Chereads / CINTA MORA (slow update) / Chapter 13 - Pandangan Alex

Chapter 13 - Pandangan Alex

Pandangan Alex

Sementara di ruang atas terlihat Mora yang baru menyalakan handphone nya, dan Angel yang memang sedari tadi sibuk dengan kosmetik nya, ia hanya menghiraukan tampilannya yang wajib sempurna.

Dari semua skin care, Angel yang terlihat paling lengkap dan selektif, selain faktor usia Angel juga menyadari bahwa suaminya yang masih brondong sedikit genit. Angel takut jika suaminya berpaling kepada wanita lain di luar sana.

Wanita muda cantik dan sexy, bejibun diluar sana.

Tapi Angel yakin bahwa dia masih jauh lebih menarik karena memiliki harta yang berlimpah. Harta yang menjadi nilai plus diatas apapun.

"Gimana London? Kemana aja lu?" tanya Angel, yang tampak ingin tahu rutinitas Risa selama di London.

Risa, yang ke London mendampingi suaminya Alex dalam rangka bertemu relasi kerja pun menceritakan berbagai tempat yang ia kunjungi bersama suami.

Tempat yang pertama di jajal Risa dan suami adalah British Museum, siapa yang tak ingin berkunjung ke Museum yang terkenal di dunia, Museum yang besar dan terpenting dalam sejarah dan kehidupan manusia di dunia.

Museum yang terletak di Great Russel Street, dengan koleksi nya yang unik dan terawat. Saat Risa dan Suami berkunjung ke Museum tersebut sedang berlangsung pameran Rivalling Rome Parthian Coins And Culture yang masih berlangsung sampai tanggal 6 agustus , ada juga pameran Piranesi Drawings Visions Of Antiquity yang juga masih berlangsung sampai tunggal 9 september ini.

"gaya banget lu? Ke Museum segala!" Angel menimpali.

"Sebenarnya gua males, tapi mau ga mau demi agar terlihat istri romantis, hahahha" jawab Risa.

Risa melanjutkan lagi perjalanan nya ke Oxford

Street, pusat perbelanjaan yang paling popular di London, bagaimana tidak belum ke London jika belum ke Oxford Street, kurang lebih ada 300 toko yang berjalan berjejer yah seperti brand terkenal h&m, Zara, gap dll.

"Gua belum kesana tau," sahut Mora.

Sebenarnya tidak masalah buat Mora ingin kemanapun, tapi dengan kesibukan Andre tentu sedikit sulit.

Risa pun meninggalkan Mora dan Angel dengan maksud mengambil cendramata yang sengaja ia beli di London untuk teman-temannya.

Paper Bag bermotif tentara dibagikan ke Mora dan Angel,

Risa memberitahu jika ia hanya sempat memberikan sekotak coklat untuk masing-masing temannya, ya coklat khas London.

Thorntons Chocolate, yang Rasanya tidak usah diragukan lagi. Sudah tentu enak di lidah.

Terdengar bising, dari luar ruangan. Dan terlihat Alex yang ikut berlarian mengejar Keira, Keira yang sangat lincah yang berlari kesana kemari seakan ingin selalu dikejar.

Sesekali Alex berhenti dan mengelap keringat nya dikening, "Hei baby…. Slow down" Alex beberapa kali memperingati Keira.

"Don't worry, daddy!" Keira dengan suara cempreng nya, dan dengan kaki mungilnya berlari-lari.

Bruuukkkkk…..

Keira menabrak Mora yang berdiri membelakangi, sehingga tak melihat Keira yang berlarian ke arahnya.

"Oh, it's Okey? Anyone sick?" Mora terlihat mengkhawatirkan Keira, Sembari membangkitkan Keira yang jatuh dan terduduk di hadapannya.

Huhuhukkkkkk…..

Huhuu….

HHuhu…

Keira menangis, dan hanya mengusap Kedua bola matanya.

"Don't Cry baby!" Mora terlihat sangat lembut mengusap mata Keira.

Alex terlihat berlari kecil menuju Mora yang menggendong Keira.

" Keira is Great And strong girl " Alex pun mengambil Keira dari gendongan Mora dengan hati-hati.

Angel yang tak perduli dengan keadaan, karena dia sedang sibuk berdandan.

Sedangkan Risa sedang bergegas ke dapur untuk mengambil air minum.

Mora hanya tersenyum dan memberikan Keira kepada Alex,

Keira dengan ekspresi lucu nya berkata, " Beautiful auntie And I like auntie! " pungkas Mora yang ingin terus di pelukan Mora.

Angel yang tadinya tak berekspresi akhirnya melirik ke arah Mora, " wah, udah pantes banget lu punya baby, Mor!" goda Angel.

Mora tersenyum dan mengaminkan ucapan Angel, dengan kata-kata lembut Mora berhasil membuat Keira tenang dan mau di dudukan didekatnya dan juga Alex.

Tahapan Alex seperti ada yang berbeda, seperti memperhatikan aku sedari tadi. Fikir Mora dalam hati.

Mora sedikit terganggu dengan tatapan Alex, ia sedikit gelisah dan menaikkan bagian dada nya, mungkin karena dress yang dikenakan Mora terlalu rendah, atau karena aku terlihat seperti Risa dengan dress milik ini, karena ini milik Risa.

Plakkkk….

Plakkkk….

Plakkkk….

Langkah Risa mendekat ke kearah Mora dan Alex berada,

Sembari membawakan beberapa gelas Juice dan cemilan ringan.

"Hei baby, why do you Cry? Ha???" Risa mengkhawatirkan Keira.

Alex pun dengan sigap menceritakan ke Risa kronologis Sebenarnya, dan Risa tersenyum sembari menciumi kening Mora.

"strong girl" puji Risa.

"mommy, I want Auntie, I like auntie!" Keira menunjuk ke arah Mora, seakan menegaskan bahwa dia nyaman berada didekat Mora.

"yes girl, no problem, that is good!" Risa menimpali dengan senyum tipis, dan dibalas ekspresi riang sang gadis kecilnya.

Keira dengan semangat meraih tangan kanan Mora dan mengajaknya ke ruang bermain.

Ruang yang penuh dengan ke 2 anak Risa yang sedang bermain magic sand.

Ada Glenn yang berumur 6,5 tahun dan ada Grace yang berumur 7,5 tahun, mereka asik membuat istana pasir.

Sedikit lagi bangunan istana nya akan selesai dan terlihat mereka sangat pandai.

"One two three….. I Coins!!!!"

Keira berteriak dari jauh dan berlari menuju kakak nya, dengan enteng melepaskan tangan Mora,

Brakkkkk,

Keira tak sengaja menabrak istana pasir milik kakaknya.

"Oh No….. Keira" Grace dan Glenn kompak berteriak.

Mora mencoba menenangkan hati Grace dan Glenn, agar tak memarahi Keira.

Keira nampak di gendong oleh Mora, dan Keira kembali tersenyum.

"Dady….. Dady... Grace And Glenn angry at me!" Keira yang membuka Kedua tangannya agar di gendong oleh Alex.

Alex pun mengerti keinginan Keira dan meraih Keira dari gendongan Mora.

Alex dan Mora saling menatap satu sama lain, Alex terlihat gugup dengan bola mata yang tak begitu fokus.

Sedangkan Mora membalas tatapan Alex dengan santai,

Alex yang memiliki banyak sekali cara menenangkan hati anak-anak nya, segera bergabung dengan Grace dan Glenn dan membuatkan istana pasir yang baru,

Terlihat pandai dan lincah sekali jari tangan Alex merancang bangunan dengan pasti, tak hanya istana pasir Alex juga membuatkan kereta kuda seperti di negeri dongeng.

Hari terlihat sudah petang, Mora dan Angel berpamitan pulang.

"bye, see you next time!" kata perpisahan mereka ucapkan.

Mobil Mora yang terparkir di bahu jalan dan terhimpit oleh Mobil yang berada di depan dan belakang nya harus bersabar, dan harus terima jika Angel telah lebih dahulu melintas.

Akhirnya mobil di hadapan Mora melaju dan sekarang giliran Angel memacu mobilnya,

Risa tersadar jika paper Bag untuk Mora tertinggal ia meminta Alex untuk berlarian menyusul Mora. Di bahu jalan.

"Mora….

Mora… please wait for me!" teriak Alex.

Mora menginjak rem mobilnya dan membuka kaca depannya, ia melihat Alex berlarian menuju mobilnya.

"You forget this!!!" seru Alex kepada Mora.

Ternyata paper Bag yang berisi Coklat London ketinggalan, "sorry I forgot, thanks Alex!" Mora dengan senyum manis nya, seakan membuat Wajahnya semakin menarik.

Alex tertegun melihat wajah Mora apalagi ia diberi senyuman manis oleh Mora.

"Hei, Alex…. Alex…. Arek you Okey?" Mora sembari melambaikan tanganya di hadapan Alex, yang berarti memyadarkan Alex dari lamunannya.

"Hmmm, Sorry, you Very very Beautiful Mora….." puji Alex berulang kali.

Ini nomer telpon kuh, dan Alamat kantor ku ataupun imel ku, tolong hubungi aku baik kamu butuh atau tidak! Aku akan jadi teman yang baik atau kakak yang Okey, please! "

Mora sampai geli mendengar ucapan Andre, belum lagi ditambah dengan cara nya memohon seperti anak remaja.

Bagaimana tidak, Mora memiliki tubuh yang ideal, cantik alami dan senyuman yang menawan, sudah tentu membuat kaum adam sulit untuk tak terpesona.

Apalagi saat rambut Mora melambai-lambai di tiup angin, dan pakaian yang ngetat ditubuhnya saat terkena air dikolam renang tadi, semua terekam jelas di ingatan Alex.

Wajar saja, naluri lelaki, antena nya hidup saat melihat keindahan dunia, bahkan lelaki bisa meneropong secara alami apa yang ada di balik kaos yang wanita kenakan, beserta ukuran nya.

Benar sekali, semakin besar maka akan semakin menggairahkan. Begitu lah lelaki.

"hahaha…. Okey," Mora tertawa tak berhenti, dan akhirnya memacu gas mobil nya dan meninggalkan Alex.

Setiba dirumah,

Andre sudah berdiri di hadapan ku, dengan ekspresi tak biasa. Kurasa Andre...