Arya Dirga dan Adam alias Amanda ketiganya memasuki pabrik Pt Sagara Rasa tulisan yang cukup besar di area pekarangannya mereka di sambut oleh pak Iwan kepala pabrik. Sebelum masuk ke area produksi mereka mengenakan perlengkapan safety seperti baju khusus,sepatu khusus,sarung tangan,penutup kepala dan juga masker tentunya.
Amanda cukup kesulitan berjalan karna sepatu khusus untuknya tampak kebesaran. Saat hendak menyusul Dirga yang ada di depannya Amanda hampir terjatuh tapi ada tangan berotot yang berhasil menangkap tubuhnya sebelum jatuh. Arya menarik tubuh Amanda dari belakang tangannya menahan tepat di dada Amanda membuatnya menjadi memerah. "Makasih.." ucapan Amanda di balas senyum manis Arya yang membuatnya meleleh.
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju ke ruangan yang lainnya ruangan yang memperlihatkan memerapa mesin canggih yang cukup besar. Pak Iwan tampak menjelaskan beberapa hal mengenai sistem produksi menggunakan mesin tersebut.
Amanda dan Dirga serasa sedang menjalani study tour mereka mengamati dengan cukup kagum dan heran karna memang belum pernah melihat mesin mesin canggih semacam ini. Pabrik ini adalah salah satu dari dua Pabrik Arya,pabrik ini memproduksi beberapa jenis minuman termasuk teh dan kopi dalam kemasan botol. Selain itu juga memproduksi aneka saus dan mayonais. Sedangkan pabrik satunya adalah pabrik yang memproduksi makanan kaleng dan frozen food.
Deretan botol dengan tutup berwarna hijau muda dengan garia kuning melingkar di tengahnya. Botol dengan bentuk ramping ditengahnya membuatnya pas digenggaman. Ribuan botol tampak ber deret menuju ke proses selanjutnya yaitu proses pelabelan. Kini Dia Tea memiliki tampilan label yang lebih menarik dengan desain berwarna hijau tua kuning dan sedikit warna ungu membuat tampilannya lebih fresh.
"Mas dirga dan Mas Adam kita harus segera melakukan launcing produk agar produk kita lebih di kenal oleh publik. Dan kita harus memasang iklan untuk promosi produk." ucap Arya .
"Anda atur saja pak Arya"
"Saya sudah meminta sekertaris saya untuk mempersiapkannya tapi kita perlu mengadakan pemotretan dan syuting dulu sebelum launcing. Dan sebenarnya saya ingin Adam lah yang menjadi icon dari produk ini."
"Apaa..? tu.. tunggu.. apa saya gak salah denger??" Amanda tampak syok.
"Iya mas Adam wajah anda cukup komersil karna wajah anda tampak seperti orang korea yang kini memang sedang naik daun dan di gandrungi kaum milenial dan juga kaum wanita." Dirga tampak menahan tawa. Sedangkan Amanda masih bengong.
"Salah sendiri cantik.." upsss Dirga keceplosan. Amanda dan Arya kompak memandang Dirga. "Hee ya kan cowok korea kan emang cantik.. di sebut apa mereka biasa menyebutnya? op... oppa.. yaaa oppa".
"Tapi aku kan belum punya pengalaman. Cari model lain aja dehh.." Amanda masih menolak permintaan Arya.
"Coba kamu pikirkan lagi ini kesempatan juga lo buat kamu dan juga agar produk ini bisa meledak nantinya." Rayu Arya. Dirga juga tampak berbisik bisik pada Amanda sepertinya dia juga membujuk Amanda.
Amanda tampak berpikir. Sebenarnya Amanda hanya takut kalau dia menjadi model penyamarannya selama ini akan terbongkar. Tapi dia juga ini produknya bisa lebih di kenal publik. Dia ingin hasil kerja kerasnya selama ini bisa menjadi kebanggaan. Agar kelak saat dirinya kembali pulang Ayahnya akan bangga dan memaafkannya.
"Baiklah aku mau tapi aku punya syarat."
"Katakanlah..."
"Aku ingin Rumah produksi Dia tea masih berjalan sebelum pabrik baru di bangun aku ingin para perkerja itu masih bisa bekerja seperti biasa, dan satu lagi aku ingin pabrik baru Dia tea nantinya berdiri di daerah kami dan seluruh karyawannya di utamakan dari warga daerah sana. Aku ingin masyarakat disana punya lapangan pekerjaan dan ikut menikmati hasilnya."
Dirga kagum ternyata Perempuan yang sedang menyamar menjadi lelaki ini mempunyai hati seperti malaikat. Dia masih bisa memikirkan orang lain yang bahkan baru dia kenal karna belum lama gadia ini tingga di kampungnya tepatnya kampung suka sari.
Begitu juga Arya dia tak menyangka Lelaki di hadapannya itu memeliki niat yang tulus untuk membantu sesama,Lelaki berparas cantik yang memiliki hati seperti malaikat. Dua pria ini Arya dan Dirga diam diam mengagumi karakter dari seorang lelaki cantik bernama Adam alias Amanda.
"Baiklah saya setuju.. Nanti akan saya minta Pak Iwan mengirimkan botol dan label baru kesana. " Arya dan Amanda berjabat tangan. Entah kenapa kali ini Arya merasakan sesuatu melihat senyum Lelaki cantik di hadapannya. Tapi Arya segera menepis perasaan aneh itu dengan mengajak mereka makan siang.
.
.
.
Setelah makan siang ada seorang wanita yang menyusul mereka,Ternyata dia adalah Novi sekertaris Arya yang membawa kontrak kerja untul Amanda kontrak yang menyatakan bahwa Adam aliias Amanda akan menjadi model atau icon produk baru tersebut.
Semuanya rupanya tampak sudah dipikirkan dengan sempurna oleh Arya mulai dari jadwal syuting dan pemotretan dan juga deadline launching produk. Semua itu akan selesai dalam waktu kurang dari satu bulan.
Arya meminta jadwal Adam selama berada di ibukota di perpanjang menjadi dua minggu.Selain untuk melakukan proses syuting juga untuk memantau secara langsung hasil dari produk minumannya di pabrik.
***
Kini Dirga dan adam sudah kembali kekamar hotel untuk istirahat.
Sementara Dirga besok sudah harus kembali untuk memantau perkebunan dan juga rumah produksi. Malam ini mereka masih harus tidur bersama dalam satu kamar.
Didalam kamar hotel kini Dirga menjadi sering salah tingkah bila di dekat Adam,seseorang yang kini diketahuinya adalah seorang gadis.
"Dam kamu kan dari jakarta kenapa kamu gak pulang?" Entah sejak kapan kini Dirga mengubah kata Loe Gue mejadi Aku Kamu. Hanya untuk lebih menghormati seorang gadis.
"Emm emm Besok besok aja deh aku pulangnya."
"Kamu gak pengen nemuin keluargamu gitu..??"
Sejujurnya Amanda sangat merindukan keluarganya terutama sang mama. Sudah lebih dari tiga bulan dia meninggalkan rumahnya. Dia hanya takut untuk bertemu ayahnya lebih tepatnya kini dia malu. Dan Amanda bertekat dia akan pulang kalau dia sudah bisa membanggakan sesuatu, setidaknya dia tak malu maluin keluarga karna kabur selama ber bulan bulan. Memikirkan hal itu tanpa sadar membuat matanya berkaca kaca.
"Lagi ada masalah ya sama keluarga??" Dirga asal menebak, Tapi justru tebakkannya itu membuat raut muka Adam menjadi lebih kacau hidungnya memerah dan matanya mencoba menahan sekuat tenaga air yang hampir lolos dari matanya.
Akhirnya Dirga memilih untuk diam mencoba menahan diri untuk tidak kepo dan terlihat se akan ikut campur. Sedang kan Amanda akhirnya memilih sembunyi di balik selimut menangis sampai akhirnya ketiduran.
"Apa masalahmu begitu berat sampai kau bahkah takut untuk pulang?? Sebenarnya siapa kau ini??" Melihat reaksi Adam tadi dia sadar kalau gadis ini punya masalah yang rumit. Dan dia semakin penasaran ingin segera memecahkan misteri ini.