Laki-laki itu pergi meninggalkan rumah Ayla dengan amarah yang memuncak. Wanita yang selama ini ia kasihi dengan tega disakiti oleh ibu kandungnya sendiri.
"Apa kau benar-benar seorang ibu !!" serunya dengan menekan nada bicaranya.
"Siapa loe !!" seru Maura yang berbalik saat seseorang menegurnya.
"Nggak penting siapa saya,, yang terpenting adalah hati busuk anda yang tak pantas menyandang nama ibu.." laki-laki dibalik topi serta jaket hitamnya itu menekan amarahnya hingga mengeluarkan suara beritonnya.
"Loe nggak kenal sama gue begitu juga dengan gue jadi loe nggak berhak menghakimi gue atas apapun yang gue lakukan !!!" bentaknya marah atas ucapannya, lalu berlalu pegi begitu saja melaju bersama mobilnya.
"Saya akan balas berlipat-lipat rasa sakit yang dirasakan Ayla. Ayla ,, aku kembali .. aku akan menjagamu dari mereka yang menyakitimu !!" gumamnya mengepalkan tangannya.
Didalam rumahnya Ayla masih terus saja menangis dikamarnya. Bibirnya sudah mulai membiru akhibat ia tak segera mengobatinya. Namun tiba-tiba saja suara ketokan pintu mengejutkannya.
"Siapa yang bertamu malam-malam begini ??" gumamnya keluar dari kamar.
Kreekk .. pintu terbuka dan terlihatlah sosok gagah Rizky yang tengah berdiri didepan pintu sambil tersenyum. Namun senyum itu musnah saat ia melihat luka membiri disudut bibir Ayla.
"Siapa yang melakukannya !!" mendorong Ayla masuk kedalam, ia bertanya dengan sorot mata penuh amarah.
"Bukan siapa-siapa. Sebaiknya anda segera pulang.." usir Ayla dengan halus.
"Katakan Ayla, jangan membuatku mengulanginya lagi !!!" kesalnya saat Ayla tak menjawab pertanyaannya.
Ayla hanya diam, bahkan ia membuang wajahnya kesamping agar tak bertatap muka dengan Rizky yang tengah diselimuti amarah. Namun tiba-tiba saja Rizky berbalik dan akan melangkah pergi, namun Ayla segera memegang lengannya .. memaksanya untuk berhenti.
"Mau kemana .. ??"
"Maura yang melakukannya ??!!" tanyanya dingin, namun saat Ayla tak menyahutinya ia semakin yakin bahwa Maura pelakunya.
"Jangan menemuinya !!" menahan tangan Rizky saat akan melangkah.
"Dia sudah berani melukaimu ,,aku akan menghukum atas apa yang dia perbuat!!" marahnya menajamkan matanya menatap manik mata Ayla.
"Kumohon jangan!! bagaimanapun dia tetaplah ibuku, orang yang melahirkanku. Aku tak keberatan dia memukulku . ." bujuknya.
"Tapi aku tak terima Ayla !!!" bentaknya marah.
Disaat dua orang sedang berdebat didalam rumah, ada seorang laki-laki yang terus mendengarkan setiap pembicaraan mereka.
"Siapa laki-laki ini .?? kenapa dia terlihat mengkhawatirkan Ayla , apa hubungan mereka ??" gumamnya dibalik masker wajahnya.
Kemudian tak menunggu lama ia mengirimkan pesan pada seseorang untuk mencari semua data serta informasi tentang laki-laki yang saat ini tengah berdebat dengan Ayla didalam rumah.
Ayla yang kelelahan sehabis menangis tanpa sadar tertidur dipelukan Rizky, dengan hati-hati diangkatnya tubuh Ayla dan dibaringkan di ranjangnya.
"Ehmm .. " gumamnya saat Rizky mengoleskan salep pada sudut bibirnya.
"uuussst .. uuusssstttt ,, " gumamnya sambil meniup-nuip wajah Ayla.
Dering ponsel mengejutkan Rizky, ia segera berdiri dan keluar dari kamar Ayla.
"Ada apa .. ??" tanyanya dingin.
"Ada seseorang yang sepertinya sedang mencari informasi tentang bos .. " seru Eki dari sebrang.
"Mencari informasi tentang saya ??" mengerutkan alisnya.
"Benar bos .. "
"Hemhh ,, berikan semua info yang mereka butuhkan secara detail. Saya ingin tahu siapa yang menggalinya??"
"Sesuai perintah anda .. "
"Dan satu lagi Eki, sertakan semua info tentang Ayla juga .. katakan jika saya seolah olah mencintai gadis itu .. "
"Bukankah begitu kenyataannya bos ??"
"Berani kau meledekku Ekii !!!" kesalnya
"Mana saya berani bos .. saya akan lakukan sesuai perintah anda.. "
"Bagus !!" kesalnya menutup telponnya.
_____
Di sebuah apartemen, Maura terlihat tengah meneguk sebotol wine sambil merebahkan dirinya di sofa. Make up luntur membuatnya terlihat layaknya orang depresi.
"Gue bakal bikin perhitungan sama dia!! berani sekali membentakku .. " marahnya tak terima dengan sikap yang ditunjukkan oleh Ayla.
Pyarrrrr ..
"Kalian semua harus menerima balasan karena telah menghancurkan hidupkuu !!!" teriaknya murka melempar botol wine yang diteguknya.
Karena pengaruh alkohol membuatnya jatuh tak sadarkan diri dilantai apartemennya. Amarahnya memuncak saat ia melihat sendiri bagaimana sikap suaminya terhadap Ayla. Sikap yang selama ini tak pernah ia dapatkan dari suaminya , dan kini malah wanita lain yang diperlalukan istimewa olehnya.
"Nenek .. " panggil Vio yang terbangun dari tidurnya.
"Sayang .. kok belum tidur ??" menghampiri cucunya dari arah tangga lalu menggendongnya menuju suaminya.
"Cucu kakek kok bangun sih ?? kenapa ??" menciumi Viola yang ada dipangkuan Mira.
"Papa mana kek ??"
"Papa lagi dirumah bunda sayang .. nanti juga pulang ,, " lembut Mira membelai rambut Vio dipelukannya.
"Apa bunda juga sakit nek ??" tanyanya menatap wajah Mira.
"Iya sayang ,, bunda sakit makanya papa nemenin dulu nanti juga pulang .. " jelas Arindra.
"Kalo gitu kakek telpon papa kek, bilang nggak usah pulang .. jagain aja bunda disana .. " seru Vio.
"Gesrek kayak bapaknya ni anak .. " gumam Arindra yang mendapat pukulan dilengannya.
"Sakit mah ... "
"Makanya kalo ngomong disaring dong pah .." kesalnya lalu membawa Vio menuju kamarnya.
"Ngidam apa dulu punya anak sama cucu sama-sama gesrek .. " menggelengkan kepalanya heran.
Arindra terkadang heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh Rizky maupun Viola cucunya. Saat bersama Maura Rizky akan menunjukkan sikap dingin serta cueknya namun ketika dengan Ayla ia akan berubah menjadi laki-laki penyayang yang terkesan terlalu posesif dengan pasangannya.
Begitu juga dengan Viola, saat bersama Maura ia akan diam terkesan ketakutan, namun saat bersama Ayla ia akan sangat manja layaknya anak dengan ibunya. Hal itu membuat Arindra heran namun membuat Mira merasa bersalah dengan anak dan cucunya.
___
Mentari telah terbit, perlahan Ayla mulai membuka matanya. Pemandangan yang nampak saat matanya terbuka adalah Rizky yang tengah tertidur di kursi kamarnya. Sangat terlihta bahwa Rizky tak nyaman dengan posisi tidurnya membuat Ayla segera bangun dari tidur dan menghampirinya.
"Om .. bangun ,, " menggoyang lengan Rizky perlahan.
"Ehmm ., kamu udah bangun ??" mengucek kedua matanya.
"Pindah gih om ke kasur , ntar badannya capek loh .. "
"Hemm .. perhatian banget sih sama pacarnya ,," senyumnya lalu banguj dari tidurnya.
"Dih udah tua juga main pacar-pacaran ,, " gerutunya.
"Kalau gitu jadi istri langsung aja ya .. cup, " mengecup sekilas kening Ayla lalu membaringkan tubuhnya.
"Kalau mau berangkat bangunkan aku sayang ,, " serunya saat melihat Ayla ingin keluar dari kamar.
"Hmm .. " keluar membersihkan dirinya di kamar mandi luar.
"Nggak mau mandi didalam aja yank ???" teriak Rizky.
"Ogaaaaaahhhhh !!!!!" teriak balik Ayla dari luar kamarnya, membuat Rizky mengembangkan senyumannya.
Saat membersihkan dirinya dikamar mandi, ia menatap pantulan dirinya dicermin. Ada rona merah diwajahnya saat mendapat perlakuan manis dari Rizky setiap harinya, namun ia juga sadar akan siapa Rizky untuknya. Rasa bimbang dan takut selalu melanda Ayla, ia takut kalau saja ia tak mampu menjaga hatinya untuk tidak jatuh cinta dengan Rizky, ayah tirinya. Namun ia ragu untuk memastikannya.