Chereads / SISI GELAP / Chapter 9 - Sosok

Chapter 9 - Sosok

Sosok itu hanya menatap korbannya datar kemudian menjambaknya hingga berteriak kencang dan memasukka pisaunya kedalam mulut wanita malang itu dan tanpa aba-aba...

CRASH...darah mengalir deras saat gadis bersurai pink itu merobek mulut bagian kanan wanita malang itu dengan lebar. Dia merobeknya dari ujung bibir hingga pipi mengarah ke telinganya

"aaaarrggggg" korbanya hanya dapat menggeram sakit karna teriakannya terhalang pisau yang juga melukai bagian dalam mulutnya

CRASH....

Dia merobek mulut bagian kirinya. Seringai keji tercetak jelas diwajah gadis bersurai pink itu, terlihat jelas jika dia sangat terpuaskan dengan karyanya

Si korban hanya dapat menangis dalam diam, dia tak mampu mengeluarkan suara lagi karna mulutnya pun sudah dipenuhi darah karena luka robeknya dan darah mengalir deras mulai memenuhi tubuhnya gadis itu.

SRETTT...

SSRREETTT....

SSRREETTT....

SSSRREETTT...

Selanjutnya yang terdengar di ruangan itu hanyalah suara geraman sakit dan syatan kejam dimalam yang penuh darah itu.

Seringai keji tercetak diwajah cantik yang kini dipenuhi cipratan darah itu, merasa sangat puas karna sekali lagi telah membereskan jalannya dari para jalang yang mengganggu

"itulah akibat dari bermain api dibelakangku" ucapnya sambil melangkah mergi dari jasad gadis yang sudah tidak dapat dikenali lagi

"K A R I N" lanjutnya sambil menyeringai kejam .

.

.

Sementara itu di Mansion Sasuke

"apa kalian berhasil menghubungi Sakura" tanya Sasuke yang dibalas gelengan oleh teman-temannya

"jika kau saja yang kekasihnya tidak mampu menghubungi atau menemukannya lalu apa lagi kami" ucap Sai

"kau sudah menuju rumahnya? mungkin dia kembali kerumah dan meninggalkan apertemennya" tanya Ino

"sudah. ibu Sakura berkata bahwa sudah satu minggu sakura tidak kembali dan hanya memberi kabar lewat pesan" jawab Sasuke

"kemana lagi kita harus mencarinya????anak buah Sasuke saja tak mampu menemukan Sakura-chan" ucap Naruto sambil tiduran di kasur Sasuke

"hei ku kira kau tidur Naruto" sahut Neji

Mereka memang berada di kamar Sasuke, sementara yang lain sedang duduk di ruang santai yang terdapat di kamar Sasuke sedangkan Naruto lebih memilih jauh berada di tempat tidur Sasuke. Walaupun cukup jauh tapi Naruto masih cukup jelas mendengan obrolan teman- temannya dan terkadang menanggapi.

"mana bisa aku tidur saat Sakura-chan dalam masalah besar seperti ini" ucap Naruto sambil meletakkan sebelah lengannya untuk menutupi wajahnya

"kemari bodoh. Jangan tiduran saja" ucap Temari kesal

"lanjutkan saja, aku bisa mendengar kalian. Aku sangat lelah karna semalam aku tidak tidur karna mencari Sakura-chan. Untung saja ini hari minggu jadi aku tak perlu kekampus" ucap Naruto masih terpejam

"sudah biarkan saja dia" ucap Neji

"aku sudah bicara sebagai saksi pada ayahku dan akau jamin tidak ada yang mencurigai Sakura. Untuk saat ini dia masih aman" ucap Shikamaru

"JANE. Apa kau mengenalnya Sasuke?" tanya Shikamaru dan nampak Sasuke berekspresi seperti sengang mengingat-ingat

"ah gadis gila itu. Ya dia pernah melamar kerja di kantor. Saat aku akan melakukan interview pada nya dia menggodaku, bahkan dia hampir menyerangkau dengan ciumannya jika saja aku tidak cepat mendorong dan menamparnya kemudian aku mengusirnya dari perusahaan" jelas Sasuke

"sekarang jelas alasan wanita itu menjadi korban" ucap Shikamru

"bukankah dia bahkan sempat tidur dengan seorang pria yang akan segera menikah ?" ucap Tenten

"cih pria brengsek. Dia pantas mati, calon istrinya beruntung pria itu tewas jadi dia bisa terselamatkan. Pria brengsek seperti itu memang harus dihabisi" ucap Ino berapi-api yang dibalas ringisan takut Sai

"aku masih tak percaya Sakura-chan mampu berbuat hal itu. Entahlah, dia sangat baik, ramah dan senang menolong orang lain" ucap Hinata sendu

"kau benar Hinata. Walau jidat tak sefeminim diriku tapi aku tau benar jika dia seorang gadis penyayang" sambung Ino

"memang sangat aneh jika dia tiba-tiba bisa berubah menjadi psikopat dalam sekejap" ucap Tenten

"itulah yang sedang aku fikirkan. Jika dia memang memiliki jiwa psikopat, pasti sejak dulu dia sudah menghabisi orang-orang. Bukankan sejak dulu memang sudah biasa jika banyak gadis yang menggoda Sasuke, walau dia terkadang marah tapi dia tetap bersikap tenang dan dewasa" ucap Shikamaru

"pasti ada yang memicunya sampai dia bisa membunuh" sambung Shikamaru

"apa kau pernah berselingkung dengan salah satu gadis itu Tame" celetuk Naruto tiba-tiba kemudian mendudukan dirinya di ranjang Sasuke

"jaga mulutmu dobe!" ucap Sasuke Tajam

"walau aku benci mengakuinya tapi bagiku ucapan Naruto masuk akal. Mungkin dia pernah melihatmu bersama wanita lain sehingga membuatnya kalap" ucap Neji yang dibalas tatapan tajam oleh Sasuke

"ya itu masuk akal. Sakit hatinya yang tidak tertahankan membuatnya menjadi kehilangan akal sehatnya" lanjut Sai

"hei kenapa kalian semua jadi menuduhku yang tidak-tidak!" ucap Sasuke marah

"kami tidak menu..." ucapan Sai dipotong oleh Sasuke

"jadi apa hah!!aku tidak pernah mengkhianati Sakura, aku bahkan tidak pernah merepon semua gadis yang menjijikan itu. Aa..aku sangat mencintai Sakura, aku bahkan sudah mengatakan pada orang tua ku untuk merencanakan pertungan kami setelah hari wisudanya tapi belum sempat aku bicara pada Sakura hal ini malah terjadi" ucap Sasuke yang awalnya kesal berubah jadi sedih

"kau jangan marah Sasuke. Mereka tidak menuduh mu" ucap Temari

"semua ini berawal dari hari yudisium itu" tiba-tiba Ino buka suara dan langsung ditatap intens oleh teman-temannya

"kalian ingat di hari itu Sakura sangat marah pada Sasuke karna banyak gadis yang mengerumuni Sasuke dan Sasuke hanya terdiam di bawah pohon itu" lanjut Ino

"ya a..aku ingat, bukankah beberapa dari gasdis itu bahkan bergelayut manja di lengan Sa...sasuke dan ada juga yang mencoba me...memeluk Sasuke" sambung Hinata gugup dan sambil menunduk

"apa karna itu awalnya?" tanya Sai

"bisa jadi" ucap Shikamaru sambil dalam mode berfikir

"tapi ada yang sedikit menggangguku. Sampai detik ini kita semua belum pernah melihat wajah Sakura, kita hanya melihat rambutnya saja bukan" lanjut shikamaru

"tapi bukankah hanya Sakura satu-satunya yang memiliki warna rambut pink" jawab Sai

"bagaimana jika diwarnai" ucap Sasuke tiba-tiba tanpa menoleh kearah teman- temannya yang dibalas anggukan Shikamaru

"itu sangat mungkin. Dia pun cukup aneh bagiku karna seolah selalu menghindari bertatapan langsung dengan kita" ucap Neji

.

.

#Disuatu hotel mewah di tengah kota

Ddrrttt...dddrrttt

Getaran ponsel membuat sosok surai pink bergerak menggapai ponselnya dengan malas kemudian berangsur mulai membaca pesan yang dia dapat. Wajahnya berubah datar setelah membaca pesan itu kemudia bangun dari duduknya, mengambil jubah khas yang belakangan ini sering dia gunakan dan bergerak keluar dari kamar hotel itu dengan wajah datar dan tatapan kosongnya.

.

.