Chereads / Istoria De Eclaite / Chapter 45 - Hidden Area 1

Chapter 45 - Hidden Area 1

Aku memperingatkan Ruciel dengan tegas untuk tidak lagi menyodorkan daging zombie padaku. Aku membuat dia berjanji untuk tidak pernah melakukan hal itu lagi.

Kemudian, penjelajah Hidden Area kami berlanjut. Kami menembus kegelapan, melangakah lebih dalam ke tengah Hidden Area. Daaan, bau zombie atau daging busuk semakin kuat.

"Bleeech..!"

Tidak tahan dengan bau itu membuat perutku terasa di putar dan di peras, tidak lama kemudian aku menciptakan sebuah pelangi.

"Master, bagaimana kalau kita kembali terlebih dahulu?. Kita harus melakukan sesuatu pada indera penciuman Master sebelum melanjutkan penjelajah"

Ucap Ruciel dengan suara penuh rasa prihatin. Saran itu sangat menggiurkan untukku. Aku ingin sekali keluar dari tempat berbau busuk ini, namun disaat yang sama aku tidak ingin melakukannya.

Aku akan terus melangkah maju untuk mendapatkan harta terpendam yang dimiliki tempat ini. Aku tidak ingin orang lain mengambil harta terpendam itu saat kami kembali ke kota. Aku tidak ingin mengambil resiko seperti itu.

"Kita tidak akan kembali Ruciel, kita akan meneruskan penjelajah ini"

Ucapku sambil membersihkan mulutku yang kotor karena makanan setengah di cerna.

"Tapi, kondisi anda sud-"

"Kita tidak akan kembali hanya karena ingin membeli suatu barang, kita sudah menjelajah sejauh ini. Saya tidak ingin ada Adventure lain yang mendahului kita menemukan harta terpendam di Hidden Area ini saat kita kembali ke kota. Karena itu, kita akan terus menjelajah"

"Baiklah"

"Bagus!. Mari melangkah"

Kalimat yang aku ucapkan membuat Ruciel berbalik dan melangkah. Dia kembali menggunakan Bleed Fair untuk mencari perangkap. Dan kami kembali menjelajahi Hidden Area yang gelap ini.

Saat melangkah aku ingat akan sesuatu. Di dalam game Ark Fantasy Online, Hidden Area - East Hidden Area ini memiliki harta terpendam berupa Katana dengan nama Aoi Byakuya. Sebuah Magic Weapon yang dapat membekukan lawan. Sebelum katana itu dapat di peroleh, seorang Player harus mengalahkan Undead Shogun yang menggunakan Aoi Byakuya terlebih dahulu.

Aku juga ingat, Undead Shogun cukup kuat dan cukup sulit untuk di kalahkan.

Beberapa lama melangkah dan menjelajah, kami kembali berhadapan dengan zombie. Menggunakan taktik yang sama dengan sebelumnya, yaitu serangan hujan Spell dan anak panah, kami berhasil mengalahkan zombie dengan cepat.

Dan saat kembali melihat zombie, aku jadi ingat dengan.

"Ucapkan Ruciel. Jika salah zombie itu menggigit kita. Kita tidak akan berubah menjadi zombie, benarkan?"

"Itu benar. Seseorang akan menjadi zombie saat mereka sudah mati, saya juga pernah mendengar jika zombie dapat bangkit dari jiwa yang memiliki penyesalan besar sesudah mati"

Selesai dengan kalimat itu, Ruciel berdiri setelah mengambil Magic Stone zombie. Berbalik, dia menatapku dengan heran.

"Dan, bagaimana bisa Master berfikir gigitan zombie bisa merubah seseorang menjadi zombie?. Apa Master tidak pernah berfikir jika hal itu benar, itu akan menjadi sebuah bencana"

Ya, sebuah bencana. Jika infeksi Zombiefikasi? dengan gigitan ada. Dunia akan tenggelam dalam bencana, seperti di dalam kisah President Evil atau World War A atau Dukedom atau Train to Bosan. Semua Zombie di dalam beberapa kisah itu memiliki keunikan dan spesifikasi tersendiri, dan mereka memiliki satu kesamaan. Mereka merubah orang lain menjadi zombie dengan gigitan.

Zombie rule the world.

"Saya rasa, vampir sudah lebih dari cukup untuk ras yang dapat merubah ras lain menjadi ras mereka sendiri dengan gigitan"

"Jika vampir dapat merubah ras lain menjadi vampir dengan gigitan itu berarti dunia akan di penuhi oleh vampir. Bukankah itu berarti vampir sangat berbahaya. Apa ada orang yang memburu mereka?"

"Vampir dapat merubah orang lain menjadi vampir dengan gigitan bukan berarti setiap orang yang di gigit vampir berubah menjadi vampir. Para vampir hanya akan merubah orang lain menjadi vampir saat orang yang digigit setuju atau ingin berubah"

"..dunia ini cukup murah hati"

"...."

Tidak lagi memberi balasan untuk ucapanku, Ruciel terus melangkah. Mengetukkan Bleed Fair me tanah dan dinding, dia mencari perangkap.

Setelah melangkah untuk beberapa lama, kami berjumpa dengan pertigaan.

"Belok ke kiri Ruciel"

Ucapku dengan percaya diri. Kami sudah menjelajah Hidden Area ini cukup lama. Aku juga melakukan pengamatan pada tempat ini. Karenanya, aku tahu jika lorong-lorong di sini sesuai dengan peta East Chieftain - Hidden Area yang aku tahu dari dalam game AFO. Dengan pengetahuan ini, aku bisa membimbing Ruciel sampai ke ruang utama Hidden Area ini dengan mudah.

"Baik Master"

Dengan kalimat itu, Ruciel kembali melangkah. Setelah beberapa tikungan dan perangkap, kami akhirnya sampai di sebuah ruangan raksasa. Ruangan ini begitu besar hingga membuat sebuah bangunan luas berlantai empat muat di dalamnya. Bangunan itu tepat berada di depan anak tangga yang terhubung dengan lorong tempat kami berada sekarang.

"Saya tidak pernah menduga hal ini. Bangunan apa itu?"

Jika mengikuti setting di dalam game Ark Fantasy Online, bangunan itu merupakan makam East Shogun yang kemudian menjadi Undead Shogun. Monster Boss utama Hidden Area ini.

"Saya rasa, bangunan itu adalah tujuan utama kita"

"Baiklah, jika Master berkata seperti itu"

"Mari lihat lebih dekat, dan. Tetap waspada dengan keberadaan para zombie"

"Saya mengerti, Master"

Kami meninggalkan lorong untuk melangkah menuruni tangga. Tujuan kami adalah makan East Shogun.

Di sebelah kiri dan kanan tangga terdapat obor atau lampu jalan yang terbuat dari batu. Lampu jalan itu mirip dengan lampu jalan yang ada di kuil khas negara Jepang.

Daaan, bicara soal negara Jepang. Makan East Shogun juga mirip dengan rumah tradisional milik samurai Jepang di jaman dulu. Dia memiliki genteng tebal berwarna biru, tembok rumah terbuat dari kayu, jendela seperti jeruji dengan kertas sebagai kaca jendela, dia juga memiliki dinding beratap yang mengelilingi rumah, dan berbagai ciri-ciri rumah tradisional Jepang lainnya.

Api di dalam lampu jalan yang bergoyang membuat suasana di tempat ini semakin mencekam. Dan suasana hening yang menyelimuti rumah itu membuat tempat ini menjadi cukup menakutkan. Aku merasa tulang punggungku menjadi lebih dingin.

"Kenapa Master menggenggam tangan saya?"

"Untuk menenangkan hati saya, tempat mencekam ini perlahan membuat saya merasa takut"

"Baiklah"

Dengan bergandengan tangan, kami mendekati gerbang makam East Shogun. Saat cukup dekat, kami melihat pintu gerbang megah terbuat dari kayu. Melewati gerbang itu, kami kemudian di sambut oleh halaman depan luas yang di lapisi batu. Di sisi kiri, kanan, dan depan gerbang terdapat sebuah bangunan yang terhubung dengan halaman melalui pintu ganda besar.

Menoleh, mengamati keadaan sekeliling, aku melihat pemandangan rumah kuno di malam hari tanpa lampu listrik. Pemandangan ini terasa langsung keluar dari sebuah adegan film horor. Ini merupakan pemandangan yang menguras keberanian.

Dan di sana. Berada di sisi lain halaman depan, tepat berada di depan pintu masuk bangunan utama, berdiri satu sosok manusia yang mengenakan baju pelindung tradisional para samurai. Baju pelindung tradisional itu memiliki warna hitam, biru, dan emas.

Sosok itu menghunus katana miliknya. Sepasang mata merah yang memancarkan keinginan untuk membunuh memandang kami. Kemudian dia mulai melangkah mendekat ketempat kami berada.

"Monster itu adalah sebuah kabar buruk"

"Ruciel, segera hunus senjata. Kita akan memburu dia"

"Bertarung melawan monster yang kuat itu adalah tindakan gegabah. Karena itu ayo ki-"

"Jika ada kesempatan, bantu saya dengan tembakan anak panah"

Meninggalkan Ruciel dengan kalimat itu, aku langsung berlari mendekati Undead Shogun sambil menghunus Bleed Fair.

Sesaat yang lalu, aku merasa ketakutan. Sesaat kemudian, saat aku melihat sosok Undead Shogun yang kuat itu, aku merasa bersemangat dan gatal untuk bertarung. Kenapa aku seperti ini?. Aku bukan kepala otot benarkan?.

"Master!"

Teriak Ruciel kuatir.

Aku tidak menantang Undead Shogun dengan buta. Aku memiliki pengetahuan game AFO. Aku tahu Undead Shogun memiliki Level dua puluhan. Aku yang ber-Level total delapan belas dengan doping Status bisa menjadi lawan seimbang bagi dia. Dan dengan adanya Ruciel disini sebagai anggota Party, aku yakin kami bisa mengalahkan Monster Boss ini.

Untuk menyambutku, Undead Shogun mulai berlari. Dengan cepat, kami saling mendekati satu sama lain, dan.

KLANG!!

Senjata kami yang beradu membuat suara hantaman nyaring. Undead Shogun berhasil menghindari serangan tusukan yang aku lancarkan dengan mengubah jalur serangan itu menggunakan ayunan pedang.

Dengan dua senjata terkunci kami saling bertatap muka. Saat ini aku melihat sebuah tengkorak yang memiliki mata terbuat dari cahaya merah.

Krak! Krak! Krak!

Bersama dengan suara aneh itu, bagian galah Bleed Fair yang bersentuhan dengan mata pedang Aoi Byakuya membeku dengan perlahan.

"Tak! Tak! Tak!"

Undead Shogun membuat suara aneh sebelum menarik senjatanya, dan kemudian langsung memberiku rentetan ayunan pedang.

Aku menggerakkan lengan dengan cepat untuk menangkis rentetan ayunan pedang itu menggunakan Bleed Fair. Di saat yang sama aku menangkis.

Krak!

Bleed Fair semakin membeku. Dia mulai berubah warna menjadi putih karena di selimuti es. Aku bisa merasakan Bleed Fair semakin dingin.

Krak!

Dan sekarang, aku melihat tangan kiriku yang menggenggam Bleed Fair juga mulai membeku. Tanganku mulai mati rasa dan menjadi kaku. Beberapa ayunan pedang kemudian.

"Sial"

Tanganku yang terlalu kaku membuat aku tidak bisa menangkis dengan baik. Ayunan pedang Undead Shogun membuat Bleed Fair yang aku genggam terangkat tinggi ke udara. Kini, pertahananku terbuka lebar.

Memanfaatkan kesempatan, Undead Shogun melancarkan ayunan pedang lain kearahku. Aku tidak bisa menangkis, dan aku siap menerima ayunan pedang itu. Namun, belum sempat ayunan pedang itu memotongku, dua anak panah menusuk tubuh Undead Shogun. Dua anak panah yang menghantam dengan kuat membuat keseimbangan Undead Shogun goyang. Akibatnya, ayunan pedang miliknya tidak bisa menjangkau aku.

"[Red Piercing]"

Aku langsung menggunakan Technique untuk menyerang Undead Shogun saat kesempatan muncul.

Di luar dugaanku, Undead Shogun dapat menghindari seranganku dengan mudah. Dia melompat ke belakang agar bisa lolos dari tusukan tombak ku. Undead Shogun menoleh, apa yang dia lihat adalah sosok Ruciel yang ada di kejauhan.

Apa yang Undead Shogun lakukan membuat aku merasa tidak nyaman. Aku merasa Argo Damage yang aku buat langsung beralih ke Ruciel. Aku tidak boleh membiarkan hal ini terus berlangsung, aku harus melakukan sesuatu. Aku harus merebut kembali Argo Damage Undead Shogun sebelu-

"Ruciel"

Teriakku dengan keras sesaat aku melihat Undead Shogun berlari dengan cepat mendekati Ruciel.