Chereads / THE ROOMMATE 2 : SIDE STORIES (21++) / Chapter 31 - 30 LEO & ARINA : BERPISAH SEMENTARA & MENUNJUK KETUA BARU (1)

Chapter 31 - 30 LEO & ARINA : BERPISAH SEMENTARA & MENUNJUK KETUA BARU (1)

Pagi harinya…..

Arina terbangun dengan kedua matanya yang masih terasa berat dan mengantuk. Ia lalu mengucek-ngucek kedua matanya sebentar sambil menguap. Seluruh tubuhnya terasa nyeri sekali tapi ia mengabaikannya. Ia bangun perlahan di kamarnya yang luas itu dan menyibak tirai jendela. Sinar matahari pagi yang berwarna keemasan menyapanya dengan cahaya hangatnya. Arina juga bisa merasakan segarnya udara sepoi-sepoi yang berhembus di wajahnya.

"Kau sudah bangun.."

Sebuah suara tiba-tiba menyapanya dari belakang. Arina segera menoleh dan matanya melotot kaget ketika ia melihat siapa sosok yang menyapanya barusan. Terlebih lagi, kakek tua itu sendiri yang membawa nampan berisi makanan untuk mereka berdua!!

"Ka…Kakek Dom…"

Pria tua itu terkekeh sambil menaruh nampan berisi sarapan pagi untuk dua orang di meja samping tempat tidur Arina.

"Duduklah…"

"Ada beberapa hal yang ingin kubicarakan denganmu…"

Arina mengangguk patuh dan duduk di sisi tempat tidurnya. Saat itu, Arina merasa sangat nyaman saat berada di samping Kakek Dom. Bukan saja karena sikap Kakek Dom yang sangat ramah kepadanya, tapi juga karena pria tua itu memperlakukannya dengan sangat baik. Seperti kepada anaknya sendiri. Walaupun Arina tahu kalau posisi pria ini luar biasa tinggi, tapi sikapnya tetap sangat ramah dan membumi. Ia tetap memperlakukan semua orang sederajat tanpa memandang status atau derajat lawan bicaranya. Hal inilah….

Yang membuat Arina secara tidak langsung sangat menghormati Kakek Dom.

"Aku mau minta maaf…"

Kening Arina langsung berkerut bingung.

"Untuk??"

Kenapa ayah beranak ini terus menerus meminta maaf kepadanya dari kemarin? Memangnya ini tahun baru? Pikir Arina dalam hati.

"Untuk memaksamu melakukan hal-hal yang tidak kausukai…."

"Dengar, Arina…."

"Sebelum Leo membawamu ke sini, kami sudah membuat sebuah perjanjian. Aku sendiri tidak pernah punya kriteria khusus tentang pasangan Leo sebelumnya. Hanya saja, wanita tersebut memang diwajibkan untuk bisa tampil sesuai dengan citra klan dan perusahaan kami. Pendamping Leo adalah seorang wanita yang pasti akan selalu disorot oleh public setiap saat dan semua tindak tanduknya akan mencerminkan status klan kami dan Leo adalah satu-satunya penerus nama klan kami. Berpasangan dengan Leo bukanlah hal yang mudah. Ada konsekuensi dan harga mahal yang harus dibayar. Tapi, mungkin memang salahku juga karena aku menuntutmu terlalu tinggi dan menyuruhmu untuk tampil beda dengan karakter aslimu. Jadi…."

"Aku mengalah. Tidak apa-apa…"

"Aku tidak akan memaksamu lagi untuk mengikuti kelas itu dan tidak akan menahan langkahmu untuk pergi dari rumah ini…"

"Mungkin beban yang kuberikan kepada pundakmu terlalu besar untuk dipikul…"

Kakek Besar lalu tersenyum lembut kepadanya sementara Arina hanya bisa terpaku diam tanpa mengatakan apapun. Lalu, dia dan Leo?

Akankah hubungan mereka berakhir begitu saja?

"Leo akan tetap menyelesaikan universitasnya seperti kesepakatan yang kami buat dulu. Kalian boleh tetap berkomunikasi tapi mulai dari hari ini, Leo akan menjaga jarak darimu sehingga kedekatan kalian tidak akan menimbulkan gossip-gosip aneh di belakang. Tapi masalahnya…"

"Leo sudah membuat sebuah sumpah yang sangat memberatkan diriku…"

"Sumpah apa??" tanya Arina penasaran.

"Bahwa selain dirimu, ia tidak akan pernah mau menikah dengan siapapun…"

...

BRAKKKKK!!!!!

Arina mendobrak pintu berat itu dengan sekali dorongan. Nafasnya ngos-ngosan. Tapi kedua matanya nyalang dengan amarah yang berkobar. Dengan cepat, Arina langsung menutup balik dan mengunci pintu kamar pria itu dengan sekali gebrakan!

"LEO!!!"

"Hmm?" tanya Leo malas sambil menoleh kea rah Arina yang langsung menghampirinya dengan langkah-langkah cepat.

Saat itu Leo baru saja mandi. Tetes-tetes air masih berjatuhan dari rambutnya yang setengah basah sementara wangi sabun segar tercium dari tubuhnya.

"KAU!!!! SUMPAH KONYOL APA YANG BARU KAUKATAKAN PADA AYAHMU..HAH!!!" desis Arina geram sambil merenggut bagian atas jubah mandi Leo dengan kasar. Ia sama sekali tidak mengira kalau pemuda itu akan sangat terobsesi dengannya! Bahkan sampai memutuskan untuk melajang seumur hidup! SIALAN!!!

Padahal…padahal… Arina sudah siap jika ia harus mengakhiri hubungan berat sebelah ini dan berpisah dari Leo. Ia pasti akan patah hati lagi tapi… tapi seiring berlalunya waktu, Arina yakin akan bisa mengatasi luka hatinya. Tapi, gara – gara sumpah konyol itu….omaigotttttt….apa-apaan ituu!!!

Pemuda tersebut hanya terkekeh geli sambil memegang tangan serta pinggang Arina yang berada sangat dekat dengannya.

"Kau tidak takut?"

"Kenapa??"

"Kita di kamarku loh…"

"Dan pintunya terkunci…."

"Dan dibalik jubah mandi ini, aku telanjang…"

Mata Arina langsung melotot selebar-lebarnya!!!

ASTAGA!!! IA LUPA!!!

Dibalik sikap kalemnya, Leo ternyata adalah seorang pria mesum yang sangat-sangat terobsesi pada tubuhnya!!! Tidak terhitung sudah berapa malam-malam panas yang mereka lewati bersama saat berada di penthouse pria tersebut!! SIALAN!!!

IA BENAR-BENAR LUPA!!!

BRUKKK!!!

Entah bagaimana, tubuh Arina tiba-tiba sudah terbanting di atas kasur empuk Leo, ia belum sempat menghindar ketika bibir pria itu tiba-tiba memagut bibirnya dengan ganas.

"Hmmmphhhhhhhh…."

Susah payah Arina berusaha melepaskan bibirnya dari lumatan penuh hasrat pria tersebut.

"Tunggu!!! Kita perlu bicara!!!" kata Arina dengan nafas tersengal-sengal dan wajah memerah akibat ciuman panas Leo barusan.

"Silakan…" kata pria tersebut sambil tetap menindih tubuhnya sehingga Arina tidak bisa berkutik.

"Kenapa kau membuat sumpah konyol itu??"

"Karena cuma kau satu-satunya wanita yang kuijinkan berada di dalam sini…" kata Leo sambil menyentuh dadanya sendiri.

"Dan jantung ini… cuma akan berdetak untukmu seorang, Arina…"

Sruttttt!!!

Arina tiba-tiba merasa kalau wajahnya memanas seketika. Ia yakin seyakin-yakinnya kalau mukanya sekarang sudah semerah kepiting rebus. SHITTT!!!

"Bisa aku bangun sekarang??" kata Arina salah tingkah. Leo tersenyum dan mencium bibir gadis itu sekali lagi sebelum akhirnya ia melepaskan tindihan tubuhnya atas Arina. Dengan santai, ia lalu melepas jubah mandinya dan berganti pakaian. Sama sekali tidak risih walaupun Arina masih berada di kamar yang sama dengannya.

"Jadi, ayahku sudah berbicara denganmu?"

Arina mengangguk lagi.

"Ok, kau mau berangkat sekarang? Aku akan mengantarmu kembali ke kampus…."

"Tunggu, Leo. Apa yang akan terjadi dengan kita?" tanya Arina sambil mencegah Leo membuka pintu. Arina merasa masih banyak hal yang belum jelas diantara mereka berdua. Dan, sebelum mereka keluar dari kamar pemuda tersebut, Arina mau mendapat semua jawabannya. Saat itu juga.

Ia tidak berhasil menyelesaikan kelas kepribadiannya. Leo dan Kakek Dom juga tidak akan memaksanya lagi. Jadi, selesai? Begitu saja? Tapi kemudian, ada sumpah konyol itu!!

Leo menghela nafas panjang dan duduk di samping Arina. "Tidak ada yang berubah…"

"Kita tetap bisa bertemu seperti biasa dan hari ini adalah hari terakhir aku mengantarmu ke kampus. Kita tetap bisa mengobrol sebagai teman sekelompok seperti dulu, tapi mulai dari hari ini, aku akan menjaga jarak denganmu. Demi nama baik klan dan privacy-mu juga…"

Leo lalu mencium puncak kepala gadis itu dengan sangat mesra.

"And I'm going to miss you a lot, mi angel. But, I don't want to put any burden on your shoulder…"

Harga yang harus dibayar untuk hubungan mereka terlalu tinggi. Leo sendiri terkadang menyesali kenapa ia harus terlahir di sebuah keluarga konglomerat seperti ini. Yang setiap gerak langkahnya selalu menjadi sorotan utama public di sekitarnya. Membuatnya terpasung dan sesak nafas setiap saat. Belum lagi embel-embel nama Levy yang luar biasa membebaninya.

Demi cintanya pada Arina, ia harus melepaskan gadis tersebut.

Ia tak mau Arina harus menanggung beban maha berat tersebut di pundaknya sehingga akhirnya Arina akan kehilangan dirinya sendiri. Jika hubungan intim mereka tersebar, Arina pasti akan ikut terkena getahnya dan statusnya berubah sebagai "selebriti dadakan". Di dalam lingkungan kampus, mereka masih aman karena ketatnya penjagaan dari para pengawal pribadi Klan Levy yang ditempatkan secara acak di dalam universitas.

Tapi begitu mereka lulus, dunia yang akan mereka hadapi sepenuhnya akan jauh berbeda.

Untuk Leo, rasa cintanya pada Arina tidak akan pernah padam karena itulah ia memutuskan untuk tetap melajang. Itu juga sebagai bukti kalau ia takkan pernah berhenti berjuang untuk cinta mereka.

Arina tiba-tiba merasakan sesuatu yang dingin di lehernya. Sebuah kalung cantik dengan liontin symbol kebangsawanannya. Arina Morgan. Ada lambang trisula yang diapit oleh kuda laut kembar di kanan kirinya. Nama Morgan sendiri berarti seorang prajurit wanita dari lautan.

"Hadiah perpisahan dariku…" bisik Leo lembut di telinga Arina.

Arina tercekat. Ia tak menyangka kalau perasaan Leo akan sedalam itu padanya, padahal mereka belum lama bertemu. Dan ia merasa sangat kecewa pada dirinya sendiri. Kata menyerah belum pernah ada di dalam kamusnya. Tapi kali ini ia bersikap sebagai seorang pengecut di tengah pertempuran hanya karena sebuah kelas kepribadian yang tidak disukainya. Sumpah Leo untuk hidup melajang adalah sebuah janji kalau pria tersebut tidak akan pernah berhenti berjuang untuknya. Sementara ia?

Haha….

Arina tertawa konyol di dalam hatinya. Ia merasa bodoh sekali. Kemarin.. ia sudah bertekad untuk meninggalkan rumah ini. Tapi sekarang…

Matanya kembali berkobar dengan semangat juang yang baru.

"Leo.."

"Hmm?"

"Aku ingin bertemu dengan Judy Marlow…"