Seorang pemuda tampan tengah mengendap-endap sambil berjalan membawa dua ekor kelinci yang telah mati didalam sebuah plastik berukuran besar berwarna hitam, tiba-tiba pemuda tersebut berhenti sejenak lalu menengok ke arah belakang dan tiba-tiba sudah berdiri dua orang, satu orang perempuan dan seorang laki-laki yang menatap pemuda yang membawa sekantung hewan yang telah mati tersebut dengan tatapan tajam dan penuh selidik.
"Hayo loh, habis nyolong ayam tetangga iya Sam, ganteng-ganteng ternyata hmm.." Plakk.. Rina langsung mengeplak kepala Joni dari arah belakang.
"Sembarangan dasar serigala pea. hai Sam darimana aja, Kok nggak ikutan latihan hari ini?"
"Ke ganjen an loe"
"Berisik aku tampol lagi tambah pea kau"
"iya maap.. " Joni mencubit pipi kiri Rina dengan gemas yang akhirnya terkena tendangan oleh Rina.
Karena bosan melihat pertengkaran antara Rina dan Joni, dengan tampang poker face Sammy melanjutkan perjalanannya.
"Eh mau kemana say eh Sam, pertanyaan ku belum dijawab loh.."dengan menghela nafas panjang Sammy kembali menengok kearah belakang dengan tatapan dingin.
"Wah guanteng dan keren banget" kata Rina dalam hati.
"Maaf aku udah.. kebelet, duluan iya" Sammy pun berlari meninggalkan kedua temannya begitu saja.
Sesampainya dirumah, "Dasar dua orang menyebalkan mengganggu saja, aku sudah tidak tahan ingin segera BAB juga malah ditanya sambil bercanda dengan yang lain dan aku malah dikacangin"
"Anakku yang tampan sudah datang!, bawa bungkusan apa?" Sammy langsung menyerahkan kantung plastik tersebut kepada ayahnya dan langsung pergi menuju kamar mandi, sebelum Sammy masuk ke dalam kamar mandi pemuda tampan itu sempat menjawab,
"Ayam tetangga.."
"Hah?" Setelah dibuka pria berusia setengah baya tersebut menggaruk-garuk bulu kumisnya.
"Ganteng-ganteng gesrek juga ternyata,untung anak satu-satunya"
*** *** *** Keesokan harinya Emy dan teman-temannya bergegas untuk mengemas barang-barang bawaan mereka setelah santap makan pagi sekitar jam 8, ditengah perjalanan tiba-tiba cuaca berubah yang tadinya cerah menjadi mendadak muncul kabut tebal yang menyebabkan terhalangnya pandangan mata merekapun menjadi cemas dan mencoba untuk berjalan perlahan, beberapa saat kemudian hujan turun dengan lebatnya dan belum cukup disitu terdengar sebuah auman suara dari hewan buas tidak jauh dari tempat mereka, seketika mereka pun menjadi panik.
Pak Handoko kemudian mengeluarkan sebuah parang panjang dari dalam sarungnya.
"Semuanya berhati-hati dan jangan sampai berpencar"
"Aku takut Vid" Siska merangkul lengan yang iya pikir adalah David dengan erat.
"Ini gue Revan!" Revan segera mendorong tubuh Siska kearah tubuh David.
"Iya maap.." Suara auman dari hewan buas itu semakin mendekat, tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh kedalam air karena pada saat itu mereka berada disebelah sebuah sungai setinggi 1 meter dari permukaan tanah .
"Suara apa itu? Emy hati-hatilah!" Revan segera menggenggam erat lengan Emy.
"Mon maaf.. tapi saya bukan Emy tapi pak Han" Belum selesai terkejutnya Revan segera ditarik oleh pak Han untuk tengkurap di atas tanah, karena hujan telah menyingkirkan kabut tebal terlihat seekor Harimau berukuran besar melompati tubuh Revan dan pak Han lalu terperosok jatuh kedalam sungai, "Semuanya cepat lari" teriak pak Han dan rupanya beberapa teman lainnya telah lari duluan yang menyisakan pak Han dan Revan yang tertinggal lalu mulai ikut melarikan diri.
Beberapa saat kemudian merekapun berhenti berlari, Revan segera menghampiri David dengan nafas yang memburu, "Dimana Emy, apa kalian tidak berlari bersamanya?"
"Kami pikir kau yang bersama dengan Emy"
"Sial.." Revan segera berlari kembali ketempat semula sambil berteriak memanggil nama Emy, sebelumnya saat mereka masih berkumpul Emy berjalan dan tanpa sadar dia telah berada disisi sungai, karena permukaan tanah yang licin Emy terjebur kedalam sungai karena terkejut dengan suara auman hewan buas dan karena suara gemuruh hujan teriakan Emy pun jadi tersamarkan dan gadis cantik itu pun terbawa arus sungai, Emy berhasil memegang sebuah ranting pohon sebesar tangan orang dewasa yang menggantung disisi sungai dan memanjat naik kepermukaan dengan memegangi ranting pohon tersebut.
Begitu sampai di atas, Gadis cantik tersebut berteriak memanggil teman-temannya,
"Revan, Siska, David, pak Han.. tolong aku, dimana kalian?", tiba-tiba dibelakang nya seekor harimau tengah berusaha naik ke atas daratan lalu dalam satu loncatan harimau tersebut pun berhasil naik dan berada dihadapan Emy, Emy yang terkejut pun jatuh terduduk di atas tanah.
Aarrghh..
Emy pun berteriak sambil menutup mata dengan lengannya ketika Harimau besar tersebut akan menerkamnya.
Brukk..
Tiba-tiba saja sesosok hewan serigala datang dan menabrakkan tubuhnya kearah si harimau hingga keduanya bertubrukan dan jatuh kearah samping, Emy pun membuka matanya dan terkejut dengan kemunculan dua hewan buas didepannya, gadis itupun bergerak mundur perlahan dan melihat si serigala langsung menyerang sang harimau dengan mocong nya, serigala itu juga menggigit dan mencakar si harimau lalu si harimau juga tidak mau kalah dan pada akhirnya kedua hewan buas itupun bertarung dengan sengit. Pertarungan pun akhirnya dimenangkan oleh si serigala setelah sang hewan tersebut berhasil menakuti si harimau dengan mengeluarkan suara lolongan keras sehingga hewan buas itu pun lari, akan tetapi si serigala juga mengalami luka yang parah karena tubuhnya juga berhasil terkena serangan dari harimau sepanjang 250 cm dengan berat sekitar 140 kg tersebut, Emy masih diam mematung ditempat yang tidak jauh dari tempat perkelahian hewan buas antara harimau dan serigala tersebut.
Gadis itu masih tampak syok dan merasa aneh dia berfikir kenapa serigala itu seperti sedang melindunginya ataukah kedua hewan buas tersebut tengah memperebutkan mangsa mereka yakni dirinya tapi Emy baru sadar bahwa si serigala memakai sebuah kain mirip seperti sebuah celana dan bahkan si serigala terlihat saat sedang berkelahi, hewan itu berdiri dengan kedua kakinya dan juga ukurannya tidak seperti serigala pada umumnya dikarenakan ukuran dari serigala tersebut lebih besar.
Tiba-tiba saja mata gadis cantik itu terbelalak setelah menyaksikan sebuah pemandangan yang lebih aneh lagi karena secara perlahan-lahan sosok dari si serigala tersebut berubah karena bulu-bulunya mulai menghilang kemudian berganti menjadi tubuh seorang manusia berjenis kelamin pria, pria itu berdiri membelakangi Emy dan terlihat punggungnya yang dipenuhi dengan luka yang berdarah akibat serangan dari harimau, sosok pria jadi-jadian itu pun menoleh kearah gadis cantik tersebut dan menampakan wajah dari seorang pria yang rupawan.
"Apa kau baik-baik saja? jangan takut aku tidak akan melukaimu"
kata pria itu lirih menahan sakit.
Emy masih tidak beranjak dari tempatnya dan masih nampak kebingungan akan tetapi beberapa saat kemudian gadis cantik itupun mulai mengumpulkan kesadarannya.
"Ak..aku baik-baik saja, terima kasih karena telah menolongku"
Pria tersebutpun tersenyum dan tiba-tiba saja tubuhnya ambruk namun masih bisa ditahan oleh tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegangi perutnya yang terkena luka cakaran dari si harimau, Emy kemudian bangun dan menghampiri pria tampan tersebut.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Kita harus segera pergi dari sini, hari akan segera beranjak malam dan akan lebih banyak lagi hewan yang berbahaya karena aku tidak dapat melindungi mu dengan keadaan terluka seperti ini"
"Baiklah, tolong tunjukan jalannya" Emy pun tidak lagi memikirkan apapun dan langsung membopong tubuh pria tampan tersebut dari arah samping tubuhnya.