Chereads / THE ROOMMATE 2 : SIDE STORIES (21++) / Chapter 32 - 31 ARINA & LEO : IDENTITAS RAHASIA JUDY MARLOW (1)

Chapter 32 - 31 ARINA & LEO : IDENTITAS RAHASIA JUDY MARLOW (1)

Judy sedang menyesap tehnya di area patio dan mengobrol dengan Kakek Dom ketika tiba-tiba Arina datang menghampiri dirinya dengan wajah serius.

"Miss Judy, selamat pagi. Jika Anda tidak keberatan, bolehkah saya berbicara dengan Anda sebentar?"

Judy mengangkat kedua alisnya karena terkejut dengan perubahan sikap Arina yang dirasanya sangat mendadak tapi dianggukkannya kepalanya juga serta bangkit berdiri dan mengikuti arah langkah gadis itu ke ruangan mereka berdua biasa berlatih.

Setelah mereka sampai di ruangan tersebut, Arina lalu menutup pintu dan berkata.

"Miss Judy, aku ingin meneruskan kelas kepribadian ini sampai selesai…"

Sebuah senyum kecil muncul di wajah wanita tersebut. "Apa kau sanggup?"

Arina menganggukkan kepalanya. "Ya…."

"Tapi sebelumnya, aku juga ingin memberikan sedikit hadiah kecil untukmu.."

Secepat kilat, Arina lalu melompat tinggi dan melayangkan sebuah tendangan yang mengarah langsung ke wajah wanita tersebut!!!

Sejauh yang Arina tahu, tidak ada larangan atau perjanjian kalau ia tidak boleh menghajar tutor pribadinya ini habis-habisan. Hitung-hitung sebagai pembalasan dendamnya karena wanita ini sudah memberinya banyak sekali luka memar di tubuhnya.

Ajaibnya, Judy seakan-akan sudah bisa membaca gerakan Arina dan segera melangkah mundur ke belakang sehingga tendangan Arina hanya mengenai udara kosong. Sebuah senyum mengejek muncul di wajahnya yang selalu terlihat ramah.

"Cih!!!" desis Arina geram.

Ia segera melakukan serangan berikutnya. Sekarang, kombinasi pukulan dan tendangan yang dilakukan secara acak. Tapi, lagi-lagi, Judy bisa menghindari semua serangannya dengan sangat mudah. Wanita itu sama sekali tidak melakukan perlawanan tapi hanya mengelak saja. Sampai akhirnya, Arina terpaksa menyerah karena kehabisan tenaga dan nafasnya ngos-ngosan.

"Sudah cukup?"

"Atau masih mau menyerang lagi?" tanya Judy dengan tenang sambil duduk di salah satu kursi dalam ruangan tersebut dan menonton Arina yang sibuk mengatur nafasnya.

Arina sendiri tidak bisa berkutik. Baru kali ini ada seseorang yang berhasil mempermainkannya sejauh ini. Semua ilmu bela diri yang diajarkan Dicky terlihat seperti sampah karena tidak ada satu pun pukulannya yang berhasil mengenai wanita itu. SIALAN!!!

Arina kembali merutuki dirinya di dalam hati.

"Ada satu hal yang Kakek Dom dan Leo lupa katakan padamu, Arina…" kata Judy lagi. Masih dengan sikap duduknya yang anggun sempurna.

"Aku bukanlah sekedar pelatih kelas kepribadian biasa. Dulu, aku juga yang mengajari Leo ilmu bela diri. Dan juga, apakah kau pernah mendengar tentang MI9?"

Arina mengangguk. Siapa sih yang tak pernah mendengar tentang agen intelijen mata-mata terbesar di negara Lovanka tersebut?

"Kalau begitu, apa kau pernah mendengar tentang Heather Blacksmith?"

Arina mengangguk lagi. Kali ini, nafasnya sudah kembali normal. "Ya…"

Heather Blacksmith adalah salah satu dari 10 Agen Elite Besar Peringkat Terbaik dan sangat terkenal di jamannya karena sekalipun, ia tak pernah gagal untuk menuntaskan misinya.

Judy lalu membalas lagi, "Akulah orang itu…"

Mata Arina langsung terbelalak kaget sejadi-jadinya!

TI….TIDAK MUNGKIN!!!!

"Ka…kau mata-mata legendaris itu???" tanya Arina tak percaya.

Wajah Judy langsung terlihat rumit saat Arina mengatakan hal tersebut. Lalu, kemudian sebuah senyum lemah nampak di wajahnya.

"Arina Morgan, biar kuceritakan kisahku…"

..........................

15 tahun yang lalu...

Heather Blacksmith adalah satu dari 100 elite agen rahasia yang terpilih setelah seleksi rekruitmen ketat selesai dilakukan di markas besar Secret Intelligent Service yang bertempat di Lovanka. Mereka bekerja bersama-sama dengan 2 agen rahasia lainnya yaitu Intelligent Service Act dan Secret Service yang beroperasi di dalam kota serta bertugas untuk menjaga stabilitas keamanan negara dari organisasi teroris bawah tanah yang seringkali dilakukan oleh para ekstrimis atau penyelundup dari Timur Tengah. Sementara Secret Intelligent Service yang seringkali dikenal sebagai MI9 seringkali bertugas di luar negeri dengan kawasan operasional yang jauh lebih luas yaitu seluruh negara di 3 Dunia dimanapun mereka ditempatkan.

Mereka bertugas untuk membekuk jaringan teroris internasional, memutuskan sambungan komunikasi satelit yang biasanya digunakan, menyelidiki berbagai transaksi illegal seperti penyelundupan senjata gelap ke negara-negara rawan konflik yang masih merupakan salah satu negara – negara adopsi dari beberapa negara Dunia Pertama. Dan, terakhir adalah mengumpulkan semua informasi rahasia yang berperan besar untuk menyulitkan atau bahkan memiliki potensi bahaya untuk negara Lovanka ke depannya. Semuanya ini dilakukan oleh para elite agen MI9 secara diam-diam, rahasia, dan terselubung.

Heather Blacksmith adalah salah satu dari sekian agen elite tersebut. Saat itu ia berusia 26 tahun. Sehat, muda, enerjik dan memiliki idealism yang sangat tinggi terhadap pekerjaan dan negaranya. Ia juga sangat berdedikasi penuh terhadap semua tugas lapangan yang diberikan. Selama 5 tahun pertamanya ia bertugas sebagai mata-mata rahasia di berbagai negara ataupun menyamar sebagai penduduk local, tak sekalipun ia gagal. Ia juga mampu berbicara dalam 6 bahasa asing yang sangat memudahkannya untuk berbaur serta mengumpulkan informasi yang diperlukan. Ia juga tak segan-segan membunuh. Jika diperlukan.

Sampai suatu saat, ternyata negara dan idealism yang mati-matian dibelanya ternyata malah menjadi sebuah boomerang yang menyerang balik dirinya. Ketika ia memperoleh tugas terakhirnya…

Barulah ia tersadar….

Kalau semua yang ia lakukan selama ini…

Memakan jiwanya perlahan-lahan. Menuntutnya untuk mematikan hati nuraninya sendiri serta moralnya sebagai manusia. Di saat itulah…..

............

"Apa kau berpikir kalau kau menjadi seorang agen rahasia itu terlihat sangat keren dan hebat?"

"Seperti yang pernah kau tonton di film-film? Kalau agen rahasia selalu terlihat glamor dengan pakaian mewah dan perlengkapan canggih serta menggunakan berbagai macam senjata termuktahir yang dibuat?"

"Kenyataannya tidak seperti itu, Arina…" kata Judy sambil menggelengkan kepalanya dengan berat hati.

"Menjadi seorang agen rahasia itu sama saja dengan menjadi seorang anjing penjaga. Dipakai saat kau dibutuhkan, dibuang saat kau tidak lagi diperlukan atau jika kau melawan perintah atasanmu. Ya, sesederhana itu…"

"Kau dilatih menjadi yang terbaik hanya untuk melayani mereka yang berkuasa. Terlepas dari siapapun atau apapun yang mereka lakukan, kau tetap harus mengikuti apapun yang mereka perintahkan. Baik atau buruk. Benar atau salah…."

"Menjadi seorang agen rahasia sama saja dengan menjual jiwamu kepada setan…"

"Kau melayani negara yang belum tentu akan membelamu saat kau sangat membutuhkannya ketika kau disekap musuh atau kau berada di dalam garis kematian yang setiap saat bisa merenggut nyawamu kapan saja. Menjadi agen rahasia berarti berhadapan dengan bahaya setiap kali kau bertugas. Dan, negara yang memberimu perintah….tidak pernah akan peduli dengan nyawamu…"

"Karena bagi mereka, kau tidak pernah ada. Keberadaanmu tidak tidak pernah eksis di mata masyarakat, teman, atau siapapun. Kau hidup seperti bayangan. Kau ada tapi dianggap tidak ada…"

"Kalaupun aku hidup, aku dianggap sebagai ancaman nasional karena aku banyak mengetahui rahasia-rahasia gelap negara yang tidak seharusnya bocor ke mata public…"

"Tapi dengan sangat bodohnya, aku menjalani kehidupan seperti itu selama 5 tahun…hahahaha…" kata Judy sambil tertawa getir. Ada nada pahit yang sangat dalam di sana.

Mata Judy berkaca-kaca sebentar ketika ia mengenang saat-saat itu. Hari-hari terakhirnya ketika ia membuang identitasnya sebagai seorang pelayan negara. Sejak saat itu, ia memulai hidup barunya sebagai seorang wanita bernama Judy Marlow. Sang pelatih kelas kepribadian untuk anak-anak kelas menengah atas.

"Kau tahu apa yang membuatku tersadar?"

"Ketika dalam tugas terakhirku, aku harus membunuh seorang wanita…"

"Dan itulah titik balikku…"

..................…..