Chereads / Bad Girl Story / Chapter 13 - chapter 13

Chapter 13 - chapter 13

Chapter 12

Mata Rachel mulai memanas dan hidungnya terasa pengar. Kini ia sedang berdiri di depan gerbang rumah Papanya. Terdapat dua buah bendera berwarna kuning yang tertancap di kedua sisi gerbang. Rachel berjalan gontai ke dalam rumah. Mengabaikan tatapan dan sapaan orang yang ia temui di sepanjang jalan. Penampilan Rachel cukup kacau memang. Dia menggunakan dress yang semalam ia kenakan tanpa polesan make up sedikitpun. Wajahnya lesu, rambutnya berantakan, tubuhnya berbau alkohol dan satu lagi, terdapat beberapa bekas cupang di lehernya yang cukup jelas. Tatapan matanya kosong, mata itu hanya menatap lurus seseorang yang terbujur kaku di bawah sana. Dari balik kain putih itu Rachel masih bisa melihat wajah mamanya yang kurus dan pucat. Rachel tak kuat lagi, ia berlari dan memeluk jenazah Mamanya tersebut. Ia menangis, dan tangisnya semakin kencang dikala mengingat jika saat ini tidak ada lagi sosok mama yang mengharapkan dirinya. Saat ini ia benar-benar sendiri. Tapi momen itu tidak bisa bertahan lama karena Papanya menyadari kehadiran Rachel. Roy menarik Rachel dengan kuat hingga ia terpelanting dan tersungkur di lantai.

"BERANI-BERANINYA KAMU MENGINJAKKAN KAKI DISINI. GARA-GARA KAMU ISTRI SAYA MENINGGAL!! KAMU PEMBAWA SIAL. LIHAT!! BUAH MEMANG TAK JATUH JAUH DARI POHONNYA. BISA-BISANNYA ISTERI SAYA MELAHIRKAN ANAK MURAHAN SEPERTI KAMU. PERGI KAMU DARI SINI!! PERGI!! "

Rachel hanya bisa menangis, ia tak meronta saat di jambak dan di seret Papanya keluar. Rasa sedihnya sudah mengalahkan rasa malu karena dipermalukan Papanya di depan pelayat. Papanya tak henti-hentinya memaki dan menghina Rachel sebelum di tenangkan oleh Om Dedi, salah satu kerabat Rachel. Rachel yang terduduk di lantai pelataran rumah dihampiri oleh Tante Dewi, adik Sarah. Tante Dewi mungkin orang kedua yang bisa menerimanya, tapi itu hanya kemungkinan bisa jadi Tante Dewi hanya merasa kasihan dan simpatik kepada Rachel.

"Tante maafin Rachel. Rachel yang bikin Mama meninggal" ujar Rachel sambil menangis saat berada di pelukan Tante Dewi.

"Sutss ini bukan salah kamu, ini takdir" jawab tante Dewi menenangkan.

" Terus maksud Papa tadi apa tante? Apa bener selama ini aku itu bukan anak Papa? Aku mohon jelasin ke aku Tante" pinta Rachel masih sesenggukan. Tak ada pilihan lain Tante Dewi pun menceritakan semuanya.

Seorang wanita terlihat sedang gelisah karena malam semakin larut akan tetapi sampai sekarang suaminya belum pulang kerja. Tidak biasanya suaminya terlambat pulang kerja tanpa kabar seperti saat ini. Sarah mondar-mandir di depan pintu sambil menunggu kedatangan suaminya. Tidak lama setelah itu akhirnya terdengar ketukan pintu yang cukup keras dari depan rumah. Tanpa pikir panjang Sarah segera turun dan membukakan pintu. Betapa terkejutnya Sarah saat yang ia temui bukan suaminya, justru seorang laki-laki yang mabuk berat. Laki-laki tersebut langsung menarik sarah dan menerobos masuk ke dalam rumah. Meskipun dalam keadaan mabuk laki-laki itu jelas lebih kuat dari pada Sarah sehingga Sarah tidak dapat melawan saat laki-laki itu menariknya ke sofa. Laki-laki yang bahkan Sarah tidak kenal itu melemparkanya ke sofa dan menindihnya. Sarah hendak berteriak tapi tidak bisa karena mulutnya langsung dibekap dengan mulut lelaki tersebut. Laki-laki tersebut lalu memaksa Sarah membuka mulut dan memasukan kemaluannya disana saat Sarah meronta dan hendak melawan laki-laki tersebut justru memukulnya hingga pingsan. Laki-laki tadi memulai aksinya dan melecehkan Sarah di sofa ruang tamu. Karena tidak ada orang lain di rumah tersebut selain Regan kecil maka tidak ada seorangpun yang bisa menolong Sarah. Laki-laki tersebut memperlakukan Sarah dengan kasar dan tidak berperikemanusiaan. Roy baru tiba di rumah setelah hampir pagi. Betapa terkejutnya ia saat menemukan Sarah dalam kondisi memprihatinkan di ruang tamu. Sarah pingsan tanpa busana dan bekas luka di sekujur tubuhnya. Roy segera membuka jas kerjanya dan menutupi tubuh Sarah. Setelah Sarah sadar ia langsung menangis sejadi-jadinya. Roy tidak bisa menyalahkan Sarah karena bagaimanapun ini juga salahnya karena tidak memberitahu Sarah jika pulang terlambat. Sarah sempat trauma berhari-hari bahkan ia sempat menolak kehadiran Roy. beberapa minggu setelah itu Sarah ternyata positif hamil. Entah harus senang atau sedih dia tidak tahu harus bagaimana. Baginya janin yang ada di kandungannya adalah bayi tak berdosa sehingga ia memohon kepada Roy untuk merawatnya. Namun ternyata kehamilan Sarah saat itu sangat lemah dan rentan. Sarah bahkan sempat bolak-balik rumah sakit. Karena kondisinya kandungannya yang lemah Sarah melakukan persalinan caesar. Namun saat Rachel lahir kondisi Sarah menurun dan dia menjadi sakit-sakit an hingga ia meninggal.

Cerita Tante Dewi seakan menampar Rachel saat itu juga, pantas Papanya sangat membencinya dan menganggapnya pembawa sial. Ia sudah tak ada muka untuk berada di rumah itu jadi dia langsung pergi keluar rumah. Sialnya dia menabrak orang di depan gerbang. Ternyata orang itu adalah Grace dan Luna. Melihat penampilan Rachel yang kacau Grace dan Luna hendak menenangkan namun di tolak oleh Rachel. Rachel mengabaikan panggilan kedua sahabat lamanya dan pergi menghentikan taksi. Rachel menelepon Cheryl dan Lala, belum sempat dirinya mengajak mereka bertemu untuk menceritakan masalahnya tapi kedua sahabatnya itu sudah memberi tahu jika mereka memiliki keperluan pribadi dan tidak bisa menemaninya. Hanya satu nama yang terlintas di benak Rachel, Aldo hanya Aldo. rachel ingat jika weekend seperti hari ini Aldo biasanya menghabiskan waktu di apartemen Angga.

Setibanya Rachel di apartemen Angga ia langsung membuka pintu tersebut dengan password biasanya. Rachel sempat membeku di depan pintu saat melihat Cheryl dan Lala duduk di sofa apartemen Aldo. Kedua temannya itu tidak menyadari kehadiran Rachel karena mereka fokus ke ponsel dan menggunakan earphon. Sempat bingung mengapa Cheryl dan Lala bisa ada disini dan memaki earphone telinga Rachel sempat menangkap suara-suara ambigu. Rachel menajamkan telinga dan suara tersebut menjadi lebih jelas. Suara tersebut berasal dari kamar Angga dan saat Rachel membuka pintunya barulah Cheryl dan Lala menyadari kehadiran Rachel. Rachel memekik melihat situasi di dalam kamar. Di dalam kamar terdapat Aldo dan Rere sedang melakukan hubungan seks. Rere langsung meraih selimut untuk menutupi tubuhnya sementara Aldo langsung berdiri mengenakan celananya. Rachel tak habis pikir dengan orang-orang gaada di dalam sini. Ia menjambak rambutnya frustasi dan berteriak kencang.

"Gila ya lo!! Tega banget lo lakuin ini Do? Apa gara-gara tadi pagi lo nggak gue kasih lo jadi minta dari cewek lain?" Tanya Rachel frustasi

"Kalo iya kenapa? Gue udah capek sama lo yang munafik"

"Maksud lo apa?"

"Haha udahlah Chel, gue itu udah tau soal masa lalu lo. Anjing punya anak ya anjing Nggak mungkin lah buat Anjing punya anak malaikat"

Rachel menampar Aldo sebelum pergi. Saat ini Rachel merasa sangat rapuh namun Tidak ada satu orang pun yang bisa ia jadikan sandaran. Rachel sudah tidak memiliki apapun dan siapapun ia pun memutuskan untuk duduk di halte bus. Ia menyalakan ponselnya yang sudah seharian ini ia matikan. Saat ponselnya menyala berbagai notifikasi terus memenuhi layar ponselnya. Ia membuka roomchat grub Siswa JIS dan menemukan unggahan video dari Lala. Video tersebut adalah video Rachel disaat Membully Nining dan video Rachel saat mabuk di kelab. Unggahan video tersebut langsung viral di kalangan siswa JIS dan mendapat beragam kecaman. Rachel tak habis pikir dengan Lala, mengapa ia tega melakukan hal ini kepadanya dan ternyata ini semua karena Dafa. Rachel frustasi ia membanting ponselnya ke aspal hingga pecah.

Hujan mengguyur bumi ini dengan deras. Rachel berjalan gontai. Ia tidak memiliki tujuan. Dengan hati yang berkecamuk ia pun berjalan menuju jembatan. Ia mendongakan kepala membiarkan kulitnya merasakan tusukan air hujan. Kemuadian Ia melongokkan kepala ke bawah dan mendapati arum yang saling berkejaran. Tanpa pikir panjang Rachel naik ke tepi jembatan dan tiba-tiba saja semua menjadi gelap.