Chereads / SISI GELAP / Chapter 2 - Liburan

Chapter 2 - Liburan

#2 Hari Kemudian

Dddrrttt....dddrrrttt....dddrrrrtttt....

"Hn"

"...."

"aku dan sakura sedang berlibur di Puncak Enogawa"

"...."

"APA!!" masih dengan ekspresi terkejut Sasuke cepat-cepat menghidupkan TV di kamar hotelnya masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar

"...."

"Sakura masih tidur dobe"

"...."

"hn. Akan ku beritahu saat Sakura bangun, akhir-akhir ini dia nampak tertekan dan sangat pucat"

"....."

"sialan!!dia tidak hamil dobe. Aku tak melakukan apapun padanya" Sasuke mulai geram pada Naruto yang mulai meledeknya

"...."

"hn" setelah menjawab dengan tidak jelas Sasuke pun langsung mematikan telfonnya dan kembali memandang Sakura yang masih terlelap disampingnya

"mana mungkin aku menghancurkan masa depan gadis yang sangat aku cintai ini. Aku hanya akan melakukannya saat kami sudah menikah nanti" batin Sasuke

Ya walaupun mereka sering tidur bersebelahan tapi Sasuke memiliki prinsip kuat hanya akan melakukannya setelah dia dan sakura menikah dan dia memiliki pengendalian diri yang sangat kuat karna dia sangat mencintai sakura hingga Sakura pun sangat mempercayai Sasuke dan dia bisa tidur dengan nyenyak dan merasa aman disamping Sasuke.

"Ddrrrttt...ddrrrtt" suara getaran handphone menghentikan lamunan Sasuke sejenak. Dia memeriksa handphone nya namun itu bukan handphonenya yang bergetar, lalu dia merasa getaran itu berasal dari tas Sakura.

Sasuke pun bergegas bangun dan mengambil tas Sakura. Mencari-cari dimana letak benda yang bergetar itu namun yang dia lihat membuat matanya membola dan terkejut dengan mulut menganga.

.

.

Sasuke dan Sakura telah kembali dari liburan singkat mereka. Ya itu hanya liburan selama 2 hari, mengingat permintaan Sakura yang tiba-tiba dan Sasuke yang memiliki janji meeting dengan para kolega membuatnya hanya bisa pergi selama 2 hari dan disini lah mereka sekarang, di sebuah café mewah sedang berkumpul dengan teman-temannya yang lain.

"ceritakan" ucap Sasuke langsung pada intinya

"Mei ditemukan tewas dihari saat aku menelfon mu Teme. Dari yang aku dengar katanya saat ditemukan jasadnya itu sangat kacau dan diperkirakan telah meninggal 3 hari yang lalu" jelas Naruto

"ini benar-benar mengerikan, dari yang aku dengar jasadnya itu sangat rusak. Wajahnya rusak parah karna seperti dikoyak dengan pisau begitupun dengan tangannya yang nyaris putus" jelas Ino sambil bergidik ngeri

"benarkah begitu Ino" ucap Hinata dengan ekspresi takut sambil menggenggam tangan Naruto erat

"ya benar, bahkan kalian tau tidak ada rekaman CCTV atau sidik jadi dijasad Mei" ucap Tenten

"mengerikan. Seperti pembunuh professional" sambung Sai

"apa yang sudah Mei lakukan ya sampai-sampai dia dihabisi dengan sangat mengerikan" ucap Temari

"mungkin kebiasaannya yang senang menggoda milik orang lain telah mengantarkannya pada kematian" ucap Sakura santai sambil bersandar di lengan Sasuke dan memainkan handphone nya

Ucapan Sakura sontak membuat teman-temannya yang lain terkejut bukan main. Mereka tau Sakura jika marah maka akan sangat menyeramkan tapi perkataannya barusan terdengar sangat menyeramkan ditelinga teman-temannya.

.

.

#kantin kampus

"terimakasih loh jidat kau sudah mau menemaniku menemui dosen killer itu" ucap Ino dengan senyum lebarnya

"tidak apa-apa pig, aku juga tidak ada kesibukan apa-apa lagi sekarang. Wisuda masih lama dan aku bosan jika hanya di apartemen atau rumah, ibu ku pasti akan mulai mengajakku pergi bersama teman-teman arisannya dan aku tidak suka itu" ucap Sakura

"hahahah kau ini jidad. Eh itu mereka" tawa Ino sambil melambaikan tangan sebagai tanda agar teman-temannya yang lain menghampirinya. Saat Naruto cs sudah duduk mereka mulai memesan makanan dan makan dengan diiringi obrolan-obrolan ringan.

"hei Sakura" sapa seseorang

"eh hei Shion" jawab Sakura ramah dan karna shion sendirian sambil memegang nampan sakura pun mempersilahkan shion duduk bergabung bersama mereka.

Saat Shion sedang berjalan menuju bangkunya tanpa sengaja shion menyenggol tas sakura sampai jatuh yang mengakibatkn barang-barang Sakura jatuh berhamburan di lantai. Semua yang ada dimeja itu pun sontak terkejut saat melihat diantara barang-barang yang sakura bawa ternyata ada pisau pisau besar disana.

"maafkan aku" ucap Shion tidak enak sambil mencoba membereskan barang Sakura

"tak apa" jawab Sakura sambil dengan cepat memasukkan barang-barangnya kembali kedalam tas

Ditengah keterkejutan yang masih bertengger di hati semua orang yang ada di meja itu mereka kembali melanjutkan makan dengan hening dan tatapan tak terartikan.

"pig karena Sai udah datang untuk menemani mu, jadi aku pulang dulu. Ada yang harus ku kerjakan" ucap Sakura datar

"eh..em..i-iya jidat. Terimakasih sudah menemani ku hari ini" ucap Ino kikuk Sakura hanya mengangguk sebgai respon pada Ino dan langsung pergi menuju tempat parkin dan melajukan mobilnya meninggalkan kampus yang sudah mulai sore

.

"halo..Teme....."

.

.

"HAHAHAHAH" terdengar tawa menggema di dalam ruangan gelap itu "hiks...hiks...apa yang kau lakukan. Maafkan aku" ujar seseorang yang nampak tengah ketakutan

"kau meggodanya" ucapnya dengan tajam

"maafkan aku. Aku berjanji akan berhenti menyukainya. Tapi kumohon lepaskan aku" ucap gadis itu dengan memohon

Seseorang itupun mulai mendekati gadis yang telah tersudut di ujung ruang apartemennya itu.

"tangan kotor ini harus dibersihkan" ucap seseorang itu sambil mengambil pisau dan dengan tanpa ampun membeset tangan gadis itu yang membuat kulit tangan itu terlepas dari dagingnya

"AAARRRRRRGGGHHHHH!!!AMPUN, KUMOHON LEPASKAN AKU"

"HAHAHAHAH. Inilah balasan bagi yang mencoba merebut miliku" tawa nya menggelegar saat melihat sang gadis kesakitan karna tanggannya telah tak berbentuk dan dibanjiri darah segar

"hiks...hiks...kumohon lepaskan aku.hiks...aku tidak sanggup...hiks...hiks..."

"baiklah sesuai permintaanmu" ucapnya yang sambil menyeringai

"hiks...kumoh..aarrg..."ucapan gadis itu pun terpotong saat sang pembunuh dengan brutal menusukka pisau besar itu ke wajarnya secara berulang kali tampa ampun. Darah pun terciprat kesegala arah dan mengalir dilantai dan hanya menyisakan seringai puas di waajah sang pelaku.

.

.

"terimakasih ya Naruto-kun sudah menemaniku mencari buku" ucap Hinata malu

"ah tak apa hime. Itu sudah kewajibanku mengantar kemana pun kau pergi" jawab Naruto dengan cengiran khas lima jarinya

"eh bukan kah itu Sakura-chan" ucap Hinata saat melihat siluet merah muda sedang berjalan ditengah kegelapan malam

"benar hime. Apa yang sedang dia lakukan disini malam-malam" walau malau sangat gelap tapi mereka masih dengan jelas melihat wajah sakura yang terlihat dingin di bawah sinar lampu-lampu jalan. Merekapun kehilangan jejak sakura saat gadis itu sudah memasuki mobilnya dan melaju membelah kegelapan malam.

.

.

"Jidat ayo berangkat. Sai sudah menunggu dibawah" teriak Ino pada sakura

"sabar pig. Apa kau tidak lihat jika aku sedang menutup luka ku" jawab Sakura ketus

"APA?? Kau terluka jidat? Apa yang terjadi" tanya Ino

"tidak apa-apa pig. Bisa tolong aku pig? Tolong ambilkan dompetku di mobil, kemarin aku meninggalkannya dimobil" ucap Sakura memohon

"baiklah pig" jawab Ino dengan senyumnya

Ino pun segera turun kebawah dan menuju kegarasi rumah Sakura. Saat masuk dia langsung mencari mobil Sakura diantara empat mobil yang ada disana. Saat masuk kedalam mobil sakura Ino langsung mencari dimana dompet Sakura.

"ini dia" ucap Ino senang, dan saat akan mengambil dompet Sakura betapa terkejutnya Ino saat melihat di bawah jok terdapat sebuat benda aneh dan buru- buru Ino menyalakan lampu mobil dan mengambil benda itu dan betapa terkejutnya Ino saat mendapati ternyata itu adalah pisau dengan bercak darah yang banyak. Sontak Ino melepaskan pisau itu dan segera membekap mulutnya untuk meredak teriakan.

"ada apa Pig"

"aaarrrrrhhhh" teriak Ino dan buru-buru mematikan lampu dan metutup mobil Sakura

"kenapa lama sekali" jawab Sakura

"maaf. Eemm...eemm...i-ini dom-dompetmu" jawab Ino dan lansung keluar garasi meninggalkan Sakura sendiri digarasi

.

.

Saat ini mereka sedang berada di ruangan Sasuke. Sekarang jam kantor telah usai jadi mereka bias leluasa berada disana tanpa khawatir mengganggu sang CEO. Saat ini semuanya telah hadir kecuali Sakura yang beralasan ada urusan hingga tak bias turut hadir.

"bagaimana bisa dikota ini jadi sangat tidak aman" ucap Shikamaru setelah menonton berita di Tv yang ada di ruangan Sasuke

"aku juga bingung dan anehnya semua korbanseorang wanita muda" jawab Neji

"mungkin ini adalah bagian dari ritual sesat seperti yang sering dilakukan orang- orang pemuja setan" ucap Naruto asal

"ayoalh Naruto, jangan mulai melawak" ucap Tenten yang diiringi kekehan Hinata

"aku benar-benar takut. Bahkan aku tak lagi berani pergi sendirian dimalam hari" ujar Tenten

"tenang, Shikamaru ada bersamamau dan lagi pula kami akan selalu melindungi kalian semua" ucap Sai yang diiringi anggukan Shikamaru dan Neji

"Teme kenapa kau diam saja" ucap Naruto

"hn" jawab Sasuke dengan ekspresi yang tidak jelas

"ada apa Sasuke? Apa yang kau fikirkan " tanya Neji

"entahlah aku seperti pernah melihat kelima korban itu" ucap Sasuke

"APA!bagaimana bias??" teriak Naruto Histeris

"diamlah bodoh! Kau menyakiti telingaku" teriak Tenten yang hanya dibalas Naruto dengan cengiran khasnya

"ah aku ingat" jawab Temari

"bukankah Mei itu yang sering menggodamu Sasuke" lanjut Temari

"ah iya benar. Terumi, Lila, Izu dan Jeje juga bukankah pernah menggodamu bahkan beberapa fansmu itu ada yang pernah membuka pakaiannya di depanmu kan sasuke" ucap Shikamaru tersenyum geli

"mereka menjijikan" jawab Sasuke ketus

"tunggu, aku tau siapa Terumi dan Izu. Tapi siapa Lila dan Jeje? Tanya Sai

"Lila itu sekertaris salah satu mantan kolega Sasuke. Dia pernah kemari dengan alasan mengantarkan proposal pada Sasuke, tapi malah saat itu ia mencoba menggoda sasuke bahkan dia sudah melepaskan pakaiannya" jelas Shikamaru

"lalu apa yang terjadi?" tanya Neji penasaran

"jangan bilang kau sudah melakukan 'itu' dengan wanita itu Teme! Sialan kau menghianati Sakura-chan" Naruto mulai emosi

"sialan! jaga bicaramu dobe!" ucap Sasuke yang mulai meninggikan suaranya

"biarkan Shikamaru melanjutkan ceritanya dulu teman-teman" Hinata mencoba menenangkan suasana yang mulai panas

"saat itu Sasuke tidak melihat saat gadis itu yang sedang membuka pakaiannya karna Sasuke sedang fokus membaca proposal yang dibawa Lila.

Saat Lila hendak mendekati Sasuke dan melepas bra nya aku pun masuk kedalam ruangan Sasuke dan saat aku berteriak pada gadis itu saat itulah pula Sasuke langsung mendongak dan langsung memalingkan wajah. Dia sangat murka melihat Lila yang sudah setengah telanjang.

Dengan cepat aku pun melepas jas ku dan kulempar pada Lila untuk menutupi tubuhnya dengan jas ku. Sasuke sangat murka dia langsung merobek proposal yg dibawa Lila dan mengusirnya dan langsung menelfon untuk memutus kerjasama dengan perusahaan mereka" lanjut Shikamaru

"Gila...benar-benar gila" respon Sai

"wanita gila" ucap Tenten sambil menggelengkan kepalanya

"apa Sakura-chan tau?" tanya Hinata

"belum. Kami bingung mau memberitaunya bagaimana, Sakura sedang dalam kondisi kurang baik. Hal ini akan menambah buruk emosinya" jawab Shikamaru

"saat di apertemennya dia bahkan melemparku dengan pisau saat dia tau bahwa Cugi hampir memelukku saat di café. Walaupun setelah itu dia langsung menangis dan meminta maaf padaku" jawab Sasuke sendu

"dan...."

"saat kami berlibur kemarin bahkan aku menemukan pisau di tasnya" lanjut Sasuke

"ya tuhan apa benar Sakura-chan melemparmu dengan pisau Sasuke?" Hinata tidak yakin yang dibalas anggukan dari Sasuke

"Ino ada apa dengan mu? Ku perhatikan sejak kita makan bersama Sakura sampai sekarang kau hanya diam? Apa terjadi sesuatu sayang?" tanya Sai khawatir

"a-aku...aku..."

"ya kuperhatikan sejak tadi kau hanya diam dan itu sangat bertentangan dengan sifat aslimu .Ada apa Ino. Katakana pada kami?" ucap Tenten

Semua yang ada diruangan itupun semakin bingung melihat reaksi Ino yang nampak ketakutan dan gelisah, terlihat dari keringat yang bercucuran di dahinya, padahal ruangan itu sangat dingin efek Ac yang sangat banyak.

"a..a..aaku...aku tadi me..menemukan pi..pisau dengan darah di jok mobil Ji..Jidat" ucap Ino dengan takut-takut

"APA" jawab mereka semua kecuali Sasuke yang hanya membulatkan matanya tanda terkejut

"yang benar kau Ino" ucap Naruto tidak percaya

"be..benar. aku bersumpah. Aku bahkan sempat memegangnya kemudian menjatuhkannya karna aku terkejut melihat darah disana" jawab Ino

"mengapa kau tak mengatakan apapun pada ku sayang?" tanya Sai

"maaf. Aku tadi sangat shok Sai-kun" jawab Ino yang ditanggapi anggukan dan senyuman tulus Sai

"apa kau sudah bertanya pada Sakura-chan mengenai pisau itu Ino" tanya Hinata

"tidak, aku tak sempat bertanya karna aku sangat ketakutan saat itu. Ditambah lagi jidat yang tiba-tiba muncul dibelakangku. Rasanya aku mau mati ditempat" jawab Ino

"apa yang sakura lakukan dengan pisau itu" Neji mulai berfikir yang ditanggapi gelengan oleh teman-temannya yang lain

"eemm teman – teman sebenarnya" ujar Naruto sambil memandang Hinata yang direspon anggukan oleh Hinata

"ada apa Naruto? Cepat katakana!jangan membuatku semakin tegang" ucap Tenten tegang

"sebenarnya beberapa hari lalu aku dan Hinata melihat Sakura-chan dari arah apertemen silvertower. Dia berjalan terburu-buru seperti dikejar sesuatu sambil...sambil memegang pisau ditangannya. Saat kami mengikuti arahnya ternyata dia menuju mobilnya yang dia parkir dipinggir jalan cukup jauh dari area parkir apertemen kemudian dia pergi entah kemana" ucap Naruto gugup

Tiba-tiba suara Tv mengalihkan ketegangan mereka semua

'kembali lagi dengan gonews. Hari ini kembali lagi ditemukan mayat seorang wanita di kota konoha. Mayat wanita yang telah tewas 2 hari lalu ini diketahui seorang mahasiswi bernama Caca ditemukan tewas dikamar apertemennya dengan keadaan sangat mengenaskan. Tidak ditemukan sidik jari maupun rekaman CCTV yang dapat membantu pihak kepolisian saat ini. Pihak kepolisian untuk sementara menduga kasus ini berkaitan dengan kasus-kasus sebelumnya. Semoga kasus ini cepat selesai dan sang pembunuh dapat segera tertangkap. Sekian gonews melaporkan'

Hening

Hanya itu situasi yang terasa di ruangan Sasuke saat ini, suhu udara yang dingin semakin menambah situasi menjadi mencekam.

"Caca" ucap Temari

"dia kan..."

"benar dia mahasiswi dikampus kita...aku satu organisasi dengannya" ucap Temari sedih

"kegilaan macam apa ini" ucap Sai

"berbahaya! Ini sudah sangat berbahaya" Neji mulai cemas

"Sasuke..." ucap Shikamaru sambil menatap Sasuke

"tidak! Apapun yang kalian fikirkan itu tidak mungkin" ucap Sasuke tajam

"bukankah Caca itu salah satu gadis yang turut menggodamu hari itu Sasuke" ucap Ino

"eeemmm....jika ku perhatikan semua korban itu adalalah para gadis-gadis yang pernah menggoda Sasuke" ucap Shikamaru

"kau benar shik. Tapi apa mungkin Sakura-chan benar-benar melakukan ancaman yang kemarin dia katakana padaku bahwa dia akan menghabisi mereka" ucap Naruto sedih

"ku rasa Sakura-chan tidak mungkin melakukan itu Naruto-kun. Kita semua kenal bagaimana Sakura-chan, dia gadis yang sangat baik, penyayang dan perhatian dia bahkan selalu menolong orang-orang walau dia tak mengenalnya" ucap Hinata panjang lebar

"ya kau benar Hinata. Ku rasa tidak mungkin tangan penyayang itu bias menghabisi seseorang" ucap Ino

"walau akhir-akhir ini jidat nampak aneh dan sedikit tempramen. Ku rasa karna dia hanya sedikit tertekan karna setelah lulus dia harus langsung mengambil alih bisnis rumahsakitnya" lanjut Ino

"sial" ucap Sasuke sambil membanting handphone nya ke meja yang diikuti tatapan takut dari teman-temannya

"sudah hampir dua minggu aku tak bias menelfonnya" ucap Sasuke kesal

"aku pun juga sudah tak bisa menelfon jidat. Aku hanya bias mengiriminya pesan dan kadang jidat membalas tapi lebih sering tidak" ucap Ino yang di tanggapi anggukan oleh teman-temannya yang lain tanda setuju

Sasuke nampak sangat gelisah, dia sudah duduk kembali di kursi kebesarannya sambil memijat pelipisnya. Perasaannya sungguh campur aduk antara percaya dan juga tak percaya.

''sakura...kenapa sakura?kenapa kau berubah. Aku aku sangat-sangat menyakitimu sampai-sampai kau berubah dan berbuat hal yang membuat kau dicurigai' batin Sasuke

"ku rasa kita harus menyelidiki Sakura agar tidak ada lagi kecurigaan diantara kita" Usul Neji yang disetujui teman-temannya yang lain kecuali Sasuke yang sibuk dengan fikirannya sendiri

"untuk sementara, saat kita akan menemui Sakura maka ajaklah teman. Jangan pernah sendiri, sebelum masalah ini jelas kita harus berjaga-ja.." ucap Shikamaru terpotong oleh Sasuke

"APA MAKSUDMU!! Kau menganggap sahabatmu sendiri sebagai pembunuh berantai itu hah!" ucap Sasuke marah

"Teme tenangkan dir..." ucap Naruto yang juga terpotong

"Diam dobe!! Kau juga mencurigai Sakura. Sakura tidak mungkin membunuh seseorang. Tidak....tidak...ini tidak mungkin sakura...tidak!" ucap Sasuke marah sambil meracau tidak jelas dimejanya

"bukan begitu Teme. Dengarkan kami dulu! Kami tidak mencurigai Sakura, hanya saja kita harus bersikap waspada sekarang. Masalah ini tidak main-main Teme, nyawa orang-orang jadi taruhan" Naruto mencoba menjelaskan

"kumohon tenanglah Sasuke. Benar kata Naruto, kita haru tetap waspada pada apapun. Kau juga jangan lupakan bukti-bukti yang kita miliki dan juga kau sendiri mengatakan jika sakura sempat melemparmu dengan pisau kan" lanjut Neji

"kau tenang saja Sasuke, kami akan tetap bersama Sakura. Dia adalah sahabat kita apa pun yang terjadi" jawab Ino ambil tersenyum dan diikuti oleh teman- temannya yang lain

.

.

Sudah 2 hari berlalu sejak pertemuan di kantor Sasuke sekarang mereka sedang berada di apertemen Sakura setelah tadi mereka pergi kerumah Sakura tapi ibunya berkata dia ada diapartemennya dan disinilah mereka sekarang, mereka memutuskan untuk mengunjungi Sakura dan menginap berhubung besok hari libur dan sudah lama mereka tidak saling menginap

"masuklah teman-teman" ucap Sakura setelah membukankan pintu

Sasuke memandang Sakura dengan heran karna gadis itu nampak kurus dan pucat dengan kantung mata hitam dan yang lebih aneh saat Sasuke ingin membuka Apartemen dan memberi kejutan ternyata sandi pintunya telah diubah

oleh Sakura.

Mereka semua pun langsung masuk keruang tamu dan mulai bersenda gurau seperti biasa sementara para gadis menyiapkan kamar-kamar yang akan mereka semua tempati.

"sakura-chan kau nampak sedikit kurus dan pucat, apa kau baik-baik saja? Apa kami mengganggumu?" tanya Hinata

"em aku baik-baik saja Hinata, terimakasih. Aku hanya kurang tidur dan aku sangat senang kalian semua ingin menginap, karna sudah lama kita tidak menginap bersama" jawab Sakura dengan senyum manisnya

"syukurlah jika kau senang kami kemari jidat" ucap Ino yang dibalas anggukan Sakura

Saat mereka sedang menemani para pria bermain PS tiba-tiba Hp Sasuke berdering dan karna Sasuke sedang sibuk dengan game nya dia meminta Sakura yang mengangkat telfon itu

"ya..." ucap Sakura

"...."

"SIALAN!! Sontak umpatan Sakura membuat

mereka semua menoleh terkejut termasuk Sasuke

"...."

"berhenti mengganggu kekasihku aku akan menerima akibatnya Meyli!" ucap Sakura dengan marah kemudian mematikan telfonnya dan langsung pergi menuju kamarnya.

Saat Sasuke hendak menyusul Sakura tiba-tiba Hp nya berbunyi kembali dan Sasuke langsung mengangkatnya dengan bingung karna nomor itu adalah nomor asing yang tidak ia simpan.

"Hn"

"..."

"dari mana kau dpat NO ku dan berhenti berhenti menggangguku sialan!!aku sedang menghabiskan waktu dengan kekasihku dan kau telah merusak malam kami!!!" jawab Sasuke marah

"...."

Tanpa menjawab lagi ucapan penelfon itu sasuke langsung mematikan telfonnya dan menuju kekamar sakura menyusul para gadis yang telah terlebih dahulu kesana.

Tapi...

"hahahahah" Sedikit kebingungan karena saat dia memasuki kamar Sakura yang dia lihat malah adalah para gadis yang sedang tertawa dan saat melihat sasuke masuk mereka jadi sedikit bingung melihat wajah Sasuke.

"kenapa?" tanya Ino

"hei kami sedang bergosip Sasuke, kenapa kau kemari" ucap Temari sambil menaikan alisnya yang diiringi tawa Hinata dan Tenten

"kau baik-baik saja" tanya Sasuke pada Sakura

"tentu. Memang ada apa Sasuke-kun" jawan Sakura dengan senyum

Sasuke pun keluar dan kembali melanjutkan permainannya dengan para pria walau di fikirannya dia nampak sedikit aneh dengan tingkah Sakura yang nakpak berubah-ubah.

Jelas-jelas saat menerima telfon dia sangat marah dan beberapa menit kemudian dia kembali seperti tak terjadi apa-apa. Segala fikirannya terhenti saat melihat para gadis yang kembali keruang tengah, tapi ada yang aneh dengan Sakura yang nampak berpakaian seperti ingin pergi.

"kau mau kemana Sakura?" tanya Sai

"ada yang harus aku bereskan, kalian tetaplah disini. Aku tak akan lama" jawab Sakura dengan senyumnya yang dibalas Sai dengan senyum palsunya

"aku akan mengant..." ucap Sasuke

"tidak perlu, aku hanya sebentar. Kau lanjutkan saja bermain dengan yang lain" potong Sakura

"Sakuke benar Sakura, tidak baik seorang gadis berkeliaran sendirian dimalam hari" ucap Shikamaru

"benar Sakura, kau tau kan sekarang sedang tidak aman. Ada permbunuh berantai yang sedang berkeliaran" jawab Naruto sedikit meringis takut

"memang kau mau kemana Sakura, kami sedang disini kau malah mau pergi" ucap Neji

"oh ayolah teman-teman ada hal penting yang harus aku selesaikan. Aku takkan pulang larut dan aku akan baik-baik saja. Baiklah aku pergi dulu" ucap Sakura sambil berjalan keluar dari apertemennya

"jangan tanya kami, dia juga tidak memberitahu kami kemana tujuannya" ucap Tenten yang meresa mereka sedang ditatap para pria

"ayo kita ikuti. Para gadis tetaplah disini dan priksa apertemen ini sementara kami mengikuti Sakura, periksa apakah ada hal yang mencurigakan disini" ucap Shikamaru

Para pria pun mulai mengikuti mobil Sakura yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Sakura-chan ngebut sekali. Sepertinya dia sedang terburu-buru" ucap Naruto

"eh bukankah ini arah menuju komplek Hashirama" ucap Neji

"mungkin dia mau menemui temannya disini" ucap Sai

"aku tak tau jika dia memiliki teman yang tinggal di sini" ucap Sasuke

"eh...eh Sakura-chan berhenti" ucap Naruto saat melihat dari kejauhan mobil Sakura yang telah menepi dan terparkin di pinggir trotoar. Dan mereka tekejut melihat seseorang yang keluar dari mobil Sakura adalah seseorang yang menggunakan jubah hitam.

"eh siapa itu? Apa itu Sakura" ucap Sai

"aku rasa itu memang Sakura" ucap Shikamaru

"apa yang akan dia lakukan. Kenapa dia menggunakan pakaian menyeramkan seperti itu" ucap Neji sementara Sasuke hanya menatap tidak percaya akan apa yang dilihatnya sekarang

"apa yang kau lakukan" batin Sasuke

Sakura pun mulai melangkah memasuki komplek itu dan berjalan memasuki halaman salah satu rumah yang ada disana, kemudian masuk melalui pintu belakang.

"eh kenapa Sakura-chan masuk rumah itu lewat pintu belakang. Jika itu rumah temannya harusnya dia lewat pintu depan saja kan" ucap Naruto, mereka sekarang sedang berada di balik semak-semak dekat denfan rumah yang dimasuki Sakura

"baiklah aku, Neji dan Sasuke akan masuk. Kalian tetap disini, beritahu kami jika Sakura keluar atau pergi dari sini. Shikamaru mulai membuat rencana

"eh kenapa Neji yang masuk, aku juga mau masuk" ucap Nearuto tidak terima

"Neji tu tenanag dan kau itu berisik Naruto, kau bisa membuat kita ketahuan. Dan Sai aku tugaskan dengan mu karna dia juga tenang dan jelih, dia akan sangat bagus untuk mengawasi dari jauh dan juga mengendalikan kecerewetan mu" jelas Shikamaru yang dibalas dengusan oleh Naruto

"cepat masuk, atau kita akan terlambat" ucap Sasuke yang sudah mulai jengah dengan perdrbatan ini

Mereka bertiga pun masuk kedalam rumah itu tak lupa Shikamaru menggunakan tisu untuk membuka pintu agar tak meninggalkan sidik jari. Untuk berjaga-jaga jika saja terjadi hal buruk dirumah ini

"dimana Sakura" tanya Neji

"disini sangat gelap, aku tak bias melihat apapun" ucap Shikamaru

"mungkin dia diatas" ucap Sasuke

Merekapun menaiki tangga menuju lantai dua, baru saja ingin menijakkan kami pada anak tangga ke tiga, tiba terdengar suara barang yang dilempar.

Bbrruuggg...

Sontak Sasuke cs mengurungkan niatnya utuk naik kelantai atas dan dengan hati-hati berlari mencari persembunyian dilantai bawah. Mereka mengintip di balik sofa, mencoba mencari tau siapa sosok yang akan turun dari lantai atas tersebut.

.

Sementara Sasuke cs sedang sibuk menyelinap disini para gadis sedang menggeleda apertemen Sakura.

"em...em ini sangat tidak sopan" ucap Hinata merasa tidak enak

"tidak apa-apa hinata. Ini demi kebaikan jidat, kita harus menyelesaikan masalah ini" ucap Ino menenangkan Hinata

"ya kita harus mencari bukti, dan jika kita tidak mendapatkan apa-apa berarti ibu bagus bukan. Artinya Sakura tidak terlibat" ucap Temari sambil memeriksa isi kamar Sakura

"semoga Sakura belum akan kembali dalam waktu dekat, kita akan dalam masalah besar jika Sakura kembali sekarang" ucap Tenten sedikit gugup

Mereka pun melanjutkan menggeledah apertemen Sakura sampai teriakan Hinata memecah keseriusan mereka.

AAARRRGGHHH...

"ya tuhan ampuni aku!" ucap Ino karna kaget

"aaaaarrrggg jantungku" ucap Tenten

"ada apa Hinata" ucap Temari saat telah berhasil menormalkan jantungnya

"i..i..ini..." ucap Hinata tergagap

.

.