Chereads / THE ROOMMATE 2 : SIDE STORIES (21++) / Chapter 33 - 32 ARINA & LEO : IDENTITAS RAHASIA JUDY MARLOW (2)

Chapter 33 - 32 ARINA & LEO : IDENTITAS RAHASIA JUDY MARLOW (2)

10 tahun yang lalu….

Heather Blacksmith sedang mengendap-ngendap secara rahasia di dalam sebuah apartemen sederhana di pinggiran Kota Lovaria. Hari itu sudah malam. Dan ia menunggu korbannya dengan sabar. Sangat sabar.

Jika dibandingkan dengan semua penugasannya yang lalu, tugasnya kali ini tergolong sangat sederhana dan mudah. Ia hanya harus membunuh seorang wanita bernama Sharon Murphy. Seorang wanita imigran dari Amoria yang mengajar kelas kelompok bermain di sebuah sekolah taman kanak-kanak di Lovaria. Menurut atasannya, wanita ini adalah seorang ekstrimis teroris yang sedang menyamar dan harus dibunuh secara langsung di tempat. Keberadaannya adalah sebuah ancaman nasional. Heather menyanggupi. Toh, sebelum-sebelumnya ia juga sering melakukan hal tersebut. Tidak masalah untuknya.

CLIK!

Terdengar kunci pintu dibuka. Suara tawa terdengar dari arah luar. Diiringi dengan salam perpisahan yang disampaikan dengan nada hangat dari suara seorang wanita muda. Heather langsung waspada penuh. INI DIA!!

Mangsanya sudah datang!!! Kini, ia tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan misinya. Saat itu, Heather sedang bersembunyi di salah satu sudut rumah tersebut sembari mengamati pergerakan wanita muda tersebut dengan hati-hati. Sekilas, tidak ada yang aneh dengan dirinya. Ia benar-benar terlihat seperti seorang wanita baik-baik biasa. Wajahnya berbentuk hati dan selalu tersenyum. Melihat penampakannya, entah kenapa, ada sedikit rasa ragu di dalam hatinya. Sesuatu yang tak pernah ada sebelumnya. Tapi Heather lalu menabahkan dirinya. Informasi dari atasannya tentang gadis ini pasti tak mungkin salah. Lagipula, perintah ini datang dari salah satu keluarga kerajaan. Jadi, ia tetap berpegang pada rencananya semula.

Dengan sangat perlahan dan tanpa menimbulkan suara, Heather mulai bergerak riang ketika mangsanya tersebut mulai memasuki kamar tidurnya untuk mengganti bajunya. INILAH SAATNYA!!

Dengan sigap, Heather lalu bergerak cepat di belakang wanita tersebut dan langsung menjerat leher wanita malang tersebut dengan tali kasur yang sudah disiapkannya dari tadi.

"AKH...."

Merasa kaget karena disergap secara mendadak dari belakang, wanita muda tersebut meronta dan mencoba untuk mengendurkan cengkraman tali kasur yang menjerat lehernya. Tapi Heather tak mau kalah. Semakin kuat wanita itu melawan, semakin kencang ia menarik tali yang menjerat leher sang korban tersebut. Setelah beberapa saat berjuang keras, akhirnya wanita muda itu menyerah. Ia kalah tenaga dari Heather. Tapi sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya, mata mereka berdua sempat bertemu di depan cermin dalam ruangan tersebut. Pandangan mata terakhirnya yang sangat memelas seperti mengatakan sebuah kata kepadanya dengan tatapan paling sedih yang pernah dilihat Heather.

Kenapa?

Begitu Heather merasakan tidak ada lagi perlawanan dari korbannya tersebut, ia langsung mengendurkan jeratan talinya dan tubuh malang wanita itu langsung terkulai jatuh ke dalam pelukannya.

Heather bergerak cepat untuk melaksanakan perintah kedua yang diberikan kepadanya. Membuat tempat kejadian perkara terlihat seperti habis dirampok. Sharon Murphy tinggal sendirian di kota itu sebagai seorang pendatang dan semua keluarganya masih berada di negara Amoria. Jadi akan jauh lebih mudah untuk membuat lokasi kejadian terlihat seperti itu. Anggap saja perempuan itu sedang sial.

Setelah beberapa saat, tugas itu selesai dilakukannya.

Berikutnya adalah tugas ketiganya, ia harus mengumpulkan semua dokumen yang berada di dalam sebuah kotak berwarna merah yang tersimpan secara rahasia di dalam kamar tidur wanita tersebut. Setelah mengubek-ngubek isi ruangan cukup lama, akhirnya Heather menemukan apa yang dicarinya. Kotak merah itu terletak di dalam lemari baju sang korban dan disimpan dengan sangat hati-hati di dasar tumpukan pakaian paling bawah. Melihat cara menyimpannya, Heather menduga kalau ada sebuah rahasia besar yang tengah disimpan oleh wanita muda itu rapat-rapat. Tapi, ia memilih untuk tidak membuka kotak itu di lokasi kejadian.

Setelah menyelesaikan misinya dalam waktu kurang dari 30 menit, Heather lalu menelepon atasannya yang kemudian akan menindaklanjuti pembunuhan tersebut ke bagian kepolisian. Menyamarkannya, seakan-akan telah terjadi sebuah peristiwa perampokan biasa yang tengah menimpa seorang wanita imigran malang keturunan Amoria di negara tersebut.

Semenit berikutnya, Heather melangkah keluar dari dalam apartemen tersebut dari jendela.

..................…..

Di atas rooftop….

Heather tidak bisa tidak lagi menahan rasa penasarannya. Ia merasa aneh dengan perintah langsung yang diterimanya dari atasan dan berhubungan dengan salah satu keluarga inti anggota kerajaan Lovanka. Perlahan, dibukanyalah kotak merah tersebut…

Dan apa yang di dalam kotak tersebut, membuatnya terperanjat kaget seketika!

..................

Mata Judy memerah saat ia kembali teringat peristiwa tersebut. Setetes airmatanya jatuh tanpa tertahan lagi. Rasa nyeri yang hebat menyesaki dadanya. Sampai kini, insiden itu masih menghantui dan menyiksa batinnya. Sebuah dosa besar yang telah ia lakukan tanpa sengaja. Sebuah dosa yang membuatnya menjadi makhluk terkutuk paling jahanam di alam semesta.

"Kau tahu apa isi kotak tersebut, Arina?"

"Sebuah hasil tes kehamilan…."

"Dan foto USG dari janin berusia 8 minggu…."

"Dan, tidak hanya itu…"

..........................

Surat cinta!!!

Berlembar-lembar surat cinta dari Pangeran Carvill untuk Sharon Murphy yang ditulis tangan langsung olehnya!! Dan menurut urutan hak waris takhta kerajaan, Pangeran Carvill menempati nomor urut kedua sebagai pewaris sah Kerajaan Lovanka dalam waktu dekat ini!! Bukan hanya itu, ia juga dikabarkan akan segera menikahi Putri Wardenia dari Kerajaan Warloff untuk mempererat hubungan diplomatic kedua negara.

Tangan Heather bergetar hebat saat ia melihat semua surat-surat tersebut dan ada satu amplop lagi di sana. Heather lalu membuka amplop putih tersebut dan kenyataan berikutnya yang ia temukan, menampar wajahnya lebih keras lagi!!

Isi amplop tersebut adalah foto-foto mesra dimana Pangeran Carvill diam-diam pergi berkencan dengan Sharon Murphy tanpa sepengetahuan pihak istana dan berjalan-jalan di dalam kota sebagai orang biasa. Dari senyum yang ditampilkan dalam foto tersebut, sangat terlihat kalau pangeran sangat bahagia saat bersama-sama dengan wanita tersebut. Dilihat dari semua tanggal suratnya, hubungan ini sudah berlangsung selama setahun dan Sharon ternyata sedang mengandung anak mereka.

Fakta ini….

Langsung membuat Heather terduduk lemas dengan tubuh gemetar. Airmatanya langsung mengalir tak terkendali lagi dan tubuhnya berguncang-guncang akibat perasaan bersalah yang bergema hebat di dalam batinnya.

......................

"Aku sudah membunuh seorang wanita tak bersalah…."

"Dengan sebuah kehidupan di dalam rahimnya…."

"Katakan padaku, Arina…"

"Dosa mana yang tak lebih besar dari perbuatan nista yang sudah kulakukan?"

.....................…..

Heather masih menangis hebat ketika tiba-tiba ponselnya berdering.

"Apa kau sudah menemukan kotaknya?" tanya atasannya dengan suara datar.

"Ya, Pak…" kata Heather berusaha untuk menenangkan diri dan menjawab senormal mungkin sebelum kemudian ia menutup teleponnya. Kedua matanya kosong menatap ke arah pemandangan kota yang terhampar di bawahnya.

Aib ini! Noda ini!

Akhirnya terbongkar semua di depan matanya!!

Pihak istana yang tak pernah menyetujui hubungan mereka akhirnya mengambil sebuah keputusan tegas untuk mengenyahkan wanita tersebut dari kehidupan Pangeran Carvill untuk selama-lamanya. Termasuk dengan kehidupan baru yang tengah bertumbuh di dalam rahim seorang Sharon Murphy. Dan, langkah ini sukses untuk memaksa pangeran mengikuti keinginan kerajaan yaitu dengan menikahi Putri Wardenia yang masih berkerabat jauh dengan pihak Kerajaan Lovanka.

Heather menghela nafas panjang dengan berat hati sembari kembali membereskan semua dokumen rahasia yang baru dilihatnya tadi dan kembali memasukkannya ke dalam kotak. Perintah keempatnya baru saja sampai. Mengirimkan kotak tersebut langsung ke tangan atasannya. Malam ini juga. Untuk dihancurkan.

Sharon Murphy.

Betapa malangnya nasibmu.

Kau tidak berdosa sama sekali. Kau hanya seorang wanita bodoh yang jatuh cinta pada pria yang keliru di waktu yang salah dan hal itulah yang menyebabkan kematiannya.

Heather mengusap wajah dan mengeringkan air mata dengan kedua tangannya. Ia harus pergi. Sementara angin dingin kota Lovaria menerpa wajahnya saat langkah-langkah cepat memburunya ke markas besar. Heather merasa sebilah belati menusuk jantungnya. Pedih sekali.

Dan tatapan terakhir Sharon kembali terbayang –bayang di dalam kepalanya…

Kenapa?

Kenapa aku harus mati?

Apa salahku?

.