Manere
-20-
'Ketakutan terbesarku adalah dirimu'
Kira berjalan dengan tergesa-gesa menyusuri lorong rumah sakit.
"Santai aja kali Kir Atha nggak bakal digondol setan!" ujar Natasha yang mengikuti Kira dibelakang mulai jengah melihat Kira yang terlihat tergesa-gesa.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi Kira segera kerumah sakit karena Atha yang sudah sadar sebenarnya Atha sadar sudah sejak pagi namun, Kira saat itu tengah berada disekolah. Niat sebenarnya ingin bolos namun, pasti Atha melarangnya jika dia bolos hanya untuk menjenguknya mungkin saja Kira nekat kerumah sakit tapi bagaimana saat dirinya sudah ada ruang inap Atha justru mendapat dead glare dari Atha dan berakhir dirinya diusir.
Tau sendiri kekasihnya itu tipe Tsundere.
"Tunggu dulu!" cegah Natasha membuat Kira menghentikan tangannya yang hendak membuka pintu rawat inap dengan bola mata berputar kesal.
"Ada apalagi anjir! Gue mau nengok..."
"Iya tau lo mau nengok pacar tersayang lo tapi Kir lo itu kudu tenang juga! Jaga image dikitlah didepan Atha jangan kelihatan banget lo suka sama Atha juga." ingat Natasha. Natasha sangat mengenal Kira yang tidak mau terlihat bahwa dirinya menyukai atau mangkhawatirkan orang lain.
Kira itu tipe-tipe cewek dengan gengsi tinggi.
"Kan gue emang udah suka sama Atha ngapain jaga image segala! Gue pacarnya ini." ujar Kira dan segera membuka pintu ruang inap Atha.
Langkah Kira terhenti melihat pemandangan yang begitu menjijikan didepannya. Matanya sudah ternodai sekarang.
"Wow!" seru Kira dengan senyuman bahagianya membuat seluruh mata kini memandangnya dengan tatapan terkejut.
"Kayaknya gue salah ngejenguk lo sekarang." ujar Kira.
Didepan matanya Kira melihat Atha yang dipeluk oleh Alika dan disaksikan teman sekelas Atha yang memang hendak menjenguk laki-laki itu.
"Nat pulang yuk " ajak Kira dan berbalik hendak menarik Natasha untuk meninggalkan ruang inap Atha itu.
Hatinya sakit melihat pemandangan tadi dan sepertinya perasaannya yang mengkhawatirkan Atha itu salah laki-laki itu justru terlihat seperti baru bangun dari tidurnya.
Kira mungkin bisa saja melabrak Alika seperti yang ia lakukan dulu tapi rasa sakit dihatinya menyuruhnya untuk meninggalkan ruangan ini sekarang dan juga Kira bisa saja meminta penjelasan oleh Atha sekarang namun Kira tidak ingin hal itu sekarang.
Yang ia inginkan sekarang pergi dari tempat ini sekarang dan membuang rasa sakit yang ada dihatinya.
"Lo mau kemana?"
Langkah Kira terhenti saat mendengar lontaran pernyataan dari Atha.
"Bukan urusan lo. Urusin aja temen-temen lo udah rela jauh-jauh jenguk lo." ujar Kira dan melangkah pergi tentunya dengan menggeret Natasha.
"Pelan-pelan elah sakit ini!" ujar Natasha mencoba mengikuti langkah Kira yang terlampau cepat.
Kira hanya terdiam tetap menggeret Natasha untuk mengikutinya. Natasha yang terlampau kesal segera menghentakan tangannya agar terlepas dari tangan Kira.
"Gue tau lo sakit hati! Tapi bukan berarti lo ngelampiasinnya ke gue anjing!" ujar Natasha kesal namun, Kira hanya menatap lurus kedepan tidak ingin menoleh sekalipun kearah Natasha.
"S-sorry." sahut Kira tertahan dan segera pergi meninggalkan Natasha yang terdiam mendengar jawab Kira.
"K-kir Kira!!" teriak Natasha setelah sadar ada yang tidak beres dari Kira.
Dari nada bicara gadis itu dan juga Kira yang tidak mau menoleh sama sekali kearah Natasha. Sedangkan Natasha tahu jika Kira sedang diajak bicara pasti akan menatap lawan bicaranya.
Kecuali Kira dalam keadaan sedang menangis.
-••-
Sepeninggal Kira pergi dari ruangannya Atha, Atha tetap terdiam diatas bangkar ada banyak masalah diotaknya sekarang dan ada rasa takut dihati Atha sekarang.
Bukan, bukan karna masalah dirinya dipeluk Alika atau Atha tahu Alika adalah tunangannya dia belum tahu perihal itu. Yang ia pikirkan adalah menjelaskan segalanya kepada Kira siapa dirinya dulu.
Atha tahu bahwa Kira pasti tengah penasaran siapa dirinya. Langit memberi tahunya tentang percakapan antara Langit dan Zefan yang didengar Kira tentunya dan Atha yakin Kira tengah mempersiapkan beribu pernyataan padanya.
Jika Kira menanyakan pasti Atha akan menjawabnya namun, entah mengapa Atha takut Kira akan menjauhinya atau bahkan meninggalkannya.
Ketakutan terbesar Atha adalah ditinggalkan oleh orang yang ia sayangi.
Dan Kira salah satunya.
"Lo nggak ngejar Kira? Dia pasti salah paham." ujar Zefan membuat Atha menoleh dan Alika? Gadis itu segera menarik pelan seragam Zefan untuk memperingati laki-laki agar tidak membahas soal Kira.
"Gue yakin Kira nggak sebodoh itu." jawab Atha mencoba tenang.
"Kalau dia nggak salah paham seenggaknya dia pasti terluka." ujar Zefan mengabaikan Alika yang melotot menyuruh laki-laki itu untuk diam.
Zefan tidak peduli Alika akan marah, yang ia inginkan Atha mengejar Kira dan menyembuhkan luka gadis itu. Zefan tidak mau karena masalah ini Atha kelihangan orang yang mengisi hidupnya untuk kedua kalinya.
"Tha tenang, aku yakin Kira nggak salah paham kok." ujar Alika menggenggam tangan Atha mencoba menenangkan laki-laki itu.
Atha segera menarik tangannya yang ada digenggaman Alika dan menatap tajam gadis itu, "dia emang nggak bakal salah paham, tapi dia terluka lihat lo meluk gue. Lo cewekkan? Lo pasti tahu gimana perasaan cewek yang ngelihat pacarnya dipeluk cewek lain, kudunya lo paham itu." ujar Atha dan beranjak dari bangkarnya menyopot paksa infus yang berada ditangannya membuat seluruh teman sekelasnya terkejut.
"Tha lo mau kemana?" ujar Andi membuat teman yang lain mengangguk lalu menatap Atha penasaran dan panik.
"Keluar." jawab Atha dan berjalan meninggalkan ruang rawat inapnya dengan santai.
"Atha." panggil Alika yang hendak menyusul Atha namun tangannya ditahan oleh Zefan.
"Al udahlah, Atha punya urusannya sendiri!" ujar Zefan menatap Alika.
"Dia lagi sakit Zefan! Lo nggak takut apa dia kenapa-kenapa? Lagian dia juga pasti lagi ngejar Kira kan?" ujar Alika menatap Zefan kesal.
"Terserah Atha juga Kira pacarnya ini. Dengerin gue Al selagi gue masih ngizinin lo deket sama Atha gue harap lo jangan ngerusak hubungan mereka! Inget posisi lo itu apa sekarang."
-••-
Kira berjalan menuju lobby rumah sakit dengan menundukkan kepala. Bulir air mata tanpa sadar menetes membasahi pipinya.
Entah mengapa Kira menjadi cengeng sekarang hanya dengan melihat Atha berpelukan dengan perempuan lain didepan matanya sudah membuat hatinya merasa diremas.
Dulu saja melihat mantannya berciuman dengan orang lain didepan matanya Kira hanya menghampiri mereka dan menampar gadis yang seenaknya mencium kekasihnya lalu putus.
Sudah selesai.
Namun, kini berbeda Kira tidak bisa melakukan hal tersebut kepada Atha. Dirinya terlalu takut untuk pergi dari Atha entah mengapa.
Apakah ini karna cinta yang tumbuh dihatinya semakin kuat? Dulu dengan Giopun Kira mencintai laki-laki itu namun ini berbeda, jauh dengan Gio dirinya masih bisa hidup tetapi dengan Atha? Bahkan Kira tidak bisa membayangkan hal tersebut.
Duk.
Kening Kira tak sengaja menubruk dada seseorang yang ada didepannya membuatnya meringis dan mengelus kepalanya dengan tangannya.
Namun, tiba-tiba tangannya ditarik oleh tangan yang lain dan itu membuat Kira mendongkak menatap orang yang ada didepannya dengan pandangan terkejut.
Kira merasakan elusan halus dikeningnya membuat Kira tertegun. Orang yang menabrak Kiralah yang melakukan hal tersebut. Mata Kira bertubrukan dengan mata laki-laki yang ia tabrak.
Dan tangan laki-laki itu menghapus air mata Kira dengan halus.
"Lo nangis?"