Chereads / Young Gods & Goddesses / Chapter 36 - Amino Narvii Ivano

Chapter 36 - Amino Narvii Ivano

KEMBALI ke pertarungan Demi Rogha Dementer melawan tiga Demi Rogha dari Dewa Zeus.

Nampak serangan Marie berhasil di hentikan dengan sebuah dinding akar milik Khalfa

"hemm dua Demi Rogha Beast? di sertai Demi Rogha Spell Caster ya," terlihat Raisa sedang berpikir sambil berjalan mendekati Lusi.

"Ruddy ! gunakan kemampuan bertarung mu untuk menghadapi Beast srigala itu," kini Raisa mulai membagi tugas masing masing sembari menimang nimang kemampuan mereka.

"ohhohoh... okeh," terlihat Ruddy berdiri dari belakang Lusi ( yang tadinya di jadikan persembunyian nya ketika Khalfa mengamuk)

'fug!'

'swig!'

'swig!'

Terlihat Ruddy mengambil tombak nya dan mulai memutar mutar tombaknya dengan kedua tangan nya, memang dalam beberapa kondisi Demi Rogha dengan Ability Fighter pertarungan satu lawan satu akan sangat merugikan namun berbeda ketika ada Demi Rogha lain yang menjadi support nya

"ukrepleniye myshts"

terlihat Lusi terlihat mengarahkan mantranya ke arah Ruddy dan seketika area sekitar Ruddy menjadi berwarna kuning

"wooo kau ingin menantangku?...manusia, " terlihat Anariel menurunkan tubuhnya agar Marie dapat turun.

dera!

drap!

tap!

tampak Anariel melompat langsung ke arah Ruddy dengan taringnya yang tertuju ke bagian leher milik Ruddy.

tang!

Ruddy dengan kedua tangannya yang memegang tombak nya mencoba menahan taring milik Ana, meskipun dengan mantra penguat yang barusan Lusi berikan yang seharusnya mampu membantu ruddy meghadapi beast Anariel, namun Ruddy masih saja kualahan dalam hal kekuatan melawan wujud dari Beast milik Anariel.

"hemm lumayan juga untuk seorang manusia... namun,"

crat!

memang taring milik Anariel telah dapat di atasi dengan tombak milik Ruddy namun kedua cakar nya masih dapat dengan bebas bergerak dan hal itu membuat Ruddy kalah dalam hal kelincahan membuat kondisi tidak seimbang.

kini baju milik Ruddy sudah terkoyak oleh cakar milik Beast Demi Rogha Anariel dan menyisakan luka yang cukup dalam di perut Ruddy.

"Kaifuku Mahō,"

Lusi merapal mantra Regenerasi yang membuat Ruddy dapat kembali bertarung setelah terkena serangan telak dari Anariel perlahan luka yang berada di perut Ruddy mulai tertutup kembali.

"hoho? ternyata ada pengguna kemampuan vitality ya," tampak Eleniel berkomentar dan menggarahkan sumpitnya ke arah Lusi.

wush!

satu jarum melesat tajam ke arah Lusi menurut Elen dia tau bahwa jarum beracun milik nya cukup untuk menghambat para Demi rogha itu.

"plíris metritís"

tampak sebuah kilatan cahaya dari tangan Raisa membentuk sebuah garis tempat dimana jarum itu melesat.

Wush!

jarum itu masuk menembus kilatan yang barusan Raisa buat namun bukanya keluar dari sisi dalam nya,

Wush!

namun tiba tiba jarum itu menjadi dua dan berbalik ke arah Elen sehingga tak memberikan waktu Elen, dalam kondisi saat itu dia tak sempat memperhitungkan kemampuan milik Demi Rogha lainnya sehingga dia tak sempat bersiaga.

jleb! ctrak

...

terlihat kedua jarum milik Elen kini sudah menancap di tubuh nya sendiri setelah mengenai kemampuan Raisa.

Bruk`

.

"lawan mu adalah aku," ucap Raisa sambil berjalan ke arah Eleniel yang sudah terkena poison nya sendiri.

"Elen! dasar beraninya kau..... El Scario!" tampak Marie sangat marah akan temannya yang terkena seragan counter milik Raisa.

(untuk informasi plíris metritís adalah sebuah serangan counter di mana semua serangan akan di pantulkan kembali dengan dua kali lipat dari kekuatan serangan sebelumnya)

Dwarrr!!!

terlihat petir langsung menyambar ke arah Raisa namun hal itu terhentikan oleh kemampuan milik Khalfa terlihat dia mencabut satu helai kelopak lagi untuk kejadian itu.

krtak!

akar besar berada tepat di atas Raisa dan menghalangi nya terkena langsung sambaran petir

"kenapa...." bruk!

terlihat Eleniel tak sempat menggunakan penawar racun nya karena reaksi kedua jarum tersebut sangat cepat dari perkiraan Elen (karena racunnya sudah di perkuat dengan sihir milik Raisa)

di sisi lain kini Ruddy telah terbaring tak berdaya di belakang Anariel sementara liontin nya kini berada di tangan Marie.

"pertukaran!"

ucap marie sembari mengarahkan telunjuknya ke arah khalfa yang dari tadi sudah menghadapi segala serangan Marie.

dan setelah mendengar perkataan Marie kini Anariel mulai meninggalkan sisi Marie dan segera menuju ke tempat Eleniel adik nya.

wush!

terlihat Anariel bergegas menuju ke arah Raisa dan membuat Lusi dapat berlari medekati ke arah tubuh Ruddy yang kini terluka parah.

drap!

drap!

sementara saat Raisa hendak mengambil liontin milik Eleniel kini tubuh milik Eleniel sudah di ambil oleh Ana karena perbedaan kecepatan.

"Dostilanguage~el shimisiel..." kini Khalfa mengarahkan tangan nya ke arah tubuh Ruddy dan mencabut semua kelopak bunga yang tersisa di podium nya

dan seolah di saat yang bersamaan di sisi Lusi dan Ruddy kini muncul podium yang sama dengan bunga biru di atasnya di sertai akar akar yang menjulang tinggi melindungi mereka.

kini posisi Marie yang berada jauh dari Ana dan Elen membuat formasi mereka juga berbahaya dan Raisa menyadari itu

"Khalfa , Lusi kaian berdua hadapi gadis itu aku akan mencoba menghalangi Beast ini kembali ke posisi awalnya"

tampak dengan yakin Raisa mengatakan nya membuat Anariel juga sadar bahwa kini kondisi mereka sedang dalam bahaya

memang secara teknis mereka memenangkan pertempuran jika dilihat dari liontin yang didapat, namun jika di hitung dari segi tenaga dan mana yang masih tersisa ditambah dengan posisi mereka yang terbuka membuat mereka jauh lebih lemah

mengingat Marie dalam beberapa waktu ini selalu mengaktifkan sihirnya sedangkan Eleniel yang memang berada dalam spesialist escape atau melarikan diri tengah berada dalam kondisi tak sadarkan diri

sementara dirinya (anariel) tak mungkin menang melawan 3 Demi rogha sekaligus

"hohoho... sepertinya kalian sedang dalam kesulitan " terlihat kabut hitam kini mulai terbentuk dan membuat sebuah wujud tepat berada di tengah tengah mereka

"Amino san!" tampak wajah Marie kembali ceria melihat kedatangan sosok itu

"Khalfa! lindungi Lusi bagai manapun caranya!"

teriak Raisa sambil mengeluarkan cahaya putih di telapak tangannya sehingga membentuk dua titik terang yang menghadapi Ana dan Demi rogha yang baru saja muncul di hadapannya

"eh ? kau ingin menantangku.. khukhuku. baiklah perkenalkan saya Amino Rogha dari Dewi Artemis"

ucap nya dengan penuh percaya diri sehingga membuat semua yang ada di sana tercengang

"Rogha ? jangan terlalu sombong karena kau lebih kuat dari Demi rogha Artemis lainnya! " terlihat Raisa merasa jengkel karena Amino telah menyebut dirinya sudah menjadi rogha

"hemm? ya kau benar dalam satu hal " ucap nya sambil merogoh kantong nya

cring!

terlihat sebuab liontin jatuh ke tanah, liontin milik Demi Rogha Artemis namun Amino mengabaikannya dan memilih tetap mencari sesuatu di kantongnya, beberapa saat dia mulai mengeluarkan tangannya lalu menarik beberapa utas tali sekaligus

"tapi kalau Demi rogha nya tinggal satu bukan berarti sama saja kalau aku sudah pasti menjadi Rogha selanjutnya?,"

ucap Amino tanpa pikir panjang di sertai tali yang ia ambil.

cring!

cring!

"iya kan...," kini nampak senyum terbentuk di wajah Amino.

Terlihat di ujung ujung tali tersebut ada Liontin-Liontin Demi Rogha Artemis seakan akan Amino hendak menunjukan bahwa dia membawa semua Liontin milik Demi Roghanya.

Dengan senyum sadis Amino mengatakan bahwa semua rekan nya sudah dia bantai tepat setelah mereka memasuki ujian ini.