Chereads / SISI GELAP / Chapter 3 - Siapa?

Chapter 3 - Siapa?

"Cih...sialan"

Terdengar suara seseorang dari arah tangga. Sasuke cs masih mencoba memusatkan penglihatan mereka untuk mengetahui siapa sosok dibalik kegelapan itu.

Saat sinar bulan mulai masuk melalui jendela Sasuke cs dapat melihat dengan jelas bahwa sosok yang sedang berdiri di ujung tangga itu adalah sakura yang sedang mencoba memasukka pisaunya kedalam jubah.

"tidak mungkin!apa yang kau lakukan dengan pisau itu Sakura" batin Sasuke

Mereka hanya diam dan kembali bersembunyi saat sosok Sakura menurunui tangga dan bergegas keluar dari rumah itu.

"itu Sakura" ucap Sai sambil mnunjuk kearah Sakura yang baru saja keluar dari rumah itu dan denagn terburu-buru menuju arah mobilnya dan bergegas pergi dari komple tersebut.

"itu Sasuke dan yang lainnya" ucap Naruto

"akan kami jelaskan nanti, sebaiknya kita cepat-cepat kembali keapertemen Sakura. Jangan sampai Sakura sampai duluan dan mencurigai kita" ucap Shikamaru dam merekapun bergegas kembali ke apartemen Sakura dengan kecepatan tinggi.

.

.

"ada apa?" tanya Tenten

"ini....a..ada.." ucap Hinata yang terkesan ketakutan

"apa yang kalian temukan hem" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dibelakang mereka

AAAARRRGGGGHHH...

Teriak para gadis saat tiba-tida suara itu muncul tiba- tiba

"sialan kau Naruto. Kau mau membuatku mati terkejut" ucap Ino marah

"NARUTOOOOOO" Temari sambil mencengkram kerah pakaian Naruto

"em..em..ke..kenapa..ka..kalian marah. Aku hanya bertanya" ucap Naruto gugup

"kau itu mengagetkan kami tau!" ucap tenten kesal dan Hinata masih memegang dadanta karna terkejut

"apa yang kalian temukan?" tanya Sakuse

"i..itu..." Hinata menunjuk kearah tong sampah yang ada di balkon belakang apertemen Sakura

Neji langsung membuka kembali tong sampah itu dan mereka semua kaget diikuti Ino yang langsung memeluk Sai dan para gadis langsung menutup mata merekah saat melihat isi tong sampah itu.

.

.

"aku pulang" sapa Sakura saat membuka pintu dan bergegas masuk ke apertemennya. Sakura telah kembali mengenakan pakaian santainya, entah kemana sudah jubah hitamnya tadi.

"selamat datang" Sasuke menyambut Sakura di depan pintu.

Entah ada dorongan apa Sakura tiba-tiba langsung memeluk Sasuke dengan sanagat erat, seolah sangat takut kehilangan Sasuke.

"ada apa denganmu Sakura? Apa yang sudah kau lakukan" batin Sasuke sambil membalas pelukan Sakura sama eratnya.

Sungguh dia sangat merindukn dan khawatir pada Sakura.

Cukup lama pelukan itu berlangsung, sampai Sakura melepaskan pelukan itu dan mencium Sasuke sekilas dan berjalan ingin masuk keruang tengah namun tangannya ditahan Sasuke.

"kau dari mana?" tanya Sakura

"membereskan sesuatu" jawab Sakura singkat

"apa yang kau lakukan sampai tak mau mengajakku"

"untuk apa mengaja mu jika aku bias menyelesaikan nya sendiri"

"SAKURA!" Sasuke meninggikan suaranya, dia sangat tidak suka dengan ucapan Sakura yang seolah tak menganggapnya

"sudahlah Sasuke jangan mempermasalahkan hal sepeleh. Lagi pula kau selala ini selalu sibuk bukan, jadi aku sudah terbiasa melakukan apa-apa sndiri"

"aku sibuk mengatur perusahaan juga untuk mu Sakura"

"ya aku sangat mengerti, maka dari itu aku tak mau merepotkanmu" ucap Sakura sambil memeluk Sasuke

"lagi pula kau mungkin sibuk dengan para gadis diluar sana yang bahkan bersedia membuka pakaiannya dihadapanmu" lanjut Sakura dengan seringai yang sulit diartikan dan sontak membuat Sasuke terkejut dan membatu

"tak perlu terkejut begitu, aku tau semuanya. Tentang gadis-gadis gila diluar sana"

"Sakura kau....aku tak pernah bermain dengan siapapun dibelakangmu. Jangankan melakukannya, memikirkan nya pun aku tidak pernah" ucap Sasuke dengan nada sedih sambil memegang bahu dan menatap mata Sakura

"aku tau" jawab sakura kemudian pergi meninggalkan Sasuke dengan keterpakuannya

"apa yang terjadi padanya, dia nampak terlalu tenang. Sakura yang dia kenal akan mengomel saat ada yang menggodnya. Tapi sekarang sakura hanya diam dan berubah jadi menyeramkan" batin Sasuke

"hai teman-teman aku kembali...lihat aku bawakan sesuatu untuk kalian semua" sapa Sakura dengan ceria

"wah makanan!" jawab Naruto dengan semangat sambil berlari mengambil semua bungkusan ditangan Sakura

"tidak tau malu, setidaknya biarkan Sakura duduk dulu" ucap Ino dan dibalas Naruto dengan cengirannya

"baiklah aku akan mengambilkan piring dulu" ucap Hinata yang langsung bergegas menuju dapur bersama Temari

Merekapun melanjutkan malam itu dengan bersenda gurau dan tawa ceria mengabaikan semua fakta yang mereka temukan, karna sesuangguhnya mereka semua sangat menyayangi Sakura dan akan berusaha mengungkap segala teka teki yang membingungkan sekaligus menyeramkan ini

.

.

.

Bbbrrraaakkk...terdengar suara pintu yang dibuka paksa

"TEME" ujar sang pelaku

"Hn...dimana sopan-santun mu dobe" ucap Sasuke tanpa menoleh dan tetap sibuk dengan berkas-berkas yang harus ia tandatangani

"terjadi lagi" ucap Naruto yang bergegas masuk diiringi dengan teman-temannya yang lain

"kenapa kalian pagi-pagi sudah kesini" jawab Sasuke acuh yang dibalas lemparan koran dari Naruto

Saat membaca berita utama dalam koran itu Sasuke langsung membelalakan matanya dengan reaksi terkejut. Tenten pun bergegas menghidupkan Tv di ruang santai dalam kantor Sasuke.

"Berita pagi ini. Ditemukan mayat seorang wanita bernama Meyli di dalam kamarnya dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Rumah korban yang berada di komplek Hashirama ini membuat gempar pada penduduk komplek...."

"itukan gadis yang menelfonmu kemarin semalam saat kita menginap di tempat Sakura" ucap Tenten

"aku rasa buktinya sudah jelas Sasuke. Kita bahkan melihat dengan mata kepala kita sendiri" semua menoleh pada Shikamaru yang baru saja masuk keruangan Sasuke

"..." Sasuke hanya diam terduduk di kursi kesedarannya sambil mentup wajah dengan lengannya

"kita harus bertindak" ucap Sai

"apa kalian akan melaporkan Sakura-chan pada polisi?" tanya Hinata dengan raut sedih

"tapi aku tetap tidak percaya jidat melakukan tindakan keji seperti itu" Ino mulai meneteskan air mata nya

"aku pun tidak percaya Sakura-chan bisa membunuh seseorang. Tapi jika melihat bukti yang kita temui semua seakan memberatkannya bahkan yang sangat menyeramkan saat kita menemukan baju berlumuran darah di tong sampahnya" ucap Naruto sendu

"aku rasa kita harus memantau Sakura lebih ketat lagi, kita harus benar-benar memastikannya. Jangan sampai kita melukai sahabat kita" ucap Neji

"kau benar Neji. Mulai hari ini kita akan berbagi tugas untuk memata-matai Sakura" ucap Shikamaru

"kakashi...batalkan semua meeting hari ini. Dan jangan ada siapapun yang masuk keruanganku. Jika ada yang mencari Shikamaru katakana dia sedang rapat personal denganku" Ucap Sasuke menelfon sekertarisnya kemudian mematikan telfon dan melempar sesuatu kearah teman-temannya.

BUG...semua menoleh pada benda yang barusn dilempar Sasuke.

"apa itu?" tanya Sai

"aku menemukannya di dalam tas Sakura saat kami pergi semalam. Saat Sakura ketoilet aku langsung mengambil botol obat penenang itu" jelas Sasuke

"sejak kapan Sakura mengkonsumsi obat seperti ini" ucap Temari

"dia tidak pernah mengkonsumsi obat-obat macam ini sebelumnya" jawab Sasuke

"SIAL...SIAL...SIAL" umpat Sasuke sambil berdiri dari kursi kebesarannya dan meninju tembok

"SIAL...apa yang harus aku lakukan. Karna aku Sakura jadi kehilangan akal sehatnya. Aku lah yang membuatnya depresi" racau Sasuke dengan emosi dan mengagetkan semua yang ada diruangan itu

"Teme tenangkan dirimu, berhenti lah meracau" ucap Naruto sambil menghampiri Sasuke dan memintanya untuk duduk bergabung dengan yang lainnya

"kumohon sabarlah Sasuke, kau tidak akan bisa membantu jika kau ikut-ikut kehilangan akal mu" ucap Shikamaru

Suasana makin tidak terkendali. Sasuke yang uring uringan dan para gadis yang mulai menangis. Disisi lain Shikamaru mulai menyusun rencana nya.

.

.

"sakura..." sapa Karin

"hn...ada apa?" jawab Sakura ketus

"hei kau ketus sekali pada ku" jawab Karin dengan nada meledek

"tentu saja aku akan ketus dengan gadis yang mencoba menggoda kekasihku" ucap Sakura tajam

"eh...e..eh ti..tidak aku tidak menggoda kekasihmu tau" ucap Karin

"jadi benar kau menyukai Sasuke, Karin" tanya Shion

"dari mana kau tau nama kekasihku, bukankan kau baru pindah saat sasuke lulus" tanya Sakura

"tentu saja aku tau, karna semua gadis di kampus ini membicarakan mereka" jelas Shion

"oh ngomomg-ongomong kenapa kau duduk sendiri di kantin sakura? Bukankah kau hanya tinggal menunggu wisuda dan tak perlu datang lagi kekampus" tanya Shion

"aku sedang berjanji akan menemui teman-temanku disini"

"oh begitu...em baiklah aku pamit dulu ya, aku ada urusan. Bye Karin, Sakura" Shion pun berlalu pergi meninggalkan Karin dan Sakura

"jadi kau masih melanjutkan hubunganmu dengan Sasuke" tanya Karin dengan sinis

"ya" jawab Sakura singkat sambil memeainkan ponselnya

"kurasa hubungan kalian akan segera berakhir. Karna Sasuke pasti tak akan bisa menolakku, apa lagi jika aku bersedia memberikan tubuhku pada nya. Tak akan ada pria yang bisa menolak tubuh seorang gadis" ucap Karin dengan nada meremehkan

"sialan kau!!" ucap Sakura yang langsung menampar Karin

"apa yang terjadi Sakura" ucap Ino yang tiba-tiba datang bersama Hinata, Tenten dan Temari

"sahabat kalian ini benar-benar tidak dapat menerima kenyataan! Aku hanya bilang jika Sasuke pasti akan jadi milikku saat aku bersedia memberikan tubuhku untuknya" ulang Karin sambil memegang pipinya yang panas

"hei jaga ucapanmu, Sasuke bukan orang seperti itu" ucap Hinata sambil mencoba menenangkan Sakura

"sebenarnya aku sudah sangat lama mencintai Sasuke tapi dia sangat sulit didekati. Untungnya dengan kejadian kau yang menyerempetku dengan mobilmu dan kau beberapa kali membawaku masuk dalam lingkungan mu sehingga aku dapat mendekati Sasuke tanpa kau curigai" ucap Karin denagan sinis dan mendengar segalanya pun membuat Sakura langsung meninggalkan kantin kampus mereka, meninggalkan Ino dan yang lainnya masih berhadapan dengan Karin

"kau benar-benar jahat karin, memanfaatkan kebaikan seseorang yang tulus padamu" ucap Temari

"cih aku tak perduli. Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan Sasuke, bahkan jika aku harus menyingkirkan Sakura dan memberikan tubuhku pada Sasuke"

"Sialan kau jalang! Sasuke tidak akan tergoda dengan gadis sepertimu" ucap Ino murka

"kau yakin?? Ku fikir tidak. Tidak ada pria yang akan menolak wanita jika wanita itu sendiri telah memberikan tubuhnya. Ya walau mungkin diawal dia hanya akan memanfaatka aku untuk menikmati tubuhku, tapi aku akan berusaha agar aku bisa mengandung anaknya dan aku yakin saat aku mengandung anak nya dia tak akan bisa lari dari tanggung jawabnya terhadap ku" ucap Karin bangga

"kau benar-benar wanita gila yang tak tau malu" ucap Tenten

"HEI TUTUP MULUT KOTORMU ITU" ucap Ino marah sambil menjambak rambut Karin dan dibalas Karin pula

Perkelahian pun tak dapat dihindarkan, selagi Karin dan Ino yang bertengkar sedangkan Hinata, Tenten dan Temari yang tengah sibuk memisahkan mereka dan krumunan di kantin yang semakin ramai menonton acara gulat itu. Tak mereka sadari ada sosok yang sedang melihat semua kejadian itu.

"SIAL" umpat nya dan berlalu meninggalkan posisinya dengan emosi

.

.

"Aku merindukanmu" ucap Sasuke kemudian mencium Sakura dan Sakura pun membalas ciuman Sasuke

"kau tidak sibuk?" tanya Sakura

"akan ku luangkan waktuku untukmu" jawab Sasuke sambil mengeratkan pelukannya pada Sakura. Mereka sekarang sedang berada di kantor Sasuke, Sakura memutuskan untuk mengunjungi Sasuke setelah dia pergi dari kampus karna kejadian tadi

"bukankah kau bilang kau akan kekampus untuk menemui Ino dan yang lainnya"

"aku tadi sudah menemui mereka dan aku langsung kemari"

"terjadi sesuatu?"

"mungkin" jawab Sakura

"ceritakan padaku"

"tidak sekarang" jawab Sakura kembali mencium dan memeluk Sasuke

.

.

Kring...kring...terdengar suara telfon kantor yang membuat Sasuke dan Sakura menghentikan aktivitasnya

"hn"

"...."

"suruh mereka masuk dan panggil Shikamaru keruangan ku"

Brakk...terdengar pintu yang dibuka sedikit keras dan menampilkan kedatangan sahabat-sahabat Sasuke dan Sakura.

"ya tuhan pig apa yang terjadi padamu?" tanya Sakura panik kemudian bergegas turun dari pangkuan Sasuke dan bergegas mendekati Ino yang nampak kacau

"Ino bertengkar dengan Karin" jawab Sai

"karna masalah tadi?" tanya Sakura

"iya Sakura-chan. Untung kau sudah pergi dari sana kau tidak pasti keadan akan semakin parah" ucap Hinata

"untung saja Naruto, Neji dan Sai datang tepat waktu jika tidak mungkin sampai sekarang kami masih belum bisa memisahkan mereka berdua" ucap Temari

"Pig kau tak perlu melakukannya. Lagi pula aku sudah menampar wanita itu" ucap Sakura sambil mengobati luka-luka Ino

"aku kesal Jidat. Bisa-bisa nya dia memanfaatkan kebaikan hatimu dan bahkan dia ternyata telah merencanakan sebuah rencana kotor untuk mu dan Sasuke"

"Karin? Siapa Karin? Rencana apa?" Sasuke bingung

"gadis berambut merah dengan kaca mata yang beberapa kali pernah ikut makan bersama kita itu loh Teme" jelas Naruto

"ya...dia dan temannya Shion mememang beberapa kali ikut bersama kita bukan. Ternyata Karin itu punya rencana kotor untuk mu" ucap Neji

"rencana apa?" tanya Shikamaru yang baru datang dan langsung mengunci pintu

"ya ampun Ino, kau kenapa?" lanjutnya

"berkelahi dengan Karin" jawab Sai

Kemudian Ino menceritakan semua yang dikatakan oleh Karin tadi pada semua yang ada diruangan itu, semua menatap tidak percaya, terutama Sasuke yang terlihat marah dan jijik.

"dasar jalang!" ucap Sasuke tajam

"gadis gila yang sangat menyeramkan" ucap Shikamaru bergidik ngeri

"kau hebat Teme, bahkan fans-fans mu itu rela memberikan tubuh mereka pada mu secara sukarela" ucap Naruto asal sambil tertawa nista

"tutup mulutmu dan berhenti berfikiran kotor dobe" ucap Sasuke ketus

"aku benar-benar tidak menyangka jika ada gadis seperti itu. Dia sangat murahan dan menjijikan" ucap Neji sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"hanya pria gila yang mau menjadikannya sebagai istri" ucap Sai yang dijawab anggukan dari teman-temannya yang lain sementara Sakura hanya terdiam sambil memainkan ponselnya.

"teman-teman aku harus pergi" ucap Sakura

"mau kemana?" tanya Sasuke

"ada yang harus aku kerjakan" ucap Sakura datar kemudian memeluk, meminta maaf dan berterima kasih pada Ino kemudian keluar dari ruangan Sasuke dengan terburu-buru

"apa dia akan menghajar Karin?" ucap Tenten

"kuharap Sakura-chan tidak menghabisinya" ucap Naruto asal dan dibalas tatapan tajam Sasuke

.

.

Disuatu tempat yang gelap nampak seseorang sedang duduk memeriksa barang-barangnya kemudian berdiri menuju meja dengan suatu alat.

"takkan kubiarkan siapapun menyentuh nya. Hanya akau yang berhak" ucap seseorang sambil mengasah senjatanya hingga teras tajam sambil mengingat kejadian beberapa jam yang lalu

Flashback On

Nampak dua orang berbeda gender sedang membereskan berkas-berkas karna mereka baru saja menyelesaikan meeting dengan kolega mereka direstorant yang terdapat di salah satu hotel mewah dikota ini. Ya bisnis mereka kali ini mengenai bisnis hotel mereka.

"Sasuke" ucap sang sekertaris yang diketahui bernama Yuey

"Sasuke?" batinnya. Dahi Sasuke berkerut saat mendengar wanita ini memenggilnya dengan nama depannya karna dia biasa dipanggil tuan Uchiha dan dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar seksi.

Yuey sebenarnya bukanlah sekertaris Sasuke. Dia hanya sekertaris sementara yang direkomendasikan oleh 'Kakashi' sekertarisnya yang sedang cuti karna istrinya sedang melahirkan.

Jujur saja Sasuke sangat tidak menyukai bila sekertarisnya adalah seorang wanita, jika bukan karna Kakashi yang cuti mendadak dan tak mungkin bisa menemukan pengganti sekertaris pria dengan cepat akhirnya Sasuke terpaksa menerima wanita ini.

"Hn" jawan Sasuke ketus

"jika sudah selesai aku pulang dulu" lanjut Sasuke

"em Sasuke bisa kah kau mengantarku? Aku takut naik taksi malam-malam" ucap Yuey manja

"ck..ya" ucap Sasuke tajam.

Jujur saja dia sebenernya tidak sudi mengantar Yuey. Tapi dia pasti akan terbawa-bawa jika terjadi sesuatu saat Yuey dijalan.

"terimakasih sudah mengantarku" ucap Yuey saat telah sampai di depan apertemen Yuey

"Hn" Sasuke hanya membalas dengan gumaman khasnya tanpa melihat kearah Yuey

"Kau bisa pergi!" ucap Sasuke ketus saat dia merasa Yuey tetap berada diposisinya. Dan sasuke sontak terkejut saat tiba-tiba Yuey menarik tangganya yang sedang memegang kemudi dan mencoba memeluk Sasuke

"apa yang kau lakukan!" ucap Sasuke marah sambil berusaha melepaskan pelukan Yuey

"menginap saja disini, kau pasti lelah" ucap Yuey manja sambil berusaha mencium Sasuke

" HENTIKAN! Kau sudah tidak waras" Sasuke langsung mendorong Yuey kuat agar Yuey tak bisa menciumnya

"kenapa? Karna kekasihmu itu? Tenang saja, kita bisa merahasiakannya dari nona Sakura" ucapnya sambil mencoba membuka kancing kemejanya

Melihat kelakuan Yuey yang makin tak terkendali akhirnya Sasuke turun dari mobilnya dan dengan kasar membuka pintu penumpang dan menyeret paksa Yuey agar keluar dari mobilnya.

"jangan pernah tampakkan lagi wajahmu dhadapanku ataupun berkeliaran disekitar perusahaan ku. Atau kau akan menyesal karna sudah dilahirkan!" ucap sasuke tajam kemudian masuk kembali ke mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan Yuey yang masih terpaku dengan keterkejutannya atas penolakan Sasuke.

Tapi sayang sekali mereka tidak sendiri, ada seseorang yang turut menyaksikan kejadian itu dan mengepalkan tangannya erat sambil menyeringai sebelum pergi menghilang dibalik kegelaoan malam.

.

Flashback Off

.