Waktu memang berjalan dengan cepat. Qiana yang selalu menenggelamkan dirinya pada pekerjaan, sama sekali lupa dengan dunia luar. Terhitung sudah tiga bulan lamanya, perempuan itu melakukan hal yang sama setiap harinya. Dan itu menimbulkan reaksi bagi Rado.
Davie sudah sering mengingatkan, namun sama sekali tak dipedulikan. Meskipun usaha Davie tidak cukup sampai di sana saja. Lelaki itu masih tetap datang ke rumah Qiana untuk merecoki perempuan itu.
"Sepertinya kamu sudah lupa dengan dunia luar, Qi." Rado masuk ke dalam ruangan kerja Qiana dan memprotes perempuan itu. "Kamu hanya memikirkan pekerjaan, kantor, dan perusahaan. Kamu nggak berfikir sekarang ini kamu masih punya orang-orang yang menyayangi kamu kan?"
Lelaki itu berdiri di tengah ruangan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celana dengan mata intens menatap Qiana. "Aku masih mengingat mereka. Tapi aku harus bekerja keras agar aku bisa menggantikan Ayah."