Chereads / Kisah Ayla / Chapter 7 - 06

Chapter 7 - 06

Selesai makan malam, Amira mengajak Ayla pergi kekamar untuk membersihkan badan juga mengganti seragam sekolahnya. Sedangkan Rizky juga Rindra tengah berbincang diruang tengah.

"Nak, pakailah ini. Ini punya mama dulu ,, semoga muat dikamu.." memberikan sebuah baju dress berwarna salem untuk Ayla.

"Terima kasih .. " menundukkan kepalanya saat mengambil pakaiannha, kemudian bergegas mengganti pakaiannya.

"Sayang .. lagi main apa ??" Amira menghampiri cucunya yang tengah bermain diatas tempat tidur.

"Main pasang-pasangan ini nek .. "

"Wah ,, nenek ikut main ya ..??"

"Boleh ,, tapi jangan dirusakin yaa .. "

Saking asyiknya bermain, Amira tak menyadari bahwa Ayla sudah selesai mengganti pakaiannya. Kini ia berdiri mematung, memandang Amira serta Viola yang tengah asyik bermain.

"Kakak cantikk .. " Viola yang menyadari kehadiran Ayla segera berlari menghampirinya.

"Jangan lari Vio ,, nanti jatuh .. " tegurnya sambil mengusap kepala Vio yang tengah memeluk kakinya.

"Kamu cantik sekali nak .. " puji Amira mendekati keduanya.

"Baju tante ini yang cantik .. saya biasa saja kok ,, " merendahnya.

"Panggil mama ya nak ,, jangan tante .. kita kan keluarga.. "

"Iya mah .. " pasrahnya menuruti keinginan Amira.

"Kakak cantik, Vio ngantuk .. " mengucek kedua matanya yang sudah memerah itu.

"Uhh sayang ngantuk ya ?? kita bobok disini ya ??" menggendong Vio kedalam pelukannya, kemudian berpamitan dengan Amira untuk menidurkan Viola.

Dirumahnya, Maura sedang meratapi nasib pernikahannya. Rasa-rasanya ia begitu marah akan kehadiran anak kandung yang tak pernah diinginkannya itu. Akibat kejadian ini, Maura semakin membenci kehadiran putrinya itu.

"Harusnya dulu dia mati !! harusnya aku bunuh dia supaya nggak ngerebut Rizky dari tanganku !!"

"Gadis sialan !! anak sialan !!!"

Maura yang tengah emosi membanting benda apapun yang ia jumpai, hingga menjadikan rumahnya seperti kapal pecah. Bahkan para pekerjapun tak ada yang berani mendekatinya.

"Nggak ,, nggak .. aku nggak boleh diam aja. Enak sekali mereka senang-senang disana sedang aku menderita disini !!"

Tanpa pikir panjang, Maura segera pergi dari rumahnya menuju kediaman mertuanya itu. Dirumah besarnya, Rindra tengah membicarakan hal serius mengenai keberadaan Ayla ditengah keluarganya saat ini.

"Gimana rencana kamu ??"

"Rencana apa sih pah ??" santainya sambil menyulut rokoknya.

"Tentang Ayla. Apa dia akan tinggal bersama kalian atau akan kembali lagi kerumahnya??"

"Nggak .. aku bakal bawa dia tinggal di apartemen.."

"Jangan gila !! dia gadia polos Rizky, laki-laki hidung belang seperti kamu ini berbahaya untuk dia.. " sahut Amira dari anak tangga menghampiri mereka.

"Mah anak sendiri kok dikatain sih ??" protes Rizky pada mamanya.

"Kenyataannya .. " santainya menggendikan bahu sambil mendudukan bokongnya.

Karena asyik mengobrol, ketiganya tak menyadari saat Maura masuk kedalam rumah dan naik menuju kamar. Amarahnya kembali bergejolak saat dibukanya pintu kamar yang menyajikan pemandangan Ayla sedang tidur mendekap Viola dipelukannya.

"Kurang ajar !! enak sekali dia tidur pulas disini .. " berjalan mengepalkan tangannya menghampiri Ayla.

Maura yang sudah sangat emosi langsung saja menjambak rambut belakang Ayla hingga membuatnya menjerit . Namun beruntungnya ia langsung membekap mulutnya agar tak membangunkan Viola.

Dengan kasarnya, Maura menyeret Ayla keluar kamar sambil terus menjambak rambut belakangnya. Ayla hanya merintih kesakitan sambil memohon.

"Ibu ampun ,, sakit .. tolong lepasin bu .. " tangisnya memohon saat Maura menyeretnya keluar rumah.

"Jangan panggil aku ibu ,, aku bukan ibu mu !!" bentaknya.

Rizky, Rindra serta Amira yang mendengar keributan segera berdiri menghampiri asal suara keributan. Namun saat mereka sampai diruang tamu, terlihat Maura tengah menjambak Ayla dan menyeretnya agar keluar dari rumah.

"Mauraaaa!!!" teriak Rizky marah.

plakkkkk ..

Rizky yang marah pun segera menghampiri Maura dan memberikannya sebuah tamparan dipipi mulusnya. Kemudian dengan sekali sentak, menarik Ayla kedalam pelukannya.

"Jangan pernah tangan kotormu itu menyentuh Ayla !!" bentaknya marah.

"Riz ..!! aku istrimu harusnya kamu membelaku !! bukannya wanita murahan ini !!"

"Lancang kamu Maura mengatai anakmu sendiri murahan!! kalau anakmu ini murahan lalu apa kau ini ???" tanya Amira merendahkan.

"Aku berbeda dengan dia mah .." membela diri.

"Dia lahir dari rahimu Maura !! dimana nuranimu sebagai ibu !! " marah Amira hingga memerah wajahnya .

"Cukup ,, tolong jangan sudutkan ibuku .. aku mohon !! biarkan aku pergi ,, aku tidak ingin membuat masalah lagi .. " ucapnya berderai air mata.

Maura segera menarik tangan Ayla dan mendorongnya keluar rumah hingga terjatuh. Semua terkejut karena kejadiannya begitulah cepat.

"Rizky ,, antar Ayla pulang kerumahnya !! lalu kau urus istrimu ini yang tak punya tata krama !!" ucap Rindra dingin, setelahnya ia pergi menuju kamarnya.

Amira dengan segera menghampiri Ayla dan membantunya untuk berdiri. Kemudian mengisyaratkan Rizky untuk segera membawanya pergi.

"Rizky .. Rizky ,, mau kemana kamu !!" teriak Maura.

"Maura !! tak punya aturankah kamu ini !! lihatlah jam berapa sekarang ,, kau malah berteriak-teriak seperti orang gila .. " kesal Amira, kemudian meninggalkannya sendiri.

********

Keesokan harinya, Ayla bangun seperti bisa dan beraktivitas seperti biasa . Rasa-rasanya ia tak pernah mengalami kejadian kemarin yang menyakiti hatinya, membuatnya menangis semalaman dirumah sendirian.

" Aylaaaa .. " teriak Tyo dari jauh.

"Kenapa ??"

"Loe kemana aja sih ?? gue cariin tau nggak , mana hp loe mati lagi .. "

"Ada apa emang nyariin gue ??"

"Ya nggak apa-apa sih ,, emangnya nggak boleh ??"

"Aneh.. "

Ayla yang malas berurusan dengan Tyo memilih untuk pergi menjauh ,, apalagi saat beberapa mata wanita sudah memandanginya.

"Ayyy .. tungguin gue !!" kejarnya.

Dikantornya, Rizky tengah sibuk dengan semua dokumen-dokumennya saat Eki masuk kedalam ruangannya.

"Maaf mengganggu bos .. "

"Ada apa Ki ?? apa ada hal penting ??" tanya Rizky tanpa mengalihkan pandangannya.

"Saya membawa semua berkas-berkas nona Ayla yang bos minta.. "

Saat mendengar nama Ayla, Rizky terlihat lebih bersemangat. Dengan cepat ia meminta semua berkasnya dari tangan Eki.

"Apa semua sudah lengkap ??" meneliti setiap lembar kertas.

"Sudah bos .. bahkan disana ada akta kematian dari Albert, dan juga tentang ayah dari nona Ayla.."

"Bagus .., kamu boleh pergi sekarang. Tunggu bonusnya nanti siang.. " serunya terlihat bahagia.

Dengan teliti, ia melihat dan membolak-balik semua lembarnya. Sesekali ia terlihat bergumam sendiri bahkan tersenyum sendiri.

"Aren .. Aren Wasongko. Jadi dia udah menikah lagi. Gadis yang cantik.. " senyumnya saat melihat foto anak kecil antara Aren dengan istrinya.

"Sebentar lagi .. setelah lulus akan saya pastikan dia menyandang gelar nyonya Rizky Wijayanto.. Hhhahahaa .. " bahagianya sendiri memikirkan angan-angannya.

*****

Saat jam istirahat tiba, terlihat Ayla dengan beberapa teman wanitanya tengah duduk dikantin menikmati semangkok bakso dengan es jeruk disampingnya.

Namun tiba-tiba saja datang beberapa wanita menghampirinya. Dengan beraninya menggebrak meja, mengagetkan semua yang berada disana.

"Heh cewek ganjen !! " bentaknya, namun Ayla hanya memandangnya.

"Gue kasih tau loe ya !! jangan pernah sekali-kali loe berani deketin Tyo ya .. dia itu pacar gue !!" ancamnya.

"Maaf ,, tapi gue gak pernah dekein Tyo. Sebaiknya loe kasih tau aja sama cowok loe itu buat jauhin gue .." balasnya terlihat santai.

"Berani loe ngelawan gue !!" marahnya kemudian menjambak rambut Ayla.

Dengan kesalnya, Ayla meraih tangan wanita itu kemudian memelintirnya kebelakang.

"Jangan loe pikir selama ini gue diem karena gue takut. Kalian salah!! gue hanya malas harus berurusan dengan kalian semua karena masalah nggak penting ini !!" Ayla melampiaskan semua amarag serta kekesalannya pada teman wanitanya itu.

"Kalo loe mau ,, kasih tau pacar loe buat jauhin gue !! jangan pernah ganggu gue lagi !!" melepaskan tangannya sambil mendorongnya pelan.