Chereads / Kisah Ayla / Chapter 15 - 14

Chapter 15 - 14

Hampir satu minggu setelah kejadian Aren bertemu Ayla, namun kini mereka tak pernah bertatap muka. Setiap kali ada pembagian tugas membersihkan, Ayla selalu meminta membersihkan lantai dasar walau sendirian.

"La, mau bersihin lantai dasar lagi .. ??" sapa salah seorang OG.

"Iya mbak, ini baru ngambil perlatan perangnya.." tawa riangnya disambut temannya.

"Yaudah gue bantuin deh, mumpung gue gak ada jadwal nih .. "

",Wah.. makasih loh mbak udah mau bantuin .."

Dengan langkah riang kedua gadis itu mulai membersihkan kantor yang sudah tak ada penghuni. Namun tiba-tiba dering ponsel mengejutkan dirinya.

"Haloo .. "

"Sayang ,, lagi dimana ??"

"Kerjaa .." santainya.

"Kerjaaa !!!" serunya terkejut mendengar penuturan Ayla.

"Mak.. maksudnya kerja bersihin rumah .." gugupnya takut jika Rizky mengetahui bahwa dirinya bekerja.

"Ohh .. aku kira kerja yang lain," terdengar helaan nafas lega dari Rizky.

"Yaudah aku mau lanjut dulu, bye !!"

Rizky yang dari awal berniat mencukupi kebutuhan Ayla ditolak mentah-mentah oleh Ayla. Ia merasa bukan hak nya mendapat semua tunjangan yang ditawarkan oleh Rizky saat itu, walaupun Rizky berdalih tentang statusnya sebagai anak tirinya.

"Untung nggak keceplosan,, bisa gawat kalo dia tahu.." leganya memasukan kembali ponselnya kedalam saku celana.

Tanpa keduanya sadari, terlihat Aren baru saja melangkahkan kakinya keluar dari lift. Dan kini ia berjalan mendekati Ayla yang tengah membersihkan rak buku.

"Aaaaaa .. " teriaknya saat tak sengaja akan terjatuh. Namun entah kebetulan atau gimana, Aren datang dan menangkapnya.

"Terima kasih pak .. " seru Ayla ketakutan menundukkan kepalanya.

"Ikut saya kedalam .." titahnya, namun Ayla hanya diam tak bergeming.

"Saya bilang ikut saya kedalam!!!!" teriaknya mengagetkan Ayla juga temannya yang tak mengetahui kehadiran bos nya.

Aren merasa kesal lantaran Ayla masih diam ditempatnya, dengan segera ia menarik kasar lengan Ayla dan menyeretnya masuk kedalam lift.

"Lepas pak ..!! lepaskan saya!!" brontaknya saat tubuhnya diseret oleh Aren.

Dengan mata penuh amarah Aren yang merasakan ketertarikan pada putrinya sendiri itu mencengkeram keras pergelangan tangannya.

"Lepas!!! Sakit!!!!" serunya memberontak. Tak ada pergerakan dari Aren membuat Ayla dengan terpaksa menggigit tangan yang mencengkeram lengannya.

"Awwwwwwww .. " pekik Aren terkejut sambil mengibas kibaskan tangannya yang digigit oleh Ayla.

"Kauuuu !!" menatap geram pada Ayla yang tengah menyudutkan dirinya didalam lift.

Saat Aren akan mendekati Ayla tiba-tiba pintu lift terbuka dan menampakan wajah cantik seorang perempuan dengan tatapan geramnya.

"Sayang .. " seru Aren yang dengan segera merubah mimik wajahnya.

"Apa yang kalian lakukan!!" bentaknya membuat Ayla serta Aren juga terkejut.

"Tidak ada sayang, dia tadi hanya menggodaku tapi untung aku tak tergoda olehnya.." kilah Aren segera mendekati istrinya.

Sosok wanita cantik di hadapan keduanya saat ini tak lain adalah istri sah Aren, Widuri. Wanita angkuh juga sombong yang sangat pencemburu terhadap suaminya.

"Jalang ..!!" makinya berjalan cepat mendekati Ayla yang sudah keluar dari lift.

Plakkkkk ..

"Kenapa nyonya menamaparku!!" tanyanya dengan berani.

"Kau hanya sampah, berani sekali mendekati suamiku.." teriaknya.

Dan beberapa clining service yang melihat itu merasa iba dengan kondisi Ayla yang disudutkan. Dengan segera Ayla berlari meninggalkan perusahaan itu karena merasa sangat marah saat ini.

------

Rizky yang hari ini sengaja pulang cepat dengan segera mengajak Viola anaknya mengunjungi Ayla ke rumahnya. Namun ia sangat kesal setelah sampai ternyata Ayla tak ada dirumah.

"Kemana anak itu .." geramnya dengan terus mencoba menelpon Ayla.

"Papa itu bundaa .. " teriak Viola menunjuk Ayla yang berada dijalan depan rumah.

"Panjang umur juga.." serunya sambil memasukan ponsel kedalam saku.

Ayla yang berjalan menunduk sambil mengusap pipinya tak menyadari mobil yang terparkir didepannya. Namun suara anak kecil itu membuatnya sadar akan lamunannya.

"Bundaaaa .. " teriak Viola.

"Sayanggg .. " Ayla yang kegirangan kedatangan Viola segera berhambur memeluk tubuh mungil itu. Rasa rindu yang ia tahan akhirnya terobati saat bisa mendekap tubuh mungil kesukaannya.

"Anaknya doang yang dipeluk?? papanya nggak nih bun ..??" goda Rizky saat melihat mimik wajah Ayla tak rela melepas Viola anaknya.

"Moduss .." desis Ayla.

"Hhahahahha .. "

Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama saat tiba-tiba saja Maura datang dengan wajah memerahnya.

"Anak durhaka!!"

plakkk ..

Rizky yang tak mengetahui kehadiran Maura tak dapat meloloskan Ayla dari tamparan itu. Dengan segera ditariknya Ayla bersembunyi dibelakangnya.

Viola yang melihat mamanya segera memeluk kaki Maura yang tengah marah itu, namun Maura malah mendorong tubuh itu hingga terjatuh ketanah.

"Violaaaaa .." seru Rizky juga Ayla bersamaan.

Rizky dengan segera berlari menghampiri putrinya yang tengah menangis itu meninggalkan seseorang yang sedang dilindunginya. Muara yang mendapat celah untuk menyerang Ayla segera berlari menarik keras rambut Ayla.

"Anak durhaka!! berani sekali mengaku anakku tapi kau merebut suamiku!!!" amuknya menjambak Ayla.

"Sakit .. ibu sakit ,, " pekik Ayla.

Rizky benar-benar kebingungan, Vio masih saja menangis dan saat ini Ayla didepan matanya disiksa oleh Maura tanpa ia bisa menolong.

"Maura lepaskan dia!!!" teriak Rizky.

"Nggak!! gara-gara dia kamu menceraikanku Rizky gara-gara dia juga kamu berpaling dari aku!!!"

"Lepaskan ibu .. sakit hikss .. hikss.." bukan rasa sakit yang membuatnya menangis, namun perlakuan ibu serta ayah kandungnya membuatnya sangat terluka saat ini.

"Berani kau menggoda Rizky dibelakangku ..!! kau mau mati haa !!!" teriknya sambil memukul mukul tubuh Ayla.

"Saya bilang LEPASKAN!!!" teriak Rizky murka melihat Ayla terus dipukuli dihadapannya.

"Aaaakkkh .." pekik Maura saat tubuhnya terdorong hingga menyentuh tanah.

"Sayang kamu gpp ??" merapikan rambut Ayla dengan sebelah tangannya, sedang tangan satunya menggendong tubuh putrinya.

"Bunda gpp kan.. " cicit Vio mengelus pipi Ayla yang basah air mata.

"Gpp.. " serunya perlahan menggenggam tangan mungil itu.

"Kalian berdua masuk, kunci pintunya.." titah Rizky sambil menyerahkan Vio kepada Ayla.

"Tapi .. "

"Masuk Ayla.. " perintahnya dingin dengan tatapan mata menatap tajam Maura.

Dengan segera Ayla mengambil Viola dari Rizky dan hendak mengajaknya masuk namun tangan Maura lebih dulu menarik tangan Viola hingga membuatnya menangis.

"Sakittt .. " tangis Vio.

"Ibu menyakitinyaa .." pekik Ayla mencoba melepas cengkraman itu.

"Lepaskan anakku!!!!" seru Rizky lalu menarik kasar tangan Maura hingga terlepas dari Viola.

"Jalang !!!" serunya saat melihat keduanya masuk dan mengunci pintunya.

Plakkkkk ..

"Itu harga yang harus kamu bayar karena berani melukain wanita milik Alrizky.." dinginnya menatap Maura dibawahnya.

"Keterlaluan kamu Rizky .. "

"Masih untung aku memberimu rumah untuk tinggal,, apa masih kurang .?"

"Kau .. " teriaknya pada Rizky.

"Jangan berani menunjukan ekspresi itu atau kau akan kehilangan kedua bola matamu!!!" ancamnya mencengkeram rahang Maura.

"Kita masukk .. !!" Ayla yang tak tega dengan ibunya kembali keluar lalu menarik Rizky untuk masuk bersamanya.

"Berani kau menyentuhnya didepanku!!" amuk Maura melihat Ayla menyentuh lengan Rizky namun Rizky tak memarahinya. Pasalnya setiap kali ia menyentuh Rizky ia akan segera dimaki-maki olehnya.

"Ayo masuk ..!!" terik Ayla namun tak ada respon dari Rizky yang masih menatap tajam Maura.

"Sayang masuk!!" teriak Ayla mengejutkan Rizky juga Maura.

Dengan segera Rizky berdiri lalu memeluk pinggang Ayla, namun sorot mata benci itu manatap keduanya.

"Jalanggg kau Aylaaa !!" teriak murah Maura.

"Kita masuk.." ajak Ayla saat tubuh Rizky akan berbalik kepada Maura ibunya.

"Berterima kasihlah pada anakmu, karena berkat dia kau lolos dari kematian.." serunya tanpa berbalik.