Chereads / Young Gods & Goddesses / Chapter 32 - 1 Vs 5

Chapter 32 - 1 Vs 5

Wush!

Hembusan Angin malam mengisi suara kesunyian di Hutan Olimpus.

"Hee ada Cewe manis sendirian,"

ucap Seorang Wanita dengan Gaun Hitamnya,terlihat bahwa Wanita ber gaun hitam tersebut sepertinya benar benar berbahaya.

Namun Callista mengabaikan ucapan Wanita tersebut yang tiba tiba muncul di depannya kemudian ia berjalan melewati Wanita bergaun Hitam, Seolah olah ia tak melihatnya.

Wanita bergaun Hitam tersebut hanya tersenyum kemudian ia menjentikkan Jarinya.

Pik!

Sfx: Suara Petikan Jari

Setelah Wanita bergaun Hitam tersebut menjentikkan jarinya, kemudian Muncul sosok orang secara berurutan kini mereka berdiri di atas ranting Pohon tepat di depan Callista. Nampaknya terlihat 4 Demi Rogha yang terlihat Liar di depan Callista.

Callista terkejut begitu melihat 4 Demi Rogha yang muncul di depannya.

"Mereka?!... hanya 4 ya... 1 lagi pasti dia akan muncul... "

batin Callista.

Set!

Tiba tiba muncul seorang Pria nampaknya dia sedikit terlambat. Pria itu muncul di belakang Callista dengan cepat ia langsung memeluk Callista dari belakang kemudian menyentuh Liontin yang di kenakan Callista.

Deg!

Nampak terlihat Ekspresi terkejut pada Callista ketika tiba tiba muncul seseorang di belakangnya dan lagi kini dia telah memegang Liontinnya.

"Se sejak kapan,.... oh ..begitu ya menghilangkan hawa kehidupan pada diri sendiri ,skill yang terampil,"

batin Callista.

Nampaknya Meskipun di kepung oleh 5 Demi Rogha Callista hanya terdiam bahkan ia tak terlihat takut dari raut wajahnya.

"Hemmm Jadi begini Liontin Dewa Hermes,"

ucap Seorang Pria yang memeluk Callista sembari memegang Liontinnya.

Nampaknya Callista tak dapat bergerak. Kemudian Callista melirik ke bawah ada sebuah bayangan Hitam yang sepertinya mengikat di kakinya membuat dirinya tak bisa bergerak. Meskipun Callista menyadarinya sepertinya ia tak bertanya maupun berusaha melepaskan seolah olah ia terlihat Pasrah.

"Woi Ber main peluk saja kamu njir aku juga mau,"

teriak Seseorang yang berdiri di atas Pohon nampaknya ia juga siap hendak menyerang Callista bila dia memberontak.

Beri tak mananggapi teriakan Pevi nampaknya ia sangat menikmati ketika memeluk Callista sembari mengelus elus Liontin Callista.

Kemudian kini Wanita yang sedari tadi mengamati teman temannya yang tiba tiba muncul akibat Petikan jarinya, kini ia berjalan hingga tepat berada di depan Callista kemudian berhenti.

"Perkenalkan Kami adalah Demi Rogha Hades, Aku adalah Rogha terkuat Namaku Reram,"

ucap Reram mengenalkan diri sendiri. kemudian di lanjut teman temannya.

"Namaku Siyo,"

ucapnya sambil memegang busur nampaknya anak panah itu siap melesat ke arah Callista kapan pun.

"Aeri,"

ucap Seorang Wanita dengan nada pelan yang terlihat lemas sembari memegang kapaknya.

"Namaku? Lelir L-E-L-I-R Lelir,"

ucapnya mencoba mengucapkan beberapa kali seolah olah memaksa Callista untuk mengingatnya.

"Cih lama kau Lalat,1x aja cukup kali pembaca juga gak bakal ngingat namamu, Oke saya adalah Pevi calon Suamimu Hehe,"

ucapnya yang kemudian menatap Callista dengan senyuman gairahnya.

"Berisik kau Pev Lelir oy bukan Lalat,"

tegas Lelir.

Di tengah keributan Kemudian Seorang Pria yang masih memeluk Callista lalu membisikkan ke arah telinga Callista.

"tak usah hiraukan teman teman bodohku ingat baik baik Beri B-E-R-I,"

bisiknya di telinga Callista membuat telinga Callista sedikit geli namun karna Callista tak dapat bergerak yang sepertinya akibat Skill milik Reram bayangan hitamnya membuat dirinya tak bisa berkutik.

Kemudian Reram mendekati Callista wajahnya kini mendekatkan kepada Callista mata Reram kini saling bertatapan dengan Callista.

Sring!

Nampak cahaya pada mata Callista, Kemudian Reram menjauhkan wajahnya dari Callista.

"Hei Beri B-E-R-I lepaskan dirimu dari dekapan Callista,"

ucap Reram kepada Beri.

Beri tiba tiba kaget kemudian ia menuruti perintah Reram begitu saja kini ia pun melepaskan tangannya dari Liontinnya.

"hee bilang aja pengen meluk dia juga kan cih,"

ucap Beri kemudian berjalan menjauh.

Nampak wajah Callista yang tadi masih telihat santai tiba tiba menjadi seperti ketakutan seolah olah hendak teriak tetapi ia tak bisa mengeluarkan suaranya.

Kemudian Reram memegang erat Callista, tiba tiba Reram melempar Callista dengan kekuatan penuhnya.

Set!

Wush!

Nampaknya Callista terlempar cukup jauh, Kemudian Reram tiba tiba terjatuh duduk.

Bruk!

Callista yang telah terlempar cukup jauh ia kini bisa bergerak nampaknya Skill bayangan Reram pada dirinya telah Lepas.

Set!

Set!

Langkah Callista mundur cukup jauh dari sekelompok Demi Rogha Hades.

Cep!

Sebuah anak penah melesat ke arah Callista namun saat panah itu mengenai Callista kini panah itu berubah menjadi Bunga yang kemudian Jatuh.

Siyo yang telah memanah ke arah Callista terkejut ketika melihat Anak panahnya berubah menjadi bunga.

Beri nampak terbingung dengan setuasinya Reram yang tiba tiba menyuruh dirinya untuk melepas dari Callista kemudian melempar Callista bahkan ia juga melepaskan Skill bayangannya dari Callista.

Boom!

Aeri yang sedari tadi diam, tiba tiba melompat dari Dahan pohon hingga mendekati Callista meskipun masih cukup jauh jarak antara Callista dan Aeri namun Lompatan Aeri tadi benar benar terlihat cukup jauh.

"Beri bodoh,"

ucap Aeri dengan polosnya.

"hee??? kok aku!?,"

nampak wajah tak tau pada Beri ketika Aeri tiba tiba mengatakannya kepadanya.

"Hosh hosh hosh,"

nampak terdengar nafas terengah engah pada Reram.

Dengan sigap Beri segera mendekati ke arah Reram kemudian membantunya untuk berdiri.

"Ketua? apa yang terjadi!?,"

nampak wajah terkejut pada Beri ketika melihat raut wajah Reram seolah olah Reram telah kehabisan tenaganya.

"Aeri... hat t ti hatti dengan mat tanya, hosh hosh,"

ucap Reram terbata bata seolah olah ia seperti telah berlari 100x putaran dengan kelelahan dan kehausan.

"Aiirr aiirrr Siyo airr,"

ucap Reram.

Kemudian Siyo segera turun dari Pohon lalu memberikan Air kepada Reram.

"Tenang saja ketua Aku tahu kok,"

ucap Aeri seolah olah ia tak begitu takut dengan Teknik barusan yang di lakukan Callista bahkan sepertinya ia yang paling tahu dengan kejadian barusan yang membuat Reram menjadi kehabisan tenaga.

"Hoi kau Skill yang Unik ya,"

teriak Aeri kepada Callista.

"Aeri? apa maksudmu!?,"

ucap Beri kepada Aeri yang sedang memegang Reram untuk membantu Reram berdiri.

Setelah Reram selesai meminum Air dari Siyo kemudian ia sepertinya terlihat sudah membaik.

"Barusan dia sempat mengambil alih tubuhku,"

jelas Reram.

"Eh? mengambil alih tubuh... begitu ya kenapa tadi Reram menyuruhku untuk melepaskan begitu saja,"

batin Beri.

"Sepertinya dia bukanlah Demi Rogha biasa,"

ucap Reram.

"Cih lihat saja ketika tenagaku pulih aku akan menghajarmu,"

teriak Reram mengarah ke arah Callista.

Nampaknya Callista masih belum mengeluarkan perkataan apapun semenjak ia bertemu dengan sekelompok Demi Rogha Hades.

"Maaf,"

terdengar suara yang kini berada di pikiran Reram. membuat Reram terkejut yang kemudian teriak.

"Hei kau apa lagi ini sialan keluar dari tubuhku!!,"

teriak Reram merasa gelisah ketika mendengar suara 'Maaf' di pikirannya.

Kemudian Lelir kini turun dari Pohon lalu berjalan mendekati Reram.

"Sepertinya ini adalah telepati darinya Ketua,"

lontar Lelir.

"Telepati!?,"

Beri nampak terkejut

"benar juga aku juga mendengarnya,"

lanjutnya.

"Begitu ya jadi dia tahu jika ia mengeluarkan suaranya Nyawanya akan melayang dengan Skill 'Ανάκληση της ζωής' milikku hemm bagaimana dia tahu tanpa aku memberi tahunya,"

batin Lelir sembari menatap Callista meskipun jarak antara mereka cukup jauh.

"Aeri!,"

teriak Lelir kepada Aeri seolah olah memberi Kode waspada.

Aeri kemudian mengangguknya. Nampaknya Pevi masih terduduk santai di atas ranting pohon sembari menguncang uncang kakinya seolah olah ia tak tertarik dengan keributan temannya.

"Hemm sepertinya aku terlalu lama berurusan dengan mereka pasti teman temanku telah menunggu di danau, hemm baiklah tidak ada jalan lain jika begini terus aku akan kehabisan Mana,"

batin Callista.

"Chorós louloudión ýpnou,"

rapal Callista.

Kemudian tiba tiba datang badai Bunga dengan sekejap Callista tiba tiba menghilang.setelah badai bunga menghilang kemudian Beri terjatuh pingsan.

Bruk!

"cih...begitu ya efek dari bunganya,"

desis Aeri yang kemudian pingsan.

Nampaknya sekelompok Demi Rogha Hades kini telah pingsan semua. begitupun dengan Callista yang terlah berhasil kabur dari sekelompok Demi Rogha Hades.