Aku langsung berlari saat aku melihat Undead Shogun mendekati Ruciel dengan cepat.
"[Rush]"
Aku mengejar Undead Shogun menggunakan seluruh kemampuanku, dan aku tidak menahan diri. Aku melakukannya karena aku tidak ingin Ruciel terluka, aku ingin melindungi dia.
Aku berhasil menyusul Undead Shogun. Dia berada dua langkah di depanku. Dia menghiraukan aku, hanya fokus pada Ruciel. Melihat itu, aku.
"[Fast Swing]"
Aku menggunakan Spear Technique untuk menyerang Undead Shogun.
"Tak! Tak! Tak!"
Rahang Undead Shogun berderak ketika dia melihatku. Sebelum seranganku melukainya, dia menoleh. Dia menyadari seranganku. Dia kemudian menggerakkan lengan yang menggenggam Aoi Byakuya untuk menangkis seranganku.
Sayang, Undead Shogun terlalu lambat. Dia tidak bisa menangkis seranganku. Aku menyayat pinggang sisi kanan Undead Shogun saat aku berlari melewatinya.
Seranganku tidak berakhir. Sesaat aku melewati Undead Shogun, aku langsung berhenti dan berbalik. Di saat yang sama aku melancarkan serangan ayunan tombak lain. Kali ini aku berhasil menyayat baju pelindung bagian dada milik Undead Shogun. Seranganku tidak bisa memberi kerusakan fatal, aku hanya bisa membuat goresan panjang di baju pelindung itu.
"Tak! Tak!"
Undead Shogun membuat suara aneh kemudian menyerangku dengan sebuah tusukan pedang yang cepat. Dia ingin menusuk kepalaku.
Melihat serangan itu, aku dengan cepat memiringkan kepalaku ke kanan. Aku berhasil menghindari kematian karena aku selalu waspada dan memiliki AGI yang tinggi. Serangan tusukan itu hanya menggores pipiku.
"Rasakan ini!. [Sting Barrage]"
Rentetan tusukan tombak menghujani Undead Shogun. Saat melancarkan serangan ini, aku sama sekali tidak menahan diri. Aku menggunakan kekuatan penuh. Karena itu aku berhasil melukai Undead Shogun. Dan kemudian, seranganku secara perlahan tidak lagi memberi kerusakan pada Undead Shogun.
Mengayukan Aoi Byakuya. Undead Shogun menangkis seranganku. Dengan mudah, dia merubah arah tusukan-tusukan tombak yang aku lancarkan.
Dan.
Rattle! Rattle! Rattle!
Suara aneh yang tiba-tiba muncul membuat aku merasa tidak nyaman. Kemudian, aku merasakan ketakutan dengan apa yang akan terjadi.
Saat perasaan itu semakin kuat, aku memutuskan untuk menjaga jarak. Aku melompat ke belakang dengan sekuat tenaga. Dan saat aku melakukan ini, hal itu terjadi.
SWOSH!
Empat ayunan pedang horisontal yang di lancarkan secara bersamaan melintas dengan cepat di depanku. Berhadapan dengan serangan itu, aku menggerakkan Bleed Fair, aku menjadikan tombak itu sebagai perisai. Aku berhasil menangkis satu serangan. Salah satu ayunan pedang berhasil menggores dan membekukan Chest Plate yang aku kenakan. Sedangkan untuk dua serangan lain, mereka lewat tanpa menyentuhku.
Aku berhasil lolos dari bahaya ini karena instingku dan bantuan Ruciel. Benar, Ruciel memberiku sebuah bantuan.
Saat Undead Shogun melancarkan serangan itu, Ruciel menembak dia dengan dua anak panah bercahaya. Hantaman keras yang muncul saat dua anak panah itu menembus bagian baju pelindung membuat sikap bertarung Undead Shogun goyah. Hal inilah yang membuat Undead Shogun mengambil satu langkah ke belakang, dan membuat serangan ayunan pedannya tidak bisa memberiku luka serius.
Sesaat jarak diantara kami cukup jauh. Aku mengarahkan telapak tangan kananku ke Undead Shogun. Aku kemudian mengumpulkan Mana dan mengucapkan.
"[Water Spear]"
Tombak air melesat dengan cepat mendekati Undead Shogun yang terhuyung mencoba untuk berdiri dengan tegak karena kehilangan keseimbangan.
Undead Shogun tidak membiarkan tombak air itu menghantamnya. Mengayukan Katana, dia membelah tombak air, merubahnya menjadi es sebelum akhirnya hancur berkeping-keping.
"Monster itu sangat berbahaya"
Komentarku setelah melihat aksi Undead Shogun barusan.
"Bukankan saya sudah memperingatkan anda?. Monster itu kuat, karena itu-"
"Ayo kalahkan dia!"
"Ayo kita mundur!. Tolong jangan membuat keputusan yang gegabah. Kita membutuhkan bantuan Adventure lain"
"Saya rasa itu adalah ide yang bagus, namun. Monster itu sepertinya tidak akan membiarkan kita pergi"
Saat mengucapkan kalimat itu, aku melihat Undead Shogun yang sedang berlari dengan cepat mendekati kami. Ruciel menoleh ke arah Undead Shogun. Sesaat kemudian dia langsung mengambil sebuah anak panah. Dia mengisi panah di tangannya sebelum menarik senar di senjata itu. Ruciel berkonsentrasi untuk mengincar Undead Shogun sebelum mengucapkan.
"[Power Shoot]"
Anak panah berlapis cahaya hijau melesat sangat cepat ke arah Undead Shogun. Menyadari satu serangan mendekat, Undead Shogun langsung berhenti. Dia kemudian menggenggam Aoi Byakuya dengan dua tangan dan mengangkatnya ke atas kepala. Mengayukan Katana secara vertikal, dia bermaksud membelah anak panah yang di tembakkan Ruciel. Dan. Saat ayunan pedang bertemu anak panah.
BANG!.
Suara hantaman yang nyaring muncul. Benturan kedua serangan itu juga mendorong Undead Shogun kebelakang untuk beberapa langkah.
"Saya bisa menghalau monster itu untuk beberapa lama. Dengan begitukita bisa-"
"Mengalahkan dia dengan lebih mudah. Ide yang bagus Ruciel"
"...baiklah, saya menyerah sekarang. Kita akan mengalahkan monster itu. [Rapid Shoot]"
Empat anak panah melesat secara bersamaan mendekati Undead Shogun. Dua anak panah berhasil di tangkis dengan ayunan pedang, satu menghantam bahu kiri Undead Shogun tidak menusuknya, sementara anak panah yang terakhir meleset. Dia menusuk lantai batu tempat ini.
"Master, tolong urus barisan depan"
"Siap nona Ruciel"
Aku memberi sebuah senyuman pada Ruciel kemudian aku berlari mendekati Undead Shogun. Aku Menghunus Bleed Fair, bersiap untuk bertarung. Tiga anak panah lain melesat mendahului aku untuk menyerang Undead Shogun, dan sesaat kemudian giliranku untuk menyerang monster itu tiba.
Kami bertukar ayunan pedang dan tusukan tombak. Kami melakukan pertukaran itu untuk beberapa lama sampai satu anak panah di selimuti cahaya hijau menusuk bahu kanan Undead Shogun.
Apa yang terjadi membuat keseimbangan Undead Shogun goyah. Mendapat kesempatan, aku menggenggam Bleed Fair lebih erat kemudian mengucapkan.
"[Sting Barrage]"
Aku menyerang Undead Shogun dengan rentetan tusukan. Saat melakukannya, aku meresa seperti menusuk-nusuk batu dengan menggunakan tongkat. Aku tidak bisa menembus baju pelindung Undead Shogun menggunakan Bleed Fair.
Saat menyerang, aku bertanya-tanya. Bagaimana bisa anak panah yang di tembakkan Ruciel bisa menembus baju pelindung yang keras ini?. Penasaran, aku melirik anak panah yang tertancap. Daaan. Aku tahu anak panah itu menembus celah baju pelindung Undead Shogun.
Sungguh akurasi yang menakutkan.
Menghiraukan seranganku, Undead Shogun membuat sikap untuk menyerang dengan Katana tinggi di atas kepalanya. Saat dia melakukan itu.
Rattle! Rattle! Rattle!
Suara aneh kembali terdengar. Masih ingat dengan peristiwa tadi, aku langsung mengucapkan.
"[Water Pillar]"
Spell pertahanan water muncul dan aku langsung melangkah untuk menghindar. Sesaat kemudian Undead Shogun mengayunkan Katana miliknya.
SWOSH!
Water Pillar berubah menjadi es dan hancur berantakan sesaat dia menerima tebasan. Menggunakan titik buta yang tercipta, aku mendekati Undead Shogun dari sisi kanan. Aku menggenggam erat Bleed Fair dan.
"[Fast Swing]"
Aku mencoba memotong leher Undead Shogun, namun sebelum seranganku melukainya, Undead Shogun menghila-tidak!. Dia bergerak dengan cepat saat berpindah ke samping kananku.
Undead Shogun berdiri di sana dengan Katana terangkat tinggi di udara, sementara aku masih mengayunkan Bleed Fair. Tidak membuang waktu dia mengayukan Katana untuk memotongku.
Aku siap menerima serangan itu, namun sebelum serangan itu memotongku, anak panah diselimuti cahaya menghantam Undead Shogun di dada. Hal itu membuat dia terdorong ke belakang untuk beberapa langkah.
Sekali lagi aku lolos dari bahaya berkat bantuan Ruciel.
Undead Shogun melihat Ruciel dan bergerak dengan cepat seperti tadi. Dia mendekati Ruciel dengan keinginan untuk membunuh. Aku langsung mengejar dia, mengerakkan kedua kakiku secepat mungkin.
"[Gather Mana]"
Saat aku menggunakan Spell ini, Undead Shogun sudah berdiri di depan Ruciel. Dia langsung menyerang gadisku tidak membuang waktu.
Ruciel yang kini menggenggam sebuah Dagger dan Bow menghindari rangkaian ayunan Katana Undead Shogun. Dia yang milik tubuh lentur dan bisa bergerak dengan cepat membuat semua serangan itu tidak bisa menggoresnya.
Ruciel sangat menakjubkan.
Di saat yang sama aku memikirkan kalimat pujian itu, aku bergabung dengan pertarungan mereka. Aku dapat menusuk Undead Shogun beberapa kali dari samping saat dia terlalu fokus pada Ruciel.
Undead Shogun kembali melihatku kemudian kembali menyerangku. Aku menghadapi Undead Shogun secara langsung untuk membuat celah yang bisa di gunakan Ruciel melarikan diri.
Aku bertukar serangan dengan Undead Shogun untuk beberapa lama. Ruciel juga menyerang dia saat aku mengayunkan Blade Fair. Kemudian aku merasakan Mana di tangan kananku terkumpul cukup banyak.
"[Respecalypse]"
Dengan kalimat itu, Bleed Fair mulai di selimuti cahaya merah. Aku kembali bertukar serangan dengan Undead Shogun saat menunggu Technique ini mengumpulkan energi dan siap untuk di gunakan. Dan saat waktu yang di tunggu tiba.
"Rasakan ini. [Bullet of Light]"
Puluhan bola cahaya melesat dengan cepat berlomba untuk menghantam Undead Shogun.
Pada awalnya aku ingin menggunakan Spell Water Spear, Namun aku kemudian menggantinya dengan Spell ini setelah mengetahui Undead Shogun dapat bergerak dengan cepat. Aku merasa Undead Shogun dapat menghindari Water Spear dengan mudah karena Spell ini memiliki area serang yang terbatas, berbeda dengan Spell Bullet of Light yang memiliki area serang luas.
Keputusan ini adalah pilihan yang tepat. Saat Undead Shogun menghidar, bola-bola cahaya di tepi area serang berhasil menghantamnya. Bola cahaya berhasil melubangi tubuh dan kaki kiri Undead Shogun. Membuat dia terhuyung kehilangan keseimbangan.
Tidak ingin membuang kesempatan, aku melemparkan Bleed Fair sekuat tenaga.
Jarak lima meter diantara kami membuat Undead Shogun tidak bisa menghindari Respecalypse dengan baik. Bleed Fair menghantam dada kanannya dengan sangat keras.
KLANG!!
Suara hantaman nyaring besi menghantam besi terdengar, Undead Shogun terlempar jauh setelah menerima hantaman itu secara langsung, Aoi Byakuya yang dia genggam lepas terlempar ke samping kemudian tertancap di lantai, dan Bleed Fair terlempar tinggi ke udara karena tenaga timbal balik yang dia dapat.
Undead Shogun terlempar dan berguling di lantai batu beberapa kali sebelum akhirnya berhenti, dia menghantam anak tangga di depan bangunan utama dengan keras. Sesaat kemudian Bleed Fair jatuh tertancap di lantai.
Undead Shogun terbaring di anak tangga tidak bergerak.
"Serangan itu pasti sudah membunuh monster itu. Master bisa mencari harta terpendam sesuka hati sekarang"
Ucap Ruciel yang menurunkan Bow miliknya, kemudian mengambil sikap santai.
"Ruciel!, jangan mengucapkan kalimat yang dapat membuat Jinx!"
Dengan tegas aku memperingatkan Ruciel.
"Apa itu Jinx?"
"Jinx adalah kalimat yang digunakan untuk mendeskripsikan situasi berbahaya berakhir, namun sebenarnya situasi berbahaya yang ada hanya akan menjadi lebi-"
"Tak! Tak! Tak! Tak!..."
Aku langsung menoleh ke arah Undead Shogun saat suara aneh itu menyela penjelasan aku. Di sana aku melihat monster yang kehilangan lengan kanan dan sedang berdiri dengan satu kaki terus menderakkan rahangnya.
Wosh!
Dan Ruciel langsung menembakkan anak panah berselimut cahaya kearah monster itu.
Gadisku benar-benar tidak memiliki rasa belas kasihan.
Undead Shogun menangkap anak panah cahaya Ruciel dengan satu tangan. Dia kemudian mengangkat anak panah itu tinggi ke udara. Sesaat dia melakukan itu, tiga pintu besar yang menghubungkan tiga bangunan dengan halaman tempat kami berada sekarang terbuka. Pintu itu memperlihatkan kegelapan dan titik-titik cahaya merah.
"Saya merasakan firasat buruk"
"Ruciel tidak perlu mengucapakannya"
Firasat buruk itu menjadi nyata. Puluhan Zombie keluar dari tiga pintu besar itu. Saat sudah ada banyak Zombie di halaman, Undead Shogun menunjuk kami dengan anak panah. Mengikuti isyarat itu, puluhan Zombie mulai berjalan ke arah kami.
"Ucapkan Ruciel, Zombie tidak bisa ber-LARI!"
Aku mengucapkan kata terakhir dengan nyaring saat melihat para Zombie tiba-tiba mulai berlari.