Chereads / CINTA MORA (slow update) / Chapter 29 - Peristiwa

Chapter 29 - Peristiwa

Pristiwa…

Kau tahu Betapa sibuknya Andre dengan pekerjaan nya?

Tidak usah khawatir Andre memang benar-benar sibuk, kau tak usah ragu!!!

Pria yang bersama Mora adalah Erick sahabat Andre.

Mora sengaja curhat dengan Erick, atas kegelisahan nya selama beberapa waktu belakangan ini.

Sebuah mobil terparkir di bahu jalan, Mora memperhatikan mobil itu.

Yah jalan yang Mora tuju bersama Erick,

Sebentar!!!!

"Kakaknya itu mobil mas Andre?!" ujar Mora dengan menggelisik.

"Hahaha, mana mungkin!!!" Andre memotong kecurigaan Mora.

Hidangan lezat tersaji di hadapan Andre dan seorang wanita.

"dimakan sayang! Ini restoran kesukaan mu sejak dulu! Sini biar aku suapin!" Andre yang mengambil ahli piring wanita itu dan menyuapi nya dengan sepenuh hati.

Dengan senyum simpul wanita itu membuka mulutnya, Andre yang lemah lembut terus memanjakan nya.

Sudah kurang lebih setahun mereka menjalani hubungan,

Clarissya adalah wanita yang ia nikahi secara siri, karena suatu Tragedi.

Saat itu Clarissya bekerja sebagai karyawan Andre, dan saat itu Clarissya adalah wanita yang ceria cantik dan manis.

Dengan tubuh yang imut-imut, membuatnya semakin menggemaskan.

Andre awalnya adalah suami yang setia juga sangat menyayangi Mora. Apapun yang Mora inginkan selalu ia berikan.

Namun keadaan yang membuatnya harus menikahi Clarissya.

Begitu ingat kejadian atau Tragedi mengerikan saat itu,

Sekitar jam makan siang atau tepatnya jam 1 siang,

Andre terburu-buru untuk menuju sebuah restoran tempat ia meeting bersama cliant nya, Andre pun memicu gas mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Sampai akhirnya, secara tak sengaja,

Bruuukkkkk..

Clarissya tertabrak, dan mengalami pendarahan hebat, Andre benar-benar panik. Ditambah lagi saat itu Clarissya sedang hamil besar.

Dan yang lebih menyedihkan lagi saat itu Clarissya divonis bahwa, penglihatannya hilang secara permanen, "Permanen".

Andre benar-benar panik, dan pilu melihat kondisi Clarissya.

Sementara nasib tragis Clarissya terus saja semakin menyedihkan, suaminya seorang Tni AU, yang mendengar kabar Clarissya merasa sangat terkejut dan terpukul.

Namun ia tak meninggalkan Clarissya, secara status.

Tetapi sudah sejak kejadian itu Zedan tak kunjung menjenguk Clarissya, atau bahkan tak pernah menanyakan kabar Clarissya.

Sementara kehidupan harus tetap berjalan, Clarissya kini sudah memiliki anak yang berusia hampir 2 tahun saat ini.

Putri cantiknya bernama Roses, anaknya cantik sekali berhidung mancung dan menggemaskan.

Andre menyayangi Roses seperti ia menyayangi anak ia sendiri, ditambah lagi memang selama ini Andre mengidamkan seorang anak.

Dengan bertanggung jawab, Andre memilih menikah Clarissya, tepat di 3 bulan masa perawatan Clarissya,

Saat itu Andre menikahi Clarissya di rumah sakit, di saksikan juga oleh Cantika.

Selama setahun ini Andre berhasil membohongi Mora mentah-mentah, bahkan Mora belum sama sekali mengetahui sosok Clarissya.

"Mas kok kamu berhenti? Ada apa mas?" tanya Clarissya lembut dengan meraba-raba keberadaan Andre.

Andre terdiam dalam lamunan nya, terkadang ia memikirkan bagaimana dengan relasi Mora atas pengkhianatan nya.

Namun sekarang benar-benar, kata pepatah "Cinta datang karena terbiasa,"

Sosok mungil menggemaskan ini membuat hati ku adem, melihat senyuman nya membuat hati ini bergetar kembali.

Ia memang tak secantik Mora, namun ia terlihat sangat manis sehingga membuat ku tak bosan-bosan memandangi nya.

Walaupun Roses bukan anak kandung Andre, namun Andre memperlakukan dan memanjakan nya sangat manis.

Setiap kesempatan Andre membelikan Oleh-oleh untuk Roses, dari benda termurah sampai termahal.

Seperti ulang tahun pertama Roses Andre memberikan hadiah termewah yaitu sebuah nama panggilan baru yaitu papa Andre.

Roses sejak bayi hanya mengenal sosok Andre sebagai papa nya, ia tak mengetahui keberadaan atau wujud Zidan.

Bukan kah sebaliknya, Zidan juga sama sekali tak menguhubungi Clarissya, apalagi Roses.

Dia bahkan tak menanyakan buah hatinya apakah sudah lahir dengan selamat atau tidak?

Zidan sepertinya benar-benar kecewa dengan kondisi Clarissya yang tak dapat melihat.

Kejadian itu yang mengantarkan Andre untuk menduakan Mora, yah karena keadaan.

Untuk masalah keuangan tentu Andre sangat bisa adil, tapi bagaimana dengan bentuk perhatian atau soal ranjang???

Clarissya berusia lebih dewasa dari Mora, sekitar 5 tahun di atas Mora.

Namun karena tubuhnya yang mungil membuatnya awet muda dan tak terlalu tua dibandingkan Mora.

Namun jika dibandingkan dengan Mora yang perfect dan cantik tentu akan terlihat lebih muda Mora.

Dulu aku sangat menggilai Mora, mengejar-ngejar Mora, bukan berarti sekarang tidak lagi mencintai wanita cantik itu.

Selamanya Mora selalu ku cintai dan akan selalu mendampingi ku, tekad Andre.

Kringggggg….

Kringggggg….

Kringggggg….

Ponsel Andre berbunyi lebih dari tiga kali,

"pasti dari Mora? Diangkat mas! Takut Bu Mora khawatir!" pinta Clarissya.

Andre menjauhkan diri sedikit dari pendengaran Clarissya, sekitar Empat meter.

"sepertinya mas Andre sangat mencintai Mora, buktinya setelah setahun kami menikah mas Andre tak pernah bermalam dirumah!" kritik Clarissya.

"Mas apa kau mendengar kan aku?"

Sepertinya Andre tidak berada didekat ku lagi, mungkin sengaja menjauhkan diri, seintim itu kah pembicaraan mereka?

Brakkkkkss….

Segelas Juice Orange terjatuh, terkena siku tangan kanan Clarissya, dengan berusaha meraih serpihan gelas Clarissya mencoba berdiri dan berniat meraba-raba keberadaan pecahan gelas.

Seorang pelayan yang berpakaian rapi dan berambut judulnya ya dengan belahan tengah. Mendekati Clarissya.

Sedaritadi Thendeo terlihat memperhatikan Clarissya dari jauh, dan dalam hatinya sempat memuji Clarissya yang tampil sangat anggun dan cantik.

"Wajahnya mengingatkan dengan mantan," ujar Thendeo dalam hati.

Thendeo pun menawarkan bantuan kepada Clarissya, dan meminta Clarissya berdiri saja, dan menuntun Clarissya untuk duduk di kursi lainnya.

Sementara Thendeo membersihkan Dibawah meja.

"Awas, disini banyak pecahan! " ucap Thendeo.

Clarissya dibawa nya menuju kursi bernomer 90b, cukup jauh, karena Kebetulan semua kursi penuh.

"Duduklah disini! "

Clarissya terlihat mengikuti ucapan Thendeo, dengan berlaku baik dan menganggukkan.

"Mas. Tunggu! Tolong beritahu suami saya, saya disini!"

Thendeo pun mengiyakan amanah Clarissya, dan bergegas kembali membersihkan meja makan yang berantakan.

Handphone,

Sebuah handphone tertinggal, di meja ini

"pasti milik wanita tadi!"

Thendeo mempercepat langkah kakinya untuk mengembalikan handphone milik Clarissya.

Andre kembali ke tempat makan, namun Andre terlihat bingung.

"Kemana Clarissya? Apa mungkin ditolak?"

Andre duduk dibangku nya kembali sembari berharap Clarissya datang segera mungkin.

10 menit berlalu, namun belum juga ada kabar dari Clarissya,

Nampan kuning pucat itu sedari tadi sudah empat atau enam kali melewati muka ku, tapi Clarissya tak kunjung kembali.

Tak terfikirkan oleh Andre untuk menguhubungi Clarissya.

Seorang pelayan mendekati Andre, dan mengatakan bahwa Clarissya berada di meja Makan bernomer 90,

"Haduh," Andre sedikit kesal, dan menyalakan pelayan yang lambat menyampaikan amanah Clarissya.

Andre mempercepat langkah kakinya untuk menuju meja makan nomer 90b, Hmmmmm

Brakkkkk…

Seorang anak kecil menabrak Andre,

Anak laki-laki yang berlarian dengan langkah yang belum terlalu lincah, mungkin anak kecil ini berusia 1-2 tahun, fikir Andre.

"Hei, ganteng, hati-hati! Sini om bantu berdiri!" Andre menjauhkan tangannya dan menjongkokkan sedikit badannya untuk meraih anak kecil yang terduduk karena menabrak Andre.

Anak kecil itu menggapai tangan Andre, dan berdiri di hadapan Andre,

Tinggi anak itu sekitar 75-85 cm yah masih sangat munggil.

Pipinya yang semok dan padat berisi membuat Andre gemas.

"Hei, ganteng. Kamu mau kemana? Dan bersama siapa disini???" gelisik Andre.

Anak kecil itu hanya melihat wajah Andre dengan serius,

Bahkan kedipan mata anak itu pun terhitung oleh Andre.

Anak kecil itu melepaskan tangan Andre dan berlari melanjutkan laki-lakikecilnya ke arah Barat.

"Hehehe….hahaha…"