Chereads / Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité) / Chapter 4 - Le Pacs - Part 4

Chapter 4 - Le Pacs - Part 4

Dentuman musik di Maxime menyeruak memekakkan telinga, dari arah kejauhan terlihat Minseok yang sedang duduk berdua dengan seorang gadis di sebelahnya, sepertinya ia sangat bersenang-senang.

Ia melirik jam tangannya, sudah hampir tengah malam tapi sobatnya itu belum juga datang.

"Jam berapa pelelangannya dimulai?" Tanya Minseok pada wanita di sampingnya yang sedang bergelayotan manja di lengannya.

"Jam 1 sepertinya sayang, apa kau juga akan mengikutinya?" Bukannya menjawab Minseok berniat berdiri mau menelfon Myungsoo lagi, tapi tepat sebelum ia berdiri Myungsoo sudah masuk dari balik pintu.

Seperti matahari yang terbit di malam hari, membuatnya menjadi pusat perhatian dari sekelilingnya, bukan Myungsoo namanya jika tidak menjadi pusat perhatian.

Dan dengan santainya Myungsoo berjalan ke arah Minseok yang sudah melambaikan tangannya tak peduli dengan pandangan kagum dari banyak wanita di sana ,dan pandangan sinis dari beberapa lelaki yang sok kegantengan , dan tak lupa ... dengan beberapa wanita yang sudah menempelinya sedari tadi.

"Kemana saja sih? Acaranya sudah hampir di mulai dan kau baru datang"

"Karena pahlawan datangnya belakangan" Minseok mencibir sahabatnya itu, bagaimana sahabatnya itu bisa mengatakan kalimat yang menjijikkan dengan wajah santainya, bahkan tak peduli dengan beberapa wanita di sebelahnya yang sedari tadi mengekor.

Ah... ia lupa, bahkan wanita-wanita itu tidak merasa jijik sedikitpun, yang ada mereka malah kagum , dengan kalimat Myungsoo yang sangat norak dan menjijikkan, bahkan mata mereka sangat berbinar, seolah sedang mendengarkan kalimat sambutan pribadi dari presiden Korea.

"Siapa mereka?" Tanya Minseok pada akhirnya karena penasaran sembari menunjuk kepada dua wanita yang terus bertahan di samping Myungsoo, bergelayutan manja di lengan kanan dan kiri pria itu.

Myungsoo menggedikkan bahunya lalu menimpali

"Entahlah mereka menempeliku dari luar" Minseok hanya nyengir paham, bukan pemandangan yang langka sih, karena selama lebih dari 20tahun mereka bersama ia sudah sering melihat Myungsoo di tempeli oleh wanita-wanita aneh dari berbagai kutub.

Arah pandangan Myungsoo dan Minseok serta seluruh pengunjung maxime teralihkan oleh MC yang tiba-tiba bersuara mengguakan pengeras suara, membuat suaranya menggema di seluruh ruangan menggantikan dentuman musik yang sedari tadi menemani gendang telinga mereka.

MC itu seorang cowok dengan tubuh yang kekar, membuat Myungsoo membandingkan dengan tubuhnya sendiri, tubuhnya lebih bagus dari tubuhku 'batin Myungsoo'

Myungsoo mendengarkan celotehan MC tersebut yang sangat membosankan bagi Myungsoo, ia ke sini hanya penasaran dengan gadis gila yang rela menjual keperawanannya demi uang bukan mendengar celotehan si MC.

Setelah berceloteh banyak akhirnya seorang gadis keluar dari balik tirai, hanya seorang gadis yang tidak lain adalah Suzy.

Suzy keluar dengan malu-malu, kepalanya menunduk sedangkan tangannya memegang ujung dress yang ia kenakan.

Myungsoo menatap gadis itu datar, ia tak melihat wajahnya hanya saja ia merasa muak dengan sikap sok polos gadis itu.

Sampai akhirnya Suzy mengangkat wajahnya ketika MC memintanya untuk memperlihatkan wajahnya.

"Astaga Myung, dia cantik sekali" pekik Minseok dengan wajah berbinar seolah tak percaya melihat pemandangan seorang wanita cantik didepannya sedangkan lelaki di sampingnya hanya menatap lurus tanpa ekspresi.

"Aku kira dia akan jelek, ternyata ia sangat cantik ditambah lagi dia masih virgin, andai aku punya uang aku pasti akan berusaha keras bagaimanapun caranya agar aku bisa merasakan tubuhnya" Myungsoo masih saja memasang wajah datar, seolah tak tertarik akan celotehan temannya.

Jujur saja gadis itu sangat cantik di mata Myungsoo, walaupun gaun yang ia kenakan bukanlah gaun tipis kekurangan bahan seperti gaun yang dikenakan wanita yang Myungsoo tiduri beberapa jam yang lalu, gadis itu mengenakan gaun merah tanpa lengan yang sangat pas di tubuhnya membuat lekuk tubuhnya sangat terlihat jelas dengan bawahan yang sangat pendek memperlihatkan kaki jenjangnya.

Myungsoo bisa menerawang sesempurna apa tubuh wanita itu, dengan kulit bersih sebersih susu, tubuh tinggi serta rambut hitam yang di buat bergelombang menambah nilai plusnya di mata Myungsoo, tapi tetap saja Myungsoo muak dengan gadis itu, seolah ia tak percaya apa benar dia masih virgin dengan tubuh dan wajah sebagus itu, bukankah ia sedang mempermainkan seluruh pengunjung malam ini.

'Dasar j**lang' batin Myungsoo lagi.

"Baiklah nona, bisakah kau memutar tubuhmu 360° terlebih dahulu, agar maximers bisa menentukan harga yang pantas untuk tubuhmu" Suzy memandang MC itu ragu, lalu ia memutarkan tubuhnya seperti yang MC minta, terdengar sorakan dari para pengunjung yang di panggil si MC dengan sebutan maximers itu, jujur saja itu membuat Suzy gugup serta takut, di tambah dengan pandangan beberapa lelaki tua yang seolah ingin menerkamnya 'kumohon semoga bukan salah satu dari mereka' batin Suzy yang mengacu pada beberapa lelaki tua hidung belang.

"Waow, kuwalitas yang benar-benar tinggi, baiklah kita mulai pelelangan kita , di mulai dari harga 70juta " suzy mengerjapkan matanya mendengar nilainya yang di pasang setinggi itu, bukankah ia tadi tidak meminta harga setinggi itu?

Sedangkan di sudut sana Myungsoo masih setia menatap lurus dengan senyum sarkas di wajahnya 'gadis gila uang'

"Kita mulai dari" mc itu mengedarkan pandangnya sampai pemilih nomor 9 mengangkat papannya.

"Maximers 9"

"75 juta" katanya lantang, tak berselang lama pria yang berada di belakangnya mengangkat papan juga

"Maximers 18"

"100 juta"

"Waow harga yang sangat tinggi, 100 juta , apa masih ada lagi yang bisa menawar dengan harga lebih tinggi?" Kegiatan pelelangan ini sangat sengit, mereka saling memperebutkan Suzy dengan harga nilai yang tak main-main seolah tidak ingin melepaskan gadis itu.

"Apa kau gila memasang harga 150 juta hanya untuk seorang gadis?" Tanya seorang lelaki tua kepada temannya yang baru saja selesai memasang harga tertinggi

"Aku penasaran seperti apa rasa dari tubuh gadis itu, aku sudah tidak sabar untuk menerkam gadis kecil itu, dan setelahnya aku bersumpah tidak akan melepaskan gadis itu" Myungsoo menoleh menatap lelaki yang duduk tak jauh darinya, ia menatap sekujur tubuh pria itu 'tua bangka'

"Apakah tidak ada yang berani menawar dengan harga yang lebih tinggi dari maximers 25? Jika tidak ada lagi maka gadis kita ini akan di miliki oleh maximers 25" mc menunggu beberapa saat lalu melanjutkan.

"Baiklah kita hitung mundur 1..2"

"250 juta" semua pasang mata menatap Myungsoo yang tiba-tiba mengangkat papannya sembari menyebutkan nominal yang sangat tinggi, membuat seisi club terdiam, seolah mengatakan betapa gilanya Myungsoo tak terkecuali dengan Suzy yang juga menatap Myungsoo tak percaya.

"waow, harga yang fantastis, apakah tidak ada lagi yang mau menawar?" Myungsoo menyesap sedikit cocktail yang ia pesan dengan wajah sombongnya seperti biasa, seolah ia yakin tidak akan ada yang bisa menawar setinggi dia, sedangkan minseok yang duduk di sebelahnya hanya mencibir, ia kira Myungsoo akan cuek dan tidak berniat untuk mengeluarkan sepeser uangpun untuk pelelangan ini, ternyata malah sebaliknya.

"Kita hitung mundur 1..2...3, pemenang lelang adalah maximers 22 dengan harga 250 juta, yang menjadikan harga tertinggi pelelangan virgin one night stand___ untuk maximers 22 silahkan maju kedepan dan menjemput gadis kecil anda malam ini"

Myungsoo berdiri dari tempatnya, ia berjalan dengan langkah pasti tak mempedulikan pasang mata yang sedang menatapnya.

Ia melangkahkan kakinya menuju tempat Suzy berada, Suzy sedang berdiri di kotak kecil setinggi 30cm , ia mengulurkan tangannya sedangkan Suzy segera meraih tangan Myungsoo walaupun sempat tersirat ungkapan ragu dari wajahnya.

"Baiklah tuan, anda bisa membawa gadis kecil ini tapi sebelumnya anda harus mengisi data informasi serta uang muka 20% sedangkan sisanya bisa anda berikan kepada gadis kecil anda" Myungsoo mengangguk mengerti, ia menuntun Suzy menuju temannya berada, sedangkan temannya itu setia menatap dua pasang manusia itu dengan pandangan takjub serta iri, kombinasi yang sangat indah di pandang .

"Aku titip gadisku, jangan biarkan seujung bajunya di sentuh oleh siapapun, termasuk kau" kata Myungsoo dengan tatapan mengancam, ia tidak akan membiarkan seorangpun menyentuh miliknya sebelum ia sendiri menyentuhnya.

Minseok mengangguk patuh walaupun sebelummya ia mencibir sikap posesif Myungsoo.

"Tunggu di sini sebentar ya sayang, aku akan segera kembali setelah mengurus beberapa berkas untuk memilikimu" Suzy hanya mengangguk pelan , seluruh bulu kuduknya berdiri mendengarkan kata-kata Myungsoo yang terdengar menyeramkan di telinganya, serta ekspresi wajahnya yang seolah tergambar warna merah dan putih

*maksudnya dingin tapi penuh gairah*