Terlihat Jack seperti membuat keputusan yang salah berhadapan dengan ke Empat Demi Rogha dari Dewa Athena
Terutama Sinta yang dari tadi terlihat sangat marah sekali melihat perlakuan Jack terhadap para Nimfa yang seakan terlihat seperti budaknya.
"Fina... Maia... tolong ulur waktu sebentar," pinta Sinta sembari mulai merapal mantra nya.
di ikuti dengan Fina yang mulain menarik tongkatnya dan membuat sebuah garis api berwarna ungu muncul seketika di area sekitar Jack.
"Antinon D'olohov Cursed "
dengan begitu terciptalah sebuah zone di mana jack terpisah oleh kedua Nimfa tersebut sementara di belakan fina , maiya sudah menyiapkan sebuah barier besar untuk menghalau kemungkinan serangan dari Jack.
CTAR!!
Sebuah percikan Api ungu dari sihir milik Fina mulai mengenai bagian luar Jack dan mengakibatkan sebuah luka di lengan kiri Jack.
"that never recedes...,"
terlihat Shinta mulai merapalkan mantra nya kemudian sekeliling Jack berubah menjadi gelap membuat Jack tersadar kini dia berada di situasi yang berbahaya sehinga kini Jack mulai melihat ke arah rantainya, terlihat salah satu dari dua rantainya dia tarik seraya mengucapkan,
"namfisvítites parangelíes ! = Noel.. Beast!!! "
kemudian saat itu juga terdengar suara teriakan dan erangan dari salah satu Nimfa yang berada di belakang Jack terlihat rantai yang membelenggu nya telah memudar menyisakan kalung nya saja dan sisa rantai yang terlihat memerah.
"AaaaGRrrrhh... Tidaaak! jangan lagi," Nimfa itu sembari mencoba melepaskan kalung yang membelenggu nya namun terlambat perlahan namun pasti tangan nya menjadi sebuah cakar dengan di ikuti dengan rambutnya yang mulai berubah bentuk menyerupai ular di sertai kaki nya yang berubah seperti ular juga.
"pssst"lidah ular menjulur keluar dari mulutnya.
kini Nimfa itu berubah sepenuhnya menjadi perwujutan dari Medusa namun ada beberapa bagian yang tampak berbeda seperti ukuran tubuhnya yang tidak proposoinal dengan tinggi hampir dua kali lipat dari pohon di sekitarnya.
Sambil menarik seutas rantai putus yang sudah bersinar dan seolah mengendalikan Nimfa itu agar menyerang Sinta
sinta mengabaikan apa yang terjadi karena dia fokus untuk menyelesaikan mantra nya
"which is always fragile..."
dan sesaat gelombang kedua dari mantra Sinta bekerja kini Jack sudah benar benar tak dapat terlihat karena semakin tebal kabut di sekelilingnya dan salah satu alasan mengapa Jack tidak dapat pergi karena sihir awal milik Fina telah bekerja sepenuhnya dalam membatasi pergerakannya.
Namun Jack tak habis akal, dia membuat Noel (Nimfa yang sudah berubah menjadi perwujutan Medusa ) menyerang langsung ke arah Sinta yang sedang di lindungi Maiya
"Siel !!! tolong barier ku hanya dapat menahan serangan sihir, mustahil untuk ku menahan cambukan ekor raksasa itu," ucap Maiya dengan tatapan serius ke arah Siel.
"haaa!!! kau memerintah aku ? jangan bercanda," terlihat Siel tampak masih kesal dengan perlakuan mereka bertiga yang menghadangi dia yang hendak masuk ke dalam goa
Wush!!!
"eh? kau bohong kan?," ucap maiya dengan nada terkejut dan sesaat dia melihat ekor dari Noel yang sudah cukup dekat.
Dwarrrr!
...
Bzzt! terdengar Spell yang gagal di rapalkan dari Sinta sementara Maiya yang terkena serangan langsung Noel kini terhempas ke arah Fina sehingga mereka terjatuh
"S-I-E-L!!!! kau sinting atau memang gila?" sambil beranjak dari lokasi dia terpental dan menuju ke arah Siel yang terlihat tak terkena dampak nya karena dia sudah memasang Time Direction di area sekitar nya sehingga serpihan batu yang harusnya mengenainya kini bergerak sangat lambat seakan akan butuh waktu seratus tahun untuk bergerak satu inci.
"hump," ucap Siel sambil memalingkan wajahnya di hadapan Sinta.
Sementara dampak terburuknya ada pada Maiya yang terluka sangat parah karena menahan seluruh hentakan ekor raksasa itu serta fina yang membantu menahan hempasan tubuh dari Maiya, perlahan terlihat darah keluar dari mulut mereka berdua.
...
busssh! kini Jack yang terlepas dari kekai milik Fina kini dengan mudah menghempaskan sisa sisa spell milik Sinta.
"Bwahahha kerjasama team yang sangat menawan namun untung saja rekan kalian ada yang tak mau bersekongkol "
ucap nya yang kini berjalan ke depan ke arah lokasi dimana Fina dan Maiya berada
Cring!!!
terlihat Jack mengambil Liontin mereka berdua yang sudah tak berdaya di bawah ekor raksasa milik Noel.
tik.
.
tok
.
"1"
terdengar suara jack yang sedang menghitung
"2"
"3"
dia sambil membawa lima liontin dengan 3 jenis yang berbeda dua milik athena,dua milik Artemis dan satu milik nya sendiri dari Dewa Hestia
"4"
"5"
"6"
"7"
"hemm kalian tau rasanya menjadi yang terkuat adalah hal yang sangat membosankan," ucap Jack seakan akan dia hendak mengatakan kemenangan nya.
"8"
"9"
cringg!!! terlihat tiga liontin bersinar dan membuat sebuah portal kecil di bawah kaki Jack.
"hemm ya sampai jumpa para calon budak ku," sembari Jack masuk ke dalam portal itu di ikuti dengan dia menarik rantai yang terhubung di salah satu nimfa sementara Noel yang berubah menjadi Beast kini tiba tiba kembali berubah lagi menjadi Nimfa dengan tak sadarkan diri.
~sreet...
.
criiing terlihat rantai yang terpasang di kedua Demirogha itu menarik mereka ke dalam portal tempat dimana Jack masuk ke dalam nya
~ JACK THE RIPER DEMI ROGHA DEWA HESTIA LOLOS DARI BABAK PENYISIHAN~
terdengar suara yang menggema seakan memberitahukan bahwa informasi yang para Demi rogha raih akan di umumkan
~ 5 LIONTIN DIDAPATKAN~
suara itu menghilang bersamaan dengan portal yang dimasuki Jack meninggalkan Sinta yang kini tengah berhadapan dengan Siel yang terlihat tak memperdulikan hal yang ia lakukan.
***
Setelah beberapa jam setelah Amarie, Anariel dan Eleniel pergi keluar.
kini terlihat Nat tampak sangat marah
"Agggrh... Sialan, baru saja mulai namun di hianati rekan sendiri," Terlihat Nat yang tadinya berusaha tenang kini lebih terlihat sangat teramat kesal.
"Khu...khu...khu... Nampaknya kalian sedang beruntung karena aku kebetulan ada di sini"
Namun terdengar tawa dari dalam goa dan saat itu terlihat sebuah cahaya yang cepat.
Swing!!!
Cahaya itu memantul di arah bebatuan dan langsung mengenai ikatan mereka berempat
Tass!
Tampak dalam hati Nat heran sekaligus bersyukur, Sembari Nat yang sedang berusaha berdiri karena namun usahanya gagal mengingat dia masih di bawah racun dari jarum Eleniel
"Tcih...," Tampak Nat melihat Morro,Zena dan Frog masih tidak berbuat apa apa seperti terlihat di raut wajah mereka yang sudah menyerah.
Tap!
Tap!
"Emm siap tadi aku lupa namamu wahai santir emm....
kalau tak salah kau Nat bukan?,"
Nampak sebuah kalimat yang membuat seisi goa terasa sunyi.
Terdengar sumber suara nya dari suara tersebut terdengar mendekat
"Siapa kau!," Terlihat Nat berusaha melihat nya dengan menyipitkna mata namun yang terlihat hanya kegelapan di dalam goa tersebut.
Sekarang hanya tersisa satu pilihan yang sedang di pikirkan Nat yaitu menunggu seseorang yang berada di dalam goa memperlihatkan dirinya, mengingat karena teman temannya pun juga masih lumpuh oleh racun para Nimfa.
"Hemm ada yang bilang aku adalah malaikat,"
Tap.
Seperti langkah nya sudah di atur sesuai ritmen di mana setiap dia berkata dia juga berjalan
"Ada yang bilang aku penyihir,"
Tap!.
Suaranya semakin terdengar jelas kini hanya tinggal beberapa langkah lagi jarak Nat dan teman temannya dari orang tersebut
"Hemm tapi aku lebih suka..."
" Di sebut dengan "
Tap.!
Tap.!
"Istilah"
Kini suara langkah kakinya berhenti dan muncul sebuah api biru yang memberikan sedikit cahaya sehingga Nat dapat dengan jelas melihat keadaan sekitar.
Yang di lihat Nat hanyalah kaki yang cukup panjang dengan celana kain hitam di ikuti dengan kemeja rapi seperti butler di sebuah Mansion yang besar
(~Oky.. Kalian bisa sebut dengan pakaian pelayan laki-laki ~)
Kemudian terlihat salah satu tangannya memegang sebuah kamus yang lumayan besar dan tangan satunya seperti membawa api biru
Butler tersebut mulai melanjutkan kata kata yang sempat terputus saat api birunya menyala.
"Pengasuh," Nampak Butler itu mulai berjalan lagi namun dia kembali berhenti saat melihat Morro dan Zena yang sudah di ambang batas.
"Hemm sepertinya yang ini,"
Slp.. Terdengar beberapa lembar kertas kini terbalik dan membuka halaman baru.
"Kaifuku Mahō"
Kemudian setelah mantra nya di ucapkan kini muncul cahaya tipis berwarna hijau di sekitar tubuh Nat dan dalam beberapa detik tubuh Nat kini terlihat segar sehingga membuat Nat terkejut
"Kau si... Siapa! Kenapa kau menyelamatkan kami,"
Ucap Nat penasaran namun sesaat setelah Nat menanyakan hal tersebut kini butler tersebut membuka lembaran lagi.
"Saiha Kūatsuda," Kemudian tiba tiba tubuh morro dan Frog mulai bereaksi.
"Hei.hei.hei... Apa yang ka..." Belum sempat Nat menyelesaikan perkataan nya kini.
Crat!!
Tampak darah terciprat di pipi Nat dan saat Nat melirik kondisi Zen kini rekannya hanyalah seonggok daging tanpa kepala.
"Sialan kau!!! "
Nampak kini Nat yang sudah di sembuhkan butler tersebut langsung merapalkan mantra serang nya
"El Salvador latu'm..."
Namun perkataan nya kini terhenti saat butler itu menyentuh Nat
"Jangan perdulikan aku," Terlihat butler itu cukup tinggi dengan tampang yang tua membuat posisinya dengan nat terlihat seperti ayah dan anak seandainya tidak dalam kondisi seperti ini.
"Sudah ku bilang kan aku adalah pengasuh,"
Sesaat wajahnya terlihat lembut di hadapan Nat sehingga Nat terhenti melanjutkan rapalannya.
"Saiha Kūatsuda" Berbeda dengan yang tadi kini Nat melihat langsung kejadian dimana mantra itu sedang bereaksi di tubuh Frog donateis.
Terlihat awalnya cahaya yang datang entah dari mana langsung masuk ke dalam mulut frog yang masih dalam kondisi tak dapat bergerak karena pengaruh dari racun milik Ana.
Kemudian sesaat setelah cahaya itu masuk kini Mata dari Frog berubah menjadi terang dan seketika seluruh kepala nya Frog terbentuk sebuah retakan cahaya yang di akhiri dengan ledakan yang dalam sekejap menyisakan leher frog dengan darah segar mencuat dari leher tersebut
"Namun pengasuh juga tak mau mengasuh anak tak berguna," Ucap butler itu dan kini berjalan keluar tanpa mengabaikan ekspresi Nat yang sangat marah.
Namun ketakutan akan kematian membuat Nat ikut berjalan bersama butler tersebut
Lalu sampai di luar goa.
" Hemm... "
terlihat buter itu berhenti sejenak dan memberi senyuman menakutkan di hadapan Nat. membuat nat tak mampu berkata kata dan menuruti dia.