Manere
-24-
"KIRAAA!!!"
Seorang gadis menghentikan langkahnya secara tiba-tiba dan berbalik menatap gadis yang tengah berlari kearahnya dengan pandangan kesal.
Pagi harinya yang seharusnya menjadi pagi yang cerah harus musnah untuk beberapa saat karena teriakan Natasha.
"Gila ya! Gue panggil-panggil dari tadi nggak denger apa? Lo budek?" ujar Natasha sedikit menundukan badannya karena terlalu lelah.
"Nggak."
Natasha yang tengah menetralkan nafasnya kini mendongkak dan menatap Kira malas.
"Seorang Kira bisa berubah juga karna cowok? Itu bukan Kira yang gue kenal." gerutu Natasha kesal.
Sejak kejadian kemaren Kira menjadi sangat diam. Jangan berharap kemaren ada perdebetan alot ataupun hal yang lainnya. Karena yang dilakukan Kira kemaren hanya diam dan menatap Atha sebentar lalu berbalik masuk kedalam apartemen tanpa peduli apa yang akan Atha dan yang lainnya lakukan.
"Peduli gue apa?" ujar Kira menatap Natasha yang kini mendengus kesal.
"Lo bener-bener jatuh kepesona Atha Kir? Lo bener-bener jatuh cinta sama dia?" ujar Natasha menatap Kira dengan wajah bertanya-tanya.
Mungkin Natasha tahu Kira memang jatuh cinta kepada Atha karena Natasha bisa melihatnya sendiri namun yang Natasha tak tau bahwa Kira jatuh cinta dalam arti yang 'sebenarnya'.
Natasha tau Kira orang yang mudah jatuh cinta karena itulah membuatnya dipandang seperti seorang 'jalang' selain karna pakaiannya yang terlalu ketat dan terbuka ada alasan lainnya yaitu Kira yang mudah sekali berganti laki-laki.
Maka itu Natasha sedikit terkejut melihat perubahan Kira yang signifikan setelah menjalin hubungan dengan Atha.
Dan benar Kira telah jatuh cinta dalam arti yang 'sebenernya' yaitu jatuh-sejatuhnya kepada Atha.
Kira hanya terdiam saat mendengar ucapan Natasha, pandangan matanya kini tertuju pada seseorang yang tengah berjalan kearahnya dengan tas yang disampirkan dibahunya.
Dengan wajah datarnya yang selalu menghiasi wajah rupawannya, mata Kira bertubrukan langsung dengan kedua bola mata orang tersebut.
"ATHAA!!"
Cukup lama mereka bersitatap jika saja tidak ada suara yang membuyarkan semuanya.
Mata Kira kini terfokus pada seorang gadis yang berlari menghampiri Atha, ya orang yang menjadi fokus Kira tadi adalah Atha kekasihnya oh atau bisa disebut tunangan orang lain?
Kira tidak bisa menjelaskannya situasi ini.
"Kita kekelas bareng yuk." ajak gadis itu bahkan tangan gadis itu kini merangkul tangan Atha dengan wajah polosnya menatap Atha penuh riang.
"Cih, merasa berkuasakah?" decih Kira tak suka, gadis itu kini memutar bola matanya sebal.
"Kenapa lo?" ujar Natasha menatap Kira yang tengah mendecih tak suka hingga akhirnya ia mengikuti arah pandangan Kira dan menemukan Atha dan Alika yang tengah bercengkerama atau lebih tepatnya hanya Alika sedangkan Atha hanya terdiam.
"Gimana panas hati nggak?" ujar Natasha dengan kikikan gelinya membuat Kira melirik tak suka.
"Diem lo sat!" Kira menatap sengit Natasha yang justru tertawa terbahak-bahak melihatnya.
"Udahlah ngapain diurusin! Lo itu cantik, seksi banyak yang mau cari yang lain aja! AH MANTAN LO JUGA BOLEH LO PUNGUT LAGI." ujar Natasha diakhiri tekanan dan suara yang sedikit keras dan sedikit melirik Atha yang kini menatapnya tajam namun Natasha tidak peduli akan hal tersebut.
"Gue nggak ada waktu buat mungut mantan." celetuk Kira kesal namun sebuah rangkulan membuat Kira yang tengah kesal menoleh dan melihat wajah Gio yang tengah menaik turunkan alisnya.
"Kayaknya gue denger ada yang nyebut kata 'mantan', kenapa lo mau ngajak balikan?" ujar Gio menatap Kira yang justru kini mendengus tak suka mendengarnya.
"Yang bacot 'mantan' bukan gue tapi Natasha dan juga singkirin tangan lo dari bahu gue." ujar Kira mencoba menyingkirkan tangan Gio dari bahunya namun Gio justru mempererat rangkulannya.
"Nggak mau." ujar Gio menjulurkan lidahnya membuat Kira dengan spontan menampar pipi Gio pelan membuat Gio justru tertawa terbahak-bahak disusul dengan Natasha yang ikut tertawa membuat Kira mendengus tak suka.
Pagi harinya yang seharusnya menjadi pagi yang indah namun dirusak dengan kedua manusia didepan dan sampingnya siapa lagi kalau bukan Gio dan Natasha.
"Yaudah ayok kekelas." ajak Gio dan menuntun Kira atau lebih tepatnya memaksa gadis itu untuk mengikutinya.
"YA! GUE UDAH BILANG LEPASIN YA LEPASIN!" pekik Kira tak suka yang justru mendapat sebuah usapan manis dikepala gadis itu.
"Kalau gue lepasin ntar lo ngerasa kehilangan." celetuk Gio santai dan masih tetap merangkul gadis yang sudah menjadi mantannya itu.
"Ngegas aja lo kutil anoa!" ujar Natasha melirik Gio yang justru memasang wajah jeleknya kearah Natasha.
"Bilang aja iri nggak ada yang giniin lo."
"IDIH MIMPI GUE IRI SAMA LO!" pekik Natasha kesal. Gio ini memang kalau dibaikin sedikit ngelunjak mash untung Natasha mengizinkan laki-laki berada disamping Kira untuk saat ini kalau saja Kira tidak berada dalam posisi seperti ini mungkin Natasha sudah menendang laki-laki itu jauh-jauh.
"Lo kenapa pagi-pagi udah badmood? Dan juga gue tadi malah lihat Atha sama cewek lain lo nggak ngamuk tumbenan?" tanya Gio heran yang hanya mendapat lirikan tajam oleh Kira.
"Atau jangan-jangan kalian udah putus ya?"
"Sembarangan aja kalau ngomong!" ujar Kira spontan dan memukul Gio dengan keras.
"Tapi emang bukannya udah putus ya Kir?" tanya Natasha dengan smirk jailnya.
Kira mendengus tak suka.
"Belum!"
"Tapi akankan?" ujar Natasha membuat Kira melotot.
"Kalau belum berarti suatu saat bakal putus dong?" sambung Gio membuat Kira hendak melayangkan pukulan lagi kepada Gio jika saja sebuah tangan tidak menarikanya.
"Gue sama dia nggak bakal putus."
Kira mendongkak dan melihat Atha yang kini tengah menatap Gio tajam dan tangan laki-laki itulah yang menarik tangan Kira sehingga tidak jadi memukul Gio.
Bahkan kini tangan Atha menggenggam tangan Kira dengan erat seolah-olah tangan itu akan hilang jika terlepas.
"Lo masih tetep nggak tau diri ternyata, lo udah ada tunangan dan lo masih nggak mau putus dari Kira? Gila emang lo." ujar Natasha menatap sinis kearah Atha yang hanya ditanggapi lirikan sedetik oleh Atha.
"Tunangan? Maksudnya? Lo udah ada tunangan? Gila baru kemaren gue nyuruh lo jagain Kira jangan buat dia nangis dan sekarang lo justru udah ada tunangan? Gila lo!" ujar Gio menatap sengit kearah Atha.
Dirinya tak menyangka Atha sebrengsek itu.
"Gue emang udah ada tunangan tapi gue nggak mau putus sama Kira, lalu apa urusannya sama lo?" ujar Atha dingin membuat Kira yang sejak tadi terdiam mendongkak dan menatap Atha bengis.
"Lo egois!" ujar Kira membuat Atha menoleh dan menunduk kearah Kira yang kini mata gadis itu sudah terlihat berkaca-kaca.
"Gue egois karna lo."
----....----