Pergi dari Vixie Inn, tujuanku selanjutnya adalah Adventure Guild. Aku ingin mengambil uang yang aku simpan dalam Bank milik mereka. Sampai di Adventure Guild kemudian berbicara dengan Ellis, aku mendapat kantung uang lain.
Membawa uang tabungaku dan uang yang di pinjamkan Aztaroth, aku pergi menuju Slave Dealer Gartanta dengan langkah cepat.
Tidak lama kemudian, aku berdiri di depan sebuah bangunan berlantai tiga dengan papan kayu coklat bertuliskan Salve Dealer Gartanta. Ingin menyelamatkan Ruciel, aku membuka pintu ganda bangunan itu. Aku harap Ruciel belum di beli oleh orang lain.
"Jadi nona ingin membeli gadis Fallen Elf bernama Ruciel"
"Ya, saya dengar dia berada di sini"
Aku mengucapkan itu pada pria berisi yang mengenakan pakaian mewah. Jari tanganya di hiasi beberapa cincin emas ditempeli permata. Kalimat "I'm rich" melayang di atas kepalanya.
Kami saat ini duduk di ruang tamu yang cukup mewah. Aku pikir gedung Slave Dealer memiliki layout sama seperti Adventure Guild namun aku salah. Setelah masuk kedalam Slave Dealer, seorang pelayan pria langsung mengantarku ke ruang tamu ini setelah dia tahu kenapa aku kesini. Sekarang, aku melihat pria berisi itu sedang memeriksa sebuah Percament berwarna coklat.
"Nona benar, dia memang ada disini.Dia adalah seorang Debt Slave yang baru kami terima, dia berharga dua ratus delapan puluh lima koin emas"
"Dua ratus lebih koin emas?, Kenapa Ruciel bisa memiliki harga jual yang begitu tinggi?.
Harga untuk mendapatkan Ruciel membuat tubuhku lemas. Sekarang aku sadar, tanpa bantuan Aztaroth aku tidak akan bisa membeli Ruciel. Uang tabunganku yang hanya dua puluh lima koin emas tidak berarti di sini.
"Menurut keterangan yang saya dapat. Dia bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan monster yang merenggut belasan nyawa Adventure. Dia harus membayar denda atas perbuatannya"
"Tapi, Ruciel tidak bersalah"
"Saya tidak tahu jika masalah itu benar atau tidak. Jadi nona, apa anda masih ingin membeli gadis ini?"
"Tentu saya akan membeli dia"
"Kalau begitu tunggu sebentar, saya akan menyiapkan kontrak yang di perlukan"
Kemudian, pengisian dokumen pembelian di mulai.Lima belas menit kemudian aku memberi pria berisi dua koin emas putih, delapan koin emas besar dan lima koin emas.
Setelah prosedur pembelian ini selesai, pria berisi menyuruh pegawai lain di toko ini untuk mengambil Ruciel. Beberapa lama kemudian Ruciel masuk kedalam ruang tamu mewah tempat kami berada.
Berdiri di sana, Ruciel hanya mengenakan selembar kain coklat dan sebuah tali sebagai baju, cincin besi berwarna hitam yang menjadi tanda seorang Slave menghiasi lehernya, dia kotor dan acak acakan. Aku bahkan bisa melihat beberapa memar di tangan dan kakinya. Melihat dia dalam keadaan yang berantakan seperti itu membuat dadaku merasa sesak.
Menyadari keberadaanku, Ruciel membuka lebar matanya dan memasang raut wajah terkejut. Sesaat kemudian dia mengucapkan.
"Eclalite!, kenapa kau disini?"
"Hei!!. Kau tidak boleh berbicara sebelum diijinkan"
SMACK!
Melihat kejadian tidak terduga itu membuat amarahku meluap.
"That's is my heroine.Don't hurt her, bas*ard"
Beranjak dari tempat duduk, aku meneriakkan kalimat kesal itu pada pria yang membawa Ruciel kesini. apa yang telah dia lakukan. Berkat pukulan cambuk kuda, kulit lengan kanan Ruciel sobek dan mengeluarkan darah.
"Grrhh!!"
"Ma maafkan pegawai saya nona. Dia hanya melakukan tugasnya"
"Dan tugas itu adalah menyakiti Ruciel?"
Tanyaku dengan amarah. Aku ingin memukul wajah Poop itu, namun aku menahan diri dan tidak melakukannya. Jika aku memukul Poop ini sekarang, aku takut aku tidak akan bisa menyelamatkan Ruciel.
"Tolong maafkan kami, Ruciel merupakan Slave baru yang kami dapat. Mau tidak mau kami harus melatih dia menjadi seorang Slave yang pantas. Nona tenang saja, kami akan segera merawat luka Ruciel. Saya bisa menjamin dia akan kembali dengan keadaan tubuh yang lebih baik. Kami juga akan memberikan pakaian yang pantas. Karena itu tolong maafkan kami"
"Baiklah!. Jika Ruciel di perlakukan dengan baik saya akan melupakan kejadian ini"
"Terimakasih. Hugga rawat luka-luka Ruciel lalu be-, kamu tahu apa yang harus dilakukan"
"Saya mengerti"
Dengan kalimat itu, si pria membawa Ruciel pergi. Setelah mereka menghilang pria berisi kembali meminta maaf. Dia kemudian memanggil pengawas lain untuk membawakan teh dan cemilan. Dia menyuruhku untuk menikmati makanan itu saat menunggu, namun sayang nafsu makanku sudah turun.
"Ada yang ingin saya tanyakan pada anda"
"Baiklah, apa itu?"
"Bagaimana cara membebaskan Ruciel dari hal Slave ini?"
"Membebaskan diri dari Slavery bisa di bilang cukup mudah. Untuk seorang Debt Slave, mereka perlu membayar hutang yang dimiliki pada pemilik mereka. Hutang yang saya maksud di sini adalah harga beli Debt Slave. Selanjutnya. Sebagai ganti hutang yang lunas, Debt Slave akan mendapat kontrak Slave yang dimiliki oleh si pemilik beserta tanda tangan atau tetesan darah pemilik. Setelah itu, Debt Slave hanya perlu membawa kontrak kepemilikan yang sudah di tandatangani dan dua koin emas ke Slave Dealer untuk melepas kalung Slave mereka. Setelah semua proses itu di lakukan seorang Slave akan kembali menjadi Freeman"
"Okay. Jika saya langsung menandatangani kontrak Ruciel disini, apa Ruciel bisa langsung bebas?"
Mendengar pertanyaanku pria berisi menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Itu tidak bisa di lakukan"
"Kenapa tidak bisa?"
"Debt Slave meminjam uang. Karena itu mereka memiliki kewajiban untuk membayarnya. Mendengar ini, anda mungkin berfikir meniadakan hutang yang mereka miliki bisa membebaskan mereka. Tapi, sayangnya hal itu tidak bisa di lakukan karena andanya perjanjian sihir. Perjanjian sihir ini mengharuskan Debt Slave membayar hutang dengan uang hasil jerih payah mereka sendiri. Uang yang di peroleh tanpa jerih payah atau yang di peroleh dari keberuntungan tidak bisa melunasi hutang mereka. Perjanjian sihir ini juga menjadi bentuk hukuman yang harus mereka lakukan. Debt Slave harus menjalankan kewajiban mereka agar dapat bebas"
"Jadi Ruciel akan menjadi Debt Slave untuk beberapa lama?"
"Ya. Apa ada pertanyaan lain yang mengusik rasa penasaran anda?"
"Dua pertanyaan tadi sudah lebih dari cukup"
"Baiklah, silakan nikmati cemilan ini saat menunggu"
Dan kami menunggu. Setelah interogasi dari siapa aku tahu Ruciel di sini. Pintu ruangan tamu ini kembali terbuka. Untuk kedua kalinya, Ruciel masuk keruang tamu ini. Berbeda dari tadi. Tampilan Ruciel kini lebih baik. Dia tidak lagi memiliki memar dan kini dia mengenakan pakaian yang pantas.
"Sekarang, untuk menyelesaikan transaksi dan proses kepemilikan kali ini. Nona hanya perlu mengusapkan darah ke tandayang ada di kalung Slavery"
"Saya mengerti"
Mengikuti ucapan peria berisi.Aku menusuk jari tanganku dengan jarum yang mereka sediakan. Kemudian menempelkan luka tusuk di jariku ke tanda di cincin besi Ruciel. Tanda itu memancarkan cahaya merah untuk sesaat sebelum padam.
"Dengan ini, anda resmi menjadi pemilik Ruciel"
"Terimakasih"
"Tidak nona, kamilah yang seharusnya mengucapkan terimakasih"
Setelah pertukaran kecil itu.Aku dan Ruciel pergi dari Slave Dealer Gartanta.
Di bawah langit biru yang cerah kami menelusuri jalan kota Rishtonbell. Aku merasa senang. Aku senang bisa menyelamatkan Ruciel. Dengan ini dia tidak akan dibeli orang lain. Dengan ini aku bisa bertemu dengan dia lagi. Namun, saat melangkah bersama Ruciel beberapa keanehan terjadi.
"Master, kemana kita akan pergi?"
Yup!. Itu adalah salah satu keanehan yang terjadi.
"Kenapa Ruciel dari tadi memanggil saya Master?. Saya adalah teman Ruciel. Karena itu Ruciel bisa memanggil saya Eclaite seperti biasa"
"Saya tidak bisa melakukannya. Saya seorang Slave. Saya harus memanggil pemilik saya dengan sebutan Manster atau Master lebih suka dipanggil Nyonya?"
"Saya bukan wanita tua"
Aku mengucapkan itu saat berbalik. Kini aku melihat Ruciel dan sepasang mata emasnya menatap mataku.
"Kalau begitu saya akan menggunakan Master untuk memanggil Master"
Melihat Ruciel mengucapkan itu dengan serius membuatku menyerah dengan terpaksa. Kemudian aku berpindah ke keanehan kedua.
"Kenapa Ruciel berjalan di belakang saya?"
"Seorang Slave tidak boleh berjalan di samping Master mereka"
"Okay~. Banyak hal yang terjadi. Karena itu kita tidak akan menjelajahi Dungeon hari ini. Kita akan kembali menjelajahi Dungeon besok. Ruciel tidak perlu mengikuti saya. Bukankah lebih baik jika Ruciel pulang dan beristirahat agar siap untuk menjelajahi Dungeon besok"
"Apa Master mengatakan itu untuk mengejek saya?"
"Mengejek?. Apa maksud Ruciel?"
"Master benar-benar tidak tahu masalah di balik pertanyaan tadi?"
Aku tidak tahu, aku kebingungan dan aku memiringkan kepala sedikit. Melihat responku Ruciel memasang raut wajah tidak percaya kemudian mengucapkan.
"Saya adalah Slave dan Master memiliki saya. Seorang Master memiliki kewajiban menyediakan tempat tinggal, pakaian dan makanan untuk Slave"
"Apa yang diucapkan Ruciel barusan. Seolah secara tidak langsung menyatakan jika Ruciel sudah menjadi istri saya"
Dan entah kenapa, ucapanku membuat Ruciel membeku untuk beberapa lama.
"Saya buka istri Master. Saya adalah Slave milik Master"
Protes Ruciel dengan wajah memerah. Dia terlihat sangat imut saat ini. Dan penjelasan Ruciel adalah berita untukku. Aku tidak menyangka. Setelah membeli Slave, aku harus mengurus kehidupan mereka.
"Okay saya mengerti sekarang. Ada lagi yang ingin Ruciel ucapkan tentang hal Slave ini?"
"Sebagai ganti apa yang di sediakan Master mereka. Atau karena seorang Master sudah sepenuhnya memiliki mereka. Se seorang Slave.. Seorang Slave..."
Ruciel tidak menyelesaikan kalimatnya dan malah kembali membeku.
"Seorang Slave apa?"
Desakku pada Ruciel yang tidak kunjung meleleh. Kemudian, dengan memasang raut wajah enggan, dia mengucapkan sisa kalimatnya.
"Seorang Slave memiliki kewajiban untuk memenuhi semua keinginan Master mereka tanpa bisa menolak"
Memenuhi semua keinginan Master mereka tanpa bisa menolak. Memenuhi semua keinginan Master mereka tanpa bisa menolak. Memenuhi semua keinginan Master mereka tanpa bisa menolak. Memenuhi semua keinginan Master mereka tanpa bisa menolak. Memenuhi semua keinginan Ma-...
"Ruciel akan melakukan apapun yang saya inginkan?"
Tanyaku dengan segera setelah aku memegang kedua bahu Ruciel dan mendekatkan wajahku ke wajah dia.
"..ya. Itu benar. Saya akan melakukan apapun sesuai dengan keinginan Master. Sebagai Slave, saya tidak bisa menolak permintaan Master"
Dengan kalimat itu Ruciel membebaskan diri dari cengkeramanku. Dia mundur beberapa langkah untuk menjauh dariku. Dia terlihat ingin berlari namun tidak juga mengambil langkah pertama.
Ahh~~ Aku tidak pernah mengira sosok Ruciel yang ketakutan dan gemetar bisa membuat jantungku berdetak kencang. Hatiku kini meneriakkan perasaan yang tidak bisa di lukis menggunakan sebuah kata.
Tersenyum lebar, saat ini aku hanya ingin memiliki Ruciel sepenuhnya. Karena itu.
"Ayo segera kembali penginapan untuk melakukan apa yang saya inginkan"
Aku langsung mengambil tangan kiri Ruciel dan dia tersentak saat tangan kami bersetuhan. Menghiraukan reaksi itu, aku menarik Ruciel untuk segera melangkah.
"A ap apa yang Master inginkan dari saya?"
"Ah benar!. Sebelum kembali, kita harus membeli beberapa pasang baju terlebih dahulu. Mari ke toko baju yang selalu saya kunjungi"
Mengucapkan itu aku belok ke kanan di pertigaan. Bergandengan tangan selama beberapa belas menit dan beberapa usaha melarikan diri yang sia-sia kemudian. Kami sampai di toko baju yang aku maksud.
Di sana. Aku memilih berbagai jenis pakaian untuk Ruciel. Kemudian, aku menyuruh Ruciel untuk mencoba berbagai jenis pakaian itu. Dan hasil akhirnya sangat menakjubkan. Ruciel benar benar indah.
Melihat Ruciel malu malu dan gelisah saat mengenakan sebuah gaun membuat aku tersenyum bahagia.