Bu Rini, guru bahasa dan sastra Indonesia SMP Harapan Bangsa baru saja keluar dari kelas karena bel istirhat telah berbunyi. Saat pelajaran berlangsung Bu Rini memberikan tugas kelompok untuk meresensi salah satu novel teenfiction, beruntung sistem pengelompokanya memilih sendiri jadi Rachel tidak perlu bersusah payah memikirkan siapa kelompoknya. Sudah ada ke dua babu yang setia kepadanya.
"Woi ngantin nggak nih?" tanya Grace seraya mendudukkan bokongnya diatas meja. "Males ah, lo pada pergi aja kalo laper" jawab Rachel sambil menguap lebar.
"Najong lu, kuy Lun" Grace langsung menarik tangan Luna. Luna yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya pun fine-fine saja mengikuti langkah Grace dengan sedikit berlari. Mungkin mood Luna sedang bagus. Rachel mengambil ponsel dari sakunya dan membuka aplikasi line.
Rachel Siregar : Do.
Aldo kusuma Wijaya : Iya, knpa Chel?
Rachel Siregar : Gpp.
Aldo Kusuma Wijaya : Gabut banget ya? Mau aku samperin? Aku turun deh.
Rachel mengernyitkan keningnya. Turun? Kemana?. Kelas kan sampingan. Getaran ponsel Rachel menyadarkanya, dia sekarang paham atas ucapan Aldo. Aldo sedang ada di Rofftop. Dia buru-buru mengetikkan balasan.
Aldo Kusuma Wijaya : Chel?
Rachel Siregar : Eh iya Do. Gk usah bntaran jg anak2 balik ngantin.
Aldo Kusuma Wijaya : Oh ok. Love u.
"Iah apasih gaje banget" gumam Rachel Dengan pipi yang memerah. Dia tidak kuat untuk membalas Aldo jadi pesan Aldo hanya dia biarkan terbaca. Tidak lama kemudian Luna dan Grace datang ke kelas.
"ternyata lo masih hidup Chel, gue kira sedetik gue tinggal udah ngebo lo" ujar Grace setelah duduk di bangkunya.
"Apa banget deh lo" Rachel menjawab Grace dengan malas sambil merebut milkshake yang tadinya Grace pegang. Grace merampas kembali minumannya dan menyodorkan milkshake baru untuk Rachel
"Rabies ntar gue minum satu sedotan sama lo, nih ambil". Rachel yang sedang dilanda dahaga tidak begitu memperdulikan ucapan Grace, dia hanya nyengir sambil menikmati milkshakenya
"Tumben-tumbenan Lo beliin gue minum, sarapan apaan lo?" tanya Rachel kepada Grace
"Lah ogah banget gue beliin lo minum, mending juga duitnya gue sodakohin. Tau tuh Luna tadi yang mesenin. Mana Hp an mulu dari tadi"
"Eh lo pada mau ngerjain tugas bahasa kapan, lusa deadline anjir" Tanya Luna tiba-tiba yang mampu menghentikan Rachel dari aksi seruput manjanya.
"Harus banget?" Rachel memasang wajah malas, dan melemparkan diri ke kursi di belakangnya.
"Ye si bego, tugas terakhir nih. Bakal digantung Bu Rini kita kalo ngaret" ujar Grace yang diangguki oleh Luna.
"Yaudah ntar aja gimana di kafe depan sekolah?" Rachel menaik turunkan alisnya menunggu persetujuan. Luna dan Grace pun sling melempar pandangan sebelum mengunggah jempolnya.
Rachel meregangkan otot tangannya, dia sangat pegal duduk selama jam KBM hari ini.
"Kalau bukan karena tugas Bu Rini, gue ogah suruh duduk lagi. Arghh pantat gue makin rata nih" gerutu Rachel sambil keluar dari bangkunya. Luna yang tadinya berjalan didepan Rachel dan Grace tiba-tiba berhenti, alhasil wajah Grace menabrak punggung Luna dengan mulusnya.
"Sialan lo hidung gue jadi korban nih" Grace uring-uringan sambil mengusap pucuk hidungnya yang memerah.
"Apaan sih lun?" Rachel yang sudah terlampau lelah dengan malas menatap Luna.
"Apa.. Apa.. Pala lo soek. Kalo mau resensi novel, novelnya mana woi?" Luna menjawab Rachel dengan memberi toyoran di kepala sahabatnya itu.
"Lah emang lo nggak bawa?" Rachel bertanya sambil mengelus kepalannya.
"Gue mah nggak punya novel teenfiction" Rachel memutar matanya malas sebelum bertanya kepada Grace
"Lo ada novel teenfiction nggak?". Grace menoleh, menatap Rachel.
"Idih nggak lah. Najis banget gue baca begonoan. Lo ndiri ada nggak Chel" Grace melempar pertanyaan Kepada Rachel.
"Kagak lah bego. Kuker amat gue baca-baca novel Lks aja gue anggurin". Akhirnya mereka memutuskan untuk mampir ke toko buku.
Mobil Rachel berhenti di salah satu pusat perbelanjaan yang dekat dengan sekolahnya. Mereka bertiga langsung bergegas menuju toko buku yang ada di lantai 3. Luna memang cenderung lebih dewasa dan pintar daripada Grace dan Rachel, jadi disaat dirinya sibuk memilih buku untuk resensi, Grace dan Rachel malah pergi kelayapan. Mereka berdua keluar dari toko buku untuk cuci mata, tapi langkahnya harus terhenti karena tangannya ditahan oleh Grace.
"Apaan sih lo" Rachel bertanya dengan ekspresi yang tidak bisa santai.
"Itu bukanya cowok lo Chel, kok jalan sama cewek lain sih, siapa tuhh lupa gue namanya". Grace menunjuk-nunjukan jarinya, Refleks Rachel memutar kepalanya mengikuti arah yang ditunjukan Grace. Matanya melotot seketika saat melihat Aldo berjalan dengan Rere, tanpa babibu dia pergi menghampiri pacarnya.
Rachel menghentikan langkahnya tepat didepan Aldo, ditatapnya Aldo dan Rere dengan tajam.
"Lagi Ngapain Do?" Rachel melontarkan pertanyaan dengan datar yang sukses membuat Aldo menegang. Entah apa yang sebenarnya ia lakukan hingga membuatnya tak bisa berkata-kata.
"Gue tanya lo lagi ngapain disini?" ulang Rachel dengan dingin dan menusuk. Rere yang melirik ekspresi Aldo langsung angkat bicara.
"Lagi cari buku buat tugas bahasa". Rachel berdecak karena bukannya Aldo yang menjawab tapi malah Rere, si cabe muka 2.
"Harus banget perginya berdua? Anak lain mana?" Grace ikut nimbrung ke pembicaraan mereka, entah mengapa ia senang kalau Rachel dan Aldo ribut.
"Yang lain udah pada ngumpul di rumah Rebecca, Aldo nganterin gue" lagi-lagi Rere yang menjawabnya. .
"Ck. Gue baru tahu kalo cowok lo ternyata gagu Chel" Grace terkekeh sambil melirik Aldo yang hanya diam membisu. Mood Rachel sudah hancur, dia tidak betah berlama-lama sehingga langsung menarik tangan Grace untuk pergi dari sana saat itu juga.
Jarum jam sudah menunjuk angka 5 tapi Grace, Rachel, dan Luna masih enggan beranjak dari kafe. Luna lebih tertarik dengan cerita yang Grace tuturkan tentang Aldo daripada mengerjakan resensi. Alhasil novel dan kertas-kertas itu hanya teronggok di atas meja tanpa tersentuh.
"Daripada lo ngebacotin Aldo sama Rere, mending lo ngerjain ini deh Lun" Rachel yang mulai jengah dengan tingkah teman-temanya itu akhirnya ambil suara.
"Nyantai aja kali, ntar malem juga gue tinggal merem kelar." Luna menyempatkan untuk menjawab Rachel sebelum kembali melanjutkan aksi memanas-manasi hati temannya itu yang mungkin kini sudah membara. Rachel hanya merengut sambil sesekali membuka sosial media hingga Luna dan Grace lelah sendiri dan memutuskan untuk pulang.
Rachel melemparkan dirinya ke atas ranjang setelah mengantar Luna pulang ke rumahnya. Mood nya benar-benar kacau sehingga dia memutuskan untuk ke kamar mandi dan menenangkan diri di dalam bath up. Setelah berendam selama ber jam-jam ia pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan Bathrube. Dia meraih ponselnya dan membuka lockscreen. Ekspresinya kembali suram. Bagaimana bisa setelah tertangkap basah tengah pergi dengan cewek lain tapi pacarnya itu tidak mengirim pesan satupun untuk meminta maaf?. Dia langsung melemparakan ponselnya ke kasur dan berjalan menuju meja rias. Dia berganti baju lalu mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba pintu apartemennya diketuk, dengan setengah hati dia berjalan untuk membukakan pintu.
Aldo berdiri sambil menggenggam sebuket mawar merah. Rachel hanya diam, menunggu Aldo mengutarakan maksudnya.
"Chel, maafin aku ya, aku nggak ada maksud apa-apa tadi. Aku beneran cuma nganterin Rere beli novel. Kamu percaya kan sama aku".
Rachel menatap manik mata Aldo lama, mencoba mencari kebohongan didalamnya. Tapi tidak ada apapun disana. Rachel pun berdeham untuk menetralkan debaran jantungnya.
"Masuk" ucapnya sedatar mungkin. Aldo langsung menyanggupi permintaan Rachel dan masuk kedalam apartemen. Dia duduk di sofa sementara Rache pergi ke arah dapur. Rachel kembali seraya membawakan minuman dan meletakanya di meja. Rachel duduk disamping Aldo.
Setelah tercipta keheningan cukup lama, akhirnya Aldo meraih tangan Rachel dan menggenggamnya erat. Rachel menatap Aldo penuh tanya tapi yang ditatapnya justru tersenyum simpul. Aldo mengambil buket bunga yang tadi ia bawa lalu menempatkanya di atas telapak tangan Rachel.
"Maaf ya, mungkin aku ada banyak salah di kamu. Aku janji nggak bakal bikin kamu sedikecewa lagi. Please maafin aku. Aku nggak bisa kamu diemin Chel" ucap Aldo tepat dihadapan Rachel.
Rachel merasa terenyuh, emosi yang sedari tadi ia pendam serasa sirna begitu saja. Rachel menubrukkan dirinya ke dalam pelukan Aldo dan menumpahkan rasa kecewanya disana. Setelah mereka berdua berada di posisi tersebut cukup lama, akhirnya Rachel menarik diri dan menyuruh Aldo pulang. Aldo memang membawa pengaruh besar bagi Rachel, buktinya sampai saat ini saja jantung Rachel masih dibuat berdebar. Rachel menyembunyikan wajahnya yang memanas didalam selimut hingga tiba-tiba ponselnya bergetar. Rachel segera membuka pesan tersebut.
Aldo Kusuma Wijaya : Aku udah sampe rumah.
Rachel Siregar : Iya.
Aldo Kusuma Wijaya : Iya, kamu jangan lupa istirahat.
Rachel Siregar : iya.
Aldo Kusuma Wijaya : Kamu knpa Chel?
Rachel Siregar : Gpp.
Aldo Kusuma Wijaya : it's okay, good night.
Rachel Siregar : Night.
Aldo Kusuma Wijaya : Love u
Rachel memekik girang membaca pesan Aldo, sedari tadi dia sudah menahan diri untuk tidak heboh saat membalas pesan Aldo. Rachel tidak kuasa membalas pesan terakhir Aldo lewat pesan, dia terlalu lelah karena menahan jantungnya yang berkali-kali mencoba melompat dari tempatnya. Ponsel Rachel kembali bergetar, ternyata ada pesan masuk dari teman-temannya.
Sobat Gesrek
Luna Marcha : Yuhuuu!!
Grace Binanggal : Gabut lo?
Luna Marcha : Iya nih adek lg gabut :(
Grace Binanggal : Najong lu corong bensin
Luna Marcha : Sirik aje lu kutil biawak
Rachel Siregar : Apa bgt dah lo pada
Luna Marcha : Gw gila gara2 marathon tugas lo pada bitch!
Grace Binanggal : Nyantai aja dong babikk!
Rachel Siregar : Sapa sih Grace tadi yg bilang katanya ditinggal merem kelar
Grace Binanggal : Gatau tuh Chel, mulut doang kali
Luna Marcha : Bavott!!!
Rachel Siregar : BAVOTT!!!
Grace Binanggal : BAVOTT!!! (2)
Luna Marcha : Bangke lo pada. Typo tai
Grace Binanggal : TAI
Rachel Siregar : TAI (2)
Luna Marcha : Astaga keyboard gw kek ajg gini :(
Grace Binanggal : Lo aja yg bego
Rachel Siregar : Besok balik ke TK lun, gw temenin
Luna Marcha : Sialan!!
Rachel Siregar : Gw lg seneng bgt nih
Grace Binanggal : Knapa?
Luna Marcha : Knapa? (2)
Rachel Siregar : Kepo. kek dora
Grace Binanggal : Bnyak bacot lo
Rachel Siregar : Aldo tadi ke apartemen gw bawa buket bunga cuy.
Rachel Siregar : Sweet bgt gilaaaa
Luna Marcha : Gw mau nugas. Bye.
Grace Binanggal : Kucing gw lahiran. Bye.
Rachel Siregar : Lah?
🌻🌻🌻
TBC!!