Hampir 2 jam Eki menunggu hingga ia tertidur didalam mobilnya. Didalam kamar terlihat Rizky sudah terbangun sejak tadi, namun melihat siapa disampingnya membuatnya enggan untuk bangun.
"Kenapa rasanya berbeda ketika dengannya.. ??" gumannya perlahan dengan menyingkirkan anak rambut dari wajah Ayla.
"Rasanya gue pengen seperti ini setiap harinya. Ahh ,, apa jadinya gue ketika sudah menikahinya.. " tersenyum dengan pemikirannya.
"Tunggu ya sayang ,, setelah kita resmi .. aku akan memberikan semuanya buat kamu,, termasuk diriku!!" mengecup perlahan kening Ayla.
Perlahan Ayla mulai terbangun dari tidurnya. Saat sedang menggeliatkan tubuhnya, tanpa sengaja tangannya menyentuh dada bidang milik Rizky.
"Sudah bangun sayang .. " sapanya mesra.
"Kau!! ,, sedang apa disini .. dan ,, dan kenapa bisa tidur diranjangku!" teriaknya panik.
"Hhahah ,, kau melupakan apa yang kita lakukan sayang .. apa perlu aku ingatkan lagi .. cup,, " dengan beraninya Rizky mengecup sekilas bibir Ayla.
Wajah Ayla memerah, panas terasa seperti terbakar. Rizky yang melihat ekspresi wajah malu dari Ayla menjadi gemas, namun ia semampunya menahan agar tak menyerang Ayla kembali.
"Mandilah ,, hari sudah sore. Aku akan pergi sebentar membelikan makanan untuk kita .. " pamitnya beranjak dari kasur.
"Aku mohon, jangan perlakukan aku seperti ini .. " ucap Ayla menundukkan wajahnya.
Rizky yang sudah memegang handle pintu terhenti dan berbalik menatap Ayla yang terus menundukan wajahnya.
"Jangan pernah temui saya lagi,, saya hanya tidak ingin terjadi salah paham lagi dengan ibu saya. Saya tidak mau dianggap menggoda suami ibu saya sendiri. Dan apa yang anda lakukan membuat saya merasa seperti seorang simpanan.. " tangisnya pecah saat kedua bola matanya menatap tajam wajah Rizky dihadapannya.
Melihat Ayla sudah berlinang air mata, membuat hati Rizky merasa terluka. Ia segera berlari mendekap tubuh mungil Ayla, membelai sayang rambut hitam panjangnya.
"Maafkan aku ,, sungguh aku tak bermaksud membuatmu merasa begitu.. "dikecupnya kening Ayla bertubi-tubi.
"Aku janji ,, aku nggak kayak gini lagi! kumohon berhentilah menangis sayang .. " didekapnya erat tubuh Ayla.
"Tolong tinggalkan aku sendiri ,, " pintanya.
"Kumohon.. " menatap manik mata Rizky yang tak kunjung pergi.
Dengan lesu akhirnya Rizky keluar dari rumah Ayla. Sedang Eki yang melihat Rizky segera keluar mobil menghampiri bosnya itu.
"Bos .. " sapa Eki.
"Hmm .. sejak kapan disini!" tanyanya dingin kemudian masuk kedalam mobil Eki.
"Sudah hampir 2jam bos .. " mengikuti Rizky masuk dan duduk dikemudi.
"Hm ,, suruh orang mengambil mobilku. Bawakan juga beberapa makanan kesukaannya .. " menyenderkan kepala sambil memejamkan matanya.
"Kita kembali ke kantor bos ??" tanyanya.
"Hmm .. "
Tanpa menunggu lama akhirnya Eki melajukan mobilnya, membelah macetnya jalan kota Jakarta. Namun saat ditengah perjalanannya, ponsel milik Eki berdering.
"Angkatlah .. berisik sekali .. " protesnya tanpa mengubah posisi.
Eki segera memesang earphone ditelinganya. Sejenak ia menatap bosnya dari arah spion, kemudian kembali berbincang dengan seseorang. Raut wajah berseri terlihat terpancar dari Eki, kemudian ia segera menepikan mobilnya.
"Ada apa! kenapa berhenti!!" kesal Rizky bertanya.
"Saya ada informasi untuk bos,, saya yakin ini bisa menghilangkan rasa kesal bos .. " sesumbarnya.
"Cepat katakan! jangan bertele-tele.. "
"Semua berkas perceraian anda dengan nyonya Viola sudah selesai dan sudah masuk ke pengadilan agama. Kita juga berhasil mendapatkan tanda tangan nyonya untuk penyerahan hak asuh nona Viola bos.." serunya bersemangat.
Rizky yang awalnya terlihat ogah-ogahan menanggapi pembicaan Eki langsung duduk tegak menatap Eki yang sedang menatapnya.
"Kau tak membohongiku kan!!" memicingkan matanya.
"Mana saya berani bos .." menundukkan kepalanya sejenak.
"Hhahhahaha .. lalu ,, lalu bagaimana dengan harta gono gini .. !!" terlihat wajah serius mulai merambatinya.
"Sesuai permintaan anda bos .. nyonya hanya akan mendapatkan rumah yang saat ini dihuninya serta satu villa yang ada di Puncak serta tunjangan 1 milliar bos.. "
"Bagus .. bagusss Eki! Segera masukkan semua berkasnya kepengadilan, dan pastikan Maura hanya akan tau ketika kita sudah benar-benar bercerai.. "
"Siap bos .. " kembali mengemudikan mobilnya.
*****
Ketika Rizky tengah berbahagia dengan keberhasilan rencananya, Maura juga tak kalah bahagian saat bersenang-senang dengan seorang laki-laki disebuah bar. Ditengah dentum musik serta bau menyengat alkohol, terlihat Maura tengah bermesraan dengan seorang laki-laki dengan minuman ditangannya.
"Mau bersenang-senang baby .. ??" ajak laki-laki tersebut.
"Tentu baby .. buatlah aku senang hari ini .. !!" rancunya yang sudah mabuk.
Dengan segera tubuh Maura yang sudah hilang kendali karena terlalu mabuk diangkatnya menuju lantai dua bar tersebut.
Hampir 2 jam lamanya mereka dikamar, tiba-tiba keluarlah Maura yang sempoyongan turun dari anak tangga. Dibantu seorang pelayan, Maura keluar dan menaiki taxi.
"Viola lagi gambar apa nak .. ??" tanya Amira yang melihat cucunya serius dengan kertas didepannya.
"Viola lagi mau gambar nek .. " seriusnya menatap kertas kosong.
"Terus kenapa masih diam aja ?? kapan gambarnya coba ??"
"Sebentar nek .. Viola lagi inget-inget dulu .. " cadelnya bersuara dengan wajah serius.
"Inget-inget apa sih sampe serius gini.. " gemasnya mencubit kedua sisi pipi Viola.
"Mau gambar kakak cantik ini nek ,, makanya aku lagi inget-inget wajahnya dulu .. "
Belum sempat Amira menanggapi celotehan cucunya, tiba-tiba saja terdengar suara gebrakan dari arah pintu yang dibuka keras.
"Vio sayang .. disini dulu ya selesain gambarnya. Nenek mau kedepan dulu .. " pamitnya.
"Mbak .. jagain ya, saya mau lihat ada apa didepan kok ribut .. "
"Baik nyonya .. "
Betapa terkejutnya Amira saat dilihatnya Maura tengah tergeletak dilantai rumahnya. Dengan cepat ia menghampiri menantunya itu kemudian membantunya berdiri.
"Bangun Maura .. " menarik sebelah tangan Maura.
"Astagaaaa .. kamu mabuk !!" serunya menutup hidung akibat bau menyengat dari mulut Maura.
"Eh .. ada mama mertua aku yang cantikk ... " rancunya sambil menepuk kedua pipi Amira.
"Jangan kurang ajar kamu ya .. "
"Sssttt .. jangan berisik! ini rumah aku! kamu diam, jangan banyak omong!!"
"Mamaaaaaa .. " seru Viola berlari kearah Maura.
"Akhh .. siapa sih main peluk aja! risih tau!!" mendorong dengan keras tubuh Viola.
"Violaaa .. "
"Nonn ,, "
Semua tertuju pada Viola yang bersimbaha darah akibat kepalanya terpentuk tembok. Amira menatap geram pada menantunya yang tak merasa bersalah itu. Dengan santainya, ia malah melenggang pergi begitu saja meninggalkan semuanya.
Dikantornya, Rizky begitu terkejut saat Amira menghubunginya dan mengatakan bahwa anaknya berada diruang ICU rumah sakit. Dengan tergesa-gesa ia meminta Eki mengantarkannya ke rumah sakit.
"Mahh .. " seru Rizky menghampiri kedua orang tuanya.
"Gimana mah,, gimana keadaan Viola!! kenapa bisa sampai kepalanya terluka mahh .. " frustasinya menekan kepalanya sendiri.
"Tanya sama istrimu!" geram Arindra.
"Maksudnya apa ?? mah ,, apa yang sebenarnya terjadi .. bukankah tadi Viola bersama mama dirumah .. "
"Maura tadi tiba-tiba saja pulang kerumah dalam keadaan mabuk, saat mama menegurnya tiba-tiba saja Viola lari memeluknya. Maura risih lalu mendorong tubuh Viola hingga terbentur tembok .. " sesalnya menangis dipelukan suaminya.
"Mauraaaa !!!!" serunya geram.
"Yang terpenting saat ini adalah Viola nak! fokus pada anakmu .. jangan yang lainnya!" nasehatnya.
Sejenak mereka diam menatap ruang ICU didepannya. Amira tak hentinya menangis, Arindra terlihat terus memeluk istrinya tersebut. Tak lama pintupun terbuka, dan terlihatlah seorang dokter.
"Dok .. bagaimana anak saya ??" tanya Rizky cemas.
"Anak bapak baik-baik saja. Luka dikepalanya sudah kami jahit dan kami juga sudah memberikan transfusi darah.. "
"Transfusi darah ??" beo Arindra.
"Iya pak .. pasien tadi sempat kritis karena terlaly banyak mengeluarkan darah, jadi kami segera memberikannya transfusi darah.. "
"Bisa kami lihat cucu kami dok .. "
"Nanti ya buk, setelah pasien dipindahkan ke kakar rawat baru bisa dijenguk .. "
Kemudian tak lama keluarlah Viola didorong oleh 2 orang suster menuju ruang rawatnya. Hati Rizky begitu sakit saat melihat anaknya terbaring lemah tak sadarkan diri dengan banyak selang ditubuhnya.
"Aku bakal balas ini Mauraa !!" geramnya mengepalkan tangannya hingga memerah.