Salting,
suara tawa yang menggelikan seakan mengajak Andre mengikuti lari-lari kecil anak itu.
"Bo….Bo... Bobo mamah, mamah mencari mu sayang!! " ucap seorang ibu muda memeluki anak kecil yang riang itu.
Andre melepaskan senyum legah ke arah anak kecil yang berada dipelukan ibu muda itu, kemudian Andre melambaikan tangannya.
"Sampai jumpa sayang…. Yang menggemaskan!!!" teriak Andre.
No.90b,
Plakkkk… plakkkk…. Plakkkk..
Langkah Andre kembali terfokus mencari meja makan 90b.
Terlihat suasana yang damai dan sejuk, Clarissya duduk dengan tenang di meja 90b, tangannya memegangi segelas orange jus.
Sepertinya Clarissya telah memesan ulang dua Orange jus, "Pasti satunya untuk ku.
Sentuhan hangat, dan dari aroma parfume nya sudah dapat dirasakan, jika didekat ku berada mas Andre.
"Sayanggggg..."
Sentuhan hangat menepuk pelan bahu kanan dan disusul bahu kiri,
Tangan ku meraih tangan yang menyentuh pundak ku, "Mas sudah disini! Lama sekali!" Clarissya yang dengan nada lembut dan pelan.
"Maaf sayang, Mora menelpon jika ia sedang keluar dengan temannya." papar Andre.
Clarissya hanya memberikan respon datar dan memberikan sedikit senyum simpul.
Clarissya tentu menahan rasa cemburu di dadanya.
Andre segera membuat suasana terasa encer dan memilih memesan makanan kesukaan Clarissya,
"Ini adalah makanan kesukaan kamu, pasti kamu suka! Biar mas suapin!"
Clarissya sudah hafal dengan aroma masakan ini, yah tidak salah lagi ini adalah puyuh lada hitam, yang aroma nya sangat tajam.
Pedas dan gurih nya sudah terasa, dan juga daging burung yang empuk dan lembut sudah sangat terasa dilidah.
Clarissya bisa menghabiskan sekitar 2-4 potong puyuh lada hitam.
Sedangkan Andre yang sama sekali tidak pernah mencicipi puyuh, sekarang justru sebaiknya. Ia juga menyantap puyuh dengan lahap.
"Pak, maaf mengganggu, ini ada menu baru, " seseorang pelayan mendekati meja Andre dan Clarissya sembari menawarkan menu baru.
Andre meraih brosur kecil yang bertuliskan beberapa menu baru, ada puyuh belimbing wuluh, dan ada juga bebek panggang bertabur bumbu.
Andre membacaka menu baru dengan sedikit membesarkan volume suaranya, agar terdengar Oleh Clarissya.
"Sayang, kamu ingin yang mana? Mas tertarik mencoba bebek bertabur bumbu!" bujuk Andre.
Clarissya sepertinya mempertimbangkan keinginan suaminya, walaupun Sebenarnya perut Clarissya sudah terasa penuh.
"Boleh mas, aku juga penasaran dengan bumbu-bumbu apa saja yang diberikan di bebek itu!"
"Kita sehati !"
Pelayan bergegas mengambilkan menu tersebut untuk meja 90b.
Andre meminta Clarissya menunggu nya, dengan alasan ingin ke kamar kecil.
Langkah Andre pun semakin terdengar menjauh dari Clarissya, ternyata Andre memiliki ide kain.
Ia ingin berkontribusi di menu baru yang ia pesan untuk ia santap bersama Clarissya.
Andre meminta ijin kepada owner restoran tersebut, agar bisa berkontribusi dibalik dapur.
"Maaf pak saya tidak bisa menjijikankan sembarangan orang untuk masuk kedapur, kecuali atas ijin pemilik restoran." papar seorang karyawan bagian pelayanan.
"Saya ini custumer yang sangat loyal dengan restoran ini, dan satu lagi saya bukan orang sembarangan?! Mana pemiliknya? Saya ingin bertemu!" pungkas Andre.
"Sebentar!!!"
Seorang souvervisior Restoran sepertinya, dari tampilannya ia cukup rapi dan cukup beribawa.
"Maaf ada yang bisa saya bantu Pak Andre?" tawar seorang perempuan yang berpenampilan rapi tersebut.
Andre menjelaskan bahwa ia mempunyai maksud memberikan kejutan berupa memanjakan istrinya Clarissya, dengan sebuah menu hidangan yang ingin ia terlibat dalam membuat nya.
Bagi Andre, memanjakan Clarissya dan membuat nya tersenyum merupakan suatu hal yang harus ia lakukan saat ini.
"Oh, seperti itu. Saya mengerti sekali dengan keinginan bapak. Tapi ehmmmm bagaimana yah?" terliha berfikir keras untuk memberikan ijin atau sebaiknya kepada Andre.
"Jangan menghabiskan waktu saya! Saya bukan orang sembarangan! telpon saja pemilik restoran ini, dia pasti kenal dengan saya!" papar Andre dengan menyombongkan dirinya.
Sepertinya Andre sangat berapi-api dan terlihat serius.
Seorang karyawan di panggil oleh souvervisior itu, dan mereka terlihat berkomunikasi intens.
"Bapak ini pemilik perusahaan xxxxxx, dan juga sudah loyal di restoran kita kurang lebih 10tahun terakhir!" bisik seorang karyawan dengan souvervisior.
"Ready?"
Souvervisior itu menghampiri Andre seraya membungkukkan badannya dan meminta maaf, "Mohon maaf pak! Maaf atas keteledoran saya yang sudah membuat waktu bapak terbuang!, maafkanlah saya karena saya baru dua bulan menjabat disini, sebelumnya saya pegang daerah Bali, tentu kami sangat menghormati tamu loyal dan terhormat seperti pak Andre."
Andre sepertinya enggan basa basi, dan ingin segera masuk ke dapur restoran tersebut.
Souvervisior itu pun menuntun Andre, dan mempeesilahkan Andre untuk terlibat membuat sajian istimewah untuk Andre.
"Jangan lupa pak untuk memakai masker, pakaian masak dan sarung tangan! Silahkan!" mempeesilahkan Andre memakai segala perlengkapan masak, dan menunjukan kamar kecil untuk berganti.
Andre memasuki kamar ganti dan keluar dengan tampilan layaknya kaki profesional. "Saya siap!"
Souvervisior itu pun menuntun Andre kembali ke dapur utama.
Dengan tubuh yang ideal dan tinggi yang juga porposional, serta wangi yang menenangkan, souvervisior itu Seketika kagum menatap Andre, dan sesekali mencuri waktu memandangi wajah Andre.
"Kenapa berhenti!"
Souvervisior itu terhenti kakinya di depan pintu dapur utama. Dan Andre yang berada di belakang nya pun ikut terhenti.
"Hei, hello!!!! " sembari melambaikan tangannya di hadapan mata souvervisior itu.
Oh namanya, Sanny Beryau anggun, "Hei, hei mbak Sanny!" tepuk Andre di bahu Anggun.
Sanny tersadar, dan tersipu malu.
Kringggggg…..
Kringggggg…..
Kringggggg…..
Sebentar!!!!
"Mas, aku sudah dirumah! mas pulang seperti biasa atau ada lembur?"
"iya sayang, seperti biasa!"
Suara manis dan lembut terdengar dibalik ponsel Andre. Beruntung sekali wanita itu!
Apa????
Bukankah ia ingin memasuki dapur untuk membuat Surprise untuk istrinya di meja Makan, lalu kenapa ia menjawab telpon dengan nada mesra dan manjah?
"Hmmmmmmmmm…"
Anggun memberikan kode, kode yang membuat Andre sadar bahwa ia akan segera menuju dapur utama.
"Sebentar!!!"
"Sayang, tunggu dirumah!!! Aku akan makan malam bersama mu, dan akan ku bawakan makanan kesukaan mu!! Emmmmmmuaccchhh Miss u sayang ku!!" tutup telpon Andre.
Andre segera menyimpan ponselnya dan melanjutkan tuntunan perjalanan oleh Anggun.
"Silahkan pak!!! Selamat memasak!!!"
Anggun beranjak meninggalkan Andre denga chef hebat di Restoran ternama.
Sementara Anggun diminta untuk memberikan kejutan lainnya untuk Clarissya,
Anggun menegaskan penyanyi bersuara merdu dan lantunan musik Biola yang syahdu menemani Clarissya di meja 90b.
"Tolong buat Bu Clarissya tersenyum bahagia dan terkenang, karena suaminya sedang didapur membuatkan menu istimewah untuk nya, dan jangan bocorkan hal ini!" Anggun menegaskan karyawan lainnya dengan tegas.
Baginya kepuasan custumer nomer satu dan diatas segalanya.
Anggun memperhatikan kesibukan Andre yang belajar memasak hidangan bebek bertabur bumbu.
Dari Andre yang bercucuran keringat, dan juga dari sorot matanya dengan serius melihat cara Chef memasak, tentu sangat menarik perhatian.
Tampan, sukses dan juga romantis! Apa iya aku akan mendapatkan suami seperti pak Andre, lamunan Anggun.
"Hussshhhhh,!!!" Anggun menyadarkan lamunannya dengan menarik nafas panjang.
Seperti apa sih wajah Clarissya istri pak Andre? Apa dia sangat cantik? "Aku hanya melihat dari punggung nya sehingga tak bisa memperhatikan Wajahnya secara langsung,"
"Penasaran, untuk pengusaha muda sukses dan tampan seperti pak Andre sudah tentu wajar memiliki banyak wanita, apalagi jaman sekarang!" fikir Anggun.
"Sebentar lagi sepertinya hidangan ini akan Finish!" pungkas Andre.
Andre mengeluarkan cincin berlian dan sengaja menyelipkannya dihidangan milik Clarissya, "Ini kejutan untuk Clarissya!" ujar Andre dengan senyum simpul.
Andre terlihat sangat berkeringat dan segera melepaskan pakaian masuknya.
"Tolong antar semua?! Saya ke ruang ganti terlebih dahulu?!" ucap Andre.
Anggun segera memerintahkan karyawan nya mengantar menu tersebut ke hadapan Clarissya, "Meja 90b!!" seru Anggun.
Sementara Anggun memilih mengiringi Andre ke ruang ganti.
Anggun yang juga memakai pakaian masak ikut berganti disebelah ruang ganti Andre.
Dengan kemeja merah muda yang ia kenakan sejak awal membuat anggun semakin feminim.
Tampilan Anggun sederhana dan simple, dengan kemeja lengan pendek yang ngetat dan berwarna merah muda juga dengan rok diatas lutut berwarna abu-abu gelap, serta ia mengenakan High heels 6 atau 8 cm.
Tubuhnya yang langsing semakin tampak dengan hils yang ia kenakan, namun yang membuat ia menarik ialah kulitnya yang hitam manis dan Wajahnya yang mirip seperti Claudya Chintyaebella, cantik dan imut.
"Jauh jika dibandingkan Mora yang memiliki wajah teramat cantik! Mora tiada tandingan nya!" dalam hati Andre.
Andre telah melepaskan pakaian masaknya dan mengenakan pakaian semula, saat Andre berbalik tampak jelas bajunya basah oleh keringat.
Namun di mata Anggun Andre semakin terliha macco dan sexy,
"Hmmmmm… pak baju anda terliha sangat basah! Butuh saya keringkan! " tawar Anggun dengan sedikit menyentuh lengan kanan Andre.
Andre memperhatikan gerak gerak Anggun, yang jelas terliha salting dihadapan nya.
"Tidak, terimakasih!!!"
Anggun menelan ludahnya dan melepaskan tangannya yang berada di lengan Andre. "Maaf pak, saya...saya tak bermaksud!!" ujar Anggun.
Sorotan tajam Andre tertuju pada Anggun, dan Andre menarik lengannya yang dipegang Anggun dengan sedikit keras.
"Maaf...maaf pak!!"
Anggun malu dan hanya tertunduk.
Andre membalikan badannya, dan menyentuh tangan Anggun, "Maaf saya tak bermaksud, ini untuk mu!" sembari menyodorkan amplop kecil kepada Anggun.
Anggun menghentikan langkahnya, dan mengambil amplop kecil tersebut, "Apa ini pak???" Anggun sedikit tak percaya bahwa ia mendapatkan uang tips yang cukup banyak dari Andre.
Andre bergegas meninggalkan Anggun dan menuju Meja makan yang diduduki Clarissya sedari tadi.
"Hai sayang, emmmmmmuaccchhh….."
Kecupan hangat Andre mendarat di kening Clarissya.
"Mas….mas….. Lama sekali!" rengek Clarissya.
Andre terlihat melayu Clarissya yang tentu bete ditinggal sendiri sedari sejam yang lalu.
Andre bersabar mendengarkan Clarissya yang mendumel karena marah ditinggal selama sejam, "Mas bohongin aku. Katanya ke toilet! Mas jahat!!!" rajuk Clarissya.
"Maaf sayang! Yasudah jangan marah! Ini hidangan istimewah! Untuk wanita yang istimewah!" Andre menghampiri kembali kursi Clarissya dan memegangi Kedua pundak Clarissya.
Terliha Clarissya masih melipat-lipat mukanya, karena bete.
Hahaha…. Hehehe…
"Senyum dong, kamu tahu?" tanya Andre.
Clarissya menunjukan tampang tak ramah dan bahkan melipat kembali raut Wajahnya.
"Sayang…. Sayang…. Hei," sembari meraih tangan Clarissya.
Andre dengan beberapa kali membujuk Clarissya sampai ia mau mencicipi masakan Andre.
Aroma yang sedikit gosong membuat Clarissya tertawa dengan sajian yang dibawakan oleh Andre, "terimakasih sayang!" ucap Clarissya.
Di suapan ke tiga, Clarissya merasakan sesuatu, "aduh, kok keras banget!" Clarissya melepehkan kunyahannya, dan meraba-raba.
Andre tersenyum melihat Clarissya yang sepertinya begitu penasaran dengan benda tersebut.
"Mas….mas…. Kok tertawa??? Tolong bantu aku!!!!" Clarissya yang kembali melipatkan Wajahnya.
Andre sengaja tak membantu Clarissya, ia ingin melihat usaha Clarissya mencari keberadaan benda yang ia selipkan dihidangan Clarissya.
"Aduh dimana yah???"
"Hehehe, sedikit lagi, kekanan, sedikit lagi sayang, sayang, " Andre menyemangati Clarissya.
Aihggghhh.....