Chereads / Istoria De Eclaite / Chapter 42 - Bersiap sebelum menjelajah Dungeon lagi

Chapter 42 - Bersiap sebelum menjelajah Dungeon lagi

Untuk sejenak aku melihat tempat mereka menghilang sebelum kemudian menoleh. Aku melihat Ruciel dan Ruciel melihatku. Melihat sosok dia yang indah terkadang membuatku ingin menjadi Aztaroth. Dengan begitu kami bisa menikah dan kami bisa-.

Ehem!!.

"..Mari kita perki ke Armor Shop milik Grozho, Ruciel membutuhkan beberapa perlengkapan sebelum menjelajah Dungeon"

"Sesuai keinginan anda master"

Kyun!!.

"Tolong berhenti memeluk saya dengan mendadak"

Setelah sesi peluk memeluk, kemudian melangkah untuk beberapa lama kami.

"Kami datang Grozho!!"

Teriakan nyaring yang aku suarakan setelah membuka pintu Armor Shop membuat Dwarf Pria di belakang meja kasir tersentak karena terkejut.

"Jangan mengejutkan aku dengan berteriak seperti itu"

Balasnya dengan suara keras dan senyuman.

"Pagi baru datang dan kau sudah sangat bersemangat Ecalite"

"Tentu saja"

Balasku saat melangakah mendekati meja kasir diikuti oleh Ruciel yang entah mengapa mencoba bersembunyi di balik tubuhku.

"Jadi.. apa yang kau inginkan?"

"Saya ingin membeli perlengkapan untuk Ruciel"

Selesai mengucapkan itu, dengan cepat aku berpindah kebelakang Ruciel dan mendorong dia kedepan. Tentu apa yang aku lakukan mengejutkan mereka berdua. Kini kedua orang itu berhadapan dengan canggung.

"..perlengkapan untuk Ruciel"

Oh!! reaksi yang lebih lemah dari yang aku kira. Aku mengira Grozho akan terkejut dan membuat reaksi lebih kuat saat melihat cincin besi di leher Ruciel namun sepertinya dugaanku salah.

Menghadapi Ruciel yang menjadi Slave, Grozho bersikap tenang dan menganggap tidak pernah terjadi apa apa. Dia benar-benar pria dewasa.

"jika ada yang ingin kau katakan, katakan saja!"

Ucap Ruciel yang memalingkan wajah.

"Aku terkejut kau menjadi seorang Slave, bagaimana ini bisa terjadi?"

"Aku membuat masalah dan ini adalah bayaran yang aku dapat"

"Kau tahu itu tidak menjelaskan ap-"

"Aku membuat masalah dan ini adalah bayaran yang aku dapat!"

Tegas Ruciel dengan suara yang sedikit nyaring.

Menyuruh pria untuk bertanya kemudian tidak mau memberi jawaban pertanyaan mereka. Haa... Sungguh gadis yang merepotkan.

Lihat Grozho bahkan mengangkat kedua tangannya sekarang.

"Baiklah!, Aku mengerti, aku tidak akan memaksamu menceritakannya. Gezz! Jika kau tidak ingin bercerita katakan dari awal. Jadi.. Ecalite bagaimana ini bisa terjadi?"

"Wa.."

Pertanyaan Grozho menghantam Ruciel dari sudut yang tidak terduga. Membuat dia terkejut membeku.

"Ruciel menjadi Slave kare-"

"A.. A.. Master hentikan, saya mohon jangan ceritakan apapun"

Ho ho, Ruciel yang panik sangat menarik dan aku ingin melihatnya lebih banyak.

"Tapi Grozho ingin tahu, benarkah?"

"Itu benar, aku sangat penasaran"

"Dan saya merasa bersalah karena sudah membuat Grozho penasaran. Karena itu saya wajib menceritakan kenapa Ruciel bisa menjadi Debt Slave pada Grozho"

"Ini tidak masuk akal!. Master tidak boleh menceritakan apapun pada Grozho"

Ruciel menjadi kesal, dia dia meletakkan kedua telapak tangan dengan keras ke kasir dan memberi kami tatapan tajam.

"Jadi apa yang terjadi?"

Dan Grozho menghiraukan tatapan Ruciel menggunakan pertanyaan yang dia ucapkan dengan santai. Dwarf ini, dia sangat berani.

"Semua di mulai saat kami berada di dalam Dungeon, saat it-"

"Jika Master terus bercerita saya tidak akan tidur dengan Master lagi"

Uwoo.. itu ancaman yang sangat menakutkan.

"Okay!. Mulutku terkunci"

Balasku dengan serius sambil mengangguk.

"Itu sangat disayangkan. Kita akan berhenti membahas masalah ini"

Ucap Grozho juga dengan serius. Namun tidak lama kemudian dia kembali tersenyum dan.

"Sekarang aku penasaran dengan kalimat 'tidur dengan Master' yang di katakan Ruciel barusan, apa kalian berdua benar-benar melakukan itu?"

"Ya, itu benar"

"Aa.. Grozho jangan dengarkan Master, jangan salah paham. Kami tidak melakukan hal mesum seperti itu"

""Huh!?""

"Huh"

Apa yang barusan Ruciel ucapkan?. Mesum?. Apa dia baru saja mengucapkan mesum?. Jika dia benar mengucapkannya, itu berarti Ruciel bukan gadis yang murni.

"Apa Ruciel baru saja mengatakan mesum?"

"Aku hanya ingin tahu apa kalian berbagi kamar, karena aku tahu Eclaite adalah Adventure Rank E yang tidak memiliki banyak penghasilan"

Mendengar kami, Ruciel hanya diam. Di saat yang sama wajahnya mulai memerah.

"Saya tidak peduli dengan kalian lagi!!"

Entah karena terlalu marah atau ingin menyembunyikan rasa malu, Ruciel pergi menghilang di balik rak kayu.

"Dia pergi"

"Benar Ruciel pergi, ah!. Ruciel tolong pilih perlengkapan yang dibutuhkan"

"Saya mengerti Master!"

Aku mendapat balasan yang di ucapkan dengan nada kesal.

"Ruciel marah"

"Candaanmu terlalu berlebihan"

"Permisi tuan!. Bukan saya yang berlebihan menggoda Ruciel disini, Grozho yang melakukannya"

"Hahaha maafkan aku, jangan ikutan marah. Jadi?"

"Cepat atau lambat Grozho akan tahu apa yang terjadi"

Mendengar balasanku Grozho menjatuhkan dua bahunya sambil menghela nafas.

"Mari berhenti bercanda, saya ingin tahu tentang informasi yang saya minta. Apa Grozho sudah mendapat sesuatu?"

"Aku mendapat dua informasi"

"Cepat beri tahu saya"

Pintaku dengan cepat dan penuh rasa ingin tahu.

"Tenanglah, jangan terlalu bersemangat. Soal tempat yang kau cari di lantai satu dan dua Dungeon. Ini apa yang aku dengar dar-"

Dengan serius aku mendengarkan cerita Grozho. Informasi yang dia katakan tidak jauh beda dengan pengetahuan yang aku tahu. Aku senang saat mendengar area menuju Hidden Room khusus itu benar-benar ada. Dan aku merasa sangat senang saat mengetahui belum ada satu orangpun yang menemukan Hidden Room khusus itu.

Pada awalnya, aku ingin mencari dan mengumpulkan harta terpendam di dalam Hidden Room karena aku ingin membeli Flying Ship. Bagaimanapun juga, aku ingin menjadi penjelajah langit. Itu adalah alasan kenapa aku mencari informasi tentang Hidden Room.

Aku tidak menyangka jika rencana menemukan harta terpendam untuk membeli Flying Ship berubah menjadi rencana menemukan harta terpendam untuk membayar hutang. Jika seperti ini, aku merasa aku juga harus mencari informasi tentang Hidden Room di lantai dua.

Aku tidak yakin harta terpendam yang aku dapat di lantai satu bisa membuat aku melunasi hutang dan membeli Flying Ship.

"- itu adalah yang aku dengar, sekarang. Boleh aku tahu apa yang kau cari di tempat itu?"

"Ra~Ha~Sia~"

"Ayolah, beri tahu aku. Kau tahu aku sudah susah payah mengumpulkan semua informasi itu, apa kau mencari monster langka?, Atau mencari Ore langka?, beri aku sesuatu"

"Saya akan memberi Grozho delapan belas koin perak seperti perjanjianm. Namun saya tidak akan memberi tahu apa yang saya cari"

"Apa itu sangat berharga sampai kau tidak ingin mengatakannya?"

"Ckckck"

Ucapku sambil menggerakkan jari telunjuk tangan kanan kekiri dan kekanan beberapa kali di depan Grozho.

"Saya bukan gadis gampangan, saya tidak akan membocorkan rahasia lebih banyak. Karena itu, saya hanya akan mengatakan rahasia"

"Aku tidak bermak-"

"Shhhh!"

Membuat ucapan aneh aku menaruh jari telunjuk di bibir Grozho. Aku mencegahnya untuk berbicara. Hal ini membuat Grozho menjatuhkan bahunya sebagai tanda mengaku kalah.

"Apa yang kalian lakukan?"

"Tidak ada"

Ucapku sambil berkedip pada Grozho, memberi isyarat agar dia diam menjaga rahasia. Pertukaran kami membuat Ruciel yang kini sedang membawa sebuah kotak kayu berisi berbagai macam baju pelindung memberiku tatapan curiga.

"Dia memberiku ciuman tidak langsung"

"Apa Ruciel juga menginginkannya?"

"Tidak terimakasih"

Ruciel menolak tawaranku dengan cepat. Tidak lagi melihatku kemudian mengacuhkan aku, Ruciel meletakkan kotak kayu di tangannya ke meja kasir.

"Ini yang saya inginkan"

"Tunggu sebentar biar aku melihatnya"

Grozho mengambil beberapa bagian baju pelindung dari dalam kotak kayu, dan aku menirunya. Baju pelindung yang di pilih Ruciel adalah baju pelindung yang terbuat dari kulit monster, dia sama sekali tidak mengambil baju pelindung yang terbuat dari metal.

"Ruciel tidak memilih baju pelindung yang terbuat dari metal?"

"Saya adalah Archer dan Scout, baju pelindung metal hanya akan memperlambat gerakan saya"

"Okay. Grozho diskon lima puluh persen"

"Jangan bercanda, semua di kotak ini bisa kau dapatkan dengan harga lima puluh tiga koin perak dan itu tidak bisa di tawar lagi"

"Ayolah, kitakan teman"

"Teman adalah teman, bisnis adalah bisnis"

"Perlu master ketahui di toko lain semua barang ini memiliki harga yang lebih mahal"

"Baik, saya mengerti. Lima puluh tiga koin perak, selesai. Sekarang, pakailah baju pelindung ini lalu kita pergi ke Sundries Shop"

"Grozho saya pinjam ruang ganti"

"Kau tahu tempatnya"

Mengangguk, Ruciel mengangkat kotak kayu berisi pakaian pelindung kemudian melangkah pergi kemudian menghilang kedalam ruang belakang. Aku menunggu Ruciel yang ganti baju dengan mengobrol bersama Grozho. Beberapa saat kemudian.

"Ruciel kau sudah selesai?"

Pertanyaan yang di ucapkan Grozho ditengah obrolan kami membuat aku menoleh. Di sana aku melihat Ruciele memakai baju pelindung baru, dia terlihat sangat keren. Untuk beberapa lama pandanganku tidak bisa beralih dari sosok Ruciel.

"Ada yang salah Master?"

"Ruciel sangat keren"

"..Terimakasih"

"Sekarang, Ruciel yang keren. Beritahu aku, apa ada keanehan di baju pelindung itu?"

"Semua bagus, tidak ada sobek, tidak ada lubang, tidak ada jahitan yang kendur dan baju pelindung ini memiliki ukuran yang pas"

"Aku senang mendengarnya dan kalian akan selalu menemukan baju pelindung bagus dengan harga murah disini. Datanglah kapan saja"

"Kalimat promosi yang sangat bagus Grozho. Kita sudah selesai disini, Ruciel mari kita pergi ke Sundries Shop. Grozho sampai nanti"

"Ya sampai nanti"

Kami pergi dari Armor Shop milik Grozho dan mengunjungi Sundries Shop. Di sana kami membeli berbagai macam perlengkapan untuk menjelajahi Dungeon seperti tas, penangkal monster, tali, dan lain lain. Mendapat apa yang kami butuhkan di Sundries Shop, tempat yang kami datangi selanjutnya adalah Weapon Shop. Kami membeli Short Bow dan anak panah di sana. Dengan senjata baru kami pergi ke Adventure Guild.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Ya dan iya, Nona Ellis!"

"Ya!"

"Ruciel ingin melakukan pendaftaran ulang menjadi Adventure. Saya juga ingin tahu apa permintaan saya pada Guild untuk mencarikan beberapa informasi sudah selesai"

"Saya bisa mengurus pendaftaran Nona Ruciel, sedangkan untuk permintaan Nona Ecalite, anda bisa mengkonfirmasi permintaan tersebut di Counter yang ada di sebelah sana"

Menoleh kearah yang di tunjuk Ellis, aku bisa melihat sebuah Counter yang di jaga oleh seorang pria paruh baya dengan kepala botak dan tubuh dibalut otot tebal.

"Aww"

"Master?"

"Nona Eclaite, Bullboda adalah pria yang baik. Jadi jangan buat ekspresi wajah seperti itu"

"Saya tidak membuat raut wajah apapun"

Protesku pada Ellis setelah aku berbalik untuk melihat dia.

"Anda selalu memasang ekspresi enggan saat berbicara dengan pria selain tuan Aztaroth, apa nona Eclaite tidak sadar dengan hal itu?"

Jujur saja aku tidak menyadarinya.

"Berjalanlah Master. Ambil informasi yang anda inginkan, saat anda melakukan itu pendaftaran ulang saya akan selesai"

Dengan kalimat itu, Ruciel mendorongku menuju tempat pria bernama Bulldoba berada.

"Saya akan pergi, jadi jangan dorong-dorong"

Langkah yang aku buat saat meninggalkan Ruciel sangat berat. Anehnya, beberapa saat kemudian, aku berdiri di depan Counter tempat Bulldoba berada.

"Apa yang anda inginkan?"

"Y ya. S saya ing tahu status permintaan pengumpulan informasi atas nama Ecalite"

Ini aneh, entah mengapa aku menjadi sangat gugup. Apa ini adalah situasi yang pernah aku lihat di dalam komik aksi. Situasi di mana seorang petarung merasakan kemampuan hebat yang di sembunyikan musuh di depannya. Jika benar, aku ingin tahu jumlah Level milik pria bernama Bulldoba ini.

"Tolong tunggu sebentar, biar saya lihat terlebih dahulu"

"O okay"

Dia memberi tekanan yang luar bisa, aku merasa area di sekitarku menjadi sangat berat. Ini cukup menakutkan, aku tidak ingin berlama-lama di sini.

"Permintaan itu sudah selesai, apa anda Ecalite?"

"Yes"

"Boleh saya lihat Adventure Card anda?"

"Ya, dengan segera"

Menggerakkan tangan dengan cepat, aku mengambil Adventure Card dari dalam tas dan meletakkannya di meja counter. Kemudian, Bulldoba mengambil dan memeriksa Adventure Card milikku.

"Anda memang Eclaite"

Ucap Bulldoba saat meletakkan Adventure Card milikku di meja counter.

"Anda ingin mengambil informasi itu?"

"Ya tentu"

"Tolong tunggu sebentar"

Mengatakan itu Bulldoba berdiri dan mendekati almari berisi ratusan kertas dan buku. Memanfaatkan kesempatan, aku mengambil Adventure Card dan memasukkan kedalam tas. Kemudian aku langsung mengambil sepuluhan koin silver dari dompet dan meletakkan koin koin itu di meja counter. Tidak lama kemudian, Bulldoba kembali membawa dua lembar kertas dan satu buku kecil.

"Informasi yang anda inginkan ada disini, kertas ini merupakan peta yang berisi semua lokasi Hidden Room yang sudah di temukan di lantai satu dan di area Groud Red di lantai dua Foltian Great Dungeon. Sedangkan buku kecil ini berisi informasi mengenai jenis monster, Safe Area, tempat pengumpulan bahan baku di area Groud Red. Silakan di terima"

Bulldoba menyodorkan kertas dan buku itu padaku. Dan aku menerima dengan tangan sedikit gemetar.

"Apa ada hal lain yang anda inginkan?"

"Tidak ada"

"Kalau begitu saya akan mengambil koin silver ini sebagai biaya"

"Terimakasih"

"Tidak, sayalah yang seharusnya mengucapkan terimakasih"

Aku memberi balasan berupa anggukan dan langsung pergi karena panik. Melangkah, aku pergi ke tempat Ruciel berada. Menghirup ar-, ehem!. Berdiri di samping Ruciel akan menenangkan hati dan pikiranku.

"Master sudah selesai?"

"Ya"

"Ada yang salah?"

Tanya Ruciel yang memberiku pandangan kuatir yang sangat jarang keluar.

"Tidak ada, tidak ada yang salah"

"Baiklah kalau begitu. Kita bisa langsung pergi ke Dungeon setelah nona Ellis kembali membawa Adventure Card saya"

"Okay"

Kami berdua menunggu. Berdiri di samping Ruciel untuk beberapa lama membuat aku kembali tenang. Saat nafasku kembali teratur, Ellis kembali ke Counter setelah keluar dari dalam sebuah ruangan.

"Nona Ruciel ini Adventure Card milik anda"

Ucap Ellis yang menyodorkan Guild Card pada Ruciel. Menggerakkan tangan, Ruciel meraih Guild Card itu, namun sebelum dia menyentuhnya, aku sudah terlebih dulu mengambil Adventure Card itu dari tangan Ellis.

"Hei!!"

Menghiraukan protes Ruciel aku melihat Adventure Card di tanganku.

Name : Ruciel Alvirion |

Race : Fallen Elf |

Gender : Female |

Age : 76 |

Level : 33 / 100 |

Job : Slave, Adventure Rank E |

Ini.. cukup mengejutkan. Dan dengan cepat Ruciel merebut Adventure Card di tanganku.

"Saya belum selesai melihatnya"

Protesku pada Ruciel. Dia yang Menghiraukan aku, mlihatku dengan tatapan tajam sambil menyembunyikan Guild Card di belakang tubuhnya.

"Master ini adalah informasi pribadi"

"Lalu, apa masalahnya. Jika Ruciel ingin, Ruciel bisa melihat Adventure Card saya"

"Ada banyak masalah yang bisa saya katakan, tapi. Master hanya perlu mengingat jika informasi di dalam Adventure Card tidak boleh diperlihatkan secara sembarangan"

Merasa ada sedikit kebohongan di ucapan Ruciel, aku menoleh kesamping untuk melihat Ellis.

"Apa itu benar?"

"Saya rasa tidak, kita banyak menggunakan Adventure Card di kehidupan sehari-hari jadi. Sudut pandang individu?"

"Jadi, Ruciel hanya bersikap berlebihan"

"Saya tidak berlebihan!"

"Jika Ruciel mengatakan itu mari kita anggap seperti itu"

"Master!"

"Ya?"

"Saya akan menunggu di luar"

Dan.. Ruciel pergi dengan cepat. Sayang aku tidak bisa menggoda dia lagi.

"Satu pertanyaan lagi nona Ellis"

"Apa itu?"

"Bisa beritahu saya Adventure Rank Ruciel sebelum dia mendaftar ulang?"

"Hmm.. Saya rasa itu informasi ra-"

"Saya adalah Master Ruciel, saya memiliki dia. Apa itu tidak cukup?"

"Haa.. rank C"

"Terimakasih"

Dengan kata itu aku melangkah meninggalkan Ellis untuk menyusul Ruciel. Kembali bersama, kami pergi ke Denbu dan masuk kedalam Foltian Great Dungeon. Petualangan baru kami akan segera dimulai.