Qiana menghilang. Kata itulah yang membuat semua orang menjadi panic. Suara ibu Qiana terdengar bergetar dan air mata tiba-tiba mengalir dengan lancar tanpa hambatan. Seisi rumah heboh dan Pak sopir yang terkaget langsung mencari keberadaan majikannya tersebut. Lelaki itu keluar rumah dan mencoba mencarinya di lorong perumahan tapi tak bisa menemukannya.
"Ibu tenang dulu, Bu. Kita pasti akan menemukan Mbak Qia." Katanya asisten rumah tangganya berusaha menghibur.
"Tolong ambilkan hp saya, Bi." Yang langsung dilaksanakan oleh Bibi. Ibu Qiana menghubungi ibu Davie sambil menangis. Pastilah pikiran perempuan itu macam-macam sekarang. Kekhawatiran yang dirasakan sangat lumrah terjadi.
Mengingat Qiana akhir-akhir ini benar-benar terlihat sangat terpukul karena kepergian sang ayah. Davie dan keluarganya langsung datang setelah mendengar kabar tersebut.
"Aku langsung cari dia aja, Ma. Mama, Papa langsung masuk aja. Tenangin Bunda." Katanya berusaha biasa saja tapi terlihat panic.