Lancang!!!!!!!!!
Namun,
Bantal dan selimut itu terlihat lebih menggairahkan di malam ini.
Andre kembali melepas ciuman hangat di takut Mora, dan mengakhiri dengan ucapan "Selamat tidur sayang!!!"
Malam yang terasa semakin sunyi, Mora membelakangi Andre. Dan memeluk erat guling.
Sesekali Mora memperhatikan suaminya yang sudah terlelap dalam hitungan menit, dengkuran terdengar.
Mora mengingat ucapan ibunya. Jika ayahnya mendengkur berarti itu bertanda ayah lelah.
Mora mencoba mempercayai mitos itu. Dan mencium dahi suaminya dengan lembut.
Handphone Andre pun terlihat nyata di atas meja rias,
Tak ada yang menjadi batasan bagi Andre dan Mora, baginya handphone itu tak masalah jika dilihat satu sama lain.
Keterbukaan selama ini cukup antara Mora dan Andre.
Mora pun menyelimuti tubuh Andre yang terlihat sangat nyenyak sekali.
Namun tetap saja Mora memiliki rasa jengkel. Dan tetap memilih posisi tidur membelakangi Andre.
Pagi tiba,
Mora membuka jendela kamar nya,
Sehingga sinar matahari pagi menyoroti persis kearah ranjang mereka,
Andre yang sedang tertidur pun sedikit mengerenyitkan dahi nya, dan meraih bantal untuk menutup muka nya.
Mora tersenyum melihat ekspresi Andre,
Karena bagi Mora ini moment yang langkah, biasanya Andre sudah pergi pagi sekali menuju kekantor atau ke luar kota dan meninggalkan memo untuk nya diatas meja.
Emmmmmmuaccchhh,
Ciuman hangat Mora berikan di tangan kanan Andre yang menggenggam bantal guna menutupi Wajahnya.
Mora bergegas menuju ruang makan dan memilih membulatkan sendiri suaminya Sarapan.
Segelas susu hangat, dan juga sandwich Mora siapkan, untuk suaminya tercinta.
Rafy yang nampak sibuk membersihkan mobil Andre, berlalu dihadapan Mora.
Bau kurang sedap lewat di hidung Mora.
"Bau apa ini??" tanya Mora.
Di Ruang makan ada Bi Siti yang sedang sibuk, "Itu Non, sepertinya dari mobil bapak!!"
Mora, memilih mencari tahu sendiri sumber bau itu, dan bergegas menuju garasi.
"Bau apa ini???" tanya Mora pada Rafy yang nampak menggunakan masker dua lapis dan juga sarung tangan.
Ehmmm, Mora menutup hidungnya, dan sedikit menjauhkan diri.
Sepertinya Rafy tidak mendengar ucapan Mora.
Karena bau nya sangat menyengat, Mora memilih meninggalkan garasi mobil.
Blluuuuukkkkkk ,,
Mora duduk di kursi makan, setelah mencuci bersih Kedua tangannya.
"Bau banget bi, saya ga kuat!!! Coba bibi tanyakan kepada Rafy Sebenarnya itu bau apa?" perintah Mora.
Bi Siti tampak menuruti permintaan majikan nya, dan bergegas menuju garasi Mobil.
Tumben sekali mas Andre belum bergegas untuk Sarapan???
Mora berniat menyusul Andre,
Kringggggg....
Kringggggg....
Kringggggg....
Telpon berbunyi,
"Hallo, siapa??" tanya Mora tergesa-gesa.
Suara seseorang menangis terisak-isak diujung telpon.
Kayak kenal,
Angel…..????!
"Kenapa lu nangis nggel???? Why??? Coba Tenang dulu, tarik nafas panjang panjang dan hembusin Pelan-pelan!!!!" Mora mencoba menenangkan sahabat nya.
Uhukkkk, uhukkkk,
Hmmmgggmmmghhhhhhh…..
Suara tangis makin menjadi,
"Tenanglah sayang!!!! Lu ada apa??? Cerita dong sama gua!!!! Apa perlu gua kesana???" Mora menawarkan bantuan.
Angel s sepertinya tak mampu berkata-kata, hanya tangisan yang terisak-isak yang didengar oleh Mora.
"amgga jadi bingung kalo kayak begini sayang, please Tenang!!!!" Uhmmm, Mora sembari mengelus dada nya.
Uhukkkk, uhukkkk, Hmmmgggmmmghhhhhhh…..
"Gu…. Gu….. Gua se….sedih… banget Mor…." papar Angel dengan terbata-bata.
"Lu dimana?? nanti gua sama anak-anak samperin!!! Lu Tenang dulu sebentar gua kesana sama yang lain, Tenang ya sayang!!!"
Mora menutup telpon nya,
Dan melanjutkan langkah nya ke garasi.
Takkkkkk…. Takkkkkk….. Takkkkkk…..
Suara seseorang menuruni anak tangga,
"Hei sayang, mau kemana???? Bukankah ini waktunya kita Sarapan pagi????"
"Eh, mas sudah bangun, yasudah yuks kita ke ruang makan!!!" sahut Mora.
Mora pun bergegas menarik tangan kanan Andre dengan lembut, dan tak lupa membawakan tas kerja milik Andre.
"Biar aku tarok di mobil ya sayang!!!"
Terimakasih sayang...!!!!
Mora meletakan tas kerja Andre di mobil, tapi sayang tak nampak Rafy.
Padahal Mora ingin menanyakan perihal bau yang ia cium sedari tadi.
Tapi bau tidak sedap itu sudah hilang, "Syukurlah!!!!" Mora nampak legah dan menarik nafas panjang.
Di sudut lain tercium bau harum nya masakan bi Siti, yang sudah tentu menggairahkan.
"Hai mas, saatnya makan!!!"
Andre nampak lahap menyantap sandwich yang disajikan Mora untuk nya.
Sedangkan masakan bi Siti tak membuat Andre tersentuh untuk menyantap nya,
Tatapan Mora begitu dalam kepada Andre, tak hanya itu, senyuman hangat dan tulus nampak dari wajah Mora.
Andre sesekali membalas senyuman Mora. Dan sesekali juga menatap wajah cantik Mora, istrinya.
"Kok kamu ga makan sayang???"
Andre memperhatikan Mora yang hanya duduk manis menatap Andre yang lahap menyantap Sarapan nya.
Mora membalas nya Lagi-lagi dengan senyuman manis.
Tangan Mora meraih tangan kiri Andre yang terletak diatas meja.
Mata bening dan terang itu menatap wajah Andre, "Mas, terimakasih, terimakasih banyak"
Andre menghentikan kunyahannya, dan menatap kembali mata Mora, yang kali ini benar-benar terlihat bahagia.
bukankah semalam aku membuat Mora menunggu, dan bukan kah Mora merasa kecawa, karena aku tak menempati janji dan pulang terlalu larut.
"Hmmmmm, terimakasih….???!!!" Andre terlihat bertanya kepada Mora.
"Iya, terimakasih, terimakasih, " Mora yang terus memberikan senyuman indahnya.
Andre kali ini benar-benar menghentikan Sarapan nya. Dan Kedua tangan Andre kuning menggenggam kedua tangan Mora, dan menciumi tangan Mora dengan lembut.
"Sayang aku seharusnya meminta maaf kepada mu, perihal semalam"
Mora memegang erat tangan dan membisikan sesuatu,
"Sayang, terimakasih untuk makanan, bunga, coklat dan ini"
Mora mengambil secarik kertas, dari saku nya, dan dengan yakin menunjukan kepada Andre.
Terimakasih sayang,
Sementara Andre dengan mata yang heran menatap Mora,
Tangan Andre menggapai kertas kecil itu, dan perlahan Andre membuka nya.
Bertapa terkejut nya Andre, saat membaca isi kertas itu,
Dimana kata-kata nya persis, persis dengan kata-kata yang Andre tulis tadi malam dan sengaja ditujukan untuk Mora.
Andre terkejut dan benar-benar kaget,
Andre beberapa kali membaca kertas itu dan berusaha mencari kata yang berbeda,
Tidak ada, kata-kata ini begitu mirip.
Andre bingung dan hanya memberikan senyuman tipis kepada Mora istrinya.
"Mas terimakasih, lihat!!!!"
Disudut ruang makan telah terpajang bunga mawar merah yang segar dan mengeluarkan aroma harum.
Andre Lagi-lagi semakin terkejut.
Apa maksud ini semua????
Mas … hei, kok bemgong???
Andre nampak kikuk, dan Seketika batuk.
Mora dengan sigap memberikan segelas minum untuk suaminya,
"Terimakasih!!!!"
"Hmmmmmmmmm, Hmmmmm, I…
Iya sayang"
Andre memilih melanjutkan makan pagi nya, dan melepaskan tangannya dari tangan Mora.
Mora pun kembali menduduki kursi milik nya.
Siapa orang itu? Lancang sekali! Pasti dia sudah mengikuti ku, dan dia tak salah lagi, dia pasti….. Pasti…. Mengagumi Mora, Muka Andre memerah dan terlihat emosi.
"Mas kenapa???!!!" Mora yang tak tahu apa-apa penasaran.
Toktok….
Toktok….
Siapa???!!!!