Chereads / CINTA MORA (slow update) / Chapter 9 - Melayani suami

Chapter 9 - Melayani suami

Melayani suami

Makan malam yang sangat nikmat, terlihat dari sajian di atas meja yang ludes dilalap Andre, semua makanan hampir tak bersisa.

Ups, ternyata tersisa sesiup tumisan bunga pepaya, dan juga tersisa kuah Pindang ikan gabus yang hanya kuahnya saja, tak ada ikan gabus tersisa sama sekali.

Sementara, Mora dan Andre telah meninggalkan meja makan, dan inilah tugas bi Siti yang membersihkan semuanya.

"Alhamdulillah, tuan dan nyonya lahap sekali makan nya." Bi Siti tersenyum melihat semua hidangan habis.

Bagi bi Siti melihat majikan nya lahap itu merupakan kebahagiaan yang hakiki. Menu seperti itu tak selalu disajikan nya. Karena Bi Siti hanya memasak sesuai dengan permintaan majikan nya saja.

Tingg.... Nonggggg....

Tingg.... Nonggggg...

Tingg.... Nonggggg...

Bel berbunyi berkali -kali,

Sebentar sebentar, bi Siti berlari menuju pintu utama.

Bi Siti terlihat melirik kiri dan kanan nya," ah tidak ada orang." Bi Siti menutup kembali pintu dan tak lupa mengunci nya.

Saat bi Siti baru melamgkahkan kakinya sekitar 2 meter dari pintu, bel terdengar lagi.

Tingg.... Nonggggg....

Tingg.... Nonggggg...

Tingg.... Nonggggg...

"Hmmmmm, Siapa sih iseng" gerutu bi Siti.

Cekkkkklekkkk..

Bi Siti melirik kiri dan kanan, tidak ada orang. Dengan sedikit kesal bi Siti mengunci kembali pintu dan berlari kecil ke ruang makan melanjutkan pekerjaan nya.

Plakkkk..

Suara kunci mobil jatuh,

Bi Siti sedikit terkejut, dan memegangi dadanya.

"maaf bi, saya ga sengaja!" ucap Rafy.

"Oh, mas Rafy. Tak kira Siapa!" Bi Siti terlihat legah.

Terlihat sudah rileks, bi Siti mencuci piring satu persatu dan mengelap meja makan. Kemudian berniat hendak mengepel di ruang makan.

Tingg.... Nonggggg....

Tingg.... Nonggggg...

Tingg.... Nonggggg...

Sementara bel berbunyi lagi, dan lagi.

Karena Bi Siti sibuk dengan pekerjaan nya, akhirnya Rafy berinisiatif membukakan pintu.

"Sebentar" Rafy berlarian kecil meraih gagang pintu.

Saat dibukakan pintu, Rafy hanya menemukan seikat mawar berwarna merah merona yang telah diletakkan dilantai.

"ga ada orang" gumam Rafy. Rafy pun mengambil bunga mawar tersebut dan membawanya masuk.

"apa itu Rafy?" tanya bi Siti.

"ga tau bi, saya buka pintu hanya ada mawar merah ini. Tanpa bertemu orang nya", papar Rafy.

"hmmmmm, apa-apa saja." sahut bi Siti.

"biar saya antarkan ke ruang Bu Mora bi!" Rafy menawarkan diri.

Plakkkk…. plakkkk….. plakkkk…..

Langkah kaki Rafy menyusuri tangga.

Hahahha, Aghhhh.. Mas….. Aghhhh….

Geli…. Sayang….

Jangan begitu….

Aghhhh…. Aghhhh…. Mas…

Teriak terus sayang…. Mas suka….

Aghhhh….

Mas… bisa aja…

Terdengar riuh dari kamar Mora, "hmmmmm" Rafy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, bagaimana tidak sangat terdengar oleh Rafy suara manja dan juga godaan Andre kepada Mora.

Tepat di depan pintu Mora.

"ketuk atau engga yah!?" Rafy terlihat sedikit tidak yakin. Ia takut mengganggu moment kebersamaan majikan nya.

Sekitar 5 menit Rafy berdiri didepan kamar Mora, tanpa mengetuk pintu. Tak lama berselang handphone Rafy berbunyi, dan Rafy memilih meninggalkan seikat bunga mawar merah di depan kamar Mora.

Kringggggg….

Kringggggg….

Kringggggg….

"Mas suara handphone" Mora melirik Andre, Andre pun beranjak dari tempat tidur, dan meraih ponsel yang berada di atas meja rias.

"Engga. Handphone mas ga bunyi, handphone kamu juga engga sayang." pungkas Andre.

"hmmmmm, sepertinya suara nya dari luar kamar" jelas Mora.

"Mas lihat dulu!" tunggu sebentar,

Andre memakai kembali baju kaos putih nya, dan membuka pintu kamarnya.

Cekkkkklekkkk….

Tidak ada orang.

Andre tidak menyadari jika di lantai tepat di depan pintu ada seikat bunga mawar. Andre langsung menutup kembali pintu kamar.

Brakkkkk….

Langkah Andre sedikit lebih cepat menuju kasur dimana Mora sedang bersandar, "Sayang aku datang!" goda Andre.

"Agh, mas udah ah jangan godain aku terus, geli tau." Mora berbicara manjah kepada Andre.

Mereka berdua sedari tadi bermain tebak-tebakan dan Siapa yang kalah akan di kelitik, sedangkan Mora sudah 3x kalah dari Andre.

"Mas, aku menyuruh! Hayu kita tidur " Mora sepertinya memberikan kode kepada Andre.

Dengan tatapan dalam Andre memulai nya dengan memandangi wajah Mora yang cantik, dilanjutkan dengan bola mata nya melihat gundukan gunung milik Mora, dan Andre mulai melirik paha putih Mora yang terlihat sangat sexy.

"Sayang…." Andre dengan gerak cepat memegang kepala Mora dengan Kedua tangannya dan menciumi bibir mungil Mora, dimulai dari bibir atasnamanya, dan kemudian mengecup bibir bawah Mora. Semakin intens Andre menggigit kecil bibir Mora dan memaksa Mora membuka mulutnya agar bisa menikmati lidah Mora.

Hmmmmm….hgmmmmm…

Mora membalas ciuman Andre dengan menggigit balik bibir bawah Andre, semakin intim mereka dalam berciuman dan Andre berinisiatif mendorong tubuh Mora, dan sekarang Mora berada di bawah tubuh Andre.

Mora tanpa basa basi langsung membuka pakaian Andre dan sesekali meremas rambut Andre. Sementara tangan Andre sudah bergeriliya ke gundukan gunung kembar milik Mora.

Aghhhh…. Aghhhh….

Mas….. Ahhhh….

Ah....

Mora terlihat menggeliat tiada henti menikmati permainan Andre, yah Kedua tangan Andre asik meremas-remas dengan nakal.

Tak lama berselang Andre melancarkan tangan kanan nya untuk meraih paha Mora.

Sedangkan Mora terus memegangi rambut Andre dan sesekali meraih pinggang Andre.

Ahhhhh…. Ahhhhh…..

Mas….. Mas…..

Andre mulai mencumbuhi tubuh Mora, dan meninggalkan jejak di leher Mora, yah jejak atau ukiran merah berbentuk bibir di sisi kanan dan kiri leher Mora, kemudian Andre melanjutkan nya ke bagian yang nikmat.

Yah, payudara yang kenyal dan padat menjadi sasaran empuk Andre, dengan gercep Andre mencium menghisap payudara Mora, yang sungguh menggoda dengan ukuran 36 B dan berwarna pink.

Sementara tangan Andre mencari lubang kenikmatan, Andre terus mencumbuhi tubuh Mora dengan tiada henti.

Ahhhh…. Ahhhh…

Mora dengan desahan dan jeritan manjah nya,

Aghhhh… mas….. Mas...…

Mas ga tahan lagi sayang,

Segera Andre membuka celananya dan mengarahkan kemaluannya kehadapan Mora.

Hmmmmm, dalam hati Mora sedikit menggerutu, "padahal aku sedang menikmatinya, agh sudahlah" hati Mora berbicara.

Sayang, sayang….

Sekarang….

Sekarang….

Posisi women on top menjadi pilihan mereka berdua kali ini,

Mora segera menaiki tubuh Andre dan membuka Kedua kakinya, juga melepas Cd nya yang berwarna putih.

Andre yang tertelentang dengan pemandangan indah didepan mata sudah tentu tak mampu berkedip, matanya selalu melihat dua gunung kembar yang indah.

Mas…..

Ayo sayang….

Sekarang....

Andre mencubit bokong Mora,

Mora mulai mengambil kendali, dan bersiap memberikan goyangan maut nya.

Aghhhh…..

Ahhhh... sayang enak….

Auwwww….

Sekarang saatnya Andre yang mendesah, tanda bahwa Andre merasakan nikmat nya saat jagoannya dijepit oleh lubang kenikmatan.

Aghhhh…. Aghhhh

Mas,

Mora dengan gerakan maju mundurnya, dan dengan kecepatan yang masih stabil.

Auwwww…. Ahhhh…. Sayang

Aghhhh…..

Lebih cepat, sekarang….. Sekarang…

Andre terlihat sudah tak bisa menahan lagi, cukup hanya dengan 5x gerakan maju mundur saja, Andre sudah kualahan.

Dan akhirny cairan itu pun keluar. Andre mencapai titik kepuasan nya.

Sementara Mora dengan berpura-pura telah merasa puas, puas dengan belaian Andre.

"Terimakasih sayang….. Emmmmmmuaccchhh " Andre mengecup pipi dahi hidung dan bibir Mora berkali-kali.

"iya mas. Terimakasih juga" Mora membalas Andre.

"Mas puas, sayang…." puji Andre.

"syukurlah, " Mora melemparkan senyuman nya.

Cukup hanya 2-3 menit Andre sudah tak mampu mengendalikan dirinya, sekarang Andre terlihat lelah sekali dan terlihat mengantuk berat.

"Mas, mandi sana!" seru Mora.

"Hmmm, yasudah mas duluan," timpal Andre.

Sedangkan Mora berharap suaminya mengajaknya mandi bersama. Seperti suami teman-teman nya, yang bahkan mampu bercinta 3-5 ronde, sementara Andre, cukup sekali.

Selama bertahun-tahun menikah, belum pernah Andre melakukan nya lebih dari 1 round.

Yah, padahal Mora wanita yang sangat cantik, tubuhnya putih bening, badannya sexy dan nyaris tidak ada kurang dari segi fisik. Semua mata pria pasti berkata Mora itu wanita yang sempurna.