Sesosok makhluk yang mengintai mereka dari siang hingga malam tersebut tampak murung setelah mendengar cerita dari pak Handoko, sosok makhluk itupun pergi meninggalkan kelima orang yang tengah camping tersebut.
Emy bertanya "Apakah mereka si manusia serigala masih ada dan mempunyai keturunan?"
Pak Han mengatakan beberapa orang berhasil selamat dan melarikan diri jauh kedalam hutan dan bisa saja keturunannya mendapat kutukan yang sama, para warga desa dan manusia serigala dari eropa tersebut dikabarkan menghilang dan hanya ditemukan mayat dari sekelompok prajurit kolonial Belanda dan cerita itu telah menjadi legenda selama hampir 70 tahun lebih.
Seorang pria tampan berjalan dari kegelapan malam sambil bertelanjang dada dan memamerkan badannya yang sixpack, pria tersebut juga hanya mengenakan sebuah celana sampai bawah lutut dan gombrang kemudian pria berusia sekitar 20 tahunan tersebut masuk kedalam sebuah pedesaan yang berada di tengah hutan, jam menunjukan tengah malam namun para penduduk didesa tersebut masih berkeliaran diluar rumah.
Pria tampan tersebut tidak merasa malu dengan penampilannya karena seluruh penduduk desa tersebut juga memakai baju yang agak terbuka dan tidak lazim, ia pun memasuki sebuah rumah yang paling besar dan langsung menuju kamarnya, pemuda itu nampak memiliki wajah yang dingin, dia pun seolah-olah menghindari orang lain dengan berjalan tanpa suara dan berjalan ketempat yang sepi untuk menuju rumahnya, pria tersebut langsung memakai baju sweater berwarna hitam dan menjatuhkan dirinya keatas kasur sambil melamun kan wajah seorang wanita cantik yang ia temui di dalam hutan tadi.
"Sammy, mana hasil dari buruan mu?" suara seorang pria sambil mengetuk pintu kamarnya. "Aku sudah memakannya jadi biarkan aku beristirahat ayah"
"Anak nakal ayahmu tidak dibawakan apa-apa, sudah menduda dan harus mengurusi seorang anak laki-laki yang mulai dewasa tapi tidak ada keinginan mencarikan mantu ditambah sifatnya yang dingin seperti es krim"
"Berisik, aku tidak dapat menemukan hewan lagi setelah buruanku lepas dan kenapa ayah tidak cari istri baru lagi saja dasar pemalas, mencari makan pun maunya hanya dicarikan"
"Astaga kau adalah anakku atau bukan? {emot menangis} ayah bukannya pemalas tapi hanya mager, lagian ayah kan harus mengurusi banyak hal sebagai seorang kepala desa ditambah ayah masih sangat mencintai ibumu"Sammy pun keluar dari dalam kamar.
"Aku akan cari hewan buruan untuk ayah"
"Wah"
"Seekor katak yang di pesawahan iya"
"Asem, dasar anak durjana" ayah Sammy langsung mendorong tubuh Sammy masuk kembali kedalam kamarnya dan menutup pintunya.
*** *** ***
Ditempat lain seorang wanita berbaju kemeja dokter dengan cipratan noda berwarna merah darah tampak keluar dari dalam sebuah ruangan, wanita berkuncir ekor kuda tersebut berusia sekitar 30 tahunan dan masih nampak begitu cantik, lalu ia pun berjalan menuju sebuah ruangan yang didalamnya penuh dengan layar televisi yang tersambung ke CCTV dan dari gambar yang terlihat tampak beberapa orang, ada yang tengah di rantai pada leher,tangan hingga kakinya seperti orang yang sedang disalib adapula yang tengah terbaring diatas ranjang hingga ada yang berada dibalik jeruji kecil menyerupai sebuah kandang.
"Bagaimana perkembangan eksperimennya dokter Mala?" seorang pria bule dengan luka dimata sebelah kirinya hingga membuat pupil matanya berwarna putih menatap tajam kearah sebuah layar yang memperlihatkan seorang lelaki tengah terbaring dengan luka bekas jahitan pada perutnya sepanjang dua jengkal tangan.
"Belum ada tuan Jackson, kita harus mencoba menangkap keturunan murni dari manusia serigala untuk di teliti terlebih dahulu"
"Para kaki tanganmu sudah bergerak untuk mencari desa dari para manusia serigala?, begitu selesai kita akan menyusul."
"Mereka sudah bergerak jadi jangan khawatir tuan, baiklah!"
Pagi harinya Emy, Revan, Siska, David, dan pak Handoko kembali melanjutkan perjalanan setelah selesai sarapan mereka berencana untuk melakukan perjalanan menyelusuri hutan selama tiga hari sebelum kembali ke ibukota Jakarta, dua hari untuk lintas rimba dan satu harinya untuk perjalanan keluar dari dalam hutan, Emy sudah lulus kuliah dan dia bekerja sebagai travel journalist dan pekerjaannya adalah untuk membuat cerita perjalanan saat berpetualang di hutan melalui blognya atau juga disebut blogger, Emy juga bekerja sama dengan Revan untuk mengisi maupun editing cerita sebelum diunggah ke dalam internet.
Sedangkan Siska bekerja sebagai influence youtuber dan David bekerja sebagai asistennya Siska, mereka pun bertujuan satu yakni sama-sama menjadi aktifis pecinta alam dan mengajarkan bahwa mencintai alam maupun menjaganya adalah hal yang patut dilakukan demi menjaga ekosistem bumi, setelah menemukan tempat yang cocok merekapun mulai membuat video maupun mengetik proposal yang akan dibagikan setelah mereka kembali pulang nanti dan untuk tujuan utama mereka adalah melihat keindahan air terjun dan lagi-lagi mereka diintai oleh sesuatu yang bersembunyi dari balik pepohonan.
Setelah selesai dengan urusannya masing-masing mereka pun memutuskan untuk mandi dan berenang di dalam aliran sungai yang berada di bawah air terjun, Emy dan Siska mengenakan pakaian yang tertutup seperti kaus dan celana jeans panjang sedangkan Revan bertelanjang dada dan memamerkan tubuhnya yang atletis karena rajin pergi berolahraga ke gym berbeda dengan David yang merasa malu karena memiliki perut prenagen.
"Pamer tross, kebanyakan juga cowok yang badannya sixpack tuh pacarnya sixpack juga iyuuh"
"Belum pernah nelan sepatu nih anak, suka-suka gue lah" mereka berdua pun beralih menatap Emy dan Siska yang tengah bermain air.
"Ada dua bidadari turun dari atas genteng eh maksudnya turun dari langit, bolehlah kita curi selendangnya" David tersenyum menggoda.. "Apaan sih gombal mulu" Siska tampak jual mahal dan Emy hanya tersenyum.
"Mau nyuri selendang? Gue tabok biru-biru loh Vid" jawab Revan pura-pura mengancam.
"Abu-abu kek bedaknya bencong kali, chin ekhye kan juga bidadari" mereka bertiga pun kompak memberi ekspresi jijik pada David.
"Bidadari nya hamil sama ikan cupang kali iya"
"Kadang nyesel gue pacaran ma loe Vid, suka mendadak miring" merekapun tertawa dan saling bercanda, sedangkan pak Handoko duduk disisi sungai sambil mengawasi dan beristirahat.
"Dasar anak muda, energinya tidak ada habisnya jadi ingin kembali ke masa muda.." pikir pak Han dalam hati sambil tersenyum.
Setelah selesai bermain air Emy dan Siska bertugas mencuci baju sedangkan Revan, David serta pak Han sibuk mendirikan tenda maupun mencari kayu bakar karena mereka berencana camping didekat sungai dibawah air terjun tersebut agar terasa berkesan dan esoknya mereka akan kembali melanjutkan perjalanan keluar dari dalam hutan, tidak terasa waktu berjalan begitu cepat dan diisi oleh pengalaman yang menyenangkan bagi mereka berempat.
Tampak pak Handoko tidak bergegas masuk kedalam tenda dan lebih memilih untuk merokok dan meminum kopi diluar tenda padahal waktu hampir mendekati tengah malam, dirinya merasa gelisah dan merasa seperti diawasi oleh sesuatu tapi dia tidak yakin diawasi oleh apa.