Chereads / My Boyfriend Is Lycanthropus / Chapter 7 - Bab VII

Chapter 7 - Bab VII

Keesokan harinya Revan dan kawan-kawan nya pun membereskan tenda, terlihat wajah kelelahan dan tatapan nya terlihat kosong dari seorang pemuda berambut undercut tersebut, di karena kan Revan tidak dapat memejam kan matanya semalaman akibat terus merasa bersalah atas kematian nya Emy, mereka pun akhirnya meninggalkan hutan lalu pak Han pun segera menghubungi Tim SAR karena saat berada didalam hutan mereka tidak dapat menghubungi siapapun akibat tidak adanya sinyal dan walkie talkie yang mereka bawa kehabisan daya kemudian Revan, Siska dan David berusaha menghubungi orang tua dari Emy namun panggilan nya selalu tidak terjawab. Saat Siska membuka handphone milik Emy yang sebelumnya telah di cas terlebih dahulu muncul sebuah pemberitahuan dari pesan singkat, "Ayah dan ibu sedang pergi berlibur ke luar negri selama 2 minggu, selamat menikmati perjalananmu juga sayang, I Love You",

"Bagaimana sekarang?"

"Untuk saat ini jangan memberitahukan orang tua Emy dulu sebelum tubuhnya ditemukan atau sampai orang tuanya menghubungi terlebih dahulu ke handphone nya Emy" saran pak Handoko.

"Sampai pencarian atas Emy belum selesai aku akan tetap berada disini" jawab Revan tegas.

"Aku juga akan ikut melakukan pencarian akan tetapi setelah aku beristirahat terlebih dahulu, kau akan ikut aku nak Revan apapun yang terjadi kau harus tetap berada di belakangku karena ini merupakan tanggung jawabku juga"

"Tumben omongannya benar si pak Han" sindir David yang langsung mendapat sikutan lengan nya dari Siska.

"Kami juga akan tetap di sini sampai pencarian dari Emy selesai" jawab Siska.

"Aku ingin pulang, kangen si Blacky"

[emot menangis] sontak saja David mendapat tatapan tajam dari Siska.

"Aku lebih kangen dengan Siska ku tersayang kalau aku sampai pulang duluan" kata David tersenyum tanpa menggerakan bibirnya seolah terpaksa harus terlihat senang.

Dari kejauhan tampak tiga orang pria berbaju hitam-hitam mengenakan topi yang juga berwarna hitam dan sebuah alat komunikasi yang berbentuk seperti sebuah headset di telinga mereka, mereka juga membawa persenjataan lengkap seperti sebuah pistol berjenis Glock meyer 22 [google ling aja sendiri xD], sebuah pisau lipat ala militer dan senjata militer lainnya yang biasa dipakai tentara untuk persiapan di medan perang. Tiga orang tersebut adalah sekelompok mata-mata yang mengikuti kelompoknya Emy, Misi sebenarnya bukanlah Emy dan teman-temannya melainkan sosok yang lain yang juga turut mengikuti dan mengawasi Emy, Siska, Revan, David maupun pak Han, setelah salah satu teman mereka menghilang bersamaan dengan sosok yang diikuti ketiga mata-mata itupun, akhirnya membuat ketiga mata-mata yang merupakan orang kiriman dari seorang Dr.Mala yang misterius tersebut pun mundur.

"Gadis itu terbunuh akibat diserang oleh harimau atau si manusia serigala, ataukah si serigala bertarung dengan sang harimau hingga terluka demi melindungi si gadis cantik tersebut? Semua akan terjawab setelah tes DNA selesai dilakukan" Wanita cantik berjas dokter berwarna putih tersebut pun tersenyum sambil memperhatikan sebuah foto-foto yang dipotret oleh ketiga mata-mata saat mereka mengawasi Emy dan teman-teman nya, rupanya ketiga mata-mata tersebut terlebih dahulu menemukan sebuah jejak kaki dari si harimau, serigala dan jejak sepatu manusia lalu mengambil sebuah sampel darah yang tercecer.

Mereka pun telah lama mengawasi para manusia serigala sehingga tau kelemahan mereka, hewan serigala dikenal dengan larinya yang sangat cepat, kuat dan penciuman hingga pandangan mata yang tajam, mereka para mata-mata telah menyamarkan bau manusianya dengan sebuah parfum khusus ditambah ketiga mata-mata tersebut juga telah sangat terlatih menjadi seorang pemburu hingga pembunuh bayaran.

Mereka adalah mantan tentara terlatih yang keluar dari dunia militer lalu direkrut oleh seorang pria bule blasteran antara indonesia dan Belanda yang menjadi bos dan dalang dari balik sebuah penelitian rahasia tentang manusia serigala, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu luar lalu masuk lah seorang wanita muda berpakaian suster membawa beberapa dokumen pasien yang akan dioperasi hari ini dan besok lusa akan tetapi dokter Mala menolak berkas tersebut dan mengatakan akan mengambil cuti selama 2 minggu dengan ekspresi dingin kemudian pergi keluar begitu saja meninggalkan sang suster yang kebingungan.

Rupanya dokter Mala berencana untuk cuti liburan dan berangkat pergi ke pulau Kalimantan bersama dengan bos bule nya yang bernama Jackson, pemilik saham terbesar di rumah sakit yang menjadi tempat dokter Mala bekerja adalah bos nya Jackson dan karena itulah mengapa dokter Mala dapat meninggalkan tugasnya sebagai dokter kapan pun dibutuhkan oleh bos nya, dokter Mala dikenal sebagai dokter yang menakutkan karena terlihat jarang tersenyum dan terlihat dingin akan tetapi kemampuan nya sebagai dokter bedah sangatlah hebat dan pekerjaan nya hanya melayani operasi bagi orang-orang yang berada di kelas VIP itulah alasannya kenapa dirinya juga direkrut oleh pria berambut pirang tersebut sebagai kepala bagian penelitian.

Emy akhirnya terbangun setelah matahari bersinar menembus sela jendela kamar nya yang menyilaukan mata, setelah itu gadis cantik itu pun bangun lalu berjalan perlahan kearah pintu luar dia pun mengendap-endap untuk melihat keadaan sekitar setelah ia membuka pintu sedikit alangkah kagetnya gadis tersebut saat pintu tiba-tiba ditarik menjadi lebih terbuka, otomatis Emy yang tengah menggenggam erat pembuka pintu tersebut jadi terbawa oleh kekuatan yang cukup kuat dan akhirnya gadis itu pun menabrak sebuah dada bidang yang keras.

Gadis cantik itu pun sontak kaget begitu juga dengan orang yang ditabrak nya langsung merangkul tubuh Emy secara spontan, jantung mereka berdetak kencang ditambah tercium bau amis dari darah, Emy yang sadar bahwa ia telah menabrak seorang pemuda tampan bertubuh tinggi yang telah menolong nya kemarin sore pun memutar balik kan tubuhnya tanpa menoleh terlebih dahulu ke atas tapi langsung saja akan pergi kembali ke dalam kamar nya karena merasa malu.

Pemuda tampan bernama Sammy itu pun langsung menahan lengan gadis cantik itu untuk mencegah nya kembali masuk ke dalam kamar,

"Baru kenal kau sudah mau mengajak ku masuk ke dalam kamar berduaan saja?" goda pemuda tampan tersebut.

Emy tampak salting dan memejamkan mata nya sesaat untuk mengatur laju nafasnya

"Apaan, jangan bicara yang tidak-tidak atau aku akan menendang milik mu" jawab Emy tegas.

Sontak langsung saja pemuda itu menutupi kelaminnya dengan tangan kiri.

"Aku belum sembuh benar dan kau malah mau menambah rasa sakit padaku lagi, kejam nya"

"Maaf, dan terima kasih karena telah menolongku kemarin, apa kau baik-baik saja?"

Emy langsung berbicara lembut dan menatap Sammy dalam-dalam, terlihat pemuda tersebut bertelanjang dada dan hanya ditutupi oleh sebuah perban luka yang hampir menutupi seluruh tubuhnya pada bagian atas dan memakai celana panjang training berwarna hitam bergaris putih. "Aku baik-baik saja, apa kau masih takut padaku? Dan hmm.. namaku Sammy"

"Syukurlah, aku tidak takut padamu lagi buktinya aku kan sudah mengantarkan mu pulang, namaku Emy" Gadis itu pun tersenyum.