Chereads / Manere / Chapter 25 - Bab 25 Satu Permintaan

Chapter 25 - Bab 25 Satu Permintaan

Manere

-25-

Tahukah kamu aku bukanlah orang yang sabar menunggu dan melihat milikku diakui oleh orang lain.

-0-

"Lepasin gue!" pekik Kira mencoba melepaskan genggaman tangan Atha yang lumayan erat itu. Setelah pernyataan yang cukup mengejutkan tadi Atha segera menarik Kira untuk mengikutinya atau lebih tepatnya memaksa gadis itu untuk mengikutinya.

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, namun Kira yang tengah sibuk dengan caciannya dan Atha yang tak peduli dengan sekitar.

Atha mengulurkan tangannya yang tidak menggenggam apapun dan membuka pintu menuju rooftop dengan tenang.

Suara deru angin terdengar menyapa mereka saat pintu itu terbuka.

Mereka sama-sama berhenti dengan Kira yang berada dibelakang Atha dan Atha yang memunggungi gadis itu. Dengan kesal Kira menghentakan tangannya yang digenggam olah Atha.

"Lo bisa nggak jangan kasar! Sakit bego!" gerutu Kira menunduk dan menatap pergelangan tangannya yang sedikit memerah karena Atha tentunya.

"Kalau begitu lo bisa nunggu gue sebentar?"

Kira terdiam mendengar ucapan Atha yang sangat tiba-tiba itu bahkan untuk mendongkak menatap Atha yang kini telah berbalik menatapnyapun sepertinya Kira enggan melakukannya.

"Gue butuh jawaban bukan keadaan diam kayak gini." ujar Atha datar membuat Kira mendongkak menatap laki-laki didepannya dengan sinis.

Kira sedikit terkekeh mendengarnya "jawaban? Lo butuh jawaban dari gue?" ujar Kira dengan tawa yang dibuat semeriang mungkin berbeda dengan matanya yang seperti hendak menahan tangisnya.

"Lo butuh jawaban gue? Gue kasih jawabannya! Apakah hasil dengan nunggu lo ngebuat lo bakal balik sama gue?" ujar Kira menatap Atha dengan datar.

Kira bukanlah orang yang sabar menunggu namun Kira adalah orang yang juga hebat dalam menunggu jika dirinya mau.

"Kenapa diam? Lo nggak bisa jawabkan? Kalau gitu apa gunanya gue nunggu kalau hasilnya aja nggak pasti!" ujar Kira melangkah meninggalkan Atha menuju pinggir rooftop.

Kira memejamkan matanya sejenak mencoba untuk menahan apa yang sejak semalam iya tahan.

"Lo egois Tha."

"Gue tau itu, dan egois gue karna gue mau mertahanin lo." ujar Atha dan memeluk tubuh Kira dari belakang membuat gadis itu sedikit terkejut dengan perlakuan Atha.

"Tunggu gue sebentar lagi ya Kir?" ujar Atha membuat Kira menoleh menatap Atha yang berada dibelakangnya menaruh dagunya dibahu Kira.

"Menunggu sesuatu yang nggak pasti itu bukan keahlian gue Tha, apa dengan nunggu dan ngelihat pacar gue sendiri dengan perempuan lain bakal bisa buat lo tetep ada disini? Sedangkan posisi gue cuma sekedar pacar lo dan dia.." ucapan Kira terhenti sejenak.

Oh ayolah Kira tidak cukup kuat untuk mengucapkan kalimat selanjutnya secara gamblang begitu saja.

Hati gadis itu tidak cukup kuat untuk menerimanya.

"Nggak perlu lo lanjut gue tau selanjutnya." bisik Atha semakin mengeratkan pelukannya seolah Kira akan kabur meninggalkannya jika pelukan itu ia longgarkan sedikit saja.

"Kalau gue bilang gue nggak tau sama pertunangan itu gimana?" ujar Atha membuat Kira ingin berbalik menatap kekasihnya itu namun Atha menahannya.

"Nggak mungkin, gimana bisa lo nggak tau lo punya tunangan? Lo bukannya nggak tau tapi lo nggak nganggep dia ada." ujar Kira.

Atha melonggarkan pelukannya dan membalik tubuh Kira hingga berhadapan dengannya. Laki laki itu mengangkat kedua tangannya dan meletakannya diatas bahu Kira.

"Kalau gue bilang gue kabur dari rumah lo percaya?"

Kira terdiam mendengarnya, bagaimana bisa seorang laki-laki baik seperti Atha meninggalkan rumahnya. Gadis itu kini terhanyut dengan pemikirannya sendiri.

'Apakah Atha seorang remaja yang benar-benar baik?'

'Ataukah justru Atha tidak sesuai dugaannya'

Sepertinya Kira melupakan fakta bahwa Atha mantan ketua geng motor untuk saat ini.

Atha mengulurkan tangannya dan menyisihkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Kira dan menatap gadis itu dengan senyum tulusnya. Bukan ini bukan senyum tipis yang biasanya Atha perlihatkan namun ini senyum yang memang benar-benar Atha ingin keluarkan untuk gadis didepannya.

"Gue nggak sebaik atau sepolos yang orang lain lihat Kir tapi gue nggak sebrengsek yang orang lain lihat gue cuma bukan orang baik." ujar Atha membuat Kira menatap mata Atha dengan dahi berkerut.

Apa maksud dari ucapan Atha sekarang.

"Kalau emang lo bukan sebaik itu, coba munculin sisi buruk lo didepan gue."

Atha menarik sudut bibirnya mendengar ucapan kekasihnya itu.

"Gue nggak bisa." jawab Atha. Bukan karna Atha takut namun laki-laki itu tidak bisa dan tidak ingin melakukannya.

Bagi Atha, dirinya yang dulu adalah suatu kesalahan dan dirinya yang sekarang adalah suatu penebusan untuk kesalahan tersebut.

"Kalau lo nggak bisa nunjukin itu jangan harap gue mau nunggu lo Tha, karna sejujurnya ngelihat orang yang seharusnya menjadi hak milik kita justru harus menjadi milik orang lain itu sakit dan hati gue nggak siap untuk nerima itu." ujar Kira mata gadis itu sudah mulai berkaca-kaca saat mengatakannya.

"Gue nggak minta lo buat ngelihat gue sama dia karna itu nggak bakal pernah terjadi sampai kapanpun! Gue cuma minta lo buat nunggu gue nyelesaiin masalah ini dan ini salah satu dari 3 permintaan yang lo kasih buat gue dipasar malam itu." terang Atha membuat bola mata Kira melotot. Laki-laki didepannya ini memang sangat licik.

Bahkan tentang 3 permintaan itu Kira telah melupakannya namun, laki-laki didepannya ini masih mengingatnya dan menggunakan disaat yang sangat tepat.

"Lo licik!" hardik Kira membuat Atha terkekeh mendengarnya.

"Gue licik karna gue nggak mau kehilangan lo. Cukup sekali gue kehilangan perempuan yang berarti dikehidupan gue dan gue nggak mau ngulangin kesalahan itu untuk kedua kalinya."

Kira terdiam mendengarnya. Sebenernya apa yang telah dialami Atha hingga membuatnya seperti ini?

"Ya-ya tetep aja lo licik! Lo curang!" pekik Kira dan memukul tubuh Atha dengan keras membuat Atha berlari mengindarinya.

"SINI LO MAU KEMANA!" teriak Kira mengejar Atha yang justru tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"ATHAAAAA!!!" teriak Kira kesal dan tanpa kaki Kira oleng dan terjatuh tepat diatas Atha yang berada didepannya.

Atha terjatuh dengan posisi tengkurap tentunya dengan Kira diatasnya dengan posisi tengkurap juga. Mereka sama-sama meringis walau setelah itu tertawa bersama-sama.

Untuk pertama kalinya Atha kembali tertawa dan untuk pertama kalinya Kira bisa merasakan hatinya yang dulu kosong kini terisi.

Dan dari kejauhan Natasha dan Gio berdiri melihat mereka dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan karena berlari mencari Atha yang seenak jidatnya menarik Kira tanpa izin.

"Kayaknya mereka nggak ada masalah apapun." ujar Gio menatap Kira yang tengah tertawa.

"Bukan mereka nggak ada masalah tapi mereka berusaha ngebuat masalah itu sebagai hal yang nggak penting." Natasha sedikit meringis mengucapkan.

Entah ini hanya feeling seorang sahabat kepada sahabatnya namun Natasha merasakan akan ada badai besar yang menerpa hubungan mereka berdua.

"Memang apa yang sebenarnya terjadi?"

Melihat dari tingkah sepasang kekasih didepan matanya sekarang sepertinya masalah itu tidak terlalu berat.

"Atha memiliki tunangan."

-**-