetujuinya."

".....?" Mendengar itu, mata Kaisar Baykyu melebar. Kemudian berkata. "katakanlah."

"kekeringan di wilayah Kekaisaran Yunnju tidak bisa di hindari, arus pengungsi pasti akan terus bertambah. Kalaupun tidak ada perampok, masalah ledakan populasi dan kelaparan pasti terjadi pada kerajaan-kerajaan di perbatasan. Distribusi bahan pokok tidak akan bisa sepenuhnya mengatasi ledakan populasi yang mendadak bahkan semakin banyak. Mengingat semua alat transportasi tidak dibuat untuk mengangkut beban bahan pokok yang super berat dalam sekali waktu. Dengan kata lain yang menjadi akar masalah inilah yang harus di perbaiki."

"akar masalahnya adalah Kekaisaran Yunnju, bagaimana mungkin aku  berhak turut campur dalam sistem pemerintahan mereka."

"untuk mengatasi masalah ini, kita memang tidak perlu turut campur dalam masalah di pemerintahan mereka."

"....?"

"semua masyarakat maupun pejabat Kekaisaran Yunnju menyalahkan kelahiran Putra Mahkota Xiao Han atas kemalangan mereka. Tak sedikit orang yang berusaha menghabisi Putra Mahkota Xiao Han. Tapi mereka semua mengalami kegagalan, mengingat dia adalah orang terkuat bahkan melebihi ayahnya yaitu Kaisar Feng Han di Kekaisaran Yunnju."

Mendengar itu, Kaisar Baykyu melepaskan pelukannya pada waktu bersamaan dia mengerutkan dahinya. Dengan suara sedikit kesal dia berkata. "apakah kamu ingin aku membunuh temanku?"

"tentu saja tidak..."

Emosi Kaisar Baykyu-pun mereda, kemudian bertanya. "lalu...?"

"ayahku dulu pernah bekerja dibawah perintah Putra Mahkota Xiao Han. Ia berkata bahwa Putra Mahkota Xiao Han sangat memprioritaskan keselamatan bawahannya. Tapi kadangkala dia menganggap nyawa manusia tak lebih dari bidak catur. Sifatnya yang selalu berubah membuat bawahannya sulit mengikuti perintah dan bingung. Karena dia memiliki 10 nyawa dalam tubuhnya yang memiliki sifat yang jauh berbeda satu dengan lainnya."

"iya, aku tahu itu..."

"saat Kaisar Rangguh(mertua) menyerang Kekaisaran Angin, Putra Mahkota Xiao Han membantu mempertahankan Kekaisaran Angin. Sedangkan ayahku beserta empat jenderal lainnya, bertugas untuk menjaga Putra Mahkota Xiao Han. Ayahku bercerita bahwa Kaisar Rangguh melukai Hades yang merupakan Hewan Gaib milik Putra Mahkota Xiao Han. Tapi hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa saat itu, Hades terluka terlalu parah dan mati. Sebagai pemilik dari Hades, harusnya Putra Mahkota Xiao Han ikut meninggal bersama Hewan Gaib miliknya. Setelah peperangan di Kekaisaran Angin usai, Putra Mahkota Xiao Han mengalami demam tinggi selama 7 hari setelah kematian Hades. Tapi tak lama kemudian partikel bercahaya coklat keluar dari tubuh Putra Mahkota Xiao Han kemudian membentuk cacing kecil yang merupakan Hewan Gaib. Saat itu, Ayahku menyadari bahwa Hades telah lahir kembali dan keluar dari dalam tubuh Putra Mahkota Xiao Han..."

"...?!" Mata Kaisar Baykyu melebar memandang ekspresi Istrinya yang serius.

Dengan menarik nafas panjang, Ratu Sitarai melanjutkan. ".... Ayahku mengatakan bahwa saat Putra Mahkota Xiao Han kembali sadar dan beraktifitas, ayahku menyadari bahwa salah satu dari 10 kepribadian Putra Mahkota Xiao Han menghilang."

"apakah maksudmu adalah.. 1 dari 10 nyawanya mati bersama dengan matinya Hades Saat itu?"

Ratu Sitarai mengangguk pelan, kemudian melajutkan. "..... Di Kekaisaran Yunnju pernah ada seorang peramal hebat yang meramalkan bahwa kemalangan dari Kekaisaran Yunnju saat ini berasal dari Roh yang dipenuhi dengan dendam dari para Raja yang terjebak di tubuh Putra Mahkota Xiao Han. Aku yakin jika mereka di bebaskan, maka kedamaian dalam Kekaisaran Yunnju akan kembali lagi."

"jadi, maksudmu adalah aku harus membunuh Hades 8 kali hingga tersisa satu nyawa di tubuh Putra Mahkota Xiao Han."

Ratu Sitarai mengangguk pelan.

"....." Kaisar Baykyu beranjak dari kursi kerjanya dengan wajah menatap jendela yang terbuka memperlihatkan kerlip bintang yang terlihat terang di langit. "....bagaimana jika di tubuh Purta Mahkota Xiao Han sudah tersisa hanya 1 nyawa sedangkan penderitaan  masyarakat aynnju tetap tidak berhenti. Apakah kamu masih ingin membunuh nyawanya yang terakhir, hanya untuk membuktikan kebenaran dari sebuah ramalan?"

"...." Ratu Sitarai hanya bisa terdiam.

"lalu, bagaimana jika Putra Mahkota Xiao Han mati tapi penderitaan masyarakat Yunnju tetap tidak berakhir. Lalu adakah seseorang yang bisa bertanggung jawab mengembalikan nyawanya yang hilang hanya karena sebuah opini yang belum tentu benar?"

"...." Mendengar pendapat Kaisar Baykyu, kepala Ratu Sitarai langsung tertunduk. Kemudian menarik nafas panjang yang terasa berat dan melanjutkan. "....Suamiku, aku masih ada cara yang lain tapi aku tidak yakin apakah ini berhasil."

Kaisar Baykyu menoleh kebelakang melihat istrinya yang masih duduk di sebelah kursi meja kerjanya. "...katakan."

"ada yang bilang pemilik racun adalah pemilik dari obatnya, aku yakin bahwa penyihir itu memiliki solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkannya."

"tidak akan." ucap Kaisar Baykyu dengan tegas.

"....."

"penyihir selalu menambahkan racun pada madu yang mereka berikan pada semua orang yang membutuhkan bantuannya. Jika kita ingin mengatasi masalah dengan bantuannya, bukan hal yang tidak mungkin kita akan kehilangan hal yang lebih besar."

"..... Dengan kata lain kekeringan yang semakin meluas di Kekaisaran Yunnju tidak akan mudah untuk di atasi. Sayang sekali alam tidak berpihak pada mereka, apakah Kekaisaran Samaratungga hanya bisa diam menerima dampak dari kemalangan mereka?"

"tidak, aku tidak akan tinggal diam." ucap Kaisar Baykyu dengan tegas. Ratu Sitarai memandang Kaisar dan mendengarkan dengan seksama.

"aku ingin tahu apakah kemalangan Kekaisaran Yunnju benar-benar ada hubungannya dengan Putra Mahkota Xiao Han yang katanya terkutuk... Ataukah itu semua cerita hanyalah isapan jempol belaka."

"apakah yang anda ingin lakukan?"

"aku akan merebut tiga kerajaan milik Kekaisaran Yunnju." Kaisar Baykyu menjawab dengan berat hati.

"jika anda sudah mendapatkan kerajaan-kerajaan itu, lalu apakah yang akan anda lakukan setelahnya?"

"jika ketiga wilayah tandus itu sudah menjadi milikku, aku ingin tahu apakah tanah itu tetap tandus ataukah menjadi subur. Jika ketiga kerajaan itu tetap tandus, artinya kemalangan mereka memang terjadi secara alamiah. Tapi jika ketiga Kerajaan itu menjadi subur, artinya apa yang engkau pikirkan adalah benar...." penjelasan Kaisar Baykyu terhenti sejenak sambil menelan ludah, kemudian ia melanjutkan. "....itu artinya Penyihir memang membuat Putra Mahkota Xiao Han sebagai kutukan bagi Kekaisaran Yunnju."

Tiba-tiba hembusan angin yang sangat kencang bertiup hingga masuk kedalam kediaman kaisar dan mengerak-gerakkan daun pintu dan jendela.

"apa yang terjadi?" pikir Kaisar Baykyu yang tiba-tiba merasakan perasaan aneh di hatinya.

Kaisar Baykyu dan Ratu Sitarai keluar ruangan dan melihat langit yang tadinya dipenuhi bintang tiba-tiba ditutupi oleh pusaran awan hitam yang setiap hembusan anginnya disertai hawa jahat.

Mata Ratu Sitarai terbelalak lebar, bibirnya bergetar karena menyadari sesuatu yang familiar. "Hawa jahat ini...?!"

Kaisar Baykyu menoleh dan bertanya. "apakah kamu tahu sesuatu?"

Dengan kulit pucat dan wajah mendongak kelangit melihat pusaran awan hitam dilangit yang begitu luas hingga mencapai langit diatas Istana Kekaisaran Samaratungga. Awan hitam itu melingkar menuju pusat pusaran yang dari kejauhan membentuk tornado hitam kelam berukuran sangat besar. Tubuh Ratu Sitarai gemetar, kemudian menjawab. "...hawa jahat ini seperti hawa dari penyihir... Ini adalah tanda ada seseorang yang menggunakan kekuatan sihir..." sambil menelan ludah yang terasa pahit, Ratu Sitarai melanjutkan ucapannya yang belum selesai. "....Tapi aku tidak pernah merasakan hawa jahat yang begitu besar seperti ini sebelumnya. "

Mendengar itu mata Kaisar Baykyu melebar dan langsung menelan ludah, kemudian wajahnya mendongak kelangit yang dipenuhi awan hitam dengan hawa jahat pada setiap hembusan angin yang bertiup menyentuh kulitnya. "...."

Tapi tiba-tiba awan hitam yang begitu luas diatas langit seketika lenyap, hembusan angin yang dipenuhi hawa jahatpun menghilang. Seakan-akan kejadian barusan tidak pernah terjadi.

"...apa yang terjadi?" tanya Kaisar Baykyu yang terlihat bingung dengan keanehan didepannya.

Kedua lutut Ratu Sitarai lemas dan pingsan, dengan sigap Kaisar Baykyu menangkapnya dipelukan sebelum terjatuh kelantai.

...............¤¤¤¤..................