Chereads / CINTA MORA (slow update) / Chapter 6 - Sopir brondong

Chapter 6 - Sopir brondong

kringgggg…..

Kringgggg….

Kringgggg…. 

"Bu, dirumah ada tamu, dia mengaku sebagai calon sopir Bu Mora" Bi Siti.

"iya, bi. Bilang tunggu!  Saya sedang diperjalanan pulang" jawab Mora.

"baik. Bu" sahut bi Siti.

Widia berpisah arah dengan Mora dan Angel. Karena Widia memiliki schedule lain, ia memilih melanjutkan shopping nya seorang diri.

Sedangkan, Angel dan Mora berbarengan pulang. Karena memang arah rumah mereka sama. 

Tiba di Rumah Mora, Mora menghentikan mobilnya, dan membunyikan klaksonnya, tanda nya Mora mengajak Angel untuk mampir.

"Yuks, ngopi dulu!, tadi kan kita belum sempat kemana-mana!" ajak Mora dari jendela mobilnya.

Angel pun membuka kaca mobilnya dan membalas klakson Mora, hayu, gua juga capek… macet banget!" jawab Angel penuh setuju.

Kedua mobil mewah pun terparkir di halaman samping rumah Mora, "yauda, kita ngopi di dalam yuks!" pinta Mora sembari menarik tangan Angel.

"okelah"  jawaban meyakinkan dari Angel.

Di Ruang tamu yang luas,  Rafi hanya terduduk kikuk, dengan membawa tas gendong yang dipangku nya. 

Mora dan Angel berlalu didepan Rafi, tanpa sadar jika mereka berdua membelakangi Rafi.

"eh, Non Mora. Ini Non mas Rafi" Bi Siti menunjukan keberadaan Rafi dengan mengarahkan jempol kanan nya. 

"Astaga, saya hampir lupa."  Sembari membalik badan ke arah Rafi, Mora mendekati Rafi dan duduk di seberang sofa Rafi berada. Sedangkan Angel yang terlihat sibuk dengan ponselnya tidak memperhatikan keberadaan Rafi. Angel hanya memperhatikan layar handphone nya yang berukuan 6,5 inch yang tergolong cukup besar.

Rafi hanya mampu menundukan pandangannya, dan segera berdiri Rafi menyambut kehadiran Mora, sang majikan nya.

"sa….saya Rafi, keponakan pak Se ..Setyo. Mba" Rafi terlihat gugup memperkenalkan diri nya kepada Mora.

"yah, sim sudah punya?  Dan udah hafal jalanan di Jakarta? Sudah faham tugas sopir?"  tanya Mora beruntun.

"in..insyaalloh, saya sudah faham mba, Sim saya punya. Dan alhamdulillah saya hafal jalan di Jakarta" jawab Rafi yang sedikit mulai lancar.

"bukannya kamu dari kampung? Kok hafal jalanan di Jakarta?"  Mora penasaran.

"saya kuliah di UNJ, mba. Biasanya saya juga pakai motor untuk kuliah, tapi semenjak ayah saya sakit motor saya digadai kan" curhat Rafi.

"Oh, syukur kalau kamu hafal jakarta." timpal Mora.

Angel semakin sibuk dengan ponselnya, sampai akhirnya baterai nya lowbet. Ia selera mencari sumber listrik terdekat. 

"Bi Siti! Bi….." teriak Mora.

"ya, nyonya." Bi Siti berlari menuju ruang tengah tempat dimana sumber suara memanggilnya.

"segera antar Rafi ke kamarnya"  dan segera mandikan mobil saya!, mobilnya di halaman samping rumah" seruh Mora.

"baik, nyonya". Jawab bi Siti.

Mora dan Angel asik melanjutkan rutinitas santai nya di teras rumah dekat kolam renang. Dimana pemandangan asri tersuguhkan, dan ada paviliun kecil cocok untuk beristirahat.

Sementara Rafi dengan bersemangat mengerjakan tugas pertama nya, yaitu mencuci mobil.

Menuju halaman samping rumah, "wah halaman nya luas sekali. Sementara Rafi ingin mengerjakan tugasnya ia dihadapkan dua mobil yang terparkir, satu mobil Keluaran toyota terbaru dan satu lagi mobil Keluaran honda terbaru, aduh" mobilnya bagus banget", mobil Non Mora yang mana ya? Tanya Rafi dalam hati.

Rafy dengan yakin bahwa mobil berwarn merah adalah milik Mora, karena menurut Rafi Mora orang yang menarik seperti warna merah.

Rafy pun tak ragu membersihkan mobil merah tersebut, dengan penuh perhatian. Dari mulai membersihkan body belakang dan body depan mobil, sampai sampai baju Rafi basah kuyup.

Rafy pun tanpa berfikir membuka bajunya dan melanjutkan mencuci mobil tersebut, yah sedikit lagi dengan terus meyiramkan shampoo ke permukaan mobil.

"Mor, lihat dompet gua ga? Kok di dalem tas ga ada ya? Jangan sampai ketinggalan di ruang ganti". Dengan sedikit wajah panik Angel melihat ke arah Angel.

"huh, ceroboh banget sih. Coba lihat di mobil dulu!" Mora dengan wajah santai memberikan solusi ke Angel.

"Hmmm, semoga ada ya di mobil." Timpal Angel.

"buruan lihat sana!" seru Mora.

Angel pun bergegas berlari menuju halaman samping rumah Mora, dengan mengenakan tangktop Orange dan rok sempit Angel menghampiri mobilnya.

"hahh" terlihat sedikit kaget, Rossa kok cantik banget, Angel terkesan melihat mobilnya bersih dan cantik.

Angel membuka pintu mobilnya dan mencari keberadaan dompet nya, dengan posisi sebagian badan kedalam mobil, dan hanya menyisahkan punggung nya di bagian luar mobil. 

Angel menemukan dompetnya, namun ketika hendak diambil dompetnya malah terjatuh di sela-sela tempat duduk bagian depan,  Angel terlihat kesulitan menggapai dompetnya.

Sementara Rafi menyadari bahwa mobil yang ia bersihkan sedang menyal, ia pun berhenti sejenak, dan menoleh kedepan.

Sementara Angel masih sibuk meraba-raba keberadaan dompetnya, punggung nya semakin bergerak kekanan dan kekiri, "Sial" merasa mulai kesusahan. 

"hah" mata Rafi melotot dari kejauhan, "mendekat atau engga yah?" Rafi bingung dengan keadaan yang dihadapi nya. Rafi segera membalik badan dan mengambil baju basahnya serta memakainya.

Angel, mulai kesal dan membanting pintu mobilnya, 

BRAKKKKK….

Angel hanya menyandarkan tubuhnya di kepala mobil, "aduh buang waktu ajah". Dumel nya.

Rafi semakin mendekat selangkah demi selangkah, "maaf mba, ada yang bisa saya bantu?" 

Sedikit keheranan dengan keberadaan Rafi, "kamu Siapa?  Pembantu baru? Atau tukang taman? " tanya nya menyelekit dengan mata jutek.

"ma...maaf, saya Rafi sopir baru!, saya membersihkan mobil ini sebagai tugas pertama saya," sembari menjelaskan sambil menundukan pandangannya.

"hahaha, kamu yang membersihkan mobil ini?" tertawa terbahak-bahak Angel dengan lepasnya. 

"i..iya, ini mobil mba e… Non… e… nyonya Mora kan? Rafi dengan nada semakin gugup.

"hahaha, ini mobil saya, yang sebelah mobilnya Mora." tetap dengan tawa Angel menjelaskan.

"ha???, dengan sedikit panik. Mohon maaf mba saya lancang! Saya fikir ini mobil Bu Mora…" sembari melipatkan Kedua tangan nya,  sebagai tanda permohonan maaf.

"Hehehe, ga masalah." terlihat Angel memaafkan Rafi.

Angel meminta Rafi melepaskan bajunya karena terlalu kuyup, dan meminta tolong untuk mengambil dompetnya yang terjatuh diselipan bangku setirnya.

Rafi pun dengan sukarela membantu Angel, beberapa menit kemudian dompet pun ditemukan Rafi, "ini mba, dompetnya"  sembari memberikan dompet kepada Angel.

Angel, mengambil dompetnya dari tangan Rafi, yang sedikit gemetar. "terimakasih Ra….fi…." dengan nada manjah. 

Sembari membuka dompetnya, Angel mengambil beberapa uang pecahan seratus ribu, dan memberikan kepada Rafi, sebagai imbalan. "ambilah, buat membeli sekedar kaos. Atau parfume". Dengan mengedipkan sebelah matanya.

Rafi kaget, "u...untuk sa..saya? Tidak perlu mba", bergegas memakai kembali pakaian basahnya.

"ambilah, jangan malu. Lagian kamu sudah membersihkan Rossa, alias mobil kesayangan ku" sembari memasukan uang ratusan ribu ke saku celana belakang Rafi.

Rafi, yang seperti patung,hanya Diam. Badannya dingin sekali, memang sejak pagi ia bergelut dengan air ia juga gugup jadi sontak saja membuat tubuhnya semakin dingin.

Hh

"te… terimakasih mba cantik" ujar Rafi, dengan suara pelan.

Angel Sebenarnya mendengar, bahwa Rafi memuji nya. Dengan berlenggak lenggok Angel kembali ke teras rumah Mora yang berada deket kolam renang. 

"ada dompetnya?"  tanya Mora dengan serius.

"iya, dimobil"  jawab Angel dengan santai.

"syukur deh,  lain kali hati-hati"  ujar Mora menyarani.

Angel yang duduk di sebelah Mora,terlihat senyum-senyum, Mora sedikit memperhatikan wajah Angel.

"Ngel, lu kenapa? Why? Dari tadi gua perhatiin senyum-senyum, apa brondong lu ngsih kejutan?"  Mora menyelidik Angel.

Angel, Masih tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Mora. "Hehehe" Angel sesekali tertawa.

"Ada apa ya Angel?" penuh keingin tahuan, Mora pun bangkit dari kursi nya dan mengambil secangkir jus apel untuk Angel.

Brakkkkk… 

byarrrrrr…..

Suara gelas jatuh karena tersenggol siku Mora secara tak sengaja, "aduh berantakan deh…

"Bi…, bi Siti! Tolong… bawakan jus Apel 2 ke sisi kolam renang!" seru Mora.

"Masyaallah, hati-hati Non awas terinjak," Bi Siti dengan nada khawatir terhadap majikan nya.

Non Mora selalu ceroboh, kalau ada apa-apa kan saya juga yang dimarahin tuan Andre. Sembari membersihkan pecahan gelas, bi Siti bersegera kw sisi kolam renang mengantar kan dua gelas jus apel.

"ini Non Jus nya silahkan dinikmati," Bi Siti dengan ramahnya.

"thank bi" jawab Mora dan Angel kompak.

Angel tiba-tiba mengeluarkan lipstik nya dari tas branded nya, dan bersolek dihadapan Mora, hati Angel bergetar setelah melihat Rafy dengan wajah manis dan polos. Tidak ketinggalan Angel mempertebal make up nya.

"emmmmmm, udah cantik kali Angel….. Laki lu udah ga akan berpaling" goda Mora.

"hahaha… bukan Angel kalau ga terlihat perfect! Ya kan?"  jawab Angel dengan percaya diri, pasti Rafi masih perjaka. Aghhhh menggemaskan, hati Angel selalu memikirkan Rafy.

"gua pulang dulu yah, thanks jamuan nya sayang…. "  dengan nada manja, Angel selalu memikirkan Rafy  hingga dia selalu terlihat sibuk sendiri.

"iyaya, yang lagi kasmaran, hati-hati di jalan lu!" kalau ada apa-apa kabarin gua ya!" pinta Mora sedikit mengkhawatirkan temannya yang terlihat sedang jatuh cinta. 

Mora tak memiliki fikiran jika Angel sedang Kasmaran kepada Rafy, yang Mora fikir ialah Angel ingin bernostalgia dengan masa mudanya dengan sang suami tercinta.

Angel yang sudah terlihat sangat menor karena make up yang terlalu tebal dan dengan rok mini nya, serta tak ketinggalan payudara nya yang terlihat sesak, karena Angel memang mengandalkan tubuhnya di setiap penampilan, haha… tapi itu tentu menjadi daya pikat untuk cliant nya.

"bye, Mor" sembari mencium kening Mora.

"ya hati-hati sayang" jawab Mora.

Gplakkkkk….. Plakkkk….

High heel Angel terdengar cukup jelas, karena Angel selalu mengenakan High heels 7cm keatas. Karena tubuhnya yang sedikit mungil diantara yang lain yaitu hanya 156 cm. Berbeda dengan Mora dan Widia yang memiliki Tingg 170cm, huh…. "Iri Rasanya"

Saat menaiki motor nya, Angel menyadari bahwa Rafi masih sibuk membersihkan mobil Mora. Sejenak langkah kaki Angel terhenti, dan Angel keluar dari mobilnya, Sembari melambaikan tangannya ke Rafy.

"hei. Raf….." Sembari mengedipkan mata kiri nya. Dan melemparkan sun dari kejauhan.

"s…...sa...ya…?" dengan gugup dan lutut Rafy bergetar, Bu Angel memang cantik sexy tapi terlihat sangat liar seperti nya dia cukup berumur.

Angel berjalan dengan santai dan berlenggak lenggok menuju Rafy, semakin dekat dan selangkah lagi menuju Rafy, Rafy yang hanya terpaku menahan jantung nya yang akan jatuh, bagaimana tidak Angel semakin mendekati nya.

Ssssstttttt, Angel mendekat.

Ternyata Angel berjongkok dan mengambil secarik kertas yang terjatuh, dan bergegas meninggalkan Rafy.

"Bye seep u next time raf," melambaikan tangan nya dari balik kemudi nya. Kepada Rafy.

"huh" dengan menarik nafas panjang, akhirnya Bu Angel pergi juga, cukup membuat pekerjaan ku terhambat, selain membuat jantung ku berdebar juga membuat mataku sedikit sulit berkedip, Rafy dengan keluhan nya.

Sedikit lagi sepertinya mobil Bu Mora selesai tinggal aku keringkan sedikit lagi,