Keesokan hari nya Sammy pun bermaksud akan pergi mengantar kan Emy pulang langsung ke pondok, Sammy pun telah mengenakan baju rapi berupa setelan kemeja bergaris berwarna putih yang dmasukan ke dalam celana jeans berwarna biru tua, sedangkan Emy mengenakan sebuah dress panjang yang masih milik ibunya Sammy berwarna cream.
"Kau tampak sangat keren dengan setelan kemeja itu" puji Emy sambil membuka kancing baju Sammy pada bagian atas dekat kerah bajunya agar tidak terlalu ketat, "Terima kasih, kau juga terlihat sangat cantik dengan dress itu"
"Ehemm.. kalian sudah terlihat seperti pasangan suami istri saja" Sammy dan Emy pun merasa malu dan pipi mereka berubah menjadi memerah,
"Kami berangkat sekarang ayah"
"Hati-hati di jalan, awas kalau sampai kalian kawin lari. Tidak perlu melakukan nya karena aku sudah merestui hubungan kalian.." Sampai kata kawin lari yang di lontarkan oleh ayah Sammy, Sammy sudah menarik pergi Emy dari hadapan Pak Hendra yang terus berbicara sambil menutup matanya dan kini dihadapan nya tengah berdiri bi Nani yang terdiam memperhatikan tuan nya yang sedang berbicara sendiri,
"Mereka sudah pergi dari tadi kan?, dasar anak locknot" [emot menangis]Emy yang di bawa begitu saja oleh Sammy jadi merasa tidak enak karena ayah nya Sammy sudah dengan baik mengizinkan diri nya untuk tinggal dan menempati kamar istri nya tersebut, Tapi Sammy menenangkan nya dengan berkata ayah nya pasti sudah tau lalu Emy pun bertanya apakah desa Bakunjang begitu terisolir dengan dunia luar?, Sammy menjelaskan bahwa desa mereka bukan lah desa siluman dan sudah terdaftar pada data pemerintahan akan tetapi karena akses jalan yang jauh kami pun tampak terisolasi.
Desa nya dianggap sebagai desa pedalaman, desa itu terbangun sekitar 80 tahun yang lalu oleh orang-orang yang berasal dari pengungsi berbagai daerah akibat di jajah oleh belanda dan tempat mereka tinggal sebelum nya telah dihancurkan, para penduduk desa biasa nya pergi ke kota untuk membeli baju-baju hingga peralatan rumah tangga karena itulah desa Sammy terbilang lumayan modern dan meskipun akses jalan yang sulit mereka dapat sesuka hati berubah menjadi manusia serigala tanpa takut di ketahui oleh dunia luar.
Akhirnya mereka berdua pun sampai, Siska dan David yang saat itu tengah berada di luar rumah setelah melihat sosok dari Emy sontak saja membuat mereka berdua terkejut, Siska pun menangis dan berlari menghampiri Emy lalu memeluk erat sahabat nya tersebut, Emy pun ikut menangis karena terharu sedang kan Sammy hanya tersenyum melihat mereka berdua.
"Aku fikir kau telah tewas"
"Aku akan menjelaskan nya di dalam, ayo Sam!"
"Tapi dimana Revan?"
"Di dalam hutan, sedang mencari mu" David segera memberikan kabar pada orang-orang yang tengah melakukan pencarian di dalam hutan menggunakan walkie talkie.
Emy kemudian menarik lengan Siska masuk ke dalam pondok karena gadis itu terus memperhatikan pemuda tampan tersebut, sesampai nya di dalam rumah pondok Emy menjelaskan bahwa pada saat itu diri nya yang tengah terseret arus berhasil naik ke atas permukaan karena berpegangan pada sebuah ranting pohon, akan tetapi diri nya masih belum selamat karena rupa nya si harimau ternyata mengikuti dirinya naik dan akan menyerang nya, sebelum seorang pemuda datang menyelamat kan nya yakni Sammy yang merupakan seorang pemburu.
Sammy terluka jadi Emy pun tidak punya pilihan lain selain membawa nya ke desa terdekat di mana pemuda itu tinggal lalu beristirahat, gadis cantik itu juga meminta maaf karena telah membuat semua orang khawatir, beberapa saat kemudian seorang pemuda berbadan tegap datang lalu menghampiri Emy kemudian memeluk nya. "Syukur lah kau baik-baik saja, Emy"
"Revan, maaf kan aku karena telah membuat mu kesusahan"
"Tidak apa-apa yang terpenting saat ini adalah, kau baik-baik saja" Sammy yang melihat kedekatan Emy dengan pria lain membuat hati nya terluka apalagi Emy pernah mengatakan bahwa pernah menyukai pria lain, namun pria tersebut hanya menganggap nya sebagai teman biasa akan tetapi Sammy dapat melihat sorot mata dari Revan, bahwa pemuda tersebut memiliki perasaan yang sama seperti dirinya terhadap Emy, Sammy pun memutuskan untuk pamit pergi lalu Emy pun mengantar kan pemuda tampan tersebut sampai di depan rumah.
"Aku akan kembali lagi ke sini setelah urusan ku selesai" kata Emy dan gadis itu pun tersenyum.
"Lain kali berhati-hati lah di saat aku tidak ada"
"Baik"
"Terima kasih karena sudah menolong dan mengantar kan kembali Emy dalam keadaan sehat" Revan tersenyum simpul.
Sammy hanya tersenyum kemudian segera pergi tepat di saat bersamaan dengan datang nya beberapa tim SAR yang keluar dari dalam hutan, Siska yang penasaran pun menanyakan perihal pemuda tampan bernama Sammy tersebut yang di jawab hanya dengan sebuah senyuman oleh Emy,
Di tempat lain sebuah bom asap berwarna abu-abu pekat berjatuhan di seluruh desa yang berada dalam hutan bernama desa Bakunjang tersebut dan beberapa orang pun lantas melarikan diri keluar dari dalam desa akan tetapi saat mereka akan keluar lebih jauh beberapa peluru bius tiba-tiba datang menghujani mereka.
Lalu munculah beberapa orang memakai baju loreng putih seperti baju tentara amerika, mereka pun menyerbu masuk ke dalam desa tersebut, disaat Emy dan teman-teman nya akan pergi berangkat dengan menaiki sebuah mobil tiba-tiba mobil mereka pun dicegat oleh dua buah mobil Jeep, lalu turun lah seorang pria bule dan seorang wanita cantik berkacamata hitam dengan rambut di kuncir ekor kuda yang tidak lain mereka adalah Jackson dan dokter Mala, dibelakang merekapun terdapat beberapa orang berbaju hitam-hitam lengkap dengan persenjataan api.
Emy dan teman-teman nya pun terpaksa turun dari atas mobil,
"Mau apa kalian, kenapa menghalangi jalan kami?" kata Revan tegas.
"Kalian semua harus ikut dengan kami, termasuk kau cantik" Dokter Mala kemudian menunjuk ke arah Emy dan beberapa orang berpakaian hitam-hitam tersebut yang terdiri dari lima orang itu pun menodongkan senjata api nya ke arah mereka berempat, sontak mereka berempat pun menjadi panik lalu terpaksa mengangkat kedua tangan nya.