Manere
-16-
"HELLOO KIRA YANG CANTIK DATANG!" teriak Kira memasuki kelasnya dengan raut wajah yang bahagia.
"Udah sembuh lo? Kenapa nggak mati sekalian sih!" Natasha menompangkan dagunya menatap Kira yang mendengus mendengar ucapan pedas sahabatnya.
"Nggak gue bayarain ke club mampus lo!"
"Gue bisa bayar sendiri duit gue banyak." Kira berjalan menghampiri Natasha dengan raut kesalnya dan menempeleng kepala gadis itu dengan kesal.
"Kok lo nyebelin sih?"
"Gue emang gini bego! Tumben itu kancing dipasang." Natasha menatap heran kearah Kira atau lebih tepatnya keseragam gadis itu, tumben sekali Kira memakai baju dengan 'benar' biasanya 2 kancing atas selalu terbuka untuk memamerkan 'melon' kesayangan Kira bahkan dulu Kira pernah dilabrak kakak kelasnya karena pakaiannya yang hanya dibalas Kira dengan ucapan santai.
'Sirik aja sih! Makanya itu melon digedein kan udah biasa diremes om-om jugakan kok nggak gede gede.'
Dan setelah itu tidak ada yang berani melabrak gadis yang sudah mendapat label 'bitch' diSMA Nusa Bangsa ini.
"Tanya Atha gih, gimana kejamnya dia ngunci gue dikamar mandi sampe gue pake seragam dengan benar." Kira masih mengingat betul bagaimana kejamnya Atha menguncinya dikamar mandi saat hendak sarapan dikamar mandi dengan peringatan mengerikan.
"Hati-hati tadi pagi gue lihat kecoa kamar mandi" ujar Atha dari luar kamar mandi yang langsung membuat Kira berteriak dengan keras.
"Emang ya Atha itu pawang lo! Cocoklah kalian berdua." Natasha menggeleng pelan berusaha menahan tawanya mendengar curhatan 'nelangsa' Kira itu.
"Eh tapi lo tau nggak ada anak baru dikelasnya Atha? Dia cantik lagi." Natasha menoleh menatap Kira yang kini memperlihatkan wajah tak sukanya.
"Terus kalau dia cantik urusannya apa? Toh Atha udah jadi milik gue." ujar Kira kesal sendiri. Mau secantik apapun anak baru itu kalau Atha punya Kira yaudah.
"Kan bisa ditikung." celetuk Natasha membuat Kira mendengus kesal dan menggebrak meja didepannya dengan keras.
"Ditikung? Ya tikung balik lagi lah anjing susah amat! Nggak masalah juga bagi gue." Kira adalah orang yang cukup simple pemikirannya, jika miliknya direbut yaudah rebut balik toh nggak salah dia ngerebut milik dia yang main direbut orang lain.
"Iya kalau Atha mau lo rebut balik." ujar Natasha melayani Kira yang sedang kesal itu sangat menyenangkan karena gadis itu pasti akan mengeluarkan berbagai macam ekspresi yang menyenangkan.
"Maulah secara diakan cinta sama gue." Kira mengibaskan rambutnya menatap Natasha dengan seringaian mengejeknya. Untung saja Atha mengatakannya saat mereka ngedate berdua kan Kira tidak perlu berbohong nambah dosa soalnya.
"Good morning honey." tiba-tiba saja Geo datang menyambar kursi dan duduk didepan Kira yang memutar bola matanya.
"Dan juga mantan lo anak baru dikelas ini." lanjut Natasha dengan wajah sengtinya menatap Geo seolah-olah Geo adalah kuman yang patut dibasmi.
"Honey honey pala lo anjing kita cuma mantan bego!" Kira menatap malas kearah Geo yang justru menompangkan dagunya.
"Makanya balikan aja yuk." ajak Geo membuat Kira mendengus tak suka.
"Gue alergi balikan sama mantan jadi sorry gue ogah balikan sama lo." Kira beranjak pergi meninggalkan kelas dengan perasaan dongkol dihatinya.
Mood dipagi harinya rusak sudah gara-gara berita soal 'anak baru' yang naasnya keduanya membuat Kira kesal dan marah. Dan Kira butuh pelampiasan sekarang.
Pandangan Kira jatuh pada kerumunan siswa siswi yang tengah berdiri dipinggir lapangan. Entah ada apa disana dan Kira tak peduli itu.
'Atha keren juga bisa main basket.'
'Atha sama Alika cocok juga'
'Alika ramah kalem paslah sama Atha daripada Atha sama si cabe itu.'
Kira menghentikan langkahnya, kepalanya tengah mendidih sekarang tidak berangkat 1 hari sekolah ternyata Kira telah melewatkan banyak kejadian disekolah.
"Kalo ngomongin orang bisa didepan orangnya kan? Dan yang lo omongin pacar gue sendiri bangsat." Kira melewati kerumunan yang tadi menggunjingkan tentang dirinya dengan santai. Senyum tipisnya terukir diwajah gadis itu namun senyum itu tak bertahan lama saat dirinya menangkap pemandangan seorang gadis berkucir kuda berlari kecil menghampiri Atha yang tengah mengusap peluhnya.
"Kamu keren Tha." pujian itu terdengar jelas ditelinga Kira membuat gadis itu memalingkan wajahnya sebentar namun kembali menatap kedepan dan kini pandangan bertemu dengan pandangan mata Atha.
Cukup lama mereka bersitatap dan Kira lebih memilih memutus acara tatap-menatap itu dan berbalik hendak meninggalkan tempat tersebut.
"Makanya balikan sama gue aja daripada sama cowok playboy itu." tepat saat Kira berbalik Geo berdiri dengan pandangan ala om pedofil miliknya.
"UDAH GUE BILANG BERAPA KALI BANGSAT GUE NGGAK MAU YA NGGAK MAU ANJING!" teriak Kira kesal membuat seluruh pandangan menatap Kira yang kini tengah menendang tulang kering Geo. Sudah tau sedang emosi Geo malah cari masalah.
"Lo gimana sih maunya bangsat apa anjing? Labil anjir." celetuk Geo dengan desisan menahan sakit yang luar biasa dikakinya.
"Terserah gue bego! Mulut-mulut gue ini yang ngomong kenapa lo yang ribet anjing." Kira melangkah pergi meninggalkan pinggir lapangan dengan santai sepertinya tak menyadari ada sepasang mata yang kini tengah menatap tajam sejak tadi.
--
Atha menghela nafasnya yang terengah-engah. Sudah cukup lama Atha tidak bermain bola basket dan kini dia dengan amat terpaksa melakukannya karena paksaan sahabatnya.
"Kamu hebat Tha." teriakan itu tidak membuat Atha menoleh, Atha sudah tau siapa yang mengatakan hal tersebut seorang gadis manis yang berstatus anak baru disekolahnya atau juga dikelasnya yang kini berteman baik dengan Atha atau hanya gadis itu yang menganggap mereka berteman dan Atha tidak.
Atha menoleh kearah kerumunan murid yang melihatnya bermain basket dan pandangannya jatuh kearah kekasihnya yang sedang mengalihkan pandangannya namun tak berapa lama menatapnya dan membuat mereka saling menatap satu sama lain.
Cukup lama mereka bertatapan namun Kira memutuskan begitu saja dengan wajah kesalnya Kira berbalik hendak meninggalkan lapangan dan entah mengapa itu sedikit membuat rasa kecewa dihati Atha karena ternyata Kira tidak menghampirinya sama sekali.
"Lo masih hebat aja Tha." ujar Zefan menepuk pundak Atha yang justru tidak ditanggapi oleh laki-laki itu. Matanya kini fokus menatap Kira yang tengah berteriak kepada Geo.
Atha masih mengamati mereka dengan mata elangnya hingga akhirnya Kira melangkah pergi meninggalkan pinggir lapangan dengan santai dan hanya tersisa Geo yang kini menatapnya dengan seringaian kecilnya.
'L O S E R'
Atha melihat dengan jelas pergerakan mulut Geo yang mengatakan 'loser' kepadanya membuat emosi tersulut sekarang.
"Kamu keren Tha, ajarin aku dong." celetukan Alika membuat Atha menoleh dengan wajah datarnya.
"Minta ajarin Zefan, gue ada urusan." Atha memasukan kedua tangannya kesaku seragamnya dan berjalan pergi meninggalkan Zefan dan Alika dengan santai.
Bukan maksud Atha tidak ingin mengajari Alika namun, Atha ingin menjaga jarak dengan gadis manis itu.
Atha tidak terlalu bodoh untuk mengartikan tatapan berbinar Alika saat bersamanya. Atha tentu tau itu dan Atha tidak ingin Alika jatuh karenanya saat mengetahui bahwa Atha telah mencintai gadis lain.
Yaitu kekasihnya sendiri Rainata Syakira.