Para serigala lainpun mulai berubah menjadi manusia, 4 diantaranya wanita dan 4 lagi adalah pria termasuk si manusia serigala yang berhasil menangkap seekor kijang.
"Sam, kau berhasil menangkap kijang lagi kau emang sangat hebat" seorang wanita berusia 20 tahunan tersenyum.
"Biasa aja kali Rin, kita balik yuk!"
"Iri bilang bos!" Rina merasa kesal dengan perkataan Joni..Para manusia serigala itu memakai celana panjang untuk pria, sedangkan untuk manusia serigala wanita memakai kain syal besar dan rok.
*** *** ***
Sinar mentari pagi mulai menyinari cakrawala dan menghempaskan embun pagi yang dingin, seorang gadis cantik tengah menyiapkan sarapan bersama teman perempuannya sambil berjalan membawa nampan berisi mie kuah dan telur goreng masing-masing membawa 2 mangkok dan 2 piring lalu meletakkannya di meja makan yang terbuat dari rotan kayu sedangkan ditempat lain dua orang pria tengah menyiapkan barang-barang untuk susur hutan yang meliputi tas ransel, minuman, makanan ringan, pisau dan dua buah tenda untuk camping. "Jadi kapan loe mau mulai nembak si Emy? Ntar keburu ditikung orang baru tau rasa, gue bantu deh buat deket ma dia"
"Apaan sih,dasar sotoy loe"
"Semua orang juga tau bahkan tukang kebon sampe tukang baso juga tau loe tuh naksir sama Emy!"
"Gue mau tetap jadi teman baiknya aja Vid, ntar kalo gue ditolak gue nggak bakal bisa berteman sama dia lagi gimana?"
"Payah loe jadi laki-laki udah mengalah sebelum berperang, nggak ada salah nya mencoba kali.."
"Iya gue coba nan..." kata-kata Revan terpotong karena melihat Emy datang menghampiri mereka.
"Yuk makan, keburu mienya ngembang kek perutnya David"
"Biar ngembang supaya kayak negara kita"
"Garing.."
Setelah mereka selesai sarapan, keempat orang tersebut melanjutkan perjalanan kedalam hutan melalui jalur setapak dan dikarenakan pondok yang mereka tempati berada di sisi hutan merekapun hanya harus berjalan masuk untuk menelusuri hutan belantara Kalimantan, beberapa saat berjalan kaki mereka pun bertemu dengan seorang pria berkulit sawo matang berusia sekitar 45 tahun dan memakai topi kupluk, pria tersebut adalah seorang pemandu yang akan menemani keempat orang tersebut untuk menjelajahi isi hutan Kalimantan, pria itu bernama Handoko ia juga membawa perlengkapan seperti golok dan sebuah tas ransel berwarna hitam.
"Kenalkan nama saya Handoko, dari kecil sudah tinggal disini dan siap menemani serta membantu kalian untuk menjelajahi hutan lindung yang jarang dikunjungi oleh manusia"
"Iya pak saya Revan dari Jakarta yang mengontak bapak sebelumnya, ini David, Emy dan Siska"
"Mohon bantuannya"
"Baiklah peraturannya sederhana, jangan pergi terlalu jauh tanpa pengawasan, jaga kebersihan dan berhati-hatilah saat melangkah. Ada banyak hewan liar didalam hutan jadi berhati-hatilah"
"Siap pak, laksanakan!" canda David.
Hari yang cerah, mereka berlima pun melanjutkan perjalanan kedalam hutan yang lebat dibarisan pertama adalah pak Han dan David yang tengah adalah Emy dan Siska sedangkan pada bagian belakang adalah Revan, mereka berlima tidak sadar bahwa ada sesosok yang tengah memperhatikan mereka. Mereka berlima pun akhirnya berhenti setelah sekitar satu jam berjalan untuk beristirahat sejenak sambil melihat keindahan pemandangan hutan Kalimantan, mereka berhenti disebelah aliran sungai yang cukup curam dan ketinggian nya sekitar 1 meter dari permukaan tanah, airnya pun lumayan deras dan terlihat jernih.
Emy dan Siska tidak lupa untuk membagikan momen dengan berfoto-foto, setelah itupun mereka memasak makanan instan dengan memakai kompor gas portabel dan berencana setelah makan mereka akan menelusuri hutan kembali, Emy yang tengah membereskan barang-barangnya kedalam tas ransel sayup-sayup mendengar sebuah suara dari sebelah kiri hutan dan karena ia merasa penasaran Emy pun mulai berjalan mengikuti suara seperti rengkuhan hewan.
Emy berjalan perlahan tanpa diketahui teman-temannya karena Siska sedang sibuk berfoto-foto dengan David, sedangkan pak Handoko dan Revan tengah berjalan ke depan untuk memeriksa jalur selanjutnya.
Dari balik pohon Emy melihat seekor kelinci berwarna coklat terluka, tangannya terlihat berdarah seperti bekas gigitan namun kelinci tersebut tampak masih hidup karena kasihan Emy pun mengambil kelinci tersebut dan menggendongnya lalu membawanya ke tempat teman-temannya berkumpul, Emy segera mengeluarkan kotak P3K nya dan mengobati luka kelinci tersebut dan memberinya makan wortel dari bekal milik Emy yang berisi sayur-sayuran, dari kejauhan sosok yang memperhatikan dan mengikuti lima orang tersebut masih memperhatikan, khususnya Emy.
"Eh apa itu kelinci?"
"Bukan say, itu buaya" David tertawa..
"Yeh yang buaya mah elo kali"
"Bukan buaya tapi paus" Revan yang baru datang menimpali ucapan Siska.
"Iya tadi gue nemu dari balik pohon, kayaknya habis diserang hewan buas dan karena masih hidup gue bawa aja buat di obati kasihan soalnya"
"Udah pecinta alam sekarang jadi pecinta binatang nanti jadi pecinta apa" Sindir Siska
"Pecinta Oppa-oppa Korea hehe.."
"Kayaknya loe harus jadi binatang dulu biar bisa di cintai sama Emy Van" bisik David
"Asem.." Revan pun langsung menendang pantat David.
Malam pun datang menggantikan mentari yang tenggelam di ufuk barat, Emy dan teman-temannya bergegas mendirikan tenda untuk camping, terdapat dua buah tenda yang dapat di isi oleh 3 sampai 4 orang, satu tenda diisi oleh Siska dan Emy sedangkan tenda satunya diisi oleh tiga orang lainnya yakni Revan,David dan pak Handoko.
Tidak lupa merekapun membuat api unggun dan mengitari tempat camping dengan garam untuk menghindari hewan melata, kelinci yang telah diobati dan dibawa oleh Emy pun sudah dilepaskan kembali setelah melihat kondisinya yang sudah membaik, pak Han menjelaskan dirinya ingin segera pergi dari tempat pemberhentian pertama karena merasa di awasi dan bukti adanya hewan yang ditemukan terluka akibat gigitan hewan buas dan kemungkinan besar adanya hewan buas disekitar mereka.
Pak Han atau Pak Handoko menceritakan sebuah legenda yang ia dengar sejak kecil saat berkumpul sambil menikmati santap makan malam, tentang adanya sebuah desa yang dipenuhi oleh manusia serigala dan mereka tinggal secara berkelompok lalu pak Han juga menceritakan bahwa mereka tinggal dan bersembunyi di dalam sebuah hutan rimba Kalimantan, hampir seluruh penghuni desa terkena kutukan dimulai saat penjajahan Belanda para koloni itu membawa manusia yang dapat berubah menjadi hewan serigala khususnya pada malam bulan purnama, makhluk itu dilepas dan menyerang sebuah desa yang sulit dijajah oleh mereka para kolonial Belanda.
Kabarnya makhluk yang disebut sebagai manusia serigala tersebut adalah makhluk yang berhasil ditangkap dari daratan eropa dan dibawa ke tanah air untuk bahan suatu eksperimen, korban yang selamat namun terkena luka dari manusia serigala tersebut dipastikan akan berubah juga menjadi manusia serigala.