"Mas, mas,.."
Hening sejenak, tidak terdengar sahutan dari kamar
Mora pun berlari kecil menuju kamar.
"Mas, kok tidur aku kan sudah berdandan secantik ini!" membisiki kuping Andre.
"emmmmmm…" menggeliat, dan merangkul punggung Mora.
"ayo bangun ah, kita jalan-jalan yuk! Aku ingin makan diluar bersama mas, atau sekedar mencari angin!" ajak Mora.
Sementara Andre hanya membuka sebelah matanya dengan sayu, karena sulit melawan rasa kantuk yang menggelayuti nya.
"Mas aku sudah secantik ini," Aghhhh jengkel Mora.
Suami ku memang suka memujiku, bahkan setiap saat baik langsung atau pun melalui handphone. Tapi tidak untuk urusan ranjang.
Dia tidak segagah yang dibayangkan, dua tahun menikah buktinya aku belum merasakan apa itu orgasme. Dia payah, mungkin karena faktor usia. Ah tapi 35 tahun tidak terlalu tua.
Selama 2 tahun menikah Mora menyembunyikan dari suaminya jika ia mengkonsumsi pil Yasmin, yah untuk menunda kehamilan. Tapi, Andre tak mempermasalahkan jika Mora belum juga hamil.
Mora sangat pandai menyembunyikan sesuatu, dia sangat hafal jam-jam Andre tidak berada di rumah dan bahkan dia juga hafal jam-jam Andre untuk memakai toilet.
Mora juga sangat perhatian kepada suaminya, untuk urusan pakaian sampai menyiapkan sepatu dan dalaman semua dilakukan Mora. Saat Andre terbangun dari tidur, dia hanya bergegas mandi sementara pakaian semua sudah tersedia di ruang ganti. Saat sudah rapi ia hanya bersiap duduk manis, dan Mora dengan kesibukannya sejak pagi hari, sudah menyiapkan untuk Sarapan, makan siang dan malam.
Sisi kelemahan Andre hanya masalah ranjang, Bahkan teman-teman ku, banyak yang memiliki suami jauh lebih berumur. Yang bahkan seumuran ayahnya, misal Widia dan Risa berbeda dengan Angel yang memiliki suami brondong.
Mereka bertiga adalah teman baik ku sejak sekolah, sampai kami memiliki pasangan hidup masing-masing.
Suami Widia mungkin sebentar lagi menginjak setengah abad, dari fisik suami nya biasa saja tidak memiliki badan se kekar Andre, suaminya tampil sederhana. Dengan rambut yang sudah mulai memutih.
Tetapi urusan ranjang jangan diragukan lagi. Widia dibuatnya kuwalahan. Bahkan untuk bercinta mereka bisa berperang semalam suntuk.
Mereka pun sudah dianugerahi 4 orang anak, yang keduanya merupakan putri dari pernikahan sebelumnya, dan yang 2 orang putra merupakan hasil pernikahan sekarang, Widia terlihat bahagia untuk urusan ranjang buktinya dia amat membanggakan saat bercerita tentang urusan ranjang nya pada yang lain.
Begitupun Risa, dia terlihat bahagia sekali dianugerahi 7 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki, bagaimana tidak, setelah 40 hari melahirkan dia tak ragu untuk berbulan madu kembali, bahkan sampai keliling Eropa.
Mungkin karena suaminya, Alexander Jacob selalu bertugas keluar ngeri. Sehingga setiap hari ia merasakan kangennya belaian suaminya. Dengan kehadiran anak-anak mampu menjadi pengobat rasa rindu.
Risa pernah bercerita bahwa Alex memiliki Nafsu yang besar sehingga sangat muda sekali terangsang, bahkan aku sendiri pun tak boleh bertemu dengan Alexander secara langsung, karena "Risa takut Alex tergoda.", aku hanya jengkel sambil melotot dan menatap tajam ke Risa, "dasar…. Risa" aku tak segila itu ujarku.
Berbeda dengan Angel, dengan memiliki suami yang 10 tahun lebih muda darinya sudah tentu stamina suaminya sangat bagus, Angel memang termasuk tipe wanita penggoda. Jadi untuk urusan menggoda dan cara melayani suami Angel lah jagonya. Angel sudah menikah 3 kali, dan suami nya sekarang berprofesi sebagai fotografer.
Sudah tentu penghasilannya tak seberapa, tapi bagi Angel itu tak masalah. Karena Angel memiliki banyak harta warisan dari alm. Suaminya Ronald Sean Anderson, Ronald meninggalkan banyak harta seperti vila mewah di Pulau Dewata Bali, yang luasnya mencapai sekitar 2 hektar atau bahkan lebih, dan villa mewah di puncak Bogor tapi lebih sedikit kecil dibandingkan dengan villa di Bali. Serta meninggalkan 1 orang anak, yang bernama Carlie Angelicia Anderson yang berusia 10thn.
Carlie adalah anak dari Ronald Sean Anderson bersama istri sebelum Angel, kalau tidak salah namanya Victoria Alecia Anderson, ia divonis kangker tenggorokan dan sempat dirawat Di Rumah Sakit selama 2tahun sampai akhirnya meninggal di Australia.
Karena itulah, Ronald memilih meninggalkan Australia. Dengan memboyong putri tunggal nya, serta membuka hatinya lagi untuk wanita lain. Sehingga mempertemukannya dengan Angel, dalam pertemuan singkat tapi berkesan, diawali di Pulau Bali, saat merayakan ulang tahun Angel, dan menyewa Villa mewah, ternyata pucuk dicinta ulam pun tiba. Angel yang menyandang status Janda dan Ronald duda mereka merasa cocok.
Dengan komunikasi yang intensif Angel hanya butuh waktu 3 bulan untuk saling meyakinkan, pada akhirnya mereka menikah dengan sederhana di Bali. Yang hanya dengan menyebarkan sekitar 100 - 200 undangan pernikahan, tentu tamu yang hadir adalah orang terdekat saja dan keluarga inti.
Mereka menjalani pernikahan hampir 4 tahun, sebelum akhirnya Ronald meninggal karena serangan jantung, semua kaget mendengar kabar meninggalnya Ronald. Karena dia terbilang orang yang menjaga kebugaran tubuh dengan rutin berolahraga, dengan menjaga asupan gizi dan makanan nya. Bahkan rutin memeriksakan kesehatannya.
"Sedangkan aku bersama Andre?",huh…... untuk urusan ranjang dia paling hanya butuh waktu 5-10 menit. Dia tidak memiliki awalan yang baik. Baginya orgasme hanya di peruntungkan untuk nya saja. Sempat aku ingin protes tapi sudahlah aku tak mau berdebat, satu sisi aku bisa melampiaskan nya dengan belanja sesuka hati ku.
Terkadang sesekali aku membandingkan perbedaan belaian Andre dengan mantan pacar ku pada masa Sma. Seperti mantan ku saat kelas 2 Sma, namanya Gerry, dia kakak kelasku.
Dari tubuhnya biasa tidak terlalu tinggi, mungkin hanya sekitar 171cm, dan memiliki wajah yang manis. Dari berpakaian memang dia acak-acakan jauh dengan Andre, Andre selalu wangi dan klines. Namun untuk memanjakan dia juaranya.
"agh…" Seketika bulu kuduk ku berdiri, jika mengingat saat Gerry memanjakan ku. Dari dia mencium bibir saja sudah sangat menggairahkan, untuk berciuman saja kami bisa menghabiskan banyak waktu.
Belaian nya sangat hangat, saat bibir kami menyatu tangan Gerry bergeriliya kemana-mana. Itu terasa sangat liar, sampai membuat kancing di seragam sekolah ku copot. Yah, sudah tak aneh lagi untuk anak di zaman sekarang. Liar seperti belaian Gerry "ahhh aku suuu...kaaa…." berkhayal sembari menuruni anak tangga.
Tapi sekarang, apa boleh buat. Andre lah yang kupilih menjadi suami ku, jawabannya satu dan sudah pasti sama seperti wanita pada umumnya. Ya, karena harta. Harta Andre yang berlimpah ruah, bahkan dalam sekejap aku bisa menghabiskan uang ratusan juta. Untuk urusan sekedar ke salon atau makan dengan teman-teman.