Reaksi Mora
Lampu merah,
Mobil Andre pun mendadak berhenti, setelah hampir berlalu karena terlarut dalam lamunan.
Lelaki bertopi tadi mengingat ku, Wajahnya tidak terlalu jelas, dan juga tampangnya seperti nya memiliki selera berpakaian yang lumayan.
Andre mencoba menepis fikiran buruknya,
"Apa yang dimaksud pelayan, nama yang tertuju juga sama dengan nama Mora?!" Andre mengalihkan pandangan nya ke sudut lainnya.
Pohon pucuk merah yang berada di sisi jalan menjadi obyek lamunan Andre,
Mora, Mora, Mora,
Fikiran Andre terfokus dengan wajah cantik Mora yang dengan membayangkan Wajahnya saja sudah menenangkan hati.
Namun ada satu yang mengganjal fikiran Andre, Yah Zidan telpon dari Zidan membuat Andre bertanya-tanya. Mengapa baru sekarang Zidan menghubungi Clarissya???
Setelah Andre masuk kedalam cerita rumit Clarissya.
Padahal sebelumnya, Zidan sulit untuk dihubungi. "Menjengkelkan?!!" Andre yang dengan ketus dan dongkol sembari menepuk setir mobilnya cukup kencang.
Tinttttttt....
Tinttttttt....
Tinttttttt....
Suara klakson kendaraan di belakang menghujani mobil Andre.
"Hei, jalan!!!!!!"
"Loh fikir ini jalan nenek moyang loh!!!"
"Brengsekkkk!!!! JALAN!!!!"
Beberapa kendaraan berkata kasar kepada Andre. Tak sedikit juga yang menepuk kendaraannya.
Terutama pesepeda motor.
Aku hanya membalas dengan bunyi klakson yang kuat, dan memacu kendaraan ku dengan kencang.
"Sial!!!"
Zzzzzzrtttttt, Mobil berhenti dengan Seketika.
Hmmmm ada apa???????
Andre yang berada di belakang sebuah mobil berwarna merah tua,
Mobil itu sepertinya dikendarai oleh wanita.
Untung Andre sempat memberhentikan mobilnya.
Andre menurunkan kaca mobilnya dan berteriak, "Hei, mengapa berhenti mendadak????"
Tetapi mobil merah itu tak menyahuti Andre.
Andre berteriak sekali lagi, Hei jalan!!!! kendaraan mu menghalangi perjalanan ku!!!!!
Bungkusan makanan yang Andre bawa dan letakkan di sebelah nya, terjatuh dan tumpah, "SIALLLLLL…..SIALLLLLL…..!!!!" sembari menepuk setir mobil.
Andre kesal dan semakin jengkel karena pemilik mobil itu tak menjawab nya. Setidaknya memberikan respon!
Tinttttttt….. Tinttttttt….. Tinttttttt….
"Brengsekkkk!!!!!"
Andre akhirnya memilih turun dari kendaraan nya dan menghampiri mobil merah tua yang sedang terhenti dan hanya berjarak beberapa langkah dari hadapan mobil Andre.
Toktok..... Toktok..... Toktok....
Andre mengetuk kaca bagian depan mobil, kaca itu gelap.
Tangan Andre mencoba menghalangi matahari yang membuat kaca semakin silau.
"Hei… Hallo….. TOLONG PACU KENDARAAN MU!!!!"
dari balik kaca hanya terlihat seseorang mengenakan pakaian kaos berwarna putih dan rambutnya yang pendek berwarna pirang.
Beberapa kali Andre mencoba meraih jawaban pengemudi mobil itu.
Tapi, nihil.
Ia tak memberikan respon apa-apa.
Andre menyerah, dan kembali ke kendaraannya, dengan langkah yang terburu-buru dan kesal.
Brakkkkk…. Pintu mobil ditutup!
Tinttttttttttttt!!!!!!! Tinttttttt..!!!!!!!!!!!!!
Andre menghujani klakson pada mobil merah itu.
Ia nampak begitu kesal dan kalut, ditambah insiden yang membuat makanan yang ia belikan untuk Mora tertumpah.
Sudahlah!
Makanan itu tampak sudah tak layak, sauce nya yang berluberan kemana-mana, "Menjijikan!!", Andre membuka kaca mobil dan melemparkan sebungkus makanan ke bahu jalan yang cukup terpantau sepi.
Sayang, maaf aku pulang sangat terlambat. Aku sedang dijalan, maafkanlah aku sayang, suamimu…
Pesan singkat Andre tujukan kepada Mora istrinya.
Suasana sepi dan senyap, wajar karena ini sudah larut.
Andre membuka pintu rumah nya, kepulangan nya disambut oleh asisten rumah tangga yaitu bi Siti dan juga Rafy.
"Ini!!!!" Andre memberikan kunci mobil kepada Rafy.
"Baik!!!" Rafy menggapai kunci mobil dari tangan Andre dengan antusias.
Andre tak lupa memberikan tugas kepada Rafy untuk memandikan kendaraan nya pagi hari.
"Saya akan berangkat sangat pagi! Saya harap kamu mengerti dan tak mengecewakan!!!" ujar Andre.
Rafy pun menjawab perintah Andre dengan tegas.
Andre beranjak menuju ruang makan, tak nampak keberadaan Mora.
Kening Andre terlihat mengerenyit, dan mata nya Seolah tak fokus.
Sementara dasi di lehernya ia lepas dengan paksa.
Takkkkkk….. Takkkkkk…. Takkkkkk….
Andre menyelusuri tangga.
Brakkkkk,
Dengan pelan Andre membuka pintu kamar,
Ia tampak memperhatikan wanita yang ia cintai sedang terbaring dikasur dengan nyenyak.
Cuaca yang cukup damai dan dingin membuat tidur Mora terjaga,
Andre membersihkan dirinya, dan berganti pakaian.
Sssssssrrhgghhhgtttt,
Terdengar suara air membasahi tubuh Andre yang cukup lengket oleh debu yang seharian menempel di pakaian dan badannya.
"Hoaaaaaammmmmmm, uhggghghh"
Mora menggeliat kan tubuhnya, "Suara air," Mora beranjak dari tempat tidurnya.
Toktok…. Toktok….
Masss, masss, masss!!! Jangan lama-lama ini sudah larut!
Mora terlihat memperhatikan kesehatan Andre.
"Iya sayang!!!"
10 menit cukup untuk Andre membasuh dirinya, handuk putih yang pendek membalut sebagian tubuh Andre.
Hmmmm, segera!!!!
Mora duduk di meja rias yang persis menghadap ke kaca besar.
Piyama tipis dan menerawang membungkus tubuh Mora yang sexy.
Terlihat buah dada Mora yang menjeplak, putingnya juga terlihat sangat nyata, karena malam hari Mora jarang mengenakan bra.
Rambut panjang Mora terliha rapi, setelah Mora sisir beberapa kali.
Terliha juga muka Mora bersih dan bersinar, dan tak luput bibirnya yang berwarna pink merona itu sepertinya seakan mengajak Andre bercinta.
Andre berlalu dihadapan Mora, dan memilih berganti pakaian.
"Sebentar sayang!!!"
Uhmmmmmmm, terlihat Mora menarik nafasnya panjang.
Sudah 2 minggu Andre tak menyentuh ku! Apa aku tak membuatnya tergoda? Apa wajah ku mulai keriput?
Berbagai tanya timbul di otak Mora, dan berbagai fikiran negatif memghiasi otak Mora.
Krekkkk, Mora menggeser kursi.
Dan berdiri serta berputar-putar di hadapan kaca, menatap setiap bentuk tubuhnya dihadapan kaca.
Wajah menjadi perhatian pertama Mora, terlihat wajah ini masih fresh dan tak ada yang memgerut,
Mora melanjutkan nya kembali di bagian perut, "Perut" terlihat ideal dan tidak ada lemak sama sekali,
Mora melanjutkan nya kembali ke Wajahnya, ia pipi menjadi perhatian Mora, tidak, tidak menggemuk, pipi ini masih terlihat sama seperti aku sebelumnya.
Kali ini Mora melihat lengannya, sama sekali tidak ada yang berbeda, semua masih terlihat kencang.
Mora berputar-putar kembali dihadapan kaca,
Mora sesekali melihat di bagian payudara nya, terlihat oke, tidak kendur dan juga puting ini terlihat begitu merona, seharusnya ini sangat menarik, pungkas Mora.
Tak luput juga, Mora memperhatikan punggung nya. Terlihat bokong nya yang aduhai dan juga berisi, ga ada masalah!
Mora kembali berputar-putar di hadapan kaca ke Empat kalinya.
"Oh, rambut, mungkin mas Andre bosan dengan warna dan mode rambut ku."
Mora berfikir rambutnya kurang menarik,
Sentuhan hangat dirasakan, dibagian pinggang Mora.
Hmmmmm,
"Mas, mas Andre!!!" ucap Mora manja.
"Maafkan aku sayang, aku pulang terlambat!!!" Andre menciumi kepala Mora dari belakang.
Mora tampak melepaskan senyum hangat untuk suaminya, yang berarti ia memaafkan Andre.
Andre membalas senyuman Mora, dan menciumi dahi Mora dan juga bibirnya.
Mora seakan sangat merindukan belaian Andre,
Ciuman halus dan lembut Andre berikan kepada Mora, dan Mora juga membalas nya dengan lembut.
Sebentar,
Mora sangat antusias, berharap Andre memboyong nya ke atas ranjang.
Andre mematikan lampu dan meraih Mora, menggapai tangan kanan Mora.
Ayo sayang!!! Ayo!!!
Mora tersenyum manja, dan memegangi juga tangan Andre.
Tapi sayang, terlihat Andre hanya memberikan kode jika ia ingin tidur bersama dengan segera.
Andre beberapa kali menguap. Dan mata nya mengeluarkan air mata, yang berarti ia sudah sangat mengantuk,
Namun ,