Chereads / Istoria De Eclaite / Chapter 36 - Unknown

Chapter 36 - Unknown

Saat pagi datang di kota Rishtonbell Dia sudah siap. Dia siap membawa obat buatannya ke Black Market. Sebuah pasar dimana para pedagang menjual barang barang yang di larang atau yang tidak memiliki ijin untuk di jual. Black Market tersembunyi dan selalu berpindah-pindah. Ini di lakukan untuk mengindari para Patrol Knight.

Dia merupakan seorang Alchemist. Dia tidak memiliki tubuh tangguh seorang Warrior atau memiliki tubuh berlimpah Mana seperti seorang Magician. Dia hanya orang biasa dengan pengetahuan.

Dia mengejar sebuah impian menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Dia tidak akan pernah berhenti sampai impiannya terwujud.

Dengan belasan Potion yang tertata rapi, Dia berjalan keluar rumah. Meninggalkan rumah tua, meninggalkan ruangan penuh dengan berbagai perlengakapan dan bahan untuk membuat puluhan jenis Potion.

Mengenakan jubah coklat. Dia menelusuri jalan utama kota diantara orang-orang. Semakin lama Dia berjalan, semakin sepi jalan yang dia lalui.

Black Market yang menjadi tujuannya kali ini bukanlah tempat yang mewah. Black Market itu hanyalah sebuah gang tersembunyi di belakang wilayah pertokoan yang ada di Downtown milik Distrik Hiburan kota Rishtonbell.

Sampai di gang kecil. Dia duduk disalah satu sisi jalan. Tempat kecil disamping kotak kayu adalah tempatnya. Dia mengeluarkan selembar kain kecil berwana merah tua dan meletakkannya Dia atas tanah. Kemudian Dia menaruh satu botol Potion kosong di atasnya. Hal ini Dia lakukan untuk memberi tahu para pelanggan yang lewat, dia menjual berbagai jenis Potion terlarang.

Apa yang Dia lakukan selanjutnya hanya duduk disana sampai pelanggan datang.

Waktu berlalu dan beberapa pelanggan datang mengunjungi Dia. Mereka hanya membeli Potion terlarang biasa tidak tertarik dengan Potion baru yang dia tawarkan. Dia kecewa tapi tidak menyerah. Dia akan terus menawarkan Potion itu pada setiap pelanggannya sampai Potion itu terjual.

Beberapa hari kemudian.

"Loe yakin Potion ini buatan Alchemist MX?"

Seorang Adventure pria paruh baya menanyakan itu pada Dia.

"Tentu, saya yakin tuan.Saya mendapatkan Potion ini langsung dari tuan Alchemist MX sendiri"

Kata Dia untuk mendapatkan kepercayaan si pelanggan.

Potion itu adalah buatannya dan dia adalah Alchemist MX itu sendiri. Tentu saja Alchemist MX bukanlah nama aslinya. Nama itu adalah salah satu dari puluhan nama palsu yang dia miliki. Jadi apa yang baru saja dia katakan bukanlah kebohongan.

"Lalu apa efek Potion baru ini?"

"Potion baru ini dapat meningkatkan kekuatan, kecepatan dan pertahanan anda secara drastis. Alchemist MX juga mengatakan Potion ini memiliki efek untuk menyerap kekuatan musuh. Membuat mereka lemah dan tidak berdaya. Perlu anda ingat Potion ini hanya memiliki durasi efek selama satu jam"

"Berapa banyak kekuatan yang akan gua dapat setelah meminum Potion ini?"

"Alchemist MX mengatakan Potion ini memiliki khasiat lima kali lebih kuat dari Status Boost Potion biasa"

"Kalau begitu gua akan mengambilnya"

Petualang paruh banya mengatakan itu kemudian meletakkan dua koin emas. Melihat itu, Dia tersenyum senang.

Dia senang bukan karena Potion baru itu berhasil di jual. Dia senang karena pada akhirnya. Dia mendapat tikus percobaan baru.

+++

Bertengger di dahan pohon tinggi sambil menggunakan teropong, Dia mengamati tikus percobaan baru miliknya. Dia langsung mengikuti tikus percobaan itu setelah Potion yang dia buat ada di tangannya. Dia menunggu tikus percobaan itu meminum obat miliknya. Dia tidak ingin melewatkan apa yang akan terjadi saat Potion itu diminum. Karena itu dia selalu mengikuti tikus percobaan itu.

Dia melakukan penyelidikan dan Dia mengetahui tikus percobaan baru miliknya bernama Wielth. Seorang Adventure Rank C. Wielth adalah seorang pria yang terkenal dengan kejahatan membunuh para Newbie Adventure.

Sekarang. Didalam Dungeon, Weilth sedang terpojok. Satu Party Adventure Rank A yang beranggotakan enam orang mengepungnya. Weilth akan di tangkap. Dan sekarang, Wielth tidak bisa berbuat banyak karena teman temanya sudah tergeletak di tanah tidak bernyawa.

Dia melihat Weilth meneriakkan sesuatu pada Party Adventure sebelum meminum Potion itu.

"Akhirnya dia meminum Potion buatanku. Aku sudah menunggu cukup lama untuk saat ini. Mari kita lihat apa yang akan terjadi"

Tersenyum, Dia melihat Wielth menghunus pedang yang tergantung di pinggang kirinya. Wielth berlari mendekati Party Adventure dengan kecepatan yang berbeda dari sebelumnya. Wielth juga dapat mengimbangi kekuatan salah satu anggota Party Adventure saat mereka beradu pedang. Wielth terus menerjang menghiraukan beberapa tebasan pedang yang tidak bisa melukai tubuhnya.

"Efek yang dia tunjukkan sama seperti yang aku perhitungkan. Kekuatan, pertahanan dan kecepatannya akan meningkat setara dengan Adventure Rank A. Efek penguat sudah terlihat. Sekarang aku ingin melihat efek penyerap kekuatan yang di miliki Potion itu"

Dia terus menunggu dan.

"Ini aneh"

Katanya saat melihat anggota Party Adventure sana sekali tidak melemah. Waktu sudah berlalu cuky lama. Seharusnya semua musuh yang di lawan Wielth sudah jatuh ketanah karena kekuatan mereka di serap.

"Hmm... sepertinya aku harus merubah resep yang aku gunakan untuk membuat Potion itu, dan meski ini aneh, aku harus mencatatnya"

Dia mengambil buku catatan dan mulai menulis. Hampir disaat yang sama Dia selesai, seekor Plant Type Monster keluar dari balik pepohonan bergabung dengan pertarungan mereka.

Monster itu menyerang para Adventure tanpa pandang buluh. Apa yang terjadi membuat Dia berhenti mencatatan. Dia mengamati apa yang terjadi.

"..Cukup mengejutkan, tapi aku yakin, setelah meminum Potion itu. Dia tidak akan kalah dengan Monster Rank C"

Dan benar, seperti yang Dia katakan. Weilth dapat dengan mudah mengatasi monster itu. Kemudian, keanehan terjadi di tengah pertarungan, saat Wielth memukul Plant Type Monster tangannya menempel ketubuh monster itu. Beberapa saat kemudian monster itu di serap oleh Weilth.

Mereka perlahan bergabung menjadi satu.

"Hoo menarik, aku tidak menyangka efek penyerap kekuatan membuat dia bisa bergabung dengan monster. Meski ini di luar perhitungan, ini menarik, tidak. ini sangat menarik"

Dia mengatakan itu sambil mengamati Weilth yang sedang bergabung dengan Plant Type Monster.

+++

"Aku tidak menyangka dia bisa berevolusi"

Dia mengatakan itu setelah melihat tubuh Weilth berubah bentuk. Dari kejauhan, Dia juga merasakan jumlah Mana yang di miliki Weilth meningkat.

Evolusi pertama membuat Dia terkejut.

Evolusi kedua membuat Dia menjadi lebih tertarik dengan tikus percobaan barunya.

Evolusi ketiga membuat Dia memutuskan untuk meningkatkan efek penyerap kekuatan di Potion barunya. Dia ingin membuat monster jenis baru.

Dia berfikir. Membuat monster jenis baru, mungkin adalah jalan yang harus dia lewati untuk sampai ke tempat dimana impiannya berada.

Tentu Dia sendiri tidak ingin menjadi Monster

+++

"Ini menarik selain bisa berevolusi dia juga bisa mengendalikan manusia, aku penasaran bagaimana cara dia melakukannya?"

Pertanyaan itu Dia katakan setelah mengamati beberapa petualang yang di bebaskan Weilth untuk beberapa waktu.Mereka mengikuti perintah Weilth untuk membawa petualang baru padanya untuk di santap.

Penasaran dengan cara Weilth mengendalikan para manusia. Dia memutuskan untuk menangkap salah satu boneka Weilth. Dia menyergap seorang petualang wanita berambut pink yang berpura pura sebagai Supporter demi menipu orang yang akan di bawa ke hadapan Weilth.

Dia kemudian membawa wanita itu di dalam salah satu Safe Area di dalam Dungeon. Dia tidak bisa membawa wanita itu kerumahnya yang penuh dengan peralatan yang dia butuhkan, karena gerbang Dungeon di jaga ketat. Dia tidak ingin mengambil resiko di lihat orang lain dan di tangkap.

Mengingat resiko yang ada. Dia harus puas melakukan pemeriksaan di sini. Waktu berlalu, Dia selesai melakukan pemeriksaan menyeluruh, beberapa tes dan percobaan kepada wanita itu. Akhirnya, Dia menemukan apa yang membuat Weilth dapat mengendalikan mereka.

Kini, Dia memegang sebuah benih yang terhubung dengan sebuah daun.Benih ini tertanam di dahi kiri wanita berambut pink itu. Dia mengetahui benih ini memiliki kemampuan untuk mengamati apa yang dilakukan si wanita. Benih ini juga dapat di ledakkan kapanpun. Mungkin karena hal ini, para Adventure itu mengikuti perintah Wielth.

Dia kecewa karena benih ini tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran manusia.

"Ini hanya trik kotor. Aku pikir, dia bisa menggunakan Dark Magic atau Magic jenis baru yang tidak aku ketahui. Ini mengecewakan, tapi. Aku rasa trik ini bisa di manfaatkan"

Dia memasukkan benih yang kini berada di dalam botol kaca kedalam Magic bag kemudian pergi. Dia tidak pernah menoleh ke belakang untuk melihat wanita yang pingsan bersimbah darah itu dan di hiasi puluhan luka.

+++

Menggunakan teropong, Dia melihat pertarungan Weilth dengan puluhan petualang. Tapi kali ini. Dia tidak mengamati Weilth. Matanya tertuju pada seorang gadis Beastkin berekor dua. Dia tahu gadis Beastkin itu bukalah Beastkin. Gadis itu adalah Divine Beast muda, dia masih dalam masa pertumbuhan untuk menjadi Divine Beast dewasa. Karena itu Dia.

"Aku menginginkan sampel gadis itu.Cairan tubuh, rambut, darah, kulit dan daging miliknya. Aku menginginkannya. Aku menginginkan tubuh gadis itu"

Dia mengatakan itu dengan penuh gairah dan semangat. Di kehidupan yang selama ini Dia jalani. Ini adalah pertama kalinya Dia menemukan sesuatu yang sangat indah dan berharga.

Dia ingin sekali memiliki tubuh gadis itu. Karena itu Dia mulai berlari, Dia ingin segera mengambil tubuh itu dan melakukan apapun yang dia inginkan padanya. Dia berlari dengan cepat ketempat tubuh itu berada. Kemudian, dengan mendadak dia berhenti.

"Apa Divine Beast itu juga berada di bawah pengawasan mereka?. Apa The Watcher mengawasi dia?"

Dia diam untuk mencari jawaban pertanyaan itu. Beberapa lama kemudian.

"Ah sialan!!"

Dengan kesal Dia menghantam pohon sampai tubuh. Dia memutuskan untuk tidak menyerang Divine Beast itu secara langsung karena takut pada para The Watcher. Dia tidak ingin menyulut kemarahan mereka setelah lolos dari kemarahan mereka. Dia bisa langsung mati jika menarik perhatian mereka dalam hal yang buruk lagi.

Saat bingung dengan apa yang harus dilakukan, dia tanpa sengaja melihat empat mayat Flower People milik Wielth yang tadi di kalahkan Adventure. Dia tersenyum. Mengambil obat dari dalam Magic Bag, Dia berjalan mendekati mereka.

"Jika aku tidak bisa mengambil dia secara langsung aku uanya perlu mengambil secara tidak langsung"

Dia memasukkan obat itu kedalam empat mayat monster. Selesai, dia menjauh. Para mayat monster itu mulai berubah dan tidak lama kemudian mereka kembali hidup.

Dia tidak menghidupkan mereka kembali. Dia hanya menaruh Monster Seed di dalam mayat itu dan membiarkan mereka hidup di tubuh baru. Dia dapat menciptakan monster, tapi belum bisa mengontrol mereka.

Monster itu melihat sekeliling untuk beberapa lama. Kemudian mereka masuk kedalam tanah dan bergerak mendekati Wielth.

"Mereka sepertinya berada di bawah pengaruh Wielth lagi. Aku harus mencari tahu bagaimana dia bisa melakukannya"

Dia kembali berdiri di dahan pohon untuk mengamati pertarungan. Dia ingat Weilth adalah monster ber-Level tinggi, tidak hanya itu sekarang para petualang terperangkap dalam dinding akar berduri, dan kini dia memiliki bantuan baru. Dengan semua ini bukankah Wielth bisa memberi dia tubuh itu?.

Kini, dia hanya perlu menunggu. Dia akan mendapat tubuh gadis itu tanpa menarik perhatian para The Watcher.

"Cepat berikan gadis itu padaku!"

Dia mengatakan itu dengan suara keras diwarnai rasa marah dan harapan.

Dia terus mengamati dan menunggu Wielth memenuhi keinginannya. Tapi, hari ini kesialan menghampirinya. Wielth mati sebelum membungkus gadis itu dalam kotak kado. Dia tidak mendapat si gadis sebagai hadiah.

"Sialan!!"

Dia tidak mendapat apa yang dia inginkan dan apa yang dia inginkan kini di jaga oleh para Adventure berkemampuan tinggi. Kesempatan yang bisa Dia gunakan untuk mengambil tubuh gadis itu menjadi semakin kecil dan sulit..

Dia mengamati mereka untuk beberapa lama sebelum akhirnya pergi karena rasa kecewa dan penyesalan. Sebelum pergi dia membuat sebuah sumpah.

"Cepat atau lambat, aku akan mendapatkan tubuhnya dan itu pasti akan terjadi"