Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

THE CASTLE OF WERE WOLF

Mirna_Devi
--
chs / week
--
NOT RATINGS
12.9k
Views
Synopsis
Sebagai manusia yang lahir pada bintang jatuh yang langka, Cataleeya harus menerima nasib menjadi pelayan di dunia siluman serigala. Cataleeya tentunya tidak mau karena itu artinya ia harus meninggalkan ayahnya. Tapi apa boleh buat ia harus pergi ke dunia siluman serigala agar bangsa manusia selalu terjaga dari segala marabahaya. Lambat laun Cataleeya memiliki pandangan yang berbeda tentang dunia siluman serigala. Hanya saja sebuah kenyataan harus diterimanya kalau selama ini ia diperdaya.
VIEW MORE

Chapter 1 - BAB 1

"Cepat, masuk!"

Perintah pengawal itu membuat orang-orang berduyun memasuki sebuah ruangan yang berdinding sangat tebal. Semua orang yang masuk berpakaian putih. Ah, tidak ada warna lain yang diperbolehkan dipakai bangsa manusia di alam serigala ini selain warna putih. Tujuannya tidak lain adalah untuk mencirikan mereka bukan dari bangsa yang sama.

Cataleeya meremas tangan Wynn, temannya. Ia belum bisa beradaptasi. Tentu saja, ia baru saja tiba di negeri para siluman serigala 2 hari lalu. Beruntungnya, Wynn mau diajak berteman oleh Cataleeya. Kalau saja dia bukan orang yang lahir di saat bintang petromargan melintas, mungkin saat ini ia masih berada di kampung halamannya, Herganhord.

"Jangan takut. Mereka baik-baik. Bulan purnama akan segera datang nanti malam. Kita memang harus ditempatkan di tempat ini agar selamat."

"Seseram itukah mereka ketika bulan purnama tiba?" tanya Cataleeya.

Wynn tidak menjawab. Ia menoleh pada Cataleeya. "Hm … kodrat mereka yang membuat mereka sangat buas. Mereka tidak akan melihat siapa kamu, selama kamu berdarah manusia … itu santapan lezat."

Wajah Cataleeya memucat. Wynn menyikut tangan Cataleeya seraya tertawa kecil. "Tidak usah takut, aku bilang. Ingat saja pada Nona Kyle, kepala akademi, dia sangat baik padamu bukan?"

"Apa Nona Kyle juga akan sangat buas nanti malam?" tanya Cataleeya.

"Hey … itu pertanyaan yang tidak perlu di jawab. Apa kau pikir Nona Kyle bukan bangsa serigala?" Wynn balik bertanya, "tapi … ya memang tidak dapat dipercaya. Nona Kyle terlalu cantik dan anggun untuk bisa kita percaya bahwa dia seoarang siluman serigala yang akan sangat buas pada bulan pernama. Wajah dan perangainya sangat baik."

Cataleeya menyetujui hal itu. Berkat Nona Kyle, ia sedikit bisa mengurangi rasa takutnya. Ia menghela napas berat, mau tidak mau ia harus segera beradaptasi. Karena inilah takdirnya, sisa hidupnya akan dihabiskan di dunia ini.

Saat menoleh pada jendela bangunan, Cataleeya terpana dengan kastil yang dilihatnya. Kastil Dyroudram, tempat penguasa dunia siluman serigala ini. Pada saat itu, Cataleeya menyadari sesuatu.

Untuk apa aku takut? Lihatlah Cataleeya! Dunia siluman serigala ini tidak buruk! Bahkan menakjubkan! Lihat kastilnya! Sungguh menawan. Bahkan orang-orangnya, sama saja dengan bangsa manusia. Setelah dua hari disini, apa ada yang menyakitimu? Jawabannya tidak, 'kan? Lantas untuk apa kamu takut? Bahkan mungkin nasibmu akan lebih baik ketimbang di dunia manusia, bukan? Ah … apa nanti aku akan di tempatkan di kastil itu?" Cataleeya berbicara sendiri dalam hatinya.

"Mengapa kamu melamun sambil senyum-senyum?" tanya Wynn.

Cataleeya segera menggelengkan kepalanya. "Tidak. Ayo!" Cataleeya menarik lengan Wynn untuk segera mengikuti rombongan manusia yang akan masuk bangunan tebal itu yang entah apa namanya, Cataleeya belum tahu. Melihat tingkahnya itu, Wynn hanya tersenyum kecil.

"Kami akan membuka gembok ini esok pagi. Segala keperluan telah kami siapkan. Tolong jangan berbuat yang dapat merugikan kalian sendiri," ucapan pengawal itu ditanggapi positif.

Cataleeya mengedarkan pandangannya. Bangunan ini terlihat seram kalau diluaran sana. Tapi dalamnya sungguh menakjubkan. Seakan-akan memang bangunan ini diperuntukkan melindungi bangsa manusia. Ruangan tempat berkumpul ini, seperti aula dengan ornamen kuno yang sangat klasik. Bak akan mengadakan pesta dansa. Hanya saja mulai tebenamnya matahari nanti, manusia tidak diperbolehkan membuat keributan sedikit pun.

Wynn menyodorkan segelas minuman pada Cataleeya, "Untukmu."

"Terima kasih, Wynn."

"Oh ya, besok Nona Kyle akan memberitahumu tempat tinggal dan pekerjaanmu apa."

"Benarkah? Kira-kira aku akan ditempatkan di mana, ya?"

Wynn mengedikkan bahunya. "Tidak tahu. Tapi, Nona Kyle pasti akan menempatkan sesuai kemampaunmu, Cataleeya."

"Apa aku akan ditempatkan di Kastil yang tadi kita lihat?"

"Kastil Dyroudram? Eits, jangan terlalu berkhayal. Selama aku menjadi asisten Nona Kyle, jarang sekali ada bangsa manusia yang bisa ditempatkan disana. Mungkin ada sekitar 7 orang selama 10 tahun aku bekerja bersama Nona Kyle. Ia bilang kriterianya sangat tinggi. Hanya orang-orang berkriteria tertentu saja yang memang bisa di tempatkan disana."

"Begitukah? Sayang sekali …."

Alis Wynn terangkat, "Kenapa? Bukannya sedari tadi masi takut? Sepertinya sekarang kamu senang berada disini Cataleeya."

"Entahlah … hanya saja setelah melihat kastil tadi … aku meyadari sesuatu. Disini tidak semenakutkan yang aku kira. Bahkan mereka semua baik padaku. Ya … walaupun aku masih sedih karena harus berpisah dengan Ayahku selamanya."

"Tidak. Tidak selamanya. Nanti setelah satu tahun disini, Nona Kyle akan memintakan libur tahunan pada Petinggi Yousan. Kamu akan diperbolehkan ke dunia manusia untuk berlibur."

"Aku tahu. Bahkan Ayahku yang mengatakannya padaku saat aku bersikeras tidak mau pergi."

"Ya … begitulah."

"Wynn …"

"Apa?"

"Benarkah kita yang di bawa ke dunia ini adalah pahlawan?"

Wynn mengangguk mantap. "Ya. Kamu tahu 'kan bangsa manusia selalu dihantui ketakutan? Bangsa serigala yang selama ini menjaga kita. Kita terlalu lemah untuk melawan musuh-musuh kita. Kita yang di bawa kesini sebagai bukti hubungan dengan bangsa serigala. Disni pun kita diperlakukan baik, bukan? Bahkan yang laki-laki dijadikan prajurit hebat."

"Memangnya kita yang di bawa kesini akan dijadikan apa saja?"

"Untuk yang laki-laki dijadikan prajuri, pengawal atau penyihir. Yang perempuan, dijadikan pelayan pribadi atau penyihir. Semua itu tergantung kemampuan kita."

"Kira-kira setelah dua hari di tes oleh Nona Kyle, hasilnya seperti apa, ya?"

"Tidak tah juga. Nona Kyle tidak mengatakan apa-apa padaku. Tapi kalau boleh berterus terang …."

"Boleh-boleh, Wynn ceritakan saja padaku. Aku siap mendengarkan apapun itu," Cataleeya sangat antusias.

"Nona Kyle tersenyum saat melihatmu."

Wajah antusias itu berubah datar dalam seketika, "Aku kira apa, Wynn …"

"Memangnya apa? " Wynn nampaknya tidak peka dengan perasaan Cataleeya.

"Tidak-tidak. Lupakan saja, Wynn."

"Ya sudah. Eh tapi, setelah aku bekerja selama 10 tahun dengan Nona Kyle, arti senyuman itu …"

"Senyuman tetaplah senyuman. Kamu lupa? Nona Kyle memang suka tersenyum."

"Hey! Kamu baru dua hari ya disini, aku di sini sudah 10 tahun. Aku rasa, senyumannya padamu sedikit berbeda."

"Aku tahu. Tapi ya sudahlah, kita lihat saja besok apa hasilnya. Eh ngomong-ngomong … sangat sulit ya untuk jadi pelayan di kastil itu?"

Bibir Wynn tertarik datar, "Bukannya sudah aku katakana? Nah, kamu sudah tidak mausk kriteria pelayan kastil karena sering mengulang pertanyaan yang sama."

"Hah? Kok begitu?"

"Ya begitulah, kriterianya tinggi. Salah satunya tidak boleh mengulang pertanyaan yang sama," Wynn menyodorkan selimut, "Sudahlah … langit sudah mulai gelap. Kita harus diam. Walaupun nanti akan berisik dengan lolongan serigala. Ya, tapi mau bagaimana lagi kodrat mereka seperti itu."

Cataleeya tidak berkomentar. Ia menerima selimut yang diberikan Wynn lalu membungkus tubuhnya. Tak berapa lama, hening tercipta karena bangsa manusia yang di aula itu tertidur. Entah benar-benar tertidur atau hanya pura-pura tertidur. Hanya saja mereka harus bisa sehening mungkin agar tidak menjadi pusat perhatian para siluman serigala yang sedang buas-buasnya.

Hingga ketika lolongan siluman serigala semakain menggila, Cataleeya terbangun. Ah dasar Cataleeya yang tidak bisa tidur kalau berisik. Itu kenapa saat di dunia manusia, Cataleeya terbiasa tidur larut malam karena di tematnya ada beberapa pekerja yang bekerja sampai larut malam.

Brakkk

Jendela terbuka.

Ia tekejut. Hatinya mencelos. Lolongan serigala yang semakin menjadi membuat ia ketakutan. Tapi, jendela yang terbuka itu mau tidak mau ia harus menutupnya kembali. Ia ingat, sebelum tertidur, Wynn berpesan apabila terbangun dan melihat jendela terbuka, ia harus menutupnya kembali. Karena takut serigala yang sedang buas-buasnya itu mencuim bau manusia dan malah membuat malapteka yang tidak di inginkan.

Tidak.

Cataleeya tidak bisa melakukannya sendiri.

"Wynn …," ia menggoyang-goyangkan tubuh Wynn.

"Wynn … bangun …,"

Tak ada pergerakan sedikitpun. Cataleeya mulai bingung. Entah harus pada siapa ia minta tolong. Di dunia ini Wynn saja yang dekat dengannya. Mana sepertinya yang lain tertidur pulas sekali. Heran juga Cataleeya, kenapa semuanya bisa tertidur pulas sedangkan di luar sangat berisik. Alhasil, Cataleeya yang mulai bergetar karena ketakutan itu memberanikan diri untuk menutup jendela.

Tap … tap … tap …

Cataleeya berusaha tidak membuat keributan. Tak lama ia sampai di depan jendela. Wajahnya tidak keruan melihat pemandangan kastil dan akademi Nona Kyle yang sangat menawan di siang hari tapi menakutkan di malam hari seperti ini. Apakah karena malam purnama? Tanyanya dalam hati.

Sesaat akan menutup, tangan Cataleeya terpaku. Ia melihat seuatu melompat dari Kastil Dyroudram ke hutan yang terletak diantara kastil dan akademi Nona Kyle. Mata Cataleeya mengerjap beberapa kali. Bukannya segera menutup jendela, Cataleeya malah semakin memerhatikan sesuatu yang melompat itu—serigala—dengan salah satu kakinya berbulu emas yang menyilaukan. Baru pertama kali Cataleeya melihat siluman serigala yang seperti ini.

Diantara ketakutannya, ada rasa penasaran dan takjub terhadap siluman serigala yang dilihatnya. Cataleeya terus saja memerhatikan pergerakan serigala itu yang berlari di antara pohon-pohon di hutan yang lebat. Ah … mata Cataleeya terlalu bagus untuk dapat melihat serigala itu. Sampai ia tak sadar bahwa serigala itu terus berlari ke tempat tertinggi di hutan itu. Gunung batu Voulyne. Serigala itu melolong.

Cataleeya semakin tak lepas pandangannya ketika serigala itu melolong dan kaki kanan depannya yang berulu emas itu semakin berkilau. Serigala itu melolong lalu di ikuti suara lolongan yang lain. Tak lama, ada dua serigala yang menyusul. Dua serigala itu memiliki bulu perak di kaki kanan depannya. Mereka yang hendak menaiki tempat tertinggi urung karena tempat tertinggi itu sudah ada yang memiliki. Pada akhirnya mereka melolong setelah serigala emas itu melolong. Bak mereka menyetujui bahwa serigala emas itu pemimpin mereka.

Dua serigala perak itu kembali turun. Lolongan semakin keras terdengar tapi Cataleeya masih enggan menutup jendela. Namun, rasanya serigala emas itu merasakan sesuatu. Ia berbalik tepat ke arah Cataleeya yang kini sedang menatapnya intens. Serigala emas itu menggeram tak kala bau manusia tercium.

"AUUUUUUUUUU!!!!!!"

Seriga itu kembali melolong. Kali ini ia melompat dari gunung batu Voulyne. Ia mengarah pada Cataleeya yang berada di bangunan Jierselv. Cataleeya terkejut karena serigala itu memang melompat dari gunung batu itu ke tempatnya!

BRAKK!

Cataleeya menutup jendela itu dengan keras. Tangannya bergetar. Jantungnya berdegup kencang. Hampir saja ia menjadi santapan serigala yang lapar itu.

GEDUBRAK!!!

Cataleeya berbalik ke arah jendela ketika suara keras itu terdengar. Apa itu? Cataleeya semakin ketakutan karena selanjutnya lolongan itu semakin ramai saja. Cataleeya menyadari sesuatu. Ia mengedarkan pandangannya ke seisi aula itu. Tidak ada yang terusik satupun. Padahal ia menutup jendela dengan kuat. Ini aneh.

#######

070820, Bdg.