Chereads / SISI GELAP / Chapter 14 - Epilog

Chapter 14 - Epilog

BRAK.....

terdengar seseorang melempar tas nya ke sebuah sofa

"Sarada ada apa sayang?" ucap Sakura pada putri sulungnya itu yang nampak sedang kesal. Karena tak mendapat jawaban akhirnya Sakura beralih memandang 'Sasura' putra bungsunya yang baru saja masuk melalui pintu utama.

"kami pulang" ucap Sasura dan Sasuke datar

"selamat datang" jawab Sakura dengan senyum

manisnya

"ada apa anata? kenapa dengan Sarada?" sambung Sakura

"aku tidak tau, saat aku datang dia nampak marah pada ku" ucap Sasuke sendu

"Sasu-kun kenapa kakak mu?"

"tidak tau ma" ucap Sasura datar

Sasura memiliki rupa dan sifat yang sangat mirip dengan Sasuke, usianya berjarak 3 tahun dari Sarada. Sasura sekarang berusia 6 tahun dan Sarada berusia 9 tahun.

Sakura hanya memandangnya saat Sasura meninggalkan ruang keluarga dan naik ke lantai dua rumah mereka.

"Anata sebaiknya kau mandi dulu, aku akan siapkan makan malam"

"baiklah" ucap Sasuke lesu dan langsung melangkah ke kamar mereka

.

Saat makan malam pun hanya keheningan yang mewarnai suasana meja makan kelurga Uchiha ini. Memang tradisi dikeluarga Uchiha bahwa saat makan maka tidak ada yang boleh berbicara atau bercanda tapi kali ini suasana nya menjadi berbeda. Tiba-tiba berubah jadi sangat dingin.

"eerrr aku benci suasana mencekem seperti ini. Duduk dengan 3 Uchiha dingin benar-benar membosankan" batin Sakura

.

.

Tok....Tok....Tok....

Suara ketukan terdengar di pintu kamar putri sulung keluarga Uchiha ini

"masuk"

"Sayang kau sudah tidur?"

"em...belum ma. Ada apa ma?"

"apa ada yang ingin kau ceritakan pada mama Sarada?" ucap Sakura dengan senyumnya dan berjalan dan duduk di ranjang Sarada

"eeemmm...."

"sebenarnya aku sebal pada papa ma" lanjut Sarada

"kenapa dengan papa mu?"

"aku sangat kesal saat melihat gadis-gadis mendekati papa ma, selalu saja setiap papa datang menjemput aku dan Sasura sekolah pasti semua teman-teman perempuan ku langsung mengerumuni papa. Bahkan Ibu-ibu atau kakak-kakak mereka sangat senang memandangi papa dan mencari-cari perhatian papa" ucap Sarada kesal sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada

"apa papa menggubris mereka?"

"ti....tidak sih" Sarada sedikit terkejut dengan perkataan Sakura

"jadi? apa kesalahan papa mu?"

"....." Sarada hanya diam karena dia tau memang bukan salah papa nya jika banyak yang mengggodanya dan lagi pula papanya tidak pernah menanggapi sereka semua

"Sarada jika banyak yang menyukai papa mu itu bukanlah kesalahan papa mu nak. Kau tidak perlu khawatir jika papa mu akan menyayangi orang lain karena cinta papa mu hanya untuk kita"

"bagaimana mama bisa begitu yakin?"

"karena mama sudah mengenal papa mu sejak kami kecil, mama lah yang paling mengenal papa mu dibanding siapa pun dan kalau soal orang-orang yang suka memperhatikan papa mu. Bagi mama itu bukanlah hal baru" jawab Sakura sambil sedikit terkikik

"aaaa....apa sebelum mama dan papa menikah banyak gadis yang menyukai papa ma?"

"ya begitulah. Kau tau, bahkan mama pernah hampir mati karena fans fanatik papa mu"

"be...benarkah???ceritakan pada ku...akh...mama"

"mama akan cerita tapi lain kali saja ya Sarada" ucap Sakura sambil tersenyum manis dan mengetuk dahi Sarada dengan dua jarinya

"eeemmmm.....mama...." Sarada hanya meringis dengan wajah sedikit memereh malu.

Kemudian ibu dan anak itu menghabiskan waktu dengan tawa dan candaan. Tanpa mereka sadari seseorang sedang mengintip dan mendengar semua obrolan mereka dari tadi

.

.

"lagi-lagi hal macam ini mengacaukan hidup ku" batin Sasuke, mengingat masa lalu saat fans-fans gilanya yang terkadang bersikap anarkis dan berulang kalo mencoba merusak hubungannya dan Sakura, dan kali ini masalah semacam ini pun mulai mengacaukan hubungan nya dengan putrinya

"papa sedang apa" ucap Sasura sambil mengucek matanya di depan pintu kamar Sarada

"kenapa belum tidur?"

"tidak bisa tidur. Aku mau meminta mama menemani ku" ucapnya Sasura datar

"anak ini...melihatnya sama seperti melihat diriku sendiri" batin Sasuke

"kenapa papa berdiri di depan pintu kamar kakak? dimana mama?"

"mama ada di kamar kakak mu"

"hn" Sasura hanya bergumam dan melangkah masuk ke kamar Sarada

.

.

"mama" ucap Sasura sambil mengucek matanya

"ya sayang. Kenapa belum tidur?"

"aku tidak bisa tidur. Temani aku ma"

"baiklah, tidurlah disini bersama kakak mu" ucap Sakura sambil tersenyum dan diikuti Sasura yang melangkah dan berbaring di tempat tidur Sarada yang berukuran Queen Size

"tidurlah adikku yang tampan"

"hn"

"hehehheh" Sakura hanya tertawa mendengar Sarada yang menggoda adiknya

"dia sangat mirip dengan Sasuke-kun" batin Sakura

Ceklek....Suara pintu kamar terbuka dan membuat semua orang yang ada di kamar itu menjadi menoleh pada sumber suara

"Anata kau belum tidur"

"belum...aku mencari mu"

"hehehe maaf aku tadi kemari dulu untuk mengobrol dengan Sarada" ucap Sakura sementara Sarada hanya memandang Sakura karena tidak mau berpandangan dengan Sasuke

"Sarada...." panggil Sasuke

"hem"

"maaf kan papa" ucap Sasuke dan membuat Sarada langsung menoleh pada Sasuke

"maaf?" Sarada bingung

"ya....papa mendengar semuanya. Maaf jika karena papa kau jadi tidak nyaman"

"tidak pa. mama benar, itu bukanlah salah papa. Aku saja yang berlebihan" ucap Sarada sambil tersenyum lebar kearah Sasuke dan membuat perasaan Sasuke menjadi menghangat saat melihat senyum Sarada

"kemari pa, tidur bersama kami" ucap Sarada dan menarik tangan Sasuke agar ikut berbaring dengan nya dan juga Sasura yang hanya menatap bingung

"ma kemarilah" akhirnya Sasura angkat bicara dan mengulurkan tangannya pada Sakura

"baik...baik" ucap Sakura dengan senyum lebar nya

"Sasura hati-hati, jangan menarik-narik mama seperti itu" Sasuke sedikit panik melihat Sasura yang menarik-narik Sakura

"Sasura kau harus hati-hati, jangan sampai melukai adik kita" ucap Sarada sambil menjewer telinga Sasura

"baik...baik maafkan aku" ucap Sasura sambil mengusap telinganya

"maafkan kakak ya adikku" lanjutnya sambil mengelus dan mencium perut buncit Sakura

"eeehhhhh dia bergerak" ucap Sarada sangat bersemangat

"dia pasti menyukai ku" ucap Sasura

"percaya diri sekali kau adik kecil" ucap Sarada

"hei aku bukan anak kecil kak, aku sebentar lagi akan jadi kakak tau!" ucap Sasura sedikit kesal

Sasuke dan Sakura hanya terkikik geli melihat kelakuan kedua anaknya. Saat ini Sakura tengah mengandung anak kembar mereka, kehamilan ini membuat Sasuke menjadi lebih overprotektif saat mengetahui bahwa Sakura tengah mengandung anak kembar. Sungguh Sasuke sangat bahagia dengan kehidupannya dengan Sakura sekarang.

Mereka telah berhasil melalui berbagai ujian dalam hubungan mereka bersama dan mereka dikaruniai putra dan putri yang sangat berharga dan sebentar lagi anggota keluarga Uchiha akan bertambah lagi. Semua berkat Sakura, Sakura adalah sumber kebahagiaan hidup Sasuke dan Sasuke akan selalu membuat Sakura dan anak-anaknya bahagia.

.

.

"akhirnya mereka tertidur" ucap Sakura sambil

mengelus kepala Sarada dan Sasura bergantian

"terimakasih Tsuma" ucap Sasuke sambil mengelus dan mencium perut buncit Sakura

"terimakasih untuk apa anata?"

"untuk segalanya, segala yang telah kau berikan untukku dan juga untuk keluarga Uchiha"

"kau tidak perlu berterima kasih anata, kau berhak mendapat kebahagiaan mu dan aku hanya melakukan tugasku sebagai istri dan ibu" ucap Sakura sambil tersenyum manis dan membuat pipi Sasuke memerah

"aku mencitaimu Sakura" ucap Sasuke sambil memeluk dan mencium kening Sakura

"aku juga mencintai mu Sasuke-kun" Sakura membalas pelukan Sasuke

Mereka pun menikmati malam bersama. Tidur bersama putri dan putra mereka yang sangat berharga dalam hidup mereka. Menyelami alam mimpi bersama, berbagi rasa sayang yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata dan bersiap untuk menyambut masa depan di esok hari bersama-sama sebagai keluarga yang bahagia.

❤️END❤️