Manere
#23
Klontang brak.
"Aish jatuh lagi." gerutu Kira menatap panci yang sudah tergelatk tak berdaya. Kini Kira sedang mencoba membuat sebuah eksperimen didapur.
Gadis itu berjongkok dan ingin meraih panci yang berada dibawah jika saja tidak ada sebuah tangan yang menarik tangannya untuk berdiri.
Kira berdongkak dan menatap Atha yang menatapnya dengan wajah datar. Ya, laki-laki itu sudah kembali keapartemennya itupun karena Atha bersikeras ingin menjalani aktivitas seperti biasa lagi dan dapat menjaga Kira tentunya.
Tentu sempat terjadi perdebatan alot antara Kira dana Atha karena Kira berpikir Atha belum cukup sehat untuk kembali menjalani aktivitasnya seperti biasa namun berbeda dengan Atha.
Dan kalian bisa menebak siapa yang memenangkan perdebatan tersebut dengan adanya Atha dan Kira diapartemen Atha tentunya.
"Biar gue aja yang masak, mending lo mandi." ujar Atha datar. Sejak beberapa menit yang lalu Atha tengah berdiri menatap Kira yang sedang berkecimpung dengan peralatan masak sedangkan gadis itu tidak bisa memasak sama sekali.
Lalu mengapa gadis itu bersikeras ingin memasak? Tentu untuk Atha.
"Nggak nggak! Lo sana duduk aja yang manis biar gue masak dengan tenang dulu!" ujar Kira masih bersikeras. Dia sudah mencari diinternet bagaimana caranya memasak dan yang lainnya tadi saat Atha masih tertidur dengan nyenyak.
Jangan terkejut mengapa Kira tahu Atha tertidur karena mereka sekarang tinggal bersama tentunya karena paksaan Atha yang merasa Kira tidak akan aman berada diapartemen miliknya walaupun itu tepat didepan apartemen Atha sendiri.
"Gue nggak mau dapur gue hancur gara-gara ulah lo yang nggak bisa masak." ujar Atha datar membuat Kira mendengus kesal.
Sepertinya berpacaran dengan Atha membuat Kira harus bersiap-siap makan hati setiap saat karena mendengar ucapan Atha yang setajam silet itu.
"Bodoamat anjing!" ujar Kira dan menghentak-hentakan kakinya berbalik dan meninggalkan Atha begitu saja yang justru membuat Atha tersenyum tipis melihatnya.
Membuat Kira kesal dan marah itu justru menjadi hiburan tersendiri dimata Atha. Mendengar umpatan dan tingkah lucu Kira yang tengah sebal justru membuat Atha ingin sekali melindungi gadis itu.
Atha tau Kira sebenarnya bukanlah perempuan yang sering orang lain katakan, Kira hanya menggunakan cover untuk menutupi siapa dirinya sebenarnya.
-..-
"Untung pacar kalau bukan udah gue lempar kesemak-semak!" gerutu Kira hendak berjalan menuju kamar mandi.
Ting tong.
Langkah Kira terhenti saat mendengar bunyi bel diapartemennya, ah maksudnya apartemen kekasihnya.
"Siapa lagi anjir! Pagi-pagi udah main kerumah orang." Kira berjalan menuju pintu apartemen dengan kesal dan saat melewati dapur dia tak sengaja melirik punggung Atha yang terbalut kaos hitam.
Kira hanya sekedar melirik tidak ingin menghampiri karena dia masih kesal dengan lelaki yang tengah bergelut dengan peralatan masak itu.
Cekklek.
Kira menarik pegangan pintu dengan santai.
"Si.. Oh lo ngapain lo kesini?" ujar Kira menatap seorang gadis berkuncir kuda tengah berdiri didepan pintu apartemen Atha.
Kira melirik tangan gadis itu yang membawa sebuah benda sepertinya kotak makanan namun Kira tidak ambil pusing dengan itu.
"Seharusnya aku yang tanya kenapa kamu didalem apartemennya Atha?" ujar Alika menatap penampilan Atha dari atas kebawah. Gadis didepannya hanya memakai kaos putih kebesaran dengan hot pants dan juga sendal rumahan oh ya jangan lupakan rambut Kira yang tidak tertata.
"Hak gue mau disini dong, toh ini apartemen pacar gue. Seharusnya gue yang tanya 'kenapa lo keapartemen cowok yang jelas-jelas udah punya pacar?' mau jadi pelakor lo?"
Kira melipat tangannya menatap sinis gadis didepannya. Kira tahu bahkan sangat tahu perempuan didepannya ini sangat tertarik dengan kekasihnya.
"Jaga ucapan lo ya!" hardik Alika menunjuk Kira dengan mata menajam. Gadis berkucir kuda tidak suka dituduh seperti itu. Sejujurnya siapa yang layak disebut 'pelakor' sekarang.
Alika yang jelas-jelas tunangan Atha atau Kira seseorang yang Atha cinfai dan kini berstatus kekasihnya?
"Wow. Terungkap juga sifat lo yang asli sekarang, ternyata wajah polos lo cuma topeng buat nutupin kelakuan lo yang kayak bitch!"
Plaakk.
Satu tamparan mendarat tepat dipipi Kira membuat gadis itu menyentuh pipinya dan menyoba menetralkan emosinya agar tidak meledak sekarang juga dan menghabisi perempuan didepannya.
"BITCH TERIAK BITCH! SEHARUSNYA LO SADAR DIRI SIAPA YANG PELAKOR! LO YANG CUMA CEWEK ATHA ATAU GUE YANG JELAS-JELAS TU----" teriakan Alika terhenti ketika sebuah tangan membekap mulut Alika.
"Lepasin dia Fan! Gue mau denger bacotan dia selanjutnya." ujar Kira menatap Zefan dan Alika datar.
Ya seseorang yang tiba-tiba membekap mulut Alika adalah Zefan. Zefan yang hendak mengunjungi Atha bersama Natasha seketika berlari saat mendengar teriakan Alika dan meninggalkan Natasha begitu saja.
"Nggak, abaikan aja ucapan Alika dia cuma emosi jadi omongannya ngelantur." ujar Zefan menggelengkan kepalanya.
"ZEFAN ANJING KENAPA LO TIBA-TIBA NINGGALIN GUE!!" teriak Natasha namun wajah amarahnya terhenti saat melihar Zefan yang tengah membekap Alika dan Kira yang berdiri dengan wajah datarnya.
"Ini ada apaan?" ujar Natasha membuat Zefan menoleh namun tidak dengan Kira gadis itu masih menatap lurus kearah Alika.
"Lo nggak denger ucapan gue? Lepasin dia dan biarin dia ngomong sesuka hati dia bangsat!" umpat Kira membuat Zefan menelan ludahnya melihat Kira yang tenang justru membuat Zefan takut.
"Kir ada apa?" tanya Natasha dirinya cukup terkejut melihat Kira yang biasanya akan meledak-ledak kini justru sangat tenang.
"LO NGGAK DENGER UCAPAN GUE? LEPASIN DIA ANJING!" teriak Kira membuat Zefan secara spontan melepas bekapannya.
"Kaget gue anjir." gumam Zefan mengelus dadanya tidak mempedulikan Kira yang kini tengah berjalan menghampiri Alika.
"Lanjutin ucapan lo sekarang, gue pengen denger." ujar Kira dengan senyum sinisnya membuat Alika berjalan mundur sejujurnya dia takut dengan Kira sejak awal dan saat dirinya menampar Kira tadi dia hanya kelepasan.
"Kenapa nggak mau ngomong? Lo udah berani nampar gue kenapa masih takut? Segitu pengecutmya lo ternyata." ujar Kira dengan tampang sinisnya.
Zefan dan Natasha sama-sama terkejut mendengarnya. Menampar? Alika menampar Kira? Sesuatu hal yang tidak mungkin namun jika melihat bagaimana Kira sekarang membuat Zetan dan Natasha mau tak mau percaya dengan itu.
"Kir udah, mending sekarang lo masuk nemenin Atha aja biar Alika gue yang urus." ujat Natasha menarik tangan Kira dan membuat gadis itu berbalik hingga membelakangi Alika.
Alika yang menatap punggung Kira menelan ludahnya, tangan gadis itu mengepal mencoba meyakinkan diri.
"Gue tunangannya Atha!"
Kira yang hendak melangkah pergpun terhenti termasuk dengan Natasha yang melepaskan genggamannya ditangan Kira dan Zefan yang menghela nafasnya gusar.
Dan jangan lupakan kini didepan mata Kira ada Atha yang tengah berdiri dan menatapnya juga.
"Gue tunangan Atha sejak 3 bulan yang lalu."
--...--